Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh :
Kurdianto I. Rahman1*, Lukman2, Didik Ardianto1, Fahmi Hidayat1, dan Raymond V. Ruritan1
*kurdi.rahman@jasatirta1.net
PENDAHULUAN
Kajian Aspek Hidrologi Kajian Fisika Kimia Air Sungai Dan Danau
Hidrometeorologi Analisis curah hujan wilayah • Pengukuran parameter fisika kimia air dilakukan
menggunakan data hidrometeorologi BMKG. di sebelas inlet danau dan satu outlet serta 17
Untuk lebih merepresentasikan curah hujan lokasi di perairan danau. Pengambilan Sampel
pada daerah tangkapan secara spasial dilakukan pada Oktober & November 2017.
digunakan pula produk estimasi curah hujan • Parameter yang diukur meliputi suhu, pH,
dari satelit Tropical Rainfall Measuring Mission oksigen terlarut, konduktivitas, kekeruhan, dan
(TRMM). Total Dissolved Solid (TDS) menggunakan water
Analisis Debit Pengukuran kecepatan aliran air quality checker (WQC).
di lapangan menggunakan current meter; • Selain itu juga dilakukan pengukuran parameter
Estimasi debit dilakukan dengan kecerahan menggunakan Secchi disc dan
menggunakan velocity-area method. (oktober kandungan klorofil untuk perairan danau. Di
& November 2017) perairan danau juga dilakukan pengukuran profil
vertikal suhu, klorofil, dan oksigen terlarut
menggunakan Rinko di delapan lokasi yang
mewakili wilayah KJA (3 lokasi), non KJA (2
lokasi), dan wilayah perairan terbuka (3 lokasi).
METODOLOGI
Kajian Aspek Dampak Antropogenik Alat Lapangan dan Laboratorium yang Digunakan
• Kajian aspek dampak antropogenik ditinjau
dari beban pencemaran baik dari aktivitas di Bidang
Alat Lapangan Alat Laboratorium
daratan maupun perairan. Kajian
Komputer dan
• untuk evaluasi beban masukan ke perairan Current meter
software GIS
Danau Toba dari komponen bahan organik
Kajian Ringko Profiler Peta topografi
(COD; Chemical Oxygen Demand), hara Hidrologi GlobalPositioning
terutama Total Nitrogen (TN), Total Phosphor System (GPS)
(TP) yang bersumber dari sungai-sungai inlet Sediment sampler
Danau Toba. Secchi Depth Spektrofotometer
• Kondisi eksisting hara dan organik di perairan Water Quality
Colony counter
danau juga diamati dari beberapa lokasi yang Kajian Checker (WQC)
mewakili kondisi lingkungan Danau Toba. Pencemaran Water Sampler
Filter Aparatus &
Electric Pump
KONDISI GEOLOGI DAN HIDROLOGI
DANAU TOBA
• Rata-rata debit pelepasan air bulanan dari Danau Toba pada periode tahun 1920 – 1932 adalah 110,4 m3/dt, periode
1957 – 1975 adalah 104,4 m3/dt, dan periode 1976 -1988 mencapai 90 m3/dt (Sastromijoyo, 1990).
• Kisaran paling lebar tinggi muka air danau bulanan antara 902,28 m dpl – 905,23 m dpl, dengan demikian perbedaan
tinggi muka air danau maksimum-minimum paling lebar yang terjadi selama periode ini sebesar 2,95 meter
KONDISI TOPOGRAFI DANAU TOBA
• Wilayah DTA Toba didominasi oleh kelas
kemiringan lereng landai (3% – 8%) dengan
luas area mencapai 74151 Ha atau 30% dari
seluruh luas DAS Toba, dengan distribusi
hampir terdapat di seluruh pinggir danau
terutama pada bagian Pulau Samosir.
• Kelas kemiringan kedua ditempati oleh
kelas Agak miring (8 – 15%) dengan luas
daerah mencapai 50.003 Ha atau 20.5 %
dari total luas DAS. Daerah dengan
kemiringan sangat curam hampir dijumpai
di sekeliling danau, dengan luas mencapai
11.080 Ha atau 4,5% .
• Berdasarkan analisis spasial dengan
menggunakan Sistem Informasi Geografi
dengan berdasarkan kepada peta
topografi skala 1 : 50.000, yang diterbitkan
oleh Bakosurtanal dan Djantop, diperoleh
luas DAS Danau Toba adalah 244.373 ha
dan luas genangan danau 11.300 ha.
PEMANFAATAN DANAU TOBA
Berdasarkan data dari produk estimasi curah hujan satelit TRMM periode 1998-2017, curah hujan tahunan rata-rata
pada Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba sebesar 2700 mm. Curah hujan di DTA Danau Toba cenderung menurun
secara gradual dari tahun ke tahun. Penurunan ini diduga menjadi penyebab kecenderungan turunnya tinggi muka air
Danau Toba seperti dikemukakan oleh Takanamaru et al. (2004) yang pada akhirnya mempengaruhi simpanan air di
danau.
KONDISI BEBERAPA PARAMATER KUALITAS AIR INLET DAN PERAIRAN DANAU TOBA
Kabupaten/Sungai
Parameter Simalungun Karo Toba Samosir Samosir Toba Samosir
Naborsahan Sipiso-piso Balige Simanindo Asahan*
Koordinat N 02 39'06.4'' 02 53'50.4'' 02 20'01.7'' 02o38'29.1''
o o o
02o26'35.9''
Koordinat E 098o56'12.5'' 098o31'41.4'' 099o04'17.8'' 098o41'21.4'' 099o09'27.0''
Suhu (oC) 21.80 20.59 22.93 21.77 26.74
pH 7.66 7.66 7.49 7.13 8.33
Turbiditas (NTU) 18.50 60.57 33.43 ta 3.57
DO (mg/L) 8.01 8.42 7.21 7.84 7.75
TDS (g/L) 0.026 0.017 0.051 0.006 0.067
3
Debit (m /s) 2.51 2.79 1,42 0.93 t.a
Waktu pengukuran ± 08.45 WIB ± 15.00 WIB 15.48 WIB 16.00 WIB ± 17.40 WIB
Sumber: 1) Anonim (2016); 2) Lukman et al,2010; 3) Garno & Adibroto (1999); 4) Rismeyer (1998) dalam
Azwar et al,(2004),
a) FCR nila = 1,23 ; b) 1,2% dari berat pakan; c) 37,7% dari kadar [P] dalam pakan; e) 21,0% dari kadar [P] pada
pakan; f) 41,3% dari kadar [P] dalam pakan