Você está na página 1de 13

DEFINISi

 Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan untuk


bergerak untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Kemampuan aktivitas seseorang dipengaruhi oleh
adekuatnya sisteem persarafan dan muskuloskeletal.
(Tarwoto, 2010)
 Salah satu individu yang sehat adalah adanya
kemampuan melakukan aktivitas untuk memenuhi
kebutuhan misalnya, berdiri, berjalan, dan bekerja,
makan, minum, dan sebagainya.
KONSEP DASAR

1. Sistem Muskuloskeletal
2. Sistem Persarafan
Mekanika tubuh
 Mekanika tubuh atau body mechanic adalah
penggunaan organ secara efisien dan efektif sesuai
dengan fungsinya.
1. Kesejajaran Tubuh (body alignment) dan postur
2. Keseimbangan
3. Gerakan Tubuh yang Terkoordinasi
MEKANIKA TUBUH DAN
PERGERAKAN

 Pertumbuhan dan perkembangan


 Kesehatan fisik
 Status mental
 Gaya hidup
 Sikap dan nilai personal
 Nutrisi
 Stres
 Faktor sosial
FAKTOR-FAKTO YANG MEMPENGARUHI KURANGNYA PERGERAKAN ATAU
IMOBILISASI

 Gangguan muskuloskeletal
 Gangguan kardiovaskuler
 Gangguan sistem respirasi
Pnemonia

 Definisi
 Pneumonia adalah salah satu penyakit infeksi saluran
pernapasan yang disebakan agen infeksius seperti
bakteri, virus, jamur dan berbagai senyawa kimia
maupun partikel. Penyakit ini dapat terjadi pada
semua usia. Walaupun manifestasi klinik terparah
muncul pada anak anak, orang tua, dan penderita
penyakitkronik.( Hardhi. 2013 )
ETIOLOGI
 Bakteri
 Virus
 Fungi
Patofisiologi

 Patogen yang sampai ketrakea berasal dari aspirasi bahan yang ada di orofaring,
kebocoran melalui mulut saluran endotrakeal, inhalasi dan sumber patogen yang
mengalami kolonisasi di pipa endotrakeal. Faktor risiko pada inang dan terapi yaitu
pemberian antibiotik, penyakit penyerta yang berat, dan tindakan invansif pada saluran
nafas. 3 Faktor resiko kritis adalah ventilasi mekanik >48jam, lama perawatan di ICU.
Faktor predisposisi lain seperti pada pasien dengan imunodefisien menyebabkan tidak
adanya pertahanan terhadap kuman pathogen akibatnya terjadi kolonisasi di paru dan
menyebabkan infeksi. Proses infeksi dimana patogen tersebut masuk kesaluran nafas
bagian bawah setelah dapat melewati mekanisme pertahanan inang berupa daya tahan
mekanik ( epitel,cilia, dan mukosa), pertahanan humoral (antibodi dan komplemen) dan
seluler (leukosit, makrofag, limfosit dan sitokinin). Kemudian infeksi menyebabkan
peradangan membran paru( bagian dari sawar-udara alveoli) sehingga cairan plasma dan
sel darah merah dari kapiler masuk. Hal ini menyebabkan rasio ventilasi perfusi
menurun, saturasi oksigen menurun . Pada pemeriksaan dapat diketahui bahwa paru-
paru akan dipenuhi sel radang dan cairan ,dimana sebenarnya merupakan reaksi tubuh
untuk membunuh patogen, akan tetapi dengan adanya dahak dan fungsi paru
menurunakan mengakibatkan kesulitan bernafas, dapat terjadi sianosis, asidosis
respiratorik dan kematian
Phatway
Manifestasi klinis
 Gejala khas adalah demam, menggigil, berkeringat,
batuk (baik non produktif atau produktif atau
menghasilkan sputum berlendir, purulen, atau bercak
darah), sakit dada karena pleuritis dan sesak . Gejala
umum lainnya adalah pasien lebih suka berbaring
pada sisi yang sakit dengan lutut tertekuk karena nyeri
dada .
Pemeriksaan penunjang
Foto thoraks
Ultrasonografi/ CT scan thorak
Penatalaksanaan
 Tatalaksana pada penyakit ini termasuk evakuasi
udara dari rongga pleura dan menutup kebocoran
yang terjadi pada keadaan di rongga udara yang
terjebak memiliki volume yang cukup besar dan
pasien mengalami kesulitan bernafas, dibutuhkan
penusukan selang trakostomi dan pemberian tekanan
negative dengan menggunakan suction (-20 cmH2O).
Selang torakostomi ditusukkan pada garis mid
aksilaselaiga 4-5.

Você também pode gostar