Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pengantar Antibiotika
Aktivitas dan Spektrum
Mekanisme Kerja
Mekanisme Kerja
Mhambat sintesis ddg sel mhambat sintesis enzim
mgganggu sintesis peptidoglikan (rantai glikan ttd untaian
linear 2 gula amino yg terikat silang dgn ikatan peptide)
Reaksi iritasi
• Reaksi iritasi berupa rasa nyeri di tempat penyuntikan.
• Suntikan diikuti radang dan peningkatan suhu 0,5-1,5
derajat C.
Misal: pada penyuntikan sreptomisin i.m.
Efek Ototoksik
• Dosis toksik:
– 2 g sehari selama 60-120 hari kejadian toksik
sampai 75%
– 1 g sehari selama 60-120 hari kejadian toksik
sampai 25 %
Gangguan akustik
Gangguan tidak selalu di kedua telinga sekaligus ttp
bertahap. Dapat berkembang jadi tuli saraf.
Kerusakan berupa degenarasi sel rambut organ corti.
Gangguan akustik terjadi pada anak-anak.
Gejala awal : tinnitus
Frekuensi kejadian:
Streptomisin 4-15%
Gentamisin, amikasin, tobramisin 25 %
Kanamisin 30%
• RIKETSIOSIS
• Tetrasiklin obat terplih. Bila oleh karena suatu hal
tetrasiklin tidak dapat diberikan, maka dapat digunakan
kloramfenikol dengan dosis awal
Efek Samping
REAKSI HEMATOLOGIK.
SINDROM GRAY.
• Pd neonatus, terutama bayi prematur yg
mendpt dosis tinggi.
Ampisilin, amoksisilin, penisilin G,
probenesid
• Mrpk antibiotik betalaktam
• Mhambat sintesis dinding sel mikroba
• Mempunyai aktivitas terhadap bakteri Gram-
positif juga Gram-negatif.
• Obat-obat ini sering diberikan bersama
inhibitor beta-laktamase (asam klavulanat,
sulbaktam, tazobaktam) untuk mencegah
hidrolisis oleh beta-laktamase yang semakin
banyak
• Indikasi
Iritasi lambung
Sering terjadi pada pemberian oral terutama
doksisiklin dan oksitetrasiklin.
• Ini bisa diatasi dengan pemberian bersama-sama
makanan tetapi jangan dengan pruduk susu dan
antasida yg mengandung Al, Mg dan Ca.
• Diare
Sering timbul karena iritasi lambung.
Terapi lama dapat menyebabkan kelainan darah
seperti leukositosis, trombositopenia.
•Fototoksik
dapat timbul pada pemberian dimetiklortetrasiklin.
•Hepatotoksis
dapat muncul karena pemberian gol tetrasiklin dosis
tinggi (lebih dari 2 gram sehari) atau pada pemberian
parenteral.
Kontraindikasi
• Tidak boleh digunakan pd ptengahan kdua
kehamilan, masa mnyusui & anak2 9s/d 8 thn)
• Tetrasiklin terikat pada jaringan tulang yang sedang
tumbuh dan membentuk kompleks.
• Pertumbuhan tulang pada fetus dan anak-anak
sementara akan terhambat.
• Pada gigi susu maupun gigi tetap dapat menimbulkan
perubahan warna permanen dan kecenderungan
menjadi caries
Eritromisin
• Mhambat sintesis protein kuman
• Umunya bsft bakteriostatik
• Dserap baik o/ usus kecil bgn atas
• Ekskresi me urine
• T1/2 : 1,5 jam
• Merupakan tx pilihan infeksi Klamidia
Metronidazole
• Indikasi
• Uretritis dan vaginitis karena Trichomonas
vaginalis
• Amoebiasis intestinal dan hepar,
• Pencegahan infeksi anaerob pasca operasi
• Giardiasis karena Giardia lambliasis.
Infeksi mulut
Sering digunakan sebagai obat alternatif untuk
terapi infeksi rongga mulut untuk pasien yang
alergi terhadap antibiotik golongan penicillin
(misalnya amoksisilin) atau infeksi yang
disebabkan oleh bakteri anaerob penghasil
enzim beta-laktamase
• Merupakan obat pilihan pertama pada terapi acute
necrotizing ulcerative gingivitis (Vincent’s
infection) dan perikoronitis.
• Untuk penggunaan ini, metronidazol diberikan
dalam dosis 200 mg, 3 kali sehari selama 3 hari.
• Terapi dapat dilakukan lebih lama pada kasus
perikoronitis.
• Tinidazol digunakan untuk terapi acute ulcerative
gingivitis.
Dental Bacterial Infection
2 golongan obat : Lini Pertama dan Lini Kedua
Lini Pertama Lini Kedua
Amoksisilin Klindamisin
Metronidazol Clarithromycin
Sediaan Obat Dosis Dosis anak