Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Epistaksis ec ITP
Oleh:
Suci Leni Mimanda
Pembimbing :
dr. Gustin Sukmarini, Sp.A (K)
1
LAPORAN KASUS
2
IDENTITAS
• Nama : Ns
• Umur : 2 tahun
• Alamat :
• MR : 154907
• Tanggal masuk : 31 Agustus 2017
3
ANAMNESA
Keluhan Utama
4
Riwayat Penyakit Sekarang
•Muntah darah sejak 3 jam sebelum masuk
rumah sakit, darah segar, frekuensi > 5 kali
•Demam sejak 3 hari yang lalu
•BAK & BAB biasa
Riwayat Penyakit Dahulu
•Riwayat muntah darah sebelumnya (-)
6
Status lokalis
Mata : konjungtiva anemis (+)
sklera ikterik (-)
Thoraks :
cor : irama regular
pulmo : rh (-), wh (-)
Abdomen
distensi (-), BU(+) Normal
7
Pemeriksaan penunjang
Darah Rutin
•Hb : 5,6 gr/dl
•Ht : 16,5 %
•Leukosit : 12.720/uL
•Trombosit : 484.000 /uL
•LED : 20 mm/jam
8
DIAGNOSA :
9
TINDAKAN/PENGOBATAN :
•O2
– Ampisilin 4x200 mg
10
ANALISA KASUS
POIN PEMBAHASAN
1. Apakah Anamnesa, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang sudah lengkap dan
tepat?
2. Apakah diagnosis yang ditegakkan sudah
benar?
3. Apakah penatalaksanaan pada pasien ini
sudah tepat ?
Apakah Anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang sudah lengkap dan tepat?
ANAMNESA ANALISA KASUS
Keluhan Utama : Menurut penulis anamnesa
Seorang anak usia 2 tahun
datang dengan keluhan muntah kurang lengkap karena :
darah sejak 3 jam sebelum •Pada anamnesis tidak
masuk RS ditanyakan nyeri kepala,sejak
Riwayat Penyakit Sekarang
•Muntah darah sejak 3 jam kapan nyeri kepala,durasi nyeri
sebelum masuk rumah sakit, kepala, makin lama makin berat,
darah segar, frekuensi > 5 kali
•Demam sejak 3 hari yang lalu nyeri saat mengejan atau batuk?
•BAK & BAB biasa •riwayat trauma pada kepala? .
13
PEMERIKSAAN FISIK ANALISA KASUS
Status Generalis
Keadaan umum : sedang
Menurut penulis Pemeriksaan
Kesadaran : apatis fisik sudah kurang lengkap:
Tekanan darah
Frekuensi nadi
: 85/60
: 140/menit
•Pemeriksaan papil edema?
Frekuensi nafas : 30/menit
Suhu : 36,70 C
Status lokalis
Thoraks :
cor : irama teratur
pulmo : rh (-), wh (-)
Abdomen
Supel, BU(+) Normal
14
PEMERIKSAAN ANALISA KASUS
FISIK
Berdasarkan literatur pemeriksaan fisik
pada ITP, umumnya didapatkan bukti
adanya perdarahan tipe trombosit yaitu
ptekie, purpura, pendarahan
konjungtiva atau pendarahan
mukokutaneus lainnya. Jika ditemukan
pembesaran limpa dan hati, pikirkan
kemungkinan penyakit lain. Meskipun
demikian, seperlima kasus dapat
dijumpai splenomegali ringan.
Sumber : buku ajar anak UI
15
Hematemesis ec shock
hipovolemik
DDD
16
PEMERIKSAAN ANALISA KASUS
PENUNJANG
Darah Rutin
•Hb : 5,6 gr/dl
Menurut penulis cukup lengkap,
•Ht : 16,5 % karena telah dilakukan pemeriksaan
•Leukosit : 12.720/uL
•Trombosit: 484.000 /uL
darah tepi . Berdasarkan literatur
•LED : 20 mm/jam pada ITP khas timbulnya
trombositopenia. Anemia biasanya
normositik dan sangat bergantung
pada jumlah darah yang hilang.
Leukosit biasanya normal, tapi pada
pendarahan hebat terjadi
leukositosis ringan dengan
pergeseran kekiri.
17
PEMERIKSAAN ANALISA KASUS
PENUNJANG
Namun, sebaiknya ditambahkan
pemeriksaan hapusan darah tepi dan
pembekuan darah untuk
menyingkirkan diagnosis banding.
18
Apakah diagnosis yang ditegakkan sudah benar?
Epistaksis ec ITP
Pendapat penulis:
20
Apakah penatalaksanaan pada pasien ini sudah tepat ?
21
TERAPI ANALISA KASUS
IVFD KAEN 10 Menurut penulis sudah tepat,karena
berdasarkan literatur terapi cairan
tetes/menit merupakan salah satu aspek
terpenting dalam perawatan serta
untuk mempertahankan stabilitas
hemodinamik pada pasien.
22
TERAPI ANALISA KASUS
Transfusi Darah lengkap berguna untuk
WB 250 cc meningkatkan jumlah sel darah merah
dan volume plasma dalam waktu
bersamaan, misalnya pada pendarahan
aktif dengan kehilangan darah lebih dari
25-30% volume darah total. Pada anak
pemberian 8 ml/kg dapat meningkatkan
Hb sekitar 1 g/dl.
Sumber : Sudoyo, W.Aru dkk. 2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Jilid II edisi V. Jakarta : Internal Publishing.
23
TERAPI ANALISA KASUS
Transfusi Pada kasus trombosit pasien 3.000/ ul
trombosit 4 dengan dilakukan transfusi untuk
meningkatkan trombosit. Namun
unit berdasarkan salah satu literatur
pengobatan untuk meningkatkan
jumlah trombosit walaupun dengan
jumlah yang sangat rendah (<10.000
mm3) tidak perlu dilakukan. Jumlah
trombosit yang sedikit tersebut dapat
berfungsi dengan efisien.
24
Menurut penulis jika ini merupakan ITP akut,
pasien dapat sembuh tanpa pengobatan namun
jika manifestasi klinis berat bisa diberikan
kostikosteroid peroral dengan atau tanpa
transfusi darah. Selain itu,bila dalam 2 minggu
tanpa pengobatan belum terlihat tanda kenaikan
trombosit, dapat dimulai pemberian
kortikosteroid.
25
KESIMPULAN
Telah dilaporkan seorang anak usia 7 tahun
datang dengan keluhan keluar darah dari hidung
sebelum masuk RS. Riwayat demam disangkal. Pada
riwayat penyakit dahulu ditemukan riwayat ITP. Pada
pemeriksaan fisik tidak ada kelainan dan pada
pemeriksaan darah lengkap ditemukan nilai trombosit
3000/ ul. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan penunjang ditegakkan diagnosa
epistaksis ec ITP.
26
ITP adalah suatu penyakit perdarahan yang didapat
sebagai akibat dari penghancuran trombosit yang
berlebihan, yang ditandai dengan trombositopenia
(trombosit <100.000/mm3), purpura, gambaran darah
tepi yang umumnya normal, dan tidak ditemukan
penyebab trombositopenia yang lainnya.
Penatalaksanaan meliputi tindakan suportif dan
terapi farmakologis.
27
Terima Kasih