Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
b. Pola Eliminasi
Sebelum masuk RS: Pasien mengatakan BAB 1X perhari dan BAK 4-6
perhari.
Saat dikaji: Ny Thania BAK melalui selang kateter dan belum BAB
c. Pola Aktivitas
Sebelum masuk RS:Pasien mengatakan saat dirumah dia bisa mengerjakan
aktivitas sebagai ibu rumah tangga tanpa bantuan.
Saat dikaji: Pasien dapat beraktivitas dengan bantuan keluarga terbaring di
tempat tidur belum ada mobilisasi
d. Pola Istirahat:
Sebelum masuk RS: Pasien biasanya tidur selama 7-8 perhari tanpa gangguan.
Saat dikaji: Pasien mengalami gangguan karena nyeri pada luka pada operasi
dan lingkungan ramai serta panas
e. Pola Seksual :
Sebelum sakit: Pasien mengatakan biasanya pola seksual hari sekali.
Saat dikaji: Pasien mengalami gangguan seksual karena nyeri pada luka operasi
8. Adaptasi Psikologis masa nifas:
a. Pola interaksi klien dengan orang (tenaga kesehatan) menggunakan teknik
wawancara
b. Ibu merasa senang bayinya lahir dengan selamat
c. Suasana hati klien gelisah, klien mengatakan selalu memikirkan bayinya
dan selalu bertanya tentang keadaan luka operasinya.
d. Klien berharap cepat sembuh dan ingin berkumpul kembali lagi dengan
bayi dan keluarganya
9. Riwayat sosial Budaya:
Hubungan klien :
a. Hubungan klien dengan keluarga dan masyarakat baik.
b. Selama di RS, interaksi klien dengan petugas kesehatan baik.
c. Yang paling berarti adalah suami, anak, dan keluarga.
Nilai Normal:
HB: Pria 14-15. Wanita 12-16
gr%
HT: 40-50%
Leukosit: 4000-10800/mm3
Trombosit: 150000-450000/
microliter darah
Data Fokus
Pasien mengatakan nyeri pada luka SC
Skala nyeri 4-5 nyeri sedang,
ekspresi wajah meringis
Terdapat luka insisi operasi pada daerah abdomen 12 cm
KU (Keluhan Utama) lemah
Klien mengatakan susah mengangkat kedua tungkai bawahnya
Klien mengatakan panas pada luka post SC
pada luka post SC tampak merah, bengkak
Suhu: 37,8ºC, RR: 24x/menit,TD: 120/80 mmHg, Nadi: 89 x/menit
HB =11,2 gr %
HT = 34,0%
Leukosit = 20.800/mm3
Trombosit= 321.000
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. DS: Insisi pada bagian depan Nyeri
Pasien mengatakan nyeri pada luka dinding perut
SC
DO: Terputusnya kontuinitas jaringan
- Skala nyeri 4-5 nyeri sedang,
- Post op hari ke-1 Nyeri
- ekspresi wajah meringis
- Terdapat luka insisi operasi pada
daerah abdomen
- KU lemah
2. SC Gangguan
DS : Klien mengatakan susah mobilitas fisik
mengangkat kedua tungkai Insisi pada bagian depan perut
bawahnya
DO : Luka post operasi SC
- Post op hari ke-1
- KU lemah Kelemahan penurunan sirkulasi
- Nampak luka insisi operasi pada
daerah abdomen 12 cm. Gangguan mobilitas fisik
-kekuatan otot +3 dapat melawan
gravitasi tetapi lemah
No Data Etiologi Masalah
3. DS : Klien mengatakan panas pada luka SC Resiko infeksi
post SC Pembedahan pada bagian
DO : depan perut
- Ku lemah
Luka post operasi SC
- Terdapat luka insisi pada daerah
abdomen 12 cm Resiko infeksi
- pada luka post SC tampak merah,
bengkak
T: 37,8ºC RR: 24x/I TD: 120/80 mmHg HR: 89
x/i
HB =11,2 gr %
HT = 34,0%
Leukosit = 20.800/mm3
Trombosit= 321.000
Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat tindakan
operasi ditandai dengan Pasien mengatakan nyeri pada luka SC, Skala nyeri 4-5
nyeri sedang, Post op hari ke-1, ekspresi wajah meringis, Terdapat luka insisi
operasi pada daerah abdomen, KU lemah.
2) Resiko tinggi Infeksi berhubungan dengan adanya luka post operasi SC ditandai
dengan Klien mengatakan panas pada luka post SC, Ku lemah, Terdapat luka
insisi pada daerah abdomen 12 cm, pada luka post SC tampak merah dan
bengkak, T : 37,8ºC RR: 24x/I TD : 120/80 mmHg HR: 89 x/I, HB =11,2 gr %
HT = 34,0%, Leukosit = 20.800/mm3, Trombosit= 321.000
3) Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan adanya luka operasi ditandai
dengan Klien mengatakan susah mengangkat kedua tungkai bawah, Post op hari
ke-1, KU lemah, Nampak luka insisi operasi pada daerah abdomen 12 cm.
kekuatan otot +3.
Intervensi Keperawatan
N Dx Tujuan / Kriteria Intervensi Rasionalisasi
O
1 Dx Tujuan : Klien dapat - Kaji intensitas, karakteristik, -Pengkajian yang
1 beradaptasi dengan nyeri dan derajat nyeri spesifik membantu
yang dialami memilih intervensi
Kriteria Hasil : - Pertahankan tirah baring yang tepat
-Mengungkapkan nyeri selama masa akut. -Meminimalkan
dan tegang di perutnya stimulasi atau
berkurang -Terangkan nyeri yang meningkatkan
-Dapat melakukan diderita klien dan relaksasi
tindakan untuk penyebabnya.
mengurangi nyeri -Meningkatkan
-Kooperatif dengan -Ajarkan teknik distraksi koping klien dalam
tindakan yang dilakukan -Kolaborasi pemberian melakukan guidance
-TTV dalam batas normal ; analgetika mengatasi nyeri
Suhu : 36-37 0 C, TD : - Pengurangan
120/80 mmHg, RR :18- persepsi nyeri
20x/menit, Nadi : 80-100 - Mengurangi onset
x/menit terjadinya nyeri dapat
dilakukan dengan
pemberian analgetika
oral maupun sistemik
N Dx Tujuan/Kriteria Intervensi Rasionalisasi
O
2 Dx2 Tujuan: Tidak terjadi -Kaji kondisi -Perubahan yang terjadi
infeksi selama keluaran/dischart yang pada dishart dikaji setiap
perawatan keluar ; jumlah, warna, dansaat dischart keluar.
perdarahan dan luka bau dari luka operasi. Adanya warna yang lebih
operasi.\ gelap disertai bau tidak
Kriteria Hasil : -Terangkan pada klien enak mungkin merupakan
• Tidak ada tanda pentingnya perawatan luka tanda infeksi.
– tanda infeksi, seperti : selama masa post operasi. -Infeksi dapat timbul akibat
merah, panas, kurangnya kebersihan luka.
bengkak, fungsio laesa -Lakukan pemeriksaan -Berbagai kuman dapat
biakan pada dischart. teridentifikasi melalui
dischart.
-Lakukan perawatan luka. -Inkubasi kuman pada area
luka dapat menyebabkan
-Terangkan pada klien cara infeksi.
mengidentifikasi tanda -Berbagai manivestasi klinik
inveksiobat dapat menjadi tanda
nonspesifik infeksi; demam
-kolaborasi dengan dokter dan peningkatan rasa nyeri
dalam pemberian therapy mungkin merupakan gejala
N D Tujuan/Kriteria Intervensi Rasionalisasi
O x
3 D Tujuan : Kllien 1) Kaji tingkat kemampuan 1) Mungkin klien tidak
x dapat melakukan klien untuk beraktivitas mengalami perubahan berarti,
3 aktivitas tanpa 2) Kaji pengaruh aktivitas tetapi perdarahan masif perlu
adanya komplikasi terhadap kondisi luka dan diwaspadai untuk menccegah
Kriteria Hasil : klien kondisi tubuh umum kondisi klien lebih buruk
mampu melakukan 3) Bantu klien untuk 2) Aktivitas merangsang
aktivitasnya secara memenuhi kebutuhan peningkatan vaskularisasi dan
mandiri aktivitas sehari-hari. pulsasi organ reproduksi, tetapi
4) Bantu klien untuk dapat mempengaruhi kondisi
melakukan tindakan sesuai luka post operasi dan
dengan kemampuan /kondisi berkurangnya energi
klien. 3) Mengistiratkan klilen secara
5) Evaluasi perkembangan optimal.
kemampuan klien melakukan 4) Mengoptimalkan kondisi klien,
aktivitas pada abortus
6) Kolaborasi dengan dokter imminens, istirahat mutlak
dalam pemberian therapy sangat diperlukan
obat 5) Menilai kondisi umum klien.
6) membantu mempercepat
mobilitas fisik klien
Catatan Perkembangan