Você está na página 1de 17

Askep Pasien Ca Hepar

Disusun Oleh : Agus Renladi (P07120216069)


Adenia Dwi Ayu W (P07120216070)
Sri Darmi Nurcahyani (P07120216071)
Mochammad Silbilawal I (P07120216072)
Fitri Annisa A (P07120216073)
Sera Adhe Anantigas T (P07120216074)
Pengertian Ca Hepar

International Agency for Cancer Reaserch, GLOBOCAN 2002,


menyebutkan ca hepar atau yang lebiih dikenal dengan
kanker hati adalah enam dari kanker yang paling umum yang
ditemukan di seluruh dunia dan merupakan penyebab kanker
secara global.
Kanker hepar atau kanker hati (hepatocellular carcinoma)
adalah suatu kanker yang timbul dari hati. Ia juga dikenal
sebagai kanker hati primer atau hepatoma. Hati terbentuk
dari tipe-tipe sel yang berbeda (contohnya, pembuluh-
pembuluh empedu, pembuluh-pembuluh darah, dan sel-sel
penyimpan lemak).
Pengertian CA Hepar Menurut Para Ahli

 Kanker hati adalah penyakit kronis pada hepar dengan


inflamasi dan fibrosis hepar yang mengakibatkan distorsi
struktur hepar dan hilangnya sebagian besar
fungsihepar. ( Gips& Willson :1989 )
 Kanker hati adalah penyakit gangguan pada hati yang
disebabkan karna hepatis kronik dalam jangka panjang
yang menyebabkan gangguan pada fungsi hati. ( Ghofar ,
Abdul: 2009 )
Patofisiologi Ca Hepar

 Berdasarkan etiologi dapat dijelaskan bahwa Virus Hepatitis B dan Hepatitis


C,Kontak dengan racun kimia tertentu (misalnya : ninil klorida, arsen),
Kebiasaan merokok, Kebiasaan minum minuman keras (pengguna alkohol),
Aftatoksik atau karsinogen dalam preparat herbal, dan Nitrosamin dapat
menyebabkan terjadinyaperadangan sel hepar.
 Beberapa sel tumbuh kembali dan membentuk nodul yang menyebabkan
percabanganpembuluh hepatik dan aliran darah pada porta yang dapat
menimbulkan hipertensiportal. Hipertensi portal terjadi akibat meningkatnya
resistensi portal dan aliran darah portal karena tranmisi dari tekanan arteri
hepatik ke sistem portal. Dapat menimbulkan pemekaran pembuluh vena
esofagus, vena rektum superior dan vena kolateral dinding perut. Keadaan ini
dapat menimbulkan perdarahan (hematemesis melena).
Faktor – faktor yang dapat merusak hati
dan penyebab kanker hati :
1. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang
2. Tidak buang air di pagi hari
3. Pola makan yang terlalu berlebihan
4. Tidak makan pagi
5.Terlalu banyak mengkonsumsi obat – obatan
6. Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat tambahan, zat
pewarna,pemanis buatan.
Faktor – faktor yang dapat merusak hati
dan penyebab kanker hati :
7. Minyak goreng yang tidak sehat. Sedapat mungkin kurangi penggunaan
minyak goreng saat menggoreng makanan. Jangan mengkonsumsi makanan
yang digoreng bila kita dalam kondisi penat, kecuali dalam kondisi tubuh
yang fit.
8. Mengkonsumsi makanan mentah ( sangat matang ) juga menambah beban
hati.Sayur yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga, jangan disimpan
9. Alkohol
10. Keturunan
11. Hepatis B, C
Tanda & Gejala Pada Ca Hepar

1. Gangguan nutrisi : penurunan berat badan yang baru saja


terjadi, kehilangan kekuatan, anoreksia, dan anemia.
2. Nyeri abdomen
3. Pembesaran hati yang cepat
4. Pada pemeriksaan fisik, palpasi teraba permukaan hati
yang ireguler
5. Ikterus
6. Asites
Cara Pengobatan Ca Hepar

 Terapi Radiasi
 Kemoterapi
 Penatalaksanaan Bedah
 Lobektomi hati
 Transplantasi hati
 Prognosa
Pengkajian Ca Hepar
A. Pengkajian
1. Identitas ( Nama, Usia, Jenis Kelamin, Pekerjaan)
2. Riwayat Kesehatan
- keluhan Utama
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat Penyakit Sekarang
3. Perubahan Pola Fungsi
4. Pemeriksaan Fisik
5. Pemeriksaan Penunjang
Diagnosa Keperawatan

1. Tidak seimbangan nutrisi berhubungan dengan anoreksia, mual,


gangguanabsorbsi, metabolisme vitamin di hati.
2. Nyeri berhubungan dengan tegangnya dinding perut ( asites ).
3. Intoleransi aktivitas b.d ketidak seimbangan antara suplai O2 dengan
kebutuhan
4. Resiko terjadinya gangguan integritas kulit berhubungan dengan
pruritus,edema dan asites
Rencana Keperawatan

1. Tidak seimbangan nutrisi berhubungan dengan anoreksia, mual, gangguanabsorbsi, metabolisme vitamin di hati.
Tujuan :
- Mendemontrasikan BB stabil, penembahan BB progresif kearah tujuan
dgn normalisasi nilai laboratorium dan batas tanda-tanda malnutrisiPenanggulangan pemahaman pengaruh
individual pd masukan adekuat .
Intervensi :
- Pantau masukan makanan setiap hari, beri pasein buku harian tentang maka sesuai Indikasi
- Dorong pasien utk makan deit tinggi kalori kaya protein dg masukancairan adekuat.Dorong penggunaan
suplemen dan makanan sering / lebih sedikit yg dibagi bagiselama sehari.Berikan antiemetik pada jadwal
reguler sebelum / selama dan setelah pemberianagent antineoplastik yang sesuai .
Rasional :
- Keefektifan penilaian diet individual dalam penghilangan mual pascaterapi,Pasien harus mencoba untuk
menemukan solusi/kombinasi terbaik
- Kebutuhan jaringan metabolek ditingkatkan begitu juga cairan ( untuk menghilangkan produksi sisa ).
Suplemen dapat memainkan peranan penting dlmmempertahankan masukan kalori dan protein adekuat.
- Mual/muntah paling menurunkan kemampuan dan efek samping psikologiskemoterapi yang menimbulkan
stess.
2. Nyeri berhubungan dengan tegangnya dinding perut ( asites )
Tujuan :
- Mendemontrasikan penggunaan keterampilan relaksasi dan aktivitas
hiburansesuai indikasi nyeri.
- Melaporkan penghilangan nyeri maksimal / kontrol dengan
pengaruhminimal pada AKS
Intervensi :
- Tentukan riwayat nyeri misalnya lokasi , frekwensi, durasi dan intensitas (
0-10 )dan tindakan penghilang rasa nyeri misalkan berikan posisi yang duduk
tengkurapdengan dialas bantal pada daerah antara perut dan dada.
- Berikan tindakan kenyamanan dasar misalnya reposisi, gosok punggung.
- Kaji tingkat nyeri / kontrol nilai.
Rasional :
- memberikan data dasar untuk mengevaluasi kebutuhan / keefektifan
intervensieningkatkan relaksasi dan membantu memfokuskan kembali
perhatiankontrol nyeri maksimum dengan pengaruh minimum pada AKS.
3. Intoleransi aktivitas b.d ketidak seimbangan antara suplai O2 dengankebutuhan
Tujuan :
- Dapat melakukan aktivitas sesuai kemampuan tubuh.
Intervensi :
- Dorong pasein untuk melakukan apa saja bila mungkin, misalnya mandi,
bangun dari kursi/ tempat tidur, berjalan. Tingkatkan aktivitas sesuai
kemampuan.
- Pantau respon fisiologi terhadap aktivitas misalnya; perubahan pada TD/
frekuensi jantung / pernapasan.
- Beri oksigen sesuai indikasi
Rasional :
- Meningkatkan kekuatan / stamina dan memampukan pasein menjadi lebih
aktif tanpa kelelahan yang berarti.
- Teloransi sangat tergantung pada tahap proses penyakit, status
nutrisi,keseimbnagan cairan dan reaksi terhadap aturan terapeutik.
- Adanya hifoksia menurunkan kesediaan O2 untuk ambilan seluler
dan memperberat keletihan.
4. Resiko terjadinya gangguan integritas kulit berhubungan denganpruritus,edema dan asites
Tujuan :
- Mengedentifikasi fiksi intervensi yang tepat untuk kondisi kusus.
- Berpartisipasi dalam tehnik untuk mencegah komplikasi / meningkatkan penyembuhan
Intervensi :
- Kaji kulit terhadap efek samping terapi kanker. Perhatikan kerusakan
atau perlambatan penyembuhan.
- Mandikan dengan air hangat dan sabun.
- Dorong pasien untuk menghindari menggaruk dan menepuk kulit yang kering daripada
menggaruk.
- Balikkan / ubah posisi dengan sering.
- Anjurkan pasein untuk menghindari krim kulit apapun ,salep dan bedak kecualiseijin
dokter
Rasional :
- Efek kemerahan atau reaksi radiasi dapat terjadi dalam area radiasi dapat terjadidalam
area radiasi. Deskuamasi kering dan deskuamasi kering,ulserasi.
- Mempertahankan kebersihan tanpa mengiritasi kulit.
- Membantu mencegah friksi atau trauma fisik.
- Untuk meningkatkan sirkulasi dan mencegah tekanan pada kulit/ jaringan yang tidak
perlu.
- Dapat meningkatkan iritasi atau reaksi secara nyata.
PELAKSANAAN

Pelaksanaan merupakan langkah keempat dari proses keperawatan dan


merupakawujud nyata dari rencana keperawatan yang bertujuan memenuhi
kebutuhan pasienakan keperawatan dengan melaksanakan kegiatan – kegiatan
sesuai dengan alternatif tindakan yang telah direncanakan. Pelaksanaan
keperawatan sebagai data untuk rencana keperawatan.
EVALUASI
 Rencana dilanjutkan yang artinya diagnosa tetap berlaku, tujuan atau
intervensimasih memadai.
 Direvisi yang artinya diagnosa tetap berlaku, tujuan atau intervensi perlu
direvisi.
 Diagnosa keperawatan atau kemungkinan menjadi aktual atau bahkan
disingkirkan (untuk diagnosa kemungkinan). Jika diagnosa menjadi aktual
makadibutuhkan perencanaan baru sehinggadalam planning (P) diuraikan
perencanaanyang dimaksud.
 Tujuan tercapai maka perencanaan selanjutnya tidak perludilanjutkan, tidak
perludirevisi dan tidak perlu perencanaan baru.
 Rencana semula dipakai lagi, jika dalam analisis ditentukan bahwa masalah
atau diagnosa yang telah teratasi terjadi kembali.
Terimakasih

Você também pode gostar