Você está na página 1de 9

Pemberian Posisi Sudut 45 Derajat

Terhadap Peningkatan Kualitas Tidur


Pada Congestif Heart Failure/ CHF
LATAR BELAKANG
• CHF atau biasa disebut gagal jantung merupakan keadaan dimana jantung mengalami
ketidakmampuan untuk melakukan tugasnya yaitu memompakan darah dalam jumlah
yang cukup guna memenuhi kebutuhan metabolik tubuh (forward failure) atau mampu
memenuhi kebutuhan namun harus dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi
(backward failure) (Ardiansyah, 2012).
• Menurut data WHO pada tahun 2013 terdapat 17,3 juta orang meninggal akibat
gangguan kardiovaskuler. Pada tahun 2007 dilaporkan bahwa gagal jantung
mempengaruhi lebih dari 20 juta pasien didunia dan meningkat seiring pertambahan usia
dengan dan mengenai pasien dengan usia lebih dari 65 tahun, dan sekitar 6-10 % lebih
banyak mengenai laki-laki dari pada wanita. Pada tahun 2030 WHO memprediksi
peningkatan penderita gagal jantung mencapai 23 juta jiwa di dunia. Gagal jantung juga
menjadi masalah khas utama pada beberapa negara industri maju dan negara berkembang
seperti indonesia.
• Di Indonesia penyakit gagal jantung akan terus meningkat dan akan memberikan beban
kesakitan, kecacatan dan beban sosial ekonomi pada keluarga penderita, masyarakat dan
negara. Prevalensi penyakit jantung koronor tahun 2013 berdasarkan diagnosis dokter
sebanyak 0,5 %. Sementara itu, prevalensi penyakit jantung di indonesia tahun 2013
berdasarkan diagnosis dokter sebanyak 0,13 %.
LANJUTAN....
• Gangguan kebutuhan dasar pada pasien Congestif Heart Failure (CHF) akan menimbulkan masalah keperawatan,
salah satunya adalah gangguan kebutuhan istrahat atau gangguan pola tidur. Tindakan yang tepat dapat mengatasi
gangguan tidur pada pasien Congestif Heart Failure (CHF) karena sesak napas saat berbaring adalah dengan
mempertahankan tirah baring dengan memberi posisi tidur 45 derajat

TUJUAN
• Untuk mengetahui Pemberian Sudut Posisi 450 Terhadap Peningkatan Kualitas Tidur Dengan Congestif Heart
Failure (CHF)

MANFAAT
• Menambah ilmu pengetahuan perawat tentang pemberian sudut posisi terhadap kualitas tidur pada passien dengan
Congestif Heart Failure (CHF)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Author Judul Metode Hasil Source

Susanto /2016/Surakarta Pemberian sudut posisi tidur Deskriptif dengan Pemberian posisi tidur 45 Scholar
45 derajat terhadap pendekatan derajat dapat meningkatkan
peningkatan kualitas tidur study kasus kualitas tidur yang
dengan gagal jantung dilakukan setiap istirahat
tidur.
Skor kualitas tidur pasien
dengan menggunakan
kuesioner Pittsburgh Sleep
Quality Index (PSQI)
didapatkan kualitas tidur
menjadi baik pada hari ke
tiga.

Gemilang/2014/Surabay Pemberian sudut posisi tidur Deskriptif dengan Terapi tekhnik pemberian Scholar
45 derajat terhadap kualitas pendekatan sudut posisi 45 derajat
a selama 2 hari dengan waktu
tidur dengan Congestif study kasus
Heart Failure / CHF 10 menit didapatkan kualitas
tidur pasien meningkat
LANJUTAN....
Ati. l/2014/ Pengaturan sudut posisi Deskriptif dengan Pembenahan posisi pasien Scholar
Surakarta tidur 45 derajat terhadap pendekatan 45 derajat dapat
peningkatan kualitas tidur study kasus meningkatkan kualitas tidur
dengan Congestif Heart dengan PSQI menunjukan
Failure / CHF nilai 5 yang menandakan
kualitas tidur baik

Rhita. M/2012/ Analisis Pengaruh Sudut Desain quasy Penelitian ini membuktikan Scholar
Bandung Posisi Tidur terhadap Kualitas experiment adanya
Tidur dan Tanda Vital pengaruh antara sudut posisi
Pada Pasien Gagal Jantung Di tidur terhadap kualitas tidur
Ruang Rawat Intensif pasien gagal jantung (p:
RSUP Dr. Hasan Sadikin 0,034). Pengumpulan
Bandung data untuk kualitas tidur
dilakukan dengan
menggunakan instrumen
PSQI (The Pittburgh Sleep
Quality Index)
PEMBAHASAN
Penelitian oleh Susanto (2016) di RSUD Dr. Moewardi, penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan kualitas tidur pada pasien Congestif Heart Failure / CHF. Faktor yang
berhubungan dengan gangguan tidur pada pasien dengan gagal jantung congesif adalah
ketidakmampuan untuk mengambil posisi tidur yang yang disukai karena nocturnal dyspnea.
Posisi yang paling efektif bagi pasien dengan penyakit jantung adalah posisi semi fowler
dimana kepala dan dada dinaikkan dengan derajat kemiringan 45 derajat.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan pendekatan kasus. Kualitas tidur
dapat diukur dengan menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Pada
penelitian ini klien dilakukan pemberian sudut posisi 45 derajat (semi fowler) dilakukan
selama 3 hari sebanyak 2 kali sehari sebelum dan setelah pasien tidur malam. Setelah
dilakukan pemberian sudut posisi 45 derajat pasien mengatakan waktu tidur cukup, tidur
malam jam 9, tidur ± 8 jam, tidur nyenyak dan tidak mudah terbangun, tidak lama lagi untuk
mengawali tidur , dan bangun tidur tampak tidak lesu serta tidak menguap. Sebelum dan
sesudah diberikan sudut posisi 45 derajat (semi fowler) pasien diberikan kuesioner.
Berdasarkan hasil kuesioner didapatkan hasil bahwa skor kualitas tidur menurun dari kategori
buruk (12) menjadi kategori baik (5). Hasil pengukuran dari jam 9 sampai jam 5 pagi.
Penelitian oleh Gemilang (2014) di RSUD Sukohardjo, penelitian ini bertujuan untuk
menganalisa hasil pemberian sudut posisi tidur 45 derajat terhadap kualitas darah pada pasien
Congestive Heart Failure/CHF. Pengaturan posisi tidur dengan meninggikan punggung,
bahu dan kepala memungkinkan rongga dada dapat berkembang secara luas dan
pengembangan paru meningkat.
Penelitian ini juga menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kasus.
Berdasarkan pengelolaan pada kasus ini melakukan pemberian sudut posisi 45 derajat
sebanyak 2 kali 24 jam. Pola istirahat dan tidur pasien sebelum sakit ± 7-8 jam, tanpa
pengguanaan obat, tidak ada gangguan tidur. Selama sakit pasien mengatakan dapat tidur ± 5-
6 jam, tanpa penggunaan obat tidur, gangguan tidur karena perubahan lingkungan dan pasien
merasa sesak.
Setelah diberikan tindakan pemberian sudut posisi 45 derajat diperoleh
peningkatan kualitas tidur ± 7-8 jam, klien mengatakan sudah mulai tidur dan bisa nyenyak
dari pada hari-hari sebelumnya, pasien tampak rileks dan tampak segar setelah bangun tidur.
Keterbatasan pada penelitian ini tidak terkajinya penilaian dan kuesioner PSQI pada psien
dikarenakan waktu yang singkat.namun demikan dalam penelitian ini memaparkan pengertian
dari PSQI dan contoh PSQI.
Penelitian oleh Ati.L (2014) di RSUD Dr. Moewardi, penelitian ini bertujuan untuk
memperbaiki kualitas tidur pada pasien Congestive Heart Failure/CHF. Pemberian sudut
posisi adalah tindakan yang dilakukan dengan sengaja untuk memberikan posisi guna
mencapai atau meningkatkan kualitas tidur, kenyamanan fisik dan psikologis pada pasien.
Atur posisi dapat meningkatkan cardiac output sehingga sesak nafas berkurang dan kualitas
tidur meningkat.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan pendekatan kasus. Pada penelitian ini
dilakukan pengukuran kualitas tidur sebelum tindakan pemberian sudut posisi 45 derajat
dengan menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan didapatkan nilai
11 yang berarti kualitas tidur pasien buruk. Klien mengatakan waktu tidur malam sangat
kurang ± 4-6 jam, sulit mengawali tidur apabila berhasil tidur maka akan mudah terbangun
karena sesak nafas, lesu dan mudah manguap.
Setelah dilakukan pemberian sudut posisi selam 2 hari klien mengatakan tidur malamnya
cukup dan nyanyak ± 8 jam , terbangun hanya 2 kali dan mudah tertidur lagi, saat bangun
badan terasa segar. PSQI menunjukan nilai 5 yang menandakan kualitas tidur baik. Dari hasil
itulah disimpulkan bahwa pengaturan sudut posisi 45 derajat pada pasien Congestive Heart
Failure/CHF efektif untuk meningkatkan kualitas tidur.
Penelitian oleh Rhita.M (2012) di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh sudut posisi tidur terhadap kualitas tidur
dan tanda vital pasien gagal jantung. Pada penelitian ini membandingkan pemberian
posisi sudut 30 derajat dengan posisi sudut 45 derajat terhadap kualitas tidur yang
dilakukan selama 3 kali 24 jam. Berdasarkan perhitungan statistik diperoleh nilai p =
0,034 (p<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa pada alpha = 5% terdapat perbedaan
rerata skor kualitas tidur yang bermakna antara dua intervensi posisi tidur baik pada
sudut 30 derajat dan 45 derajat.
Dari hasil analisis pengaruh sudut posisi tidur terhadap kualitas tidur
diperoleh hasil bahwa pasien dengan sudut posisi tidur 30° memiliki rata-rata skor
kualitas tidur yang lebih rendah dibandingkan dengan skor kualitas tidur pasien gagal
jantung dengan sudut posisi tidur 45˚.

Você também pode gostar