Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
HEMATOLOGI
M.Bambang Edi S.
MASALAH HEMATOLOGI
KELAINAN PERDARAHAN
ANEMIA
Perdarahan
1.Dinding pembuluh
2.Trombosit
3.Faktor pembekuan
Hemostasis
‘Menjaga’ darah tetap di dalam pembuluh
1.Pembuluh darah
2.Trombosit
3.Faktor koagulasi
(koagulasi, regulasi, fibrinolisis
Kelainan Perdarahan
Trombositopenia
Hemofilia A / B
Penyakit von Willebrand
DIC
Defisiensi vitamin K
Pembekuan darah
b Trombosit Koagulasi c
disrupsi
Bila Perdarahan:
Membran mukosa: siklokapron
“pulses” dexamethason
splenektomi
Setelah usia 6 tahun
Risiko terjadi sepsis
Sitostatika (cyclophosphamid, vincristin)
I. T. P.
I. T. P.
I. T. P.
Hemofilia A
Kejadian 1:10,000 pada anak laki-laki
Jika faktor VIII < 1% hemofilia berat
Perdarahan sendi spontan
Perlu transfusi AHF rutin 3-4x/minggu
F VIII 2-5% hemofilia sedang
Perdarahan trauma
F VIII 5-30% hemofilia ringan
Hanya perlu penggantian insidental
Hemofilia B
Kejadian 1:35.000 anak laki-laki
Defisiensi Faktor IX
Penggantian dengan f-IX
von Willebrand Disease (vWF)
F vWF menstabilkan f VIII, jika defisien
F VIII juga rendah
vWF diperlukan untuk adhesi trombosit
Keluhan seperti trombositopenia
Perdarahan mukosa, menstrusi
Autosomal dominant: riwayat keluarga
Diffuse Intravascular Coagulation
(DIC)
Dapat terjadi pada penyakit yang berat
(sepsis)
Aktivasi jalur koagulasi
Hasil: Koagulasi konsumtif
Trombosit rendah, faktor koagulasi
rendah, gangguan uji perdarahan
Terapi: sesuai penyakit dasar
Terapi Heparin: kontroversial
Hemolytic Uremic Syndrome
Juga disebut HUS
Koagulasi intravaskuler lokal pada ginjal
Juga terjadi hemolisis
Pada anak muda HUS dapat terjadi setelah
enteritis coli
Defisiensi vitamin K
Gangguan faktor II, VII, IX dan X
Juga terganggu pada penyakit hati berat
Pada bayi baru lahir:
Hemorrhagic disease of newborn
Pencegahan : Injeksi vit K1 segera setelah
bayi lahir
Diagnosis: PTT memanjang
Apakah hemofilia itu?
Penyakit perdarahan
Pembekuan berlangsung lebih lama dari normal
Kadar faktor pembekuan < normal, fungsi jelek
Kerusakan gena, kromosom X
Faktor VIII (hemofilia A), Faktor IX (hemofilia B)
Herediter atau spontan
Klinis hemofilia A B
Derajad : ringan, sedang, berat
Masalah pada hemofilia
1.Sifat diwariskan, seumur hidup
2.Diagnosis
3.Manajemen & efek terapi
4.Pemantauan lanjutan
5.Prognosis
2. Masalah Diagnosis
Pengetahuan, perilaku, sikap
- Keluarga
- Tenaga kesehatan
Fasilitas penunjang
- Laboratorium
skrining, follow-up
perdarahan, pencitraan
- Biaya
3. Masalah Penanganan
1.Standar pelayanan
2.Tim profesional terpadu
3.Ketersediaan obat (‘Factor First’)
-Jenis AHF (Cryo, produk darah, rekombinan)
-Jumlah (harga)
-Aksesibilitas
-Ideal vs apa yang tersedia (dengan ‘HATI’)
4.Dana besar
-Saat perdarahan
-Seumur hidup
5.Biaya lain
Psikososial, anggota keluarga lain
3. Masalah Manajemen
6.Efek pengobatan
-Reaksi obat/transfusi
-Infeksi (hepatitis, HIV, dll)
-Inhibitor (biaya)
7.Penanganan lanjutan
- Sebagian (besar?) tidak terpantau
- Terapi profilaksis
- Terapi alternatif
8.Registrasi/catatan medik
4. Masalah Prognosis
1. Pelayanan komprehensif
2. Sosialisasi standar pelayanan
- Factor First, RICE/HATI
- Fasilitas kesehatan terdekat (di rumah?)
Apa upaya kita?
3. Kepedulian semua pihak (GO-NGO)
4. Kelompok pendukung
- Perkumpulan Orang Tua/Penderita
- Perkumpulan donor, relawan
- Media massa (Edukasi)
5. Dana
6. Training
7. Networking
RICE /
HATI
Handuk = Iced towel
Angkat = Elevate
Tekan = Compression
Istirahat = Rest
ANEMIA
DEFINISI
PENGURANGAN JUMLAH SEL DARAH
MERAH TOTAL DALAM SIRKULASI
PENURUNAN KUALITAS HEMOGLOBIN
PENURUNAN KUANTITAS HEMOGLOBIN
Batas Kadar Hemoglobin Menurut WHO/UNICEF
(1997) Untuk Diagnosis Anemia
Hb
6 bl-5th < 11
6-11th < 11,5
12-13th < 12
Perempuan dewasa < 12
Wanita hamil < 11
Laki-laki dewasa < 13
ANEMIA - Patofisiologi
Produksi eritrosit/Hb berkurang
Defek Pusat produksi
Defisiensi besi/asam folat
Defisiensi eritropoetin
Kehilangan darah
Defek pada pusat produksi
Leukemia
pansitopenia
Anemia aplastik
Kongenital
* mudah infeksi + Fe
lama
* ggn mental
* prestasi belajar/bekerja menetap
Beberapa Penyebab Anemia
Defisiensi Besi Menurut Umur
Bayi di bawah umur 1 tahun
Persediaan besi yang kurang a.l karena berat badan lahir rendah atau
lahir kembar, ASI eksklusif tanpa suplementasi besi, susu formula
rendah besi, pertumbuhan cepat, anemia selama kehamilan.
Anak umur 1-2 tahun
Masukan (intake) besi yang kurang karena tidak mendapat makanan
tambahan (hanya minum susu)
Kebutuhan meningkat karena infeksi berulang/menahun, BB lebih
Malabsorbsi
Anak berumur 2-5 tahun
Masukan besi kurang karena jenis makanan kurang mengandung Fe-
heme
Kebutuhan meningkat karena infeksi berulang/menahun
Kehilangan berlebihan karena perdarahan antara lain karena divertikulum
Meckeli
Anak berumur 5 tahun – masa remaja
Kehilangan berlebihan karena perdarahan antara lain karena infestasi
parasit dan poliposis
Usia remaja-dewasa
Pada wanita antara lain karena menstruasi berlebihan
SKRINING DEFISIENSI BESI
Hb <
Penyebab + Hb N
MCV/MCH/MCHC <
Organomegali -
Feritin/Si Feritin/Si
+ zat besi
diperiksa Tidak diperiksa
(dosis th/, 1 bln).
Respon –
Hb 1 g/dl Cari penyebab N < Zat besi
Ht 3 g/dl lain anemi (pencegahan
(thal ?) Zat besi primer)
D/ ADB + Zat besi
Tidak perlu
(dosis Th/
Samp. feritin/Si N)
observasi
Zat besi diteruskan 2 bln
2 bln lagi sejak Hb N
Bayi cukup bulan :
Bayi prematur/BBLR
Berat badan 1500-2000 gr : 2 mg/KgBB
Berat badan 1000-1500 gr : 3 mg/KgBB Max : 15 mg/
Berat badan < 1000 gr : 4 mg/KgBB hari
Dimulai pada umur 2 bulan.
Anak
< 14 thn : 10 mg/hari
> 4 thn 12 mg/hari (laki-laki)
15 mg/hari (perempuan)
Respon kurang terhadap zat besi oral
- Ketidak patuhan
- kehilangan darah masih berlangsung
- Pengobatan yang tidak cukup lama
- Absorpsi besi terganggu
- Ph lambung yang tinggi (antasit)
- Diagnosisal (thalassemia)
Kebutuhan penggantian depo besi yang cepat
Indikasi pemberian zat besi parenteral
1.Toreransi terhadap zat besi oral –
2.Gangguan absorpsi zat besi
3.Diperlukan penggantian yang cepat depo besi
Hubungan difisiensi besi dan toksisitas Pb
(sama atau lebih 10 m/dl)
Defisiensi besi absorpsi Pb dlm sal cerna meningkat
Th/kelasi (CaNaEDTA, dimercaprol)
Anemia hemolitik
– faktor selular/korpuskular
Defek kerangka/bentuk eritrosit
Membranopati—Sferositosis
Intraselular
Hbpati-----Thalassemia
Enzimopati----Def.G6PD
DEFISIENSI G6PD
G6PD
defisien GANGGUAN OKSIDASI
HEMOGLOBIN.
TERBENTUK HEINZ BODIES—HB DALAM SEL
TDK LARUT.
HEMOLISIS SEL INI TJD DI LIEN.