10/20/2014 Kesehatan dalam Perspektif Islam 2
terjemah Shahih Bukhari 5243: Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Manshur dari Ibrahim dari Masruq dari Aisyah radliallahu 'anha bahwa apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjenguk orang sakit atau ada orang yang sakit datang kepada beliau, beliau berdo'a: (Hilangkanlah penyakit wahai Rab sekalian manusia, sembuhkanlah wahai dzat Yang Maha Menyembuhkan, tidak ada yang dapat menyembuhkan melainkan kesembuhan dari-Mu, yaitu kesembuhan yang tidak membawa rasa sakit)."
10/20/2014 Kesehatan dalam Perspektif Islam 3
lanjutan 2. Konsep sehat a. Sehat sebagai nikmat yang harus disyukuri ُ الص َّحةُ َوا ْلفَ َرا .غ ِ اسِ َّير ِم َن الن ٌ يه َما َك ِث ٌ ُان َم ْغب ِ ون ِف ِ َ ِن ْع َمت “Dua nikmat yang sering tidak diperhatikan oleh kebanyakan manusia yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR al-Bukhari dari Ibnu Abbas)
10/20/2014 Kesehatan dalam Perspektif Islam 4
lanjutan 3. Konsep sakit ن َو ََلٍ ب َو ََل َه ٍم َو ََل ُح ْز َ ب َو ََل َو ٍ ص ٍ ص َ َس ِل َم ِم ْن نْ يب ا ْل ُم ُ َما يُ ِص َُّ ِب َها ِم ْن َ ََطايَا ُُ أَذًى َ َو ََل َّ غ ٍم َحتَّى الش َّْو َك ِة يُشَا ُك َها ِإ ََّل َكفَّ َر “Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan keletihan, kekhawatiran dan kesedihan, dan tidak juga gangguan dan kesusahan bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan- kesalahannya”. (HR al-Bukhari dari Abu Hurairah)
10/20/2014 Kesehatan dalam Perspektif Islam 5
lanjutan َطايَاُُ َك َما َ ْس ِل ٍم يُ ِصيبُهُ أَذًى ِإ ََّل َحاتَّت َ َ ُع ْنه ْ َو َما ِم ْن ُم ش َج ِر َّ ق ال ُ ت َ َحاتُّ َو َر “Tidaklah seorang muslim tertimpa derita dari penyakit kecuali Allah hapuskan dengannya (dari sakit tersebut) kejelekan- kejelekannya (dosa-dosanya) sebagaimana gugurnya dedaunan sebuah pohon”. (Hadis Riwayat al-Bukhari dari Abdullah bin Mas’ud)
10/20/2014 Kesehatan dalam Perspektif Islam 6
lanjutan ين ْ َضتُ فَ ُه َو ي ِ ش ِف ْ َو ِإذَا َم ِر Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku. (asy-Syu’ara’ [26] : 80) عن أبى الدرداء قال قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم ان هللا عزوجل انزل الداء والدواء وجعل لكل داء دواء فتداووا وَل تداووا بحرام “Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit dan obat. Dia menjadikan setiap penyakit ada obatnya, maka berobatlah. Akan tetapi janganlah berobat dengan yang haram (HR Baihaki)
10/20/2014 Kesehatan dalam Perspektif Islam 7
lanjutan وإذا وقع، إذا وقع الَطاعون بأرض فال تد لوها وأنتم فيها فال ت رجوا منها بأرض "Apabila tha'un (wabah penyakit menular) mewabah di suatu negeri, maka janganlah kalian memasukinya. Dan apabila dia mewabah disuatu negeri yang kalian berada di dalamnya, maka jangan kalian keluar darinya". [HR Ahmad]
10/20/2014 Kesehatan dalam Perspektif Islam 8
lanjutan Semua ajaran Nabi mengenai kesehatan fisik selalu menekankan pada usaha preventif atau pencegahan. Nabi selalu berpesan agar berhati-hati dan mencari pengamanan terhadap penyakit yang menular maupun tidak. Dalam salah satu riwayat, Rasul bersabda "Jika terjadi sesuatu penyakit sedang menjalar, janganlah engkau keluar dari situ, dan jika engkau belum berada di dalamnya, janganlah engkau menuju ke sana." 10/20/2014 Kesehatan dalam Perspektif Islam 9 Sehat jasmani dan rohani Konsep sehat menurut Parkins (1938) adalah suatu keadaan seimbang yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh dan berbagai faktor yang berusaha mempengaruhinya. Menurut White (1977), sehat adalah suatu keadaan di mana seseorang pada waktu diperiksa tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda suatu penyakit dan kelainan.
10/20/2014 Kesehatan dalam Perspektif Islam 10
lanjutan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun mengembangkan defenisi tentang sehat. Pada sebuah publikasi WHO tahun 1957, konsep sehat didefenisikan sebagai suatu keadaan dan kualitas dari organ tubuh yang berfungsi secara wajar dengan segala faktor keturunan dan lingkungan yang dimiliki.
10/20/2014 Kesehatan dalam Perspektif Islam 11
lanjutan Sementara konsep WHO tahun 1974, menyebutkan Sehat adalah keadaan sempurna dari fisik, mental, sosial, tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.
10/20/2014 Kesehatan dalam Perspektif Islam 12
lanjutan Sementara Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam musyawarah Nasional Ulama tahun 1983 merumuskan kesehatan sebagai ketahanan “jasmaniah, ruhaniyah dan sosial” yang dimiliki manusia sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri dengan mengamalkan tuntunan-Nya, dan memelihara serta mengembangkannya.
10/20/2014 Kesehatan dalam Perspektif Islam 13
lanjutan Dalam kamus bahasa Arab sehat diartikan sebagai keadaan baik bagi segenap anggota badan dan afiat diartikan sebagai perlindungan Allah SWT untuk hamba-Nya dari segala macam bencana dan tipudaya. Perlindungan Allah itu sudah barang tentu tidak dapat diperoleh secara sempurna kecuali bagi orang-orang yang mematuhi petunjuk-Nya. Dengan demikian makna afiat dapat diartikan sebagai berfungsinya anggota tubuh manusia sesuai dengan tujuan penciptaannya.
10/20/2014 Kesehatan dalam Perspektif Islam 14
Penyakit dan Obat Hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Jabir dari Nabi SAW bersabda: Setiap penyakit pasti ada obatnya, apabila obatnya itu digunakan untuk mengobatinya, maka dapat memperoleh kesembuhan atas izin Allah SWT (HR. Muslim). Bahkan Allah SWT tidak akan menurunkan penyakit kecuali juga menurunkan obatnya, sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA dari Nabi SAW bersabda: Allah SWT tidak menurunkan sakit, kecuali juga menurunkan obatnya (HR Bukhari).
10/20/2014 Kesehatan dalam Perspektif Islam 15
Pengobatan Surah Asy Syu’araa’ [26]: 78 – 82: “(Yaitu Tuhan) yang telah menciptakan Aku, Maka Dialah yang menunjuki Aku. Dan Tuhanku, yang Dia memberi Makan dan minum kepadaKu. Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan Aku. Dan yang akan mematikan Aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali). Dan yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat”.
10/20/2014 Kesehatan dalam Perspektif Islam 16
lanjutan Menurut Aswadi Syuhadak, indikasi sakit, sembuh dan sehat dalam bahasa Al-Qur’an, secara berurutan dapat didasarkan pada kata maradl, syifa’ dan salim. Kata maradl dan syifa’ secara berdampingan diungkapkan dalam QS.al-Syu`ara’ [26/47]: 80 “Apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku“.
10/20/2014 Kesehatan dalam Perspektif Islam 17
lanjutan Pada ayat ini tampak dengan jelas bahwa term sakit-maradl dikaitkan dengan manusia, sedangkan syifa’ maupun kesembuhan yang diberikan pada manusia adalah disandarkan pada Allah SWT. Dapat difahami bahwa setiap ada penyakit pasti ada obatnya, dan apabila obatnya itu sesuai penyakitnya akan memperoleh kesembuhan, dan kesembuhannya itu adalah atas izin dari Allah SWT.