Você está na página 1de 13

ASUHAN KEPERAWATAN ALERGI PADA ANAK

kelompok 1

Ardianto zakariya Agung nugroho


Alvi fadilatul Amelia kustina
Asih rohani Bevi setia
Diana nur farida Dini indah Dini putri
Dwi hesty m Eka eliz
DEFINISI ALERGI

• Alergi adalah reaksi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan terhadap benda
asing tertentu yang disebut Alergen.

• Alergi adalah respon abnormal dari sistem kekebalan tubuh

ETIOLOGI

Secara umum penyebab dari terjadinya alergi belum dapat dijabarkan


secara jelas namun ada beberapa faktor yang menyebabkan alergi adalah

 Jenis makanan tertentu


 Serangga
 Suhu udara (panas/dingin)
 Obat obatan
 Bahan kimia.
KLASIFIKASI REAKSI ALERGI ADA 4 MACAM

1. Reaksi hipersensitifitas tipe I (reaksi Atopik/Anafilaktif)

reaksi yang diperantarai oleh anti body IgE

2. Reaksi hipersensitifitas tipe II (reaksi Sitotoxic/Sitolitic)

terjadi sewaktu anti body IgG/IgM menyerang antigen-antigen jaringan

3. Reaksi hipersensitifitas tipe III (reaksi Arthus/Komplektoxic)

terjadi sewaktu antigen antibodi yang bersirkulasi dalam darah


mengendap di pembuluh darah

4. Reaksi hipersensitifitas tipe IV (raksi Seluler/Hipersensitifitas lambat)

Terjadi karena respon sel T yang sudah bereaksi dengan antigen


PATIOFISIOLOGI ALERGI
MANIFESTASI KLINIS ALERGI

Diantara nya :

 Gatal – gatal

 Mata berair

 Bersin-bersin

 Hidung beringus

 Ruam (bercak merah pada kulit)

 Muntah dan diare

 Sesak nafas

 Bengkak

 Kesemutan
PENATALAKSANAAN

 Menghindari kontak dengan alergen penyebab

 terapi simtomatis melalui pemberian antihistamin /


kortikosteroid perorang atau lokal
KOMPLIKASI

 Polip hidung

 otitis media

 sinusitis paranasal

 anafilaksi

 asma

 Edema
ASUHAN KEPERAWATAN ALERGI
1.Pengkajian

 DO : kaji tanda tanda vital


kaji status neorologi
kulit kemerahan/bentol-bentol

 DS : riwayat psikososial, faktor pencetus, stress,


kebiasaan dan rutinitas
Kaji riwayat alergi terdahulu dan sekarang
kaji riwayat alergi keluarga
kaji keluhan pasien.
DIAGNOSA

 Bersihan jalan nafas tidak efektif

 Kerusakan integritas kulit

 Gangguan rasa nyaman

 Gangguan pola tidur

 Resiko infeksi

 Nyeri akut
PERENCANAAN

 Bersihan jalan nafas tidak efektif


Berhubungan dengan sekresimukus,penyempitan jalan nafas dan
odem saluran nafas.

TUJUAN/KRITERIA HASIL

Setelah diberikan askep selama..x24jam diharapkan bersihan jalan


nafas pasien normal dengan kriteria hasil frekuensi respirasi
normal, kemampuan mengeluarkan spultrum

INTERVENSI

monitor respirasi dan spO2


pastikan kebutuhan oral dan sectioning
austulkasi suara nafas sebelum dan sesudah sectioning
DIAGNOSA PERENCANAAN
 kerusakan integritas kulit berhubungan dengan lesi

 Tujuan / kriteria hasil


Setelah dilakukan intervensi selama..x24jam
diharapkan kondisi integritas kulit membaik denagn
kriteria hasil tidak ada lesi pada kulit, tidak nampak
jaringan necrosis, temperatur kulit normal

Intervensi
monitor area kulit yang mengalami kemerahan dan
kerusakan, monitor adanya ruam dan abrasi kulit,
observasi adanya odem.
perawatan luka
Ganguan rasa nyaman berhubungan dengan reaksi fisiologis

Tujuan /kriteria hasil


setelah dilakukan askep selama..x24jam diharapkan pasien
merasa nyaman dengan kriteria hasil pasien melaporkan rasa
nyaman, rasa gatal pada kulit dapat berkurang

Intervensi

instruksikan pasien agar tidak menggaruk kulit dengan kuku,


instruksikan lagi agar memiliki kuku yang pendek, kolaborasi
antihistamin topikal/oral sesuai kebutuhan.
DAFTAR PUSTAKA

 Smith, Kelly. 2010. Nanda Diagnosa Keperawatan.


Yogyakarta: Digna Pustaka.

 Dochterman, Joanne Mccloskey. 2000. Nursing


Intervention Classification. America : Mosby.

 Swanson, Elizabeth. 2004. Nursing Outcome Classification.


America: Mosby

 Williams, Lipincott & Wilkins.2011.Nursing: Memahami


Berbagai Macam Penyakit.Jakarta:Indeks

 Brunner & Suddarth.2

Você também pode gostar