Você está na página 1de 44

Parkinson Et Causa Stroke

Pembimbing : dr. Hardi Pranata, Sp.S MARS


Disusun Oleh : Theo Nalmiades Ambra
(102016280)
Identitas Pasien
 Nama : Tn. WJ
 Umur : 56 tahun
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Pekerjaan : Wiraswasta
 Agama : Kristen Protestan
 Status pernikahan : Menikah
 Suku bangsa : Chinesee
 Tanggal masuk : 21-9-2018
 Dirawat yang ke : kontrol poli
 Tanggal pemeriksaan : 21-9-2018
Anamnesa
 Autoanamnesa dipoliklinik RSPAD Gatot
Subroto tanggal 21 September 2018,
pukul 11.00 WIB

 Keluhan Utama :
◦ Tangan kanan dan kedua tungkai sering
gemetar sejak 1 bulan yang lalu.
 Keluhan Tambahan :
◦ Bicara pelo, lemah pada kaki dan tangan kanan,
berjalan lambat, langkah kecil-kecil.
Riwayat Penyakit Sekarang
1 Bulan
Tahun 2016 Juni 2018 SMRS
Kelemahan pada Kelemahan pada Tangan kananya
kaki dan tangan tangan dan kaki sering gemetar saat
kanan secara kanan ditambah sedang istirahat,
mendadak saat terdapat mulut kedua kaki gemetar
istirahat, dirawat di yang mencong ke saat mulai berdiri
RS Thamrin, pasca sebelah kanan, dan dan melangkah.
perawatan dapat berbicara pelo, Langkah kaki
berjalan dan setelah selesai dari pasien kecil-kecil
beraktiitas tetapi kamar mandi. dan pelan.
tidak sekuat dulu. Dilakukan DSA, Pasien tidak
dan fisioterapi pernah merokok
dan mengkonsumsi
alkohol, riwayat
trauma disangkal,
pasien tidak pernah
terpapar bahan-
bahan yang
mengandung
pestisida.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU RIWAYAT PENYAKIT
: KELUARGA :
 Stroke : Stroke  Pasien menyangkal di
pertama pada tahun 2016, keluarga ada yang
dan stroke kedua pada Juni mempunyai riwayat
2018 penyakit atau dengan
 Dislipidemia: Sejak 3 tahun keluhan serupa seperti
yang lalu pasien. Pada keluarga tidak
ada yang menderita
 Diabetes melitus : disangkal
penyakit hipertensi,
 Sakit jantung : disangkal diabetes mellitus, penyakit
 Trauma kepala : disangkal jantung.
 Kegemukan : disangkal
 Gastritis : disangkal
RIWAYAT
KELAHIRAN/PERTUMBUHA
N/PERKEMBANGAN :
 Dalam batas normal
Pemeriksaan Fisik
STATUS INTERNUS  Limfonodi : Tidak teraba
 Keadaan umum : Tampak membesar
sakit sedang  Jantung : BJ I - II reguler,
 Gizi Cukup (BB= 68 kg, gallop (-), murmur (-)
TB= 165 cm, IMT= 22,0)  Paru : Suara napas
 Tanda vital : vesikuler, wheezing (-),
◦ Tekanan darah : 129 / 73 rhonki (-)
mmHg  Hepar : Tidak teraba
◦ Nadi : 74 x / menit pembesaran
◦ Pernafasan : 20 x /menit  Lien : Tidak teraba
◦ Suhu : 36,5 ºC pembesaran
 Ekstremitas : Akral
hangat, tidak ada edema
Pemeriksaan Fisik
STATUS PSIKIATRI STATUS NEUROLOGI
 Tingkah laku : tenang  Kesadaran : Compos
 Perasaan hati : normotim Mentis, GCS: 15
(E4M6V5)
 Orientasi :
◦ Tempat : baik  Sikap tubuh : Sedikit
◦ Waktu : baik
membungkuk
◦ Orang : baik  Cara berjalan : Berjalan
langkah kecil-kecil,
 Jalan pikiran : koheren dan lambat.
 Daya ingat : jangka  Gerakan abnormal :
panjang dan jangka
pendek baik  Tremor, bradykinesia,
rigiditas “cogwheel
phenomen”
TANDA RANGSANG MENINGEAL
Kanan Kiri
 Kaku kuduk : negatif
 Laseque : (-) (-)
 Kernig : (-) (-)
 Brudzinsky I : (-) (-)
 Brudzinsky II : (-) (-)
N I ( Olfactorius ) N II ( Optikus )

 Daya penghidu :  Ketajaman penglihatan: Baik


Normosmia  Pengenalan warna: Baik
 Lapang pandang: Sama dengan
pemeriksa
 Fundus : Tidak dilakukan
N III ( Occulomotoris )/ N IV ( Trochlearis )/
N VI ( Abducens )
Kanan Kiri
 Ptosis :( - ) ( -)
 Strabismus :( - ) ( -)
 Nistagmus :( - ) ( -)
 Exopthalmus :( - ) ( -)
 Enopthalmus :( - ) ( -)
 Gerakan bola mata :
◦ Lateral :( + ) (+)
◦ Medial :( + ) (+)
◦ Atas lateral :( + ) (+)
◦ Atas medial :( + ) (+)
◦ Bawah lateral :( + ) (+)
◦ Bawah medial :( + ) (+)
◦ Atas :( + ) (+)
◦ Bawah : (+) (+)
◦ Gaze : (+) (+)
N III ( Occulomotoris )/ N IV (
Trochlearis )/ N VI ( Abducens )
 Pupil :
 Ukuran pupil : 3 mm / 3 mm
 Bentuk pupil : bulat / bulat
Isokor/anisokor : isokor / isokor
 Posisi : ditengah / ditengah
 Reflek cahaya langsung : +/+
 Reflek cahaya tidak langsung : +/+
 Reflek akomodasi/konvergensi: +/+
N V ( Trigeminus )
 Menggigit : (+) Kuat
 Membuka mulut : (+)
 Sensibilitas
◦ Atas : +/+
◦ Tengah : +/+
◦ Bawah : +/+
 Reflek masseter : Tidak dilakukan
 Reflek zigomatikus : Tidak dilakukan
 Reflek kornea : Tidak dilakukan
 Reflek bersin : Tidak dilakukan
N VII ( Facialis )
Pasif
 Kerutan kulit dahi : Simetris
 Kedipan mata : Simetris
 Lipatan nasolabial : Asimetris,
defiasi ke kanan
 Sudut mulut : Asimetris,
defiasi ke kanan
N VII ( Facialis )
Aktif
 Mengerutkan dahi : Simetris
 Mengerutkan alis : Simetris
 Menutup mata : Simetris
 Meringis : Sebelah
kanan tertinggal
 Mengembungkan pipi : Simetris
 Gerakan bersiul : Sebelah
kanan tertinggal
 Daya pengecapan lidah 2/3 depan : Normal
 Hiperlakrimasi : Tidak ada
 Lidah kering : Tidak ada
N VIII ( Vestibulocochlearis )
 Mendengarkan suara gesekan jari tangan: +/+
 Mendengar detik jam arloji : +/+
 Test swabach : Tidak dilakukan
 Test rinne : Tidak dilakukan
 Test weber : Tidak dilakukan
N IX ( Glossopharyngeus ) N X ( Vagus )

 Arcus pharynx : Simetris  Denyut nadi : Teraba,


 Posisi uvula : Di tengah Reguler
 Daya pengecapan lidah 1/3  Arcus pharynx : Simetris
belakang : Tidak dilakukan  Bersuara : Baik
 Reflek muntah : Tidak  Menelan : tidak ada
dilakukan gangguan
N XI ( Accesorius ) N XII ( Hipoglossus )

 Memalingkan kepala : Normal  Menjulurkan lidah : Deviasi


 Sikap bahu : Simetris ke kanan
 Mengangkat bahu : simetris  Kekuatan lidah : (+/+)
 Atrofi lidah : Tidak ada
 Artikulasi : Disatria (+)
 Tremor lidah : Tidak ada
Motorik
Gerak : normal tremor
tremor tremor
Kekuatan : 4444 4444
4444 4444
Tonus : Normotonus Normotonus
Normotonus Normotonus
Trofi : eutrofi eutrofi
eutrofi eutrofi
REFLEK FISIOLOGI
 Reflek tendon  Reflek periosteum :
◦ Reflek bicep : +/+ tidak dilakukan
◦ Reflek tricep : +/+  Reflek permukaan
◦ Reflek patella : +/+ ◦ Dinding perut : (+)
◦ Reflek achilles: +/+ ◦ Cremaster :
tidak dilakukan
◦ Spincter ani :
tidak dilakukan
REFLEK PATOLOGIS
 Hoffman tromer : -/-
 Babinski : +/-
 Chaddok : -/-
 Oppenheim : -/-
 Gordon : -/-
 Schafer : -/-
 Klonus paha : -/-
 Klonus kaki : -/-
SENSIBILITAS

 Eksteroseptif
◦ Nyeri : +/+
◦ Suhu : +/+
◦ Taktil : +/+
 Propioseptif
◦ Posisi : +/+
◦ Vibrasi : Tidak dilakukan
◦ Tekanan dalam : +/+
KOORDINASI DAN KESEIMBANGAN
 Test romberg : lateralisasi ke
kanan
 Test tandem : lateralisasi kekanan
 Test fukuda : tidak diapat dinilai
 Disdiadokokenesis : baik
 Rebound phenomen : tidak dilakukan
 Test tunjuk hidung : baik
 Test telunjuk-telunjuk: baik
 Test tumit lutut : tidak dilakukan
FUNGSI OTONOM
 Miksi (terpasang kateter urin)
◦ Inkontinentia : tidak ada kelainan
◦ Retensi : tidak ada kelainan
◦ Anuria : tidak ada kelainan

 Defekasi
◦ Inkontinentia : tidak ada kelainan
◦ Retensi : tidak ada kelainan
FUNGSI LUHUR
 Fungsi bahasa : baik
 Fungsi orientasi : baik
 Fungsi memori : baik
 Fungsi emosi : baik
 Fungsi kognisi : baik
Resume
 Anamnesis
◦ Seorang laki-laki berusia 56 tahun datang berobat ke poli klinik dengan
keluhan tangan kanan gemetar saat istirahat, kedua kaki gemetar saat
berdiri. Keluhan ini dirasakan sudah 1 bulan. Pasien berjalan langkahnya
kecil-kecil dan lambat. Sebelumnya pada tahun 2016 pasien pernah
mengalalami stroke untuk pertamakalinya, kaki dan tangan pasien terasa
lemah dan sulit intuk digerakan. Hal tersebut terjadi saat pasien sedang
beristirahat. Pasien berobat ke RS Thamrin dan perlahan-lahan pasien
dapat berjalan kembali dan menggerakan tangannya, walaupun tidak
seperti sebelumnya. Lalu pada Juni 2018 pasien mengalami stroke kedu
kalinya. Pasien mengeluh kelemahan pada kaki, dan tangan kanannya lagi,
ditambah dengan mulut mencong, dan berbicara pelo. Pasien tidak
pernah merokok dan mengkonsumsi alkohol, riwayat trauma disangkal,
pasien tidak pernah terpapar bahan-bahan yang mengandung pestisida.
Pasien mempunyai riwayat darah tinggi, pasien rutin mengkonsumsi obat
yang dibeli sendiri, tetapi tidak pernah kontrol kedokter, dan dikeluarga
pasien tidak ada yang mengalami keluhan yang sama seperti pasien.
Resume
Pemeriksaan
 Status internus : Dalam batas normal
 Status neurologis
 Kesadaran : Compos mentis → GCS : 15 ( E4M6V5 )
 Tekanan darah : 129 / 73 mmHg
 Nadi : 74 x / menit
 Sikap tubuh : Sedikit membungkuk
 Cara berjalan : Berjalan langkah kecil-kecil, dan lambat.
 Gerakan abnormal : Tremor, bradykinesia, rigiditas “cogwheel phenomen”

 N VII ( Facialis )
 Pasif
 Lipatan nasolabial : Asimetris, defiasi ke kanan
 Sudut mulut : Asimetris, defiasi ke kanan
 Aktif
 Meringis : Sebelah kanan tertinggal
 Gerakan bersiul : Sebelah kanan tertinggal
Resume
 N XII ( Hipoglossus )
 Menjulurkan lidah : Deviasi ke kanan
 Artikulasi : Disatria (+)

 KOORDINASI DAN KESEIMBANGAN


 Test romberg : lateralisasi ke
kanan
 Test tandem : lateralisasi
kekanan
Diagnosis
 Diagnosis klinis : Tremor, rigiditas,
bradikinesia, Hemiparese dextra tipe
UMN; Parese N.VII dextra tipe sentral;
Parese N. XII dextra tipe sentral.

 Diagnosis topik : Hemisfer cerebri


sinistra

 Diagnosis etiologi : Parkinson Et Causa


Stroke
TERAPI
 Medikamentosa :
◦ Stalevo 1 x 1 tab (po)
◦ Amlodipin 2 x 5 mg (po)
◦ Aspilet 1 x 100 mg (po)
◦ Neurodex 1 x 1 tab (po)

 Non medikamentosa :
◦ Fisioterapi
PEMERIKSAAN ANJURAN
 Laboratorium :
 Darah : Hb, Ht, leukosit, trombosit
 Kimia : Ureum, kreatinin, kolesterol, trigliserida, gula dara

 EKG
 Foto thoraks
 Ct-Scan Kepala non kontras
 MRI Kepala
PROGNOSA

 Ad vitam : Dubia ad bonam


 Ad fungsionam : Dubia ad malam
 Ad sanam : Dubia ad malam
 Ad cosmeticum : Dubia ad malam
Diskusi Kasus

Anamnesis

Diagnosis parkinson
dapat ditegakkan jika
sudah memenuhi dua
dari tiga tanda
kardinal gangguan
motorik (tremor,
rigiditas, dan
bradikinesia).
Pemeriksaan
Fisik
Stroke
Stroke Parkinson
TAHUN
Juni 2018 Vaskuler
2016

Parkinson vascular, yaitu sebagai bagian dari gangguan gerak involunter


pasca stroke, parkinsonism vascular timbul berkaitan dengan infark
unilateral atau bilateral ganglia basalis pada striatum atau nucleus
lentiformis, tetapi juga karena infark unilateral atau bilateral ganglia
basalis pada daerah mesensefalik dan frontal.
Parkinson vascular dapat ditegakan
berdasarkan skala yang dikembangkan
oleh Winikates dan Jonkovic
Nilai
Fakta angiografi dari penyakit vascular 2
Onset parkinsonism dalam 1 bulan setelah stroke 1
Riwayat 2 kali atau lebih stroke 1
Riwayat 2 kali atau lebih faktor resiko vascular untuk stroke 1

Fakta neuroimaging penyakit vascular pada > 2 wilayah vascular 1

Parkinsonism vascular= parkinsonism + skor vascular > 2


Pada pasien ini dari anamnesis dan
pemeriksaan fisik sudah ditemukan gejala
parkinsonism dan untuk skor vascular
nilainya 3, dimana pasien sudah 2 kali
mengalami stroke, lalu gejala Parkinson yang
dialami pasien ini terjadi 2 bulan setelah
pasca stroke yang kedua kalinya. Terus
pasien mempunyai riwayat darah tinggi dan
dyslipidemia sebagai faktor resiko stroke.
Perjalanan penyakit menurut
Hoehn dan yahr:
Stadium I Gejalan dan tanda pada satu sisi, terdapat gejalan yang ringan, terdapat gejala
yang menganggu tetapi tidak menimbulkan kecacatan. Biasanya terdapat tremor
pada satu anggota gerak, gejala yang timbul dapat dikenali orang terdekeat
(teman).

Stadium II Terdapat gejala bilateral, terdapat kecacatan minimal, sikap/cara jalan terganggu.

Stadium III Gerak tubuh nyata melambat, keseimbangan mulai terganggu saat berjalan/berdiri, disfungsi
umum sedang.

Stadium IV Terdepat gejala yang lebih berat, masih dapat berjalan hanya untuk jarak tertentu, rigiditas dan
bradikinesia, tidak mampu berdiri sendiri, tremor dapat berkurang dibanding sebelumnya.

Stadium V Stadium Kkhetik (cachetic stage), kecacatan total, tidak mapu berdiri dan berjalan,
memerlukan perawatan tetap.
Pada pasien ini dapat diklasifikasikan pada
Stadium II, dimana pada pasien didapatkan
tremor pada satu anggota gerak kanan, sikap
dan cara berjalan yang terganggu dan terdapat
gerakyang melabat. Walaupun pada saat
pemeriksaan yang mengalami tremor hanya di
tangan kanan saja, tetapi pasien ini sudah
mengalami kecatatan minimal, seperti cara
berjalan yang lambat, dan langkah yang kecil-
kecil. Keseimbangan mulai terganggung dengan
adanya lateralisasi kekanan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pasien sudah masuk ke
stadium II.
Menurut Perdossi pada algoritma pentalaksaan
penyakit parkinson sebagai berikut:
Stalevo merupakan obat yang mengandung levadopa,
carbidopa dan entacapone dengan dosis 100/25/200,
pemberian stalevo gambungan antara L-dopa dengan COMT
(Catechol-o-methyl tranferase) inhibitor untuk melindungi
dopamin terhadap degredasi sehigga neuron terlindungi dari
oxidative stress. Pemberiaan entecapone 200mg/hari diberikan
bersamaan dengan setiap dosis L-dopa dan maksimal 1600mg
entecapone perhari. Efek terapeutik L-dopa baru muncul
setelah 2 minggu pengobatan oleh karena itu perubahan dosis
sebaiknya setelah 2 minggu terapi. Dimulai dengan dosis
rendah dan secara berangsur dinaikkan.
Daftar Pustaka
 Henry A. Pengaruh kebiasaan merokok terhadap resiko timbulnya penyakit Parkinso: studi
analitik (skripsi). Semarang: Fakultas Kedokteran UNDIP; 2011.
 National Institute of Neurological Disorders and Stroke, 2007. “Parkinson’s Disease: Hope
Through Research”,http://www.ninds.nih.gov/
disorders/parkinsons_disease/detail_parkinsons_disease.htm#toc, 3 Juni 2008.
 Silitonga R. Faktor – faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup penderita penyakit
Parkinson di poliklinik saraf RS DR Kariadi: observasinal secara cross sectional (Tesis
Dokter Spesialis). Semarang: Bagian Saraf RS DR Kariadi; 2007.
 Harwig Mary S. Gangguan Neurologis dengan simtomatologi Generalisata. Editor Sylvia
Anderson. Patofisiologi Konsep Klinis Proses – proses penyakit. Edisi ke-enam.Volume 2.
Jakarta: EGC.2005. hal.1139-1144,1041.
 PERDOSSI. Buku ajar neurologi klinis. Jakarta: Gajah Mada University Press; 2008.hal.233-
243.
 Sidharta P. Neurologi klinis dalam praktek umum. Jakarta: Dian Rakyat; 2009.hal.362-378.
 Silbernagl S, Lang F. Teks atlas berwarna patofisiologi. Jakarta: EGC, 2006.hal.312-313.
 Snell RS. Neuroanatomi klinik. Edisi ke – 5. Jakarta: EGC. 2006.hal.351-360.
 Rahayu RA. Penyakit Parkinson. Editor: Aru W. Sudoyo. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi
ke-4. Jilid 3. Jakarta: FKUI.2007.hal.1373-1377.
Atas Perhatiannya Diucapkan
 Terimakasih

Você também pode gostar