Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Keluhan Utama :
◦ Tangan kanan dan kedua tungkai sering
gemetar sejak 1 bulan yang lalu.
Keluhan Tambahan :
◦ Bicara pelo, lemah pada kaki dan tangan kanan,
berjalan lambat, langkah kecil-kecil.
Riwayat Penyakit Sekarang
1 Bulan
Tahun 2016 Juni 2018 SMRS
Kelemahan pada Kelemahan pada Tangan kananya
kaki dan tangan tangan dan kaki sering gemetar saat
kanan secara kanan ditambah sedang istirahat,
mendadak saat terdapat mulut kedua kaki gemetar
istirahat, dirawat di yang mencong ke saat mulai berdiri
RS Thamrin, pasca sebelah kanan, dan dan melangkah.
perawatan dapat berbicara pelo, Langkah kaki
berjalan dan setelah selesai dari pasien kecil-kecil
beraktiitas tetapi kamar mandi. dan pelan.
tidak sekuat dulu. Dilakukan DSA, Pasien tidak
dan fisioterapi pernah merokok
dan mengkonsumsi
alkohol, riwayat
trauma disangkal,
pasien tidak pernah
terpapar bahan-
bahan yang
mengandung
pestisida.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU RIWAYAT PENYAKIT
: KELUARGA :
Stroke : Stroke Pasien menyangkal di
pertama pada tahun 2016, keluarga ada yang
dan stroke kedua pada Juni mempunyai riwayat
2018 penyakit atau dengan
Dislipidemia: Sejak 3 tahun keluhan serupa seperti
yang lalu pasien. Pada keluarga tidak
ada yang menderita
Diabetes melitus : disangkal
penyakit hipertensi,
Sakit jantung : disangkal diabetes mellitus, penyakit
Trauma kepala : disangkal jantung.
Kegemukan : disangkal
Gastritis : disangkal
RIWAYAT
KELAHIRAN/PERTUMBUHA
N/PERKEMBANGAN :
Dalam batas normal
Pemeriksaan Fisik
STATUS INTERNUS Limfonodi : Tidak teraba
Keadaan umum : Tampak membesar
sakit sedang Jantung : BJ I - II reguler,
Gizi Cukup (BB= 68 kg, gallop (-), murmur (-)
TB= 165 cm, IMT= 22,0) Paru : Suara napas
Tanda vital : vesikuler, wheezing (-),
◦ Tekanan darah : 129 / 73 rhonki (-)
mmHg Hepar : Tidak teraba
◦ Nadi : 74 x / menit pembesaran
◦ Pernafasan : 20 x /menit Lien : Tidak teraba
◦ Suhu : 36,5 ºC pembesaran
Ekstremitas : Akral
hangat, tidak ada edema
Pemeriksaan Fisik
STATUS PSIKIATRI STATUS NEUROLOGI
Tingkah laku : tenang Kesadaran : Compos
Perasaan hati : normotim Mentis, GCS: 15
(E4M6V5)
Orientasi :
◦ Tempat : baik Sikap tubuh : Sedikit
◦ Waktu : baik
membungkuk
◦ Orang : baik Cara berjalan : Berjalan
langkah kecil-kecil,
Jalan pikiran : koheren dan lambat.
Daya ingat : jangka Gerakan abnormal :
panjang dan jangka
pendek baik Tremor, bradykinesia,
rigiditas “cogwheel
phenomen”
TANDA RANGSANG MENINGEAL
Kanan Kiri
Kaku kuduk : negatif
Laseque : (-) (-)
Kernig : (-) (-)
Brudzinsky I : (-) (-)
Brudzinsky II : (-) (-)
N I ( Olfactorius ) N II ( Optikus )
Eksteroseptif
◦ Nyeri : +/+
◦ Suhu : +/+
◦ Taktil : +/+
Propioseptif
◦ Posisi : +/+
◦ Vibrasi : Tidak dilakukan
◦ Tekanan dalam : +/+
KOORDINASI DAN KESEIMBANGAN
Test romberg : lateralisasi ke
kanan
Test tandem : lateralisasi kekanan
Test fukuda : tidak diapat dinilai
Disdiadokokenesis : baik
Rebound phenomen : tidak dilakukan
Test tunjuk hidung : baik
Test telunjuk-telunjuk: baik
Test tumit lutut : tidak dilakukan
FUNGSI OTONOM
Miksi (terpasang kateter urin)
◦ Inkontinentia : tidak ada kelainan
◦ Retensi : tidak ada kelainan
◦ Anuria : tidak ada kelainan
Defekasi
◦ Inkontinentia : tidak ada kelainan
◦ Retensi : tidak ada kelainan
FUNGSI LUHUR
Fungsi bahasa : baik
Fungsi orientasi : baik
Fungsi memori : baik
Fungsi emosi : baik
Fungsi kognisi : baik
Resume
Anamnesis
◦ Seorang laki-laki berusia 56 tahun datang berobat ke poli klinik dengan
keluhan tangan kanan gemetar saat istirahat, kedua kaki gemetar saat
berdiri. Keluhan ini dirasakan sudah 1 bulan. Pasien berjalan langkahnya
kecil-kecil dan lambat. Sebelumnya pada tahun 2016 pasien pernah
mengalalami stroke untuk pertamakalinya, kaki dan tangan pasien terasa
lemah dan sulit intuk digerakan. Hal tersebut terjadi saat pasien sedang
beristirahat. Pasien berobat ke RS Thamrin dan perlahan-lahan pasien
dapat berjalan kembali dan menggerakan tangannya, walaupun tidak
seperti sebelumnya. Lalu pada Juni 2018 pasien mengalami stroke kedu
kalinya. Pasien mengeluh kelemahan pada kaki, dan tangan kanannya lagi,
ditambah dengan mulut mencong, dan berbicara pelo. Pasien tidak
pernah merokok dan mengkonsumsi alkohol, riwayat trauma disangkal,
pasien tidak pernah terpapar bahan-bahan yang mengandung pestisida.
Pasien mempunyai riwayat darah tinggi, pasien rutin mengkonsumsi obat
yang dibeli sendiri, tetapi tidak pernah kontrol kedokter, dan dikeluarga
pasien tidak ada yang mengalami keluhan yang sama seperti pasien.
Resume
Pemeriksaan
Status internus : Dalam batas normal
Status neurologis
Kesadaran : Compos mentis → GCS : 15 ( E4M6V5 )
Tekanan darah : 129 / 73 mmHg
Nadi : 74 x / menit
Sikap tubuh : Sedikit membungkuk
Cara berjalan : Berjalan langkah kecil-kecil, dan lambat.
Gerakan abnormal : Tremor, bradykinesia, rigiditas “cogwheel phenomen”
N VII ( Facialis )
Pasif
Lipatan nasolabial : Asimetris, defiasi ke kanan
Sudut mulut : Asimetris, defiasi ke kanan
Aktif
Meringis : Sebelah kanan tertinggal
Gerakan bersiul : Sebelah kanan tertinggal
Resume
N XII ( Hipoglossus )
Menjulurkan lidah : Deviasi ke kanan
Artikulasi : Disatria (+)
Non medikamentosa :
◦ Fisioterapi
PEMERIKSAAN ANJURAN
Laboratorium :
Darah : Hb, Ht, leukosit, trombosit
Kimia : Ureum, kreatinin, kolesterol, trigliserida, gula dara
EKG
Foto thoraks
Ct-Scan Kepala non kontras
MRI Kepala
PROGNOSA
Anamnesis
Diagnosis parkinson
dapat ditegakkan jika
sudah memenuhi dua
dari tiga tanda
kardinal gangguan
motorik (tremor,
rigiditas, dan
bradikinesia).
Pemeriksaan
Fisik
Stroke
Stroke Parkinson
TAHUN
Juni 2018 Vaskuler
2016
Stadium II Terdapat gejala bilateral, terdapat kecacatan minimal, sikap/cara jalan terganggu.
Stadium III Gerak tubuh nyata melambat, keseimbangan mulai terganggu saat berjalan/berdiri, disfungsi
umum sedang.
Stadium IV Terdepat gejala yang lebih berat, masih dapat berjalan hanya untuk jarak tertentu, rigiditas dan
bradikinesia, tidak mampu berdiri sendiri, tremor dapat berkurang dibanding sebelumnya.
Stadium V Stadium Kkhetik (cachetic stage), kecacatan total, tidak mapu berdiri dan berjalan,
memerlukan perawatan tetap.
Pada pasien ini dapat diklasifikasikan pada
Stadium II, dimana pada pasien didapatkan
tremor pada satu anggota gerak kanan, sikap
dan cara berjalan yang terganggu dan terdapat
gerakyang melabat. Walaupun pada saat
pemeriksaan yang mengalami tremor hanya di
tangan kanan saja, tetapi pasien ini sudah
mengalami kecatatan minimal, seperti cara
berjalan yang lambat, dan langkah yang kecil-
kecil. Keseimbangan mulai terganggung dengan
adanya lateralisasi kekanan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pasien sudah masuk ke
stadium II.
Menurut Perdossi pada algoritma pentalaksaan
penyakit parkinson sebagai berikut:
Stalevo merupakan obat yang mengandung levadopa,
carbidopa dan entacapone dengan dosis 100/25/200,
pemberian stalevo gambungan antara L-dopa dengan COMT
(Catechol-o-methyl tranferase) inhibitor untuk melindungi
dopamin terhadap degredasi sehigga neuron terlindungi dari
oxidative stress. Pemberiaan entecapone 200mg/hari diberikan
bersamaan dengan setiap dosis L-dopa dan maksimal 1600mg
entecapone perhari. Efek terapeutik L-dopa baru muncul
setelah 2 minggu pengobatan oleh karena itu perubahan dosis
sebaiknya setelah 2 minggu terapi. Dimulai dengan dosis
rendah dan secara berangsur dinaikkan.
Daftar Pustaka
Henry A. Pengaruh kebiasaan merokok terhadap resiko timbulnya penyakit Parkinso: studi
analitik (skripsi). Semarang: Fakultas Kedokteran UNDIP; 2011.
National Institute of Neurological Disorders and Stroke, 2007. “Parkinson’s Disease: Hope
Through Research”,http://www.ninds.nih.gov/
disorders/parkinsons_disease/detail_parkinsons_disease.htm#toc, 3 Juni 2008.
Silitonga R. Faktor – faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup penderita penyakit
Parkinson di poliklinik saraf RS DR Kariadi: observasinal secara cross sectional (Tesis
Dokter Spesialis). Semarang: Bagian Saraf RS DR Kariadi; 2007.
Harwig Mary S. Gangguan Neurologis dengan simtomatologi Generalisata. Editor Sylvia
Anderson. Patofisiologi Konsep Klinis Proses – proses penyakit. Edisi ke-enam.Volume 2.
Jakarta: EGC.2005. hal.1139-1144,1041.
PERDOSSI. Buku ajar neurologi klinis. Jakarta: Gajah Mada University Press; 2008.hal.233-
243.
Sidharta P. Neurologi klinis dalam praktek umum. Jakarta: Dian Rakyat; 2009.hal.362-378.
Silbernagl S, Lang F. Teks atlas berwarna patofisiologi. Jakarta: EGC, 2006.hal.312-313.
Snell RS. Neuroanatomi klinik. Edisi ke – 5. Jakarta: EGC. 2006.hal.351-360.
Rahayu RA. Penyakit Parkinson. Editor: Aru W. Sudoyo. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi
ke-4. Jilid 3. Jakarta: FKUI.2007.hal.1373-1377.
Atas Perhatiannya Diucapkan
Terimakasih