Você está na página 1de 12

ANEMIA DEFISIENSI BESI

Pembimbing :
dr. Hj.A. Tenri Sanna, Sp.A

Disusun oleh :
Melisa Budi Selawati
PENDAHULUAN
Anemia merupakan masalah medik yang paling
sering dijumpai di klinik di seluruh dunia, terutama di
negara berkembang. Diperkirakan lebih dari 30%
jumlah penduduk dunia atau 1500 juta orang
menderita anemia.
Epidemiologi
• Data SKRT tahun 2007 menunjukkan prevalens ADB. Angka kejadian
anemia defisiensi besi (ADB) pada anak balita di Indonesia sekitar 40-45%.
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 menunjukkan
prevalens ADB pada bayi 0-6 bulan, bayi 6-12 bulan, dan anak balita
berturut-turut sebesar 61,3%, 64,8% dan 48,1%.2
Kasus
• Seorang anak laki-laki disertai tidak kejang. Tidak ada batuk dan sesak,
tidak ada mual, riwayat perdarahan tidak ada. Pasien kurang makan,
namun kuat minum. Buang air kecil lancar. BAB encer
• Pasien merupakan anak kedua dari 2 bersaudara. Pasien lahir secara SC
dengan berat badan lahir 2500 gram, panjang badan lahir 40 cm, kurang
bulan.
• Pola makan pasien sehari – hari dirumah yaitu pasien diberi bubur beras
merah 3 kali sehari dengan kombinasi sayur berupa kentang dan wortel.
Pemeriksaan Bermakna
•Keadaan Umum : Composmentis / Sakit Sedang /
Gizi Kurang
•Tanda Vital:
Nadi : 123 x / menit
RR : 26 x /menit
Suhu : 37,0 oC
SpO2 : 99%
Mata cekung, konjungtiva pucat, ekstremitas pucat,
bibir kering

Status Gizi
BB : 6,7 kg
PB : 71 cm
Pemeriksaan Bermakna
Darah Rutin 04/12/2017 Nilai Rujukan

WBC 17,6 x 103 / ul 4,0 - 12,0 x 103 / ul

Lym 6,0 x 103 / ul 1,0 - 5,0 x 103 / ul

Mono 1,5 x 103 / ul 0,1 - 1,0 x 103 / ul

Gra 10 x 103 / ul 2,0 – 8,0 x 103 / ul

RBC 3,6 x 106 / ul 4,0 – 6,2 x 106 / ul

HGB 5,6 g/dl 11,0 - 17,0 g/dl

HCT 20,8% 35,0 - 55,0 %

MCV 53,6 um3 80,0 - 100,0 um3

MCH 14,4 pg 26,0 - 34,0 pg

MCHC 26,39 g/dl 31,0 - 35,5 g/dl

RDW 28,7% 10,0 - 16,0 %

PLT 1199 x 103 / ul 150 - 400 x 103


Pemeriksaan Bermakna
Evaluasi Darah Tepi (06/12/2017)

Eritrosit : Mikrositik hipokrom, anisopoikilositosis, polikromasi

(+), pencil (+), ovalosit (+)

Leukosit : Jumlah kesan meningkat, PMN > Limfosit, Granulasi

toksik (+) Vakuolisasi (+)

Trombosit : Jumlah kesan meningkat, Giant trombosit (+), Agregasi

(+)

Kesan : Anemia dimorfik susp. Anemia defisiensi Fe DD/

penyakit kronik

Usul : profil Fe, control post terapi.


Diagnosis Kerja

Diare Akut + Anemia Defisiensi

Besi + Leukositosis
Penatalaksanaan

• IVFD Asering 500 ml/hari


• Cefotaxim 350 mg/12jam/iv
• Oralit ½ gelas tiap BAB encer
• Zink 1x20mg
• Domperidon drops 3x1,3 cc
• Paracetamol drops 3x0,8 cc
Diskusi
• Faktor risiko : Asupan zat gizi, usia, riwayat
prematur
• Pemeriksaan fisik dan laboratorium
• Diagnosis
• Terapi zat besi
• Edukasi
Penutup
Anemia dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang. Pada
pemeriksaan fisik didapat pucat pada konjungtiva mata.
Pemeriksaan laboratorium didapat nilai Hb dan Ht yang
kurang dari normal. Gambaran darah tepi pada anemia
defisiensi besi menunjukkan mikrositik hipokrom.
Terapi anemia sebaiknya dilakukan dengan cepat dan
tepat. Secara umum kita mengobati penyebab
anemianya. Tidak setiap anemia harus ditransfusi, oleh
karena bahaya tranfusi cukup banyak.

Você também pode gostar