Você está na página 1de 27

CBD

Mukhammad Arifin
Nur Azizah Hafaz

Supervisor : dr. Glorio Immanuel, Sp.KJ


Kepanitraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa
RSUD dr. Soeselo Slawi
Fakultas Kedokteran UMP
Mei 2018
Identitas pasien
• Nama : Ny. P
• Usia : 50 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Pagiyanten
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Riwayat Psikiatri
• Keluhan utama
Pasien merasa takut dan cemas akan penyakitnya sejak 1 bulan SMRS

• Riwayat Sekarang
▫ Autoanamesis
Pasien datang ke RSUD dr Soeselo Slawi dikonsulkan dari bagian kandungan dengan takut
dan cemas akan penyakitnya yaitu vaginitis. Pasien sudah mederita penyakit tersebut sejak 1
bulan yang lalu. Sebelumnya pasien sudah berobat ke dr Penyakit Dalam, dr Urologi dan
terakhir ke dr Kandungan, namun pasien masih merasa takut akan penyakitnya dan merasa
belum ada perubahan. Sebelumnya pasien telah dilakukan reparasi (sinekia labia minor).
Saat pasien merasa takut, telapak tangan pasien berkeringat, dada berdebar-debar, pusing dan
tenggorokan kering. Saat minum obat, pasien merasa mual dan perut terasa sakit. Pasien
merasa tidurnya tidak nyenyak, saat ada suara sedikit pasien langsung terbangun. Nafsu
makan pasien menjadi berkurang.
Saat pasien bertemu dengan tetangganya, pasien merasa ditakut-takutin oleh tetangganya
dengan bercerita tentang orang lain yang mengalami keluhan yang sama dimana orang
tersebut sudah meninggal, pasien semakin merasa takut akan terjadi hal seperti itu. Saat ada
tetangga atau saudara pasien yang meninggal, pasien merasa takut dan menghindar untuk
tidak ikut bertakziyah pada orang yang meninggal tersebut.
Perasaan pasien selalu takut dan cemas, yaitu takut akan meninggal
karena penyakitnya. Pasien juga pernah mengalami keluhan yang
sama saat masih SMP. Pasien merupakan orang yang sederhana, tidak
pernah belanja yang berlebihan, tidak memakai pakaian dan
berdandan yang berlebihan. Saat ada acara berlibur bersama keluarga
(suami dan anak-anaknya), perasaan pasien masih tetap sama yaitu
masih merasa takut dan cemas akan penyakitnya, pandangannya
masih gelap. Pasien mengatakan tidak ada riwayat kejadian-kejadian
yang tidak mengenakan yang membuat pasien kepikiran.
▫ Hal yang membuat pasien bahagia adalah merasa pandangannya
terang, yaitu tidak takut dan cemas lagi akan penyakitnya. Aktivitas
pasien sehari-harinya adalah sebagai ibu rumah tangga yaitu masak,
bersih-bersih dan lain sebagainya. Di lingkungan keluarga pasien
mengaku tidak ada masalah baik dengan suami maupun dengan
anak-anaknya. Dengan lingkungan sekitar juga tidak terdapat
masalah.
• Pasien mengaku tidak melihat bayangan ataupun mahluk ghaib
yang tidak kasat mata. Pasien juga tidak mendengar bisikan-
bisikan baik yang bersifat perintah maupun komentar tetapi tidak
ada orangnya. Pasien tidak mencium bau-bau yang aneh, tidak
merasa seperti ada yang memegang tetapi tidak ada orangnya,
tidak merasakan rasa yang aneh saat makan sesuatu.
▫ Alloanamnesis
Alloanamnesa dilakukan kepada suami pasien. Suami pasien
mengatakan bahwa istrinya merasa takut akan penyakitnya. Suami dan
anak-anaknya sudah sering meyakinkan istrinya bahwa penyakitnya itu
bukan merupakan penyakit yang berbahaya sampai mengancam
nyawanya, tetapi merupakan penyakit yang orang lain juga bisa terkena
dan dapat diobati serta dapat sembuh. Namun pasien masih tetap takut
dan cemas akan penyakitnya.
Tidur pasien juga terganggu. Pasien tidak memiliki masalah baik dengan
suami maupun dengan anak-anaknya.
Riwayat Kehidupan Pribadi

• a. Riwayat pranatal
Tidak ditanyakan
• b. Riwayat masa kanak-kanak awal (0-3 tahun)
Tidak ditanyakan
• c. Riwayat masa kanak pertengahan (3-11 tahun)
Tidak ditanyakan
• d. Riwayat masa remaja
Tidak ditanyakan
• e. Riwayat dewasa muda
Pasien menikah pada usia 24 tahun, pasien menikah dengan suaminya yang saat itu berusia
29 tahun.
• f. Riwayat pendidikan
Pendidikan terakhir pasien SMA
• g. Riwayat pekerjaan
Pasien merupakan Ibu Rumah Tangga
• Riwayat pernikahan
Pasien menikah 1x saat usia 24 tahun
• i. Riwayat kehidupan beragama
Pasien beragama islam
• j. Riwayat Psikoseksual
Tidak ada masalah
• k. Riwayat pelanggaran hukum
Pasien tidak pernah terlibat dalam proses hukum.
• l. Aktivitas sosial
Pasien mau berinteraksi sosial dengan tetangganya seperti bertegur sapa, mengobrol, dan
mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di sekitar lingkungannya. Namun saat ada tetangga
atau saudara yang meninggal dunia, pasien menghindar untuk tidak bertakziyah karena
merasa takut akan mati.
• E. Riwayat Keluarga
Di keluarga pasien tidak ada riwayat keluarga yang terkena gangguan jiwa atau mengalami
keluhan yang sama dengan pasien.
Genogram
Situasi kehidupan sekarang
• Pasien saat ini hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga yang
setiap harinya mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti
mencuci, memasak, bersih-bersih rumah dan menyiapkan
makanan untuk suami dan anaknya. Pasien tinggal dirumah
dengan suami dan dua orang anaknya laki-laki dan perempuan
yang belum menikah.
Persepsi Pasien Terhadap Dirinya dan
Lingkungannya

• Pasien mengakui bahwa dirinya saat ini sedang mengalami


masalah. Pasien menyadari jika hal ini didiamkan berlarut-larut
akan mengganggu aktivitasnya sehari-hari sehingga pasien
berusaha mencari pengobatan untuk mengatasi keluhannya
sekarang
III. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
• Seorang perempuan usia 45 tahun tampak sesuai usia, penampilan
terawat. Pasien tampak gizi cukup.
2. Perilaku dan Aktifitas Psikomotor
• Normoaktif, pasien tidak menunjukkan aktivitas berulang dan aktivitas
yang tidak bertujuan.
3. Sikap Terhadap Pemeriksa
• Kooperatif
4. Kontak Mata
• Adekuat
5. Kesadaran
Kuantitatif : Composmentis, E4M6V5
Kualitatif :Tidak Berubah
6. Pembicaraan
Kuantitas : Pasien dapat menjawab pertanyaan dengan baik
Kualitas : Lancar, spontan, intonasi sedang
Hendaya berbahasa : Tidak ada

B. Keadaan Afektif
1. Mood : Disforik
2. Afek : Cemas
3. Keserasian : Serasi

Empati : Dapat dirabarasakan


C. Gangguan Persepsi
Halusinasi (-), ilusi (-), Derealisasi (-), Depersonalisasi (-)

D. Proses Pikir
1. Bentuk pikir : Realistik
2. Arus pikir
a.Produktivitas : Cukup
b.Kontinuitas : Kontinuitas koheren
3. Isi pikiran
a.Preokupasi : Perasaan takut mati
b.Gg pikiran : Tidak ada
E. Fungsi intelektual / kognitif
1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan
Taraf pendidikan : Pasien lulusan SMA
Pengetahuan Umum:Baik
2. Daya konsentrasi dan perhatian
Konsentrasi pasien cukup baik

F. Orientasi
Waktu : Baik
Tempat : Baik
Orang : Baik
Daya Ingat
Daya ingat jangka panjang : Baik, pasien masih dapat mengingat dimana pasien
bersekolah SMA
Daya ingat jangka pendek : Baik, pasien dapat mengingat apa yang dimakan tadi
malam
Daya Ingat segera : Baik, pasien dapat mengulangi apa yang di katakan pemeriksa yaitu
meja, buku, sandal

Pikiran abstrak : Baik

Kemampuan menolong diri sendiri : Baik


G. Uji Daya Nilai
Tidak dilakukan

I. Pengendalian Impuls
Normal

J. Tilikan
Tilikan diri pasien termasuk tilikan 5

K. Taraf dapat Dipercaya


Dapat dipercaya
FORMULA DIAGNOSIS
• Wanita 45th, pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga, tinggal satu rumah bersama
suami dan dua orang anaknya yaitu anak laki-laki (21th) yang belum menikah
dan anak perempuan (kelas 1 SMP)
• Pasien mengeluh takut dan cemas terhadap penyakitnya sejak 1 bulan yll,
sebelumnya pasien sudah berobat ke dokter penyakit dalam, urologi dan
kandungan, namun pasien masih merasa takut dan cemas akan penyakitnya serta
merasa belum ada perubahan. Saat merasa takut, tangan pasien berkeringat,
jantung berdebar debar, tenggorokan kering dan sakit kepala. Setelah pasien
minum obat, pasien merasa mual dan perutnya terasa sakit. Selain itu, pasien juga
mengeluhkan tidurnya tidak nyenyak dan nafsu makannya berkurang. Ketika
bertemu tetangga, pasien merasa ditakut-takutin dengan bercerita ttg penyakit yg
sama, pasien semakin merasa takut akan meninggal karena penyakit tersebut.
Saat berlibur, pasien masih tetap merasa takut dan cemas serta pandangan gelap.
• Pasien kooperatif, kontak mata adekuat, pembicaraan pasien baik
• Mood disforik, afek cemas
• Halusinasi auditorik maupun visual (-). Pada isi pikir terdapat preokupasi
(takut akan mati), gg pikiran : (-)
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis I
• F 41.1 Gannguan Cemas Menyeluruh
Aksis II
• Z 03.2 Tidak ada diagnosis
Aksis III
• Penyakit Sistem Genitourinaria
Aksis IV
• Masalah berkaitan dengan psikososial dan lingkungan lain
Aksis V
• 60 – 51 gejala sedang (moderate), disabilitas sedang
PROGNOSIS
Dari hasil autoanamnesis didapatkan keadaan keadaan berikut:
Faktor pendukung:
1. Pasien mendapat dukungan penuh dari keluarga
2. Teratur minum obat
3. Tidak ada riwayat dalam keluarga dengan keluhan sama
4. Tidak terdapat riwayat trauma kejadian-kejadian masa lalu
Faktor penghambat:
1. Pikiran pasien masih gelap dan masih merasa takut
2. Tetangga yang suka bercerita tentang penyakit yg sama yg dialami
oleh pasien

Dari faktor-faktor tersebut dapat disimpulkan bahwa prognosis pasien


adalah dubia ad bonam
RENCANA TERAPI
• Farmakoterapi:
Fluoxetin 20mg, 1 x 1 tab
Alprazolam 1 x 1 tab
Ranitidin 2 x 1
• Psikoterapi
Cognitive behaviour therapy  pengalihan pikiran
• Sosioterapi
Memberi penjelasan kepada anaknya untuk keluarga agar
memberikan perhatian ke pasien guna memulihkan kesehatan
jiwa pasien
TERIMAKASIH

Você também pode gostar