Você está na página 1de 24

Asuhan Kebidanan Pada

Ibu Post Sectio Caesar


Wulan Apriliya (P27824416066)
Novia Putri Wulan P (P27824416067)
Nur Rohmatul Aini (P27824416068)
Dita Yeni Rahmawati (P27824416069)
Niken Rizky Diajeng.M.P (P27824416070)
Rosalita Eka Hidayati (P27824416071)
Dinda Rachmawati Rahardjo (P27824416072)
Redtieva Faradila W.P (P27824416073)
 Tempat Pengkajian : RS Dharma Husada
 Tanggal Pengkajian : 05 Februari 2017
 Pengkaji : Bidan Citra
A. Data Subjektif:
1. Identitas
a. Pasien
Nama : Ny.T
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 24 thn
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl.Samanhudi kompleks Asim Kodim no 22 Binjai
b. Suami
Nama : Tn.D
Jenis kelamin : Pria
Umur : 28 Tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : TNI AD
Alamat : Jl.Samanhudi kompleks Asim Kodim no 22 Binjai
2. Keluhan Utama: Nyeri pada luka SC

3. Riwayat Kehamilan dan Persalinan:


a. Gravida: G1P0A1
b. HPHT: 22 April 2016
c. TTP:29 Januri 2017
d. Umur Kehamilan: 37 mgg
e. Jenis Persalinan: Sectio Caesaria
f. Plasenta Lahir: lahir
g. Penolong : Dokter
4. Riwayat Menstruasi:
1.Haid bulan sebelum april lamanya: 7 hari
2.Siklus : 30 hari

5. Riwayat Kesehatan Ibu


a. Riwayat masuk rumah sakit: Ny Thania telah dilakukan operasi SC sito pada hari Jumat tanggal 29
Januari 2017. Ny Thania post operasi SC jam 13.00 WIB. Pasien terbaring koma, tiduran terus dan
mengalami nyeri, nyerinya dirasakan setelah 4 jam operasi dan hilang timbul, Ny Thania merasakan
nyeri pada saat bergerak pada skala 6. Nyeri dirasakan pada saat Ny Thania bergerak, nyerinya seperti
ditusuk-tusuk selama 10 menitan, nyeri berada disekitar abdomen.
b. Riwayat kesehatan yang lalu: Klien mengatakan belum pernah hamil dan ini pertama kali klien hamil
dan melahirkan.
c. Riwayat kesehatan keluarga: Dikekluarga Ny Thania dan Tn. Dhenian tidak memiliki penyakit
menular, seperti TBC,penyakit menurun seperti DM dan hipertensi
6. Riwayat kontrasepsi: Klien mengatakan belum ada rencana dalam penggunaan
KB.

7. Data kebiasaan sehari-hari


a. Pola Nutrisi:
Sebelum masuk RS: pasien makan 3X sehari, dengan lauk pauk dan sayuran,
minum 4-6 sehari.
Saat dikaji: Pasien baru makan ½ porsi dan minum 2 gelas setelah operasi
pada jam 13.00 WIB.

b. Pola Eliminasi
Sebelum masuk RS: Pasien mengatakan BAB 1X perhari dan BAK 4-6
perhari.
Saat dikaji: Ny Thania BAK melalui selang kateter dan belum BAB
c. Pola Aktivitas
Sebelum masuk RS:Pasien mengatakan saat dirumah dia bisa mengerjakan
aktivitas sebagai ibu rumah tangga tanpa bantuan.
Saat dikaji: Pasien dapat beraktivitas dengan bantuan keluarga terbaring di
tempat tidur belum ada mobilisasi

d. Pola Istirahat:
Sebelum masuk RS: Pasien biasanya tidur selama 7-8 perhari tanpa gangguan.
Saat dikaji: Pasien mengalami gangguan karena nyeri pada luka pada operasi
dan lingkungan ramai serta panas

e. Pola Seksual :
Sebelum sakit: Pasien mengatakan biasanya pola seksual hari sekali.
Saat dikaji: Pasien mengalami gangguan seksual karena nyeri pada luka operasi
8. Adaptasi Psikologis masa nifas:
a. Pola interaksi klien dengan orang (tenaga kesehatan) menggunakan teknik
wawancara
b. Ibu merasa senang bayinya lahir dengan selamat
c. Suasana hati klien gelisah, klien mengatakan selalu memikirkan bayinya
dan selalu bertanya tentang keadaan luka operasinya.
d. Klien berharap cepat sembuh dan ingin berkumpul kembali lagi dengan
bayi dan keluarganya
9. Riwayat sosial Budaya:

Hubungan klien :
a. Hubungan klien dengan keluarga dan masyarakat baik.
b. Selama di RS, interaksi klien dengan petugas kesehatan baik.
c. Yang paling berarti adalah suami, anak, dan keluarga.

10. Data spiritual


Klien seorang muslim, taat menjalankan sholat 5 waktu
B. Data Objektif
Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum : lemah
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV : TD 120/80 mmHg, Nadi 89 x/menit, RR 24 x/menit,
Suhu 37,8 oC
4. Pemeriksaan fisik
 Kepala : rambut lurus, hitam, panjang sebahu, tidak beruban,
tidak ada luka
 Muka : simetris, tampak menahan nyeri
 Mata : bentuk simetris, sclera tidak ikterik, konjungtiva tidak
anemis, tidak ada gangguan dan alat Penglihatan
 Hidung : lubang simetris, tidak ada sekret
 Mulut : gigi masih utuh, lidah masih bersih, nafas tidak bau, bibir tidak kering,
mukosa lembab
 Telinga : letak simetris, tidak ada serumen, masih berfungsi dengan baik, tidak
ada gangguan pendengaran
 Leher : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran kelenjaran tyroid
 Dada : bentuk simetris, tidak ada retraksi dada, payudara menonjol besar,
terapa hangat dan kencang, aerola hitam, putting menonjol, ASI belum keluar
 Abdomen : terdapat luka jahitan SC ± 12 cm secara horizontal, masih dibalut
(hari pertama)
 Ektremitas : tidak ada edema, pada ektremitas atas terpasang IVFD RL 20 gtt/i,
bentuk simetris, tidak ada luka
 Kulit : turgor elastic
 Genetalia : terpasang DC 18
5. Pemeriksaan Laboratorium
Hasil pasien:
 HB =11,2 gr %
 HT = 34,0%
 Leukosit = 20.800/mm3
 Trombosit= 321.000

Nilai Normal:
HB: Pria 14-15. Wanita 12-16
gr%
HT: 40-50%
Leukosit: 4000-10800/mm3
Trombosit: 150000-450000/
microliter darah
Data Fokus
 Pasien mengatakan nyeri pada luka SC
 Skala nyeri 4-5 nyeri sedang,
 ekspresi wajah meringis
 Terdapat luka insisi operasi pada daerah abdomen 12 cm
 KU (Keluhan Utama) lemah
 Klien mengatakan susah mengangkat kedua tungkai bawahnya
 Klien mengatakan panas pada luka post SC
 pada luka post SC tampak merah, bengkak
 Suhu: 37,8ºC, RR: 24x/menit,TD: 120/80 mmHg, Nadi: 89 x/menit
 HB =11,2 gr %
 HT = 34,0%
 Leukosit = 20.800/mm3
 Trombosit= 321.000
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. DS: Insisi pada bagian depan Nyeri
Pasien mengatakan nyeri pada luka dinding perut
SC
DO: Terputusnya kontuinitas jaringan
- Skala nyeri 4-5 nyeri sedang,
- Post op hari ke-1 Nyeri
- ekspresi wajah meringis
- Terdapat luka insisi operasi pada
daerah abdomen
- KU lemah
2. SC Gangguan
DS : Klien mengatakan susah mobilitas fisik
mengangkat kedua tungkai Insisi pada bagian depan perut
bawahnya
DO : Luka post operasi SC
- Post op hari ke-1
- KU lemah Kelemahan penurunan sirkulasi
- Nampak luka insisi operasi pada
daerah abdomen 12 cm. Gangguan mobilitas fisik
-kekuatan otot +3 dapat melawan
gravitasi tetapi lemah
No Data Etiologi Masalah
3. DS : Klien mengatakan panas pada luka SC Resiko infeksi
post SC Pembedahan pada bagian
DO : depan perut
- Ku lemah
Luka post operasi SC
- Terdapat luka insisi pada daerah
abdomen 12 cm Resiko infeksi
- pada luka post SC tampak merah,
bengkak
T: 37,8ºC RR: 24x/I TD: 120/80 mmHg HR: 89
x/i
HB =11,2 gr %
HT = 34,0%
Leukosit = 20.800/mm3
Trombosit= 321.000
Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat tindakan
operasi ditandai dengan Pasien mengatakan nyeri pada luka SC, Skala nyeri 4-5
nyeri sedang, Post op hari ke-1, ekspresi wajah meringis, Terdapat luka insisi
operasi pada daerah abdomen, KU lemah.
2) Resiko tinggi Infeksi berhubungan dengan adanya luka post operasi SC ditandai
dengan Klien mengatakan panas pada luka post SC, Ku lemah, Terdapat luka
insisi pada daerah abdomen 12 cm, pada luka post SC tampak merah dan
bengkak, T : 37,8ºC RR: 24x/I TD : 120/80 mmHg HR: 89 x/I, HB =11,2 gr %
HT = 34,0%, Leukosit = 20.800/mm3, Trombosit= 321.000
3) Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan adanya luka operasi ditandai
dengan Klien mengatakan susah mengangkat kedua tungkai bawah, Post op hari
ke-1, KU lemah, Nampak luka insisi operasi pada daerah abdomen 12 cm.
kekuatan otot +3.
Intervensi Keperawatan
N Dx Tujuan / Kriteria Intervensi Rasionalisasi
O
1 Dx Tujuan : Klien dapat - Kaji intensitas, karakteristik, -Pengkajian yang
1 beradaptasi dengan nyeri dan derajat nyeri spesifik membantu
yang dialami memilih intervensi
Kriteria Hasil : - Pertahankan tirah baring yang tepat
-Mengungkapkan nyeri selama masa akut. -Meminimalkan
dan tegang di perutnya stimulasi atau
berkurang -Terangkan nyeri yang meningkatkan
-Dapat melakukan diderita klien dan relaksasi
tindakan untuk penyebabnya.
mengurangi nyeri -Meningkatkan
-Kooperatif dengan -Ajarkan teknik distraksi koping klien dalam
tindakan yang dilakukan -Kolaborasi pemberian melakukan guidance
-TTV dalam batas normal ; analgetika mengatasi nyeri
Suhu : 36-37 0 C, TD : - Pengurangan
120/80 mmHg, RR :18- persepsi nyeri
20x/menit, Nadi : 80-100 - Mengurangi onset
x/menit terjadinya nyeri dapat
dilakukan dengan
pemberian analgetika
oral maupun sistemik
N Dx Tujuan/Kriteria Intervensi Rasionalisasi
O
2 Dx2 Tujuan: Tidak terjadi -Kaji kondisi -Perubahan yang terjadi
infeksi selama keluaran/dischart yang pada dishart dikaji setiap
perawatan keluar ; jumlah, warna, dansaat dischart keluar.
perdarahan dan luka bau dari luka operasi. Adanya warna yang lebih
operasi.\ gelap disertai bau tidak
Kriteria Hasil : -Terangkan pada klien enak mungkin merupakan
• Tidak ada tanda pentingnya perawatan luka tanda infeksi.
– tanda infeksi, seperti : selama masa post operasi. -Infeksi dapat timbul akibat
merah, panas, kurangnya kebersihan luka.
bengkak, fungsio laesa -Lakukan pemeriksaan -Berbagai kuman dapat
biakan pada dischart. teridentifikasi melalui
dischart.
-Lakukan perawatan luka. -Inkubasi kuman pada area
luka dapat menyebabkan
-Terangkan pada klien cara infeksi.
mengidentifikasi tanda -Berbagai manivestasi klinik
inveksiobat dapat menjadi tanda
nonspesifik infeksi; demam
-kolaborasi dengan dokter dan peningkatan rasa nyeri
dalam pemberian therapy mungkin merupakan gejala
N D Tujuan/Kriteria Intervensi Rasionalisasi
O x
3 D Tujuan : Kllien 1) Kaji tingkat kemampuan 1) Mungkin klien tidak
x dapat melakukan klien untuk beraktivitas mengalami perubahan berarti,
3 aktivitas tanpa 2) Kaji pengaruh aktivitas tetapi perdarahan masif perlu
adanya komplikasi terhadap kondisi luka dan diwaspadai untuk menccegah
Kriteria Hasil : klien kondisi tubuh umum kondisi klien lebih buruk
mampu melakukan 3) Bantu klien untuk 2) Aktivitas merangsang
aktivitasnya secara memenuhi kebutuhan peningkatan vaskularisasi dan
mandiri aktivitas sehari-hari. pulsasi organ reproduksi, tetapi
4) Bantu klien untuk dapat mempengaruhi kondisi
melakukan tindakan sesuai luka post operasi dan
dengan kemampuan /kondisi berkurangnya energi
klien. 3) Mengistiratkan klilen secara
5) Evaluasi perkembangan optimal.
kemampuan klien melakukan 4) Mengoptimalkan kondisi klien,
aktivitas pada abortus
6) Kolaborasi dengan dokter imminens, istirahat mutlak
dalam pemberian therapy sangat diperlukan
obat 5) Menilai kondisi umum klien.
6) membantu mempercepat
mobilitas fisik klien
Catatan Perkembangan

Nama : Ny. T umur : 24 tahun


No RM : 29 24 34 diagnosa : post section caesaria
NO Tgl/Hr/Dx Implementasi Evaluasi
1 Tgl 7 -2 2013  mengkaji intensitas, S= klien mengatakan nyeri
08:00 wib karakteristik, dan derajat sudah tidak ada
DX 1 nyeri O= klien tampak tenang
 mempertahankan tirah A= masalah nyeri teratasi
baring selama masa akut. P= intervensi dihentikan
 menerangkan nyeri yang
diderita klien dan
penyebabnya.
 mengajarkan teknik distraksi
 berkolaborasi pemberian
therapy obat
H: -Inj ketorolac 1 amp / 8 jam
NO Tgl/Hr/Dx Implementasi Evaluasi
2 Tgl 7-2-2013  mengkaji kondisi keluaran/dischart yang S= klien mengatakan
10:00 wib keluar ; jumlah, warna, dan bau dari luka masih panas pada luka
DX 2 operasi. post SC
H: warna luka masih merah , bengkak dan O=pada luka post SC
panas masih tampak merah
 menerangkan pada klien pentingnya A=masalah resiko infeksi
perawatan luka selama masa post operasi. teratasi sebagian
 melakukan pemeriksaan biakan pada P= Kaji pengeluaran pada
dischart. luka
 melakukan perawatan luka kolaborasi dengan dokter
H: perawatan luka dengan mengganti perban dalam pemberian
 menerangkan pada klien cara therapy obat
mengidentifikasi tanda infeksi obat I=mengkaji pengeluaran
H: klien mengerti tanda – tanda infeksi dengan pada lukaberkolaborasi
obat seperti merah, bengkak, bintik-bintik dengan dokter dalam
merah pemberian therapy obat
 berkolaborasi dengan dokter dalam E=masalah resiko infeksi
pemberian therapy teratasi sebagian
H: Inj gentamycin 1 amp/ 8jam R= kaji kembali luka post
Inj ceftriaxone 1gr/12 jam SC
NO Tgl/Hr/Dx Implementasi Evaluasi
3 Tgl 7-2-  mengkaji tingkat kemampuan klien S= klien mengatakan sudah
2013 untuk beraktivitas bisa mengankat tungkai
12: 00 wib H: klien dapat melawan garvitasi tetapi bawahnya
DX 3 lemah . kekuatan otot ROM +4 O=klien tampak tenang,
 mengkaji pengaruh aktivitas terhadap tingkat kekuatan otot ROM :
kondisi luka dan kondisi tubuh umum +5
 membantu klien untuk memenuhi A=masalah gangguan
kebutuhan aktivitas sehari-hari. mobilisasi fisik sudah teratasi
 membantu klien untuk melakukan P=intervensi dihentikan
tindakan sesuai dengan kemampuan
/kondisi klien
H: klien mampu melakukan aktivitas
dengan bantuan
 mengevaluasi perkembangan
kemampuan klien melakukan aktivitas
H: tingkat kekuatan otot klien dapat
melawan gravitasi tetapi lemah
 berkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian therapy obat
H: IVFD RL 20 gtt/i
NO Tgl/Hr/Dx Implementasi Evaluasi
4 Tgl 8 -2-  mengkaji kondisi keluaran/dischart yang S= klien mengatakan tidak panas
keluar; jumlah, warna, dan bau dari luka pada luka post SC
2013
operasi. O=pada luka post SC sudah tidak
08:00 wib H: warna luka post operasi SC tidak merah dan ada merah dan bengkak T : 36,8ºC
DX 2 tidak bengkak panas TD ; 120/80 mmHg HR: 80 x/I RR: 20
 menerangkan pada klien pentingnya x/i
perawatan luka selama masa post operasi. A=masalah resiko infeksi teratasi
H: klien mengikuti apa yang diterangkan P= intervensi dihentikan
perawat
 melakukan pemeriksaan biakan pada
dischart.
H: hasil pemeriksaan biakan tidak terdapat
tanda adanya infeksi
 melakukan perawatan luka
H: perawatan luka dengan mengganti perban
 menerangkan pada klien cara
mengidentifikasi tanda infeksi obat
H : klien mengerti tentang tanda infeksi obat
seperti merah, panas, dah bintik-bintik merah
 berkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian therapy
H: a. Inj gentamycin 1 amp/ 8jam
b. Inj ceftriaxone 1gr/12 jam

Você também pode gostar