Bilangan hidroksi merupakan ukuran kandungan gugus hidroksil bebas dalam senyawa. Bilangan ini ditentukan dengan mereaksikan gugus hidroksil dengan asam asetat anhidrida, kemudian mengukur jumlah kalium hidroksida yang dibutuhkan untuk mentitrasi hasil reaksi. Bilangan hidroksi memberikan informasi tingkat esterifikasi dalam sintesis ester.
Bilangan hidroksi merupakan ukuran kandungan gugus hidroksil bebas dalam senyawa. Bilangan ini ditentukan dengan mereaksikan gugus hidroksil dengan asam asetat anhidrida, kemudian mengukur jumlah kalium hidroksida yang dibutuhkan untuk mentitrasi hasil reaksi. Bilangan hidroksi memberikan informasi tingkat esterifikasi dalam sintesis ester.
Bilangan hidroksi merupakan ukuran kandungan gugus hidroksil bebas dalam senyawa. Bilangan ini ditentukan dengan mereaksikan gugus hidroksil dengan asam asetat anhidrida, kemudian mengukur jumlah kalium hidroksida yang dibutuhkan untuk mentitrasi hasil reaksi. Bilangan hidroksi memberikan informasi tingkat esterifikasi dalam sintesis ester.
mengkarakterisasi suatu senyawa poliol. Senyawa poliol adalah senyawa yang mengandung banyak gugus hidroksida. Asam lemak dapat termasuk kategori poliol apabila memiliki banyak gugus hidroksi pada rantai sampingnya. Bilangan hidroksi dinyatakan sebagai jumlah KOH dalam mg yang diperlukan untuk menetralkan sejumlah ekivalen asam asetat yang digunakan untuk asetilasi satu gram sampel. Metode analisis yang biasa digunakan dalam hal ini adalah titrasi asam basa. Dalam ilmu kimia, bilangan hidroksil ialah satu ukuran dari kandungan gugus hidroksil bebas dalam suatu senyawa. Terutama lemak, minyak, atau ester alami atau sintetik. Bilangan ini adalah satu ukuran yang berguna dari tingkat esterifikasi dalam sintesis ester. Metode ini meliputi asetilasi gugus hidroksil bebas dari senyawa dengan anhidrida asetat dalam pelarut piridin. Setelah lengkap reaksi, air ditambahkan, sisa anhidrida asetat diubah menjadi asam asetat, dan diukur melalui titrasi dengan kalium hidroksida. Gugus fungsional lain, seperti amina primer atau sekunder, akan dilaporkan sebagai hidroksil. Bilangan hidroksil dinyatakan sebagai massa (berat) dari kalium hidroksida (KOH) dalam milligram yang setara dengan kandungan hidroksil satu gram zat kimia, yang dikoreksi untuk gugus hidroksil karboksil melalui titrasi sampel yang tidak diasetilasikan dari bahan yang sama. Proses proteksi gugus hidroksi (-OH) atau alkohol akan mengubah gugus -OH menjadi ester atau eter dengan menggunakan reagen spesifik: 1. Gugus Hidroksi Berubah Menjadi Ester (RCOOR) Ada beberapa metoda yang dapat dilakukan untuk memproteksi gugus -OH, satu diantaranya adalah dengan proses asetilasi, di mana gugus asetil dimasukkan ke gugus –OH untuk membentuk ester. 2. Gugus Hidroksi Berubah Menjadi Eter (ROR) Suatu alkohol dapat diubah menjadi eter dengan proses metilasi. Prosedur : Untuk menentukan bilangan hidroksi suatu sampel asam lemak diperlukan reagen asam asetat anhidrida. Sebanyak 30 mL asam asetat anhidrida dilarutkan dalam 350 mL larutan piridin. Asetilasi gugus hidroksi dilakukan dengan mereaksikan 2 mL sampel ke dalam 4 mL larutan asam asetat anhidrida. Reaksi dilakukan selama 2 jam pada temperatur 90 oC. Setelah 2 jam reaksi, larutan kemudian ditambahkan aqua dm sebanyak 4 mL pada temperatur ruangan. Penentuan bilangan hidroksi dapat dilakukan dengan mentitrasi larutan hasil reaksi yang sudah diencerkan tersebut dengan larutan KOH 1N. Penentuan Bilangan Hidroksi Bilangan hidroksi (-OH) ditentukan dengan persamaan: Bilangan OH = (b – a) . N . 56,1 m Di mana: b = mL KOH yang digunakan untuk menitrasi blanko a = mL KOH untuk menitrasi sampel N = konsentrasi KOH m = berat sampel http://journals.itb.ac.id/index.php/jmfs/article/ view/269/252 Ketaren,S. 1986. Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta : Universitas Indonesia