Você está na página 1de 21

Akuntansi untuk Perusahaan

Dagang

Pengantar Akuntansi BAB6


Tujuan
1. Membedakan aktivitas perusahaan jasa dengan perusahaan
dagang.
2. Menguraikan dan memberi ilustrasi laporan keuangan untuk
perusahaan dagang.
3. Menguraikan akuntansi untuk pembelian barang dagang.
4. Menguraikan akuntansi untuk pembelian barang dagang.
5. Menguraikan akuntansi untuk biaya transportasi, pajak
penjualan, dan diskon dagang.
6. Memberi ilustrasi karakteristik berpasangan transaksi
perdagangan.
Tujuan (Lanjutan)

7. Menyiapkan bagan akun untuk perusahaan dagang.


8. Menguraikan siklus akuntansi untuk perusahaan dagang.
9. Menghitung rasio penjualan bersih sebagai tolok ukur efektivitas
penggunaan aset usaha.
Karakteristik Perusahaan
 Aktivitas perusahaan jasa berbeda dengan aktivitas perusahaan dagang.
Beban operasi yang muncul dalam penyediaan jasa dikurangkan dari
pendapatan jasa,menghasilkan laba bersih. Sebaliknya,aktivitas pendapatan
perusahaan dagang melibatkan pembelian dan penjualan barang dagang.
Awalnya,perusahaan dagang harus membeli barang untuk dijual kepelanggan.
Ketika barang tersebut terjual,pendapatan dilaporkan sebagai penjualan
(sales) dan biayanya diakui sebagai beban yang disebut beban pokok
penjualan (cost of merchandise sold). Biaya barang-barang yang terjual
dikurangkan dari penjualan dan menghasilkan laba kotor(gross profit).
Jumlah ini disebut laba kotor karena masih harus dikurangi dengan beban
operasi.
 Sisa barang dagang (belum terjual) diakhir periode akuntansi disebut sebagai
persediaan barang (merchandise inventory). Persediaan barang dagang
dilaporkan sebagai aset lancar di laporan polisi keuangan.
Karakteristik Perusahaan
Perusahaan Jasa
Pendapatan Jasa $XXX
Beban Operasi –XXX
Laba Bersih $XXX
Karakteristik Perusahaan
Perusahaan Dagang
Penjualan $XXX
Harga Pokok Penjualan –XXX
Laba Kotor $XXX
Beban Usaha –XXX
Laba Bersih $XXX
Metode Akuntansi Persediaan Barang Dagangan
Periodik vs. Perpetual

Metode Periodik
• Suatu metode untuk menentukan harga pokok
barang yang dijual dan nilai persediaan barang
dagangan.
• Dalam metode ini, catatan persediaan tidak
menunjukkan nilai barang dagangan yang
tersedia untuk dijual dan nilai barang
dagangan yang terjual selama periode tersebut.
Transaksi Pembelian

Sistem Persediaan Perpetual


 Sistem persediaan perpetual (perpetual inventory
system),setiap pembelian dan penjualan barang dicatat dalam
akun persediaan dan buku besar yang berkaitan.
 Kebanyakan perusahaan dagang menggunakan sistem
persediaan perpetual terkomputerisasi. Sistem tersebut
biasanya menggunakan barcode atau radio frequency
identification codes (kode RFID) yang melekat pada
produk. Sebuah pemindai optik atau alat RFID akan
digunakan untuk membaca kode produk dan mencatat
persediaan yang tersedia dan terjual.
 Retur dan potongan pembelian seorang pembeli bisa saja mengajukan
pengembalian persediaan yang merupakan retur pembelian (purchases
return) atau permintaan potongan harga yaitu potongan pembelian
(purchases allowance) ketika terdapat persediaan yang rusak. Dari
perspektif pembeli (debitur), pengembalian atau potongan biasa disebut
retur pembelian dan potongan pembelian. Biasanya, pembeli mengirimkan
surat atau memorandum debit ke penjual ntuk memberitahukan kepada
penjual alasan mengembalikan (retur pengembalian) atau untuk mengajukan
penurunan harga (potongan pembelian).
 Suatu memo debit atau memorandum debit ( debit
memorandum),memberitahukan kepada penjual jumlah yang diajukan
pembeli untuk mendebit utang usaha yang tercatat di penjual. Memo
tersebut juga menyatakan alasan retur atau permintaan untuk
potongan harga. Pembeli dapat menggunakan salinan memorandum
debit sebagai dasar untuk mencatat retur dan potongan pembelian atau
menunggu persetujuan dari penjual (kreditur).
Transaksi Penjualan

Sistem Persediaan Perpetual


 Penjualan tunai perusahaan dapat menjual barang secara
tunai maupun kredit. Penjualan tunai biasanya dimasukan
ke mesin kasir dan dicatat dalam akun-akun. Pada sistem
persediaan perpetual, beban pokok penjualan dan
pengurangan jumlah persediaan harus dicatat juga. Dengan
cara ini, akun persediaan akan menunjukan jumlah sisa
persediaan (yang belum terjual).
Ongkos Kirim

Sistem Persediaan Perpetual


 Pembelian dan penjualan sering kali termasuk ongkos kirim, syarat penjualan
harus menunjukan saat kepemilikan barang diserahkan kepada pembeli. Titik
ini menentukan pihak mana pun, pembeli atau penjual yang harus membayar
ongkos kirim (transportation cost).

 Penjual dapat membayarkan ongkos kirim terlebih dahulu meskipun syarat


pengirimannya adalah FOB titik pengiriman. Penjual kemudian akan
menambahkan ongkos kirim ini dalam faktur. Pembeli akan mendebit
persediaan sejumlah yang tertera dalam faktur, termasuk ongkos kirim. Syarat
diskon atas pembayaran lebih awal tidak akan dikenakan pada ongkos kirim
yang dibayar dimuka.
Pajak Penjualan Dan Diskon Dagang

Sistem Persediaan Perpetual


 Pajak penjualan kebanyakan produk yang dijual oleh
perusahaan dagang dikenakan pajak pertambahan nilai (PPN)
10%. Kewajiban atas pajak penjualan timbul saat penjualan
terjadi.
 Diskon dagang pedagang besar atau pedagang grosir adalah
pedagang yang menjual barang ke pedagang lain, selain
masyarakat umum. Kebanyakan pedagang besar menerbitkan
katalog.disamping itu, pedagang besar dapat menawarkan
diskon khusus bagi kelompok pembeli tertentu,seperti badan
pemerintah atau pedagang lain yang membeli dalam jumlah
besar. Diskon seperti ini disebut Diskon Dagang (Trade
Discount).
Laporan Keuangan Untuk Perusahaan Dagang

Sistem Persediaan Perpetual


 Laporan laba rugi bentuk tidak langsung (multiplestep income
statement),berisi beberapa bagian,subbagian, dan sub jumlah. Pendapatan
dari penjualan (revenue from sales) bagian dari laporan laba rugi tidak
langsung ini terdiri atas penjualan, retur dan potongan penjualan,diskon
penjualan saat penjualan bersih.
 Laporan laba rugi bentuk langsung menekan jumlah pendapatan dan
jumlah beban sebagai faktor yang menentukan laba bersih. Kritik terhadap
bentuk langsung adalah beberapa angka seperti laba kotor dan laba operasi
tidak tersedia untuk analisis.
 Laporan posisi keuangan dapat disajikan dengan aset berada disisi kiri
serta liabilitas dan ekuitas pemilik disisi kanan (bentuk akun account
form). Laporan posisi keuangan juga dapat disajikan secara berurut
kebawah dalam tiga bagian (bentuk laporan report form).
Proses Penyesuaian Dan Penutup

Sistem Persediaan Perpetual


AYAT JURNAL PENYESUAIAN UNTUK
KEHILANGAN PERSEDIAAN
 Dalam persediaan perpetual,akun persediaan yang terpisah
dikelola dalam buku besar dan diperbaharui secara terus-
menerus ketika terdapat transaksi penjualan dan
pembelian. Penghitungan persediaan secara fisik yang
dilakukan pada akhir periode akuntansi dapat berbeda
dengan jumlah persediaan yang ditunjukan dalam catatan
persediaan,selisih tersebut sering dinamakan penyusutan
persediaan (inventory shrinkage) atau kehilangan
persediaan (inventory shortage).
AYAT JURNAL PENUTUP

 Mendebit akun-akun sementara dengan saldo kredit seperti


penjualan dan mengkreditkan ikhtisar laba rugi.
 Mendebit akun-akun sementara dengan saldo debit seperti
berbagai macam beban termasuk retur dan potongan
penjualan,diskon penjualan,dan beban pokok penjualan dan
mendebit akun ikhtisar laba rugi
 Mendebit akun ikhtisar laba rugi sebesar saldonya ( laba bersih)
dan mengkredit akun modal pemilik. Jika perusahaan mengalami
rugi bersih,maka yang dikredit adalah akun ikhtisar laba rugi
sebesar saldonya dan yang didebit akun modal pemilik.
 Mendebit akun modal pemilik sebesar saldo akun prive dan
mengkredit akun prive.
Metode Akuntansi Persediaan Barang Dagangan
Periodik vs. Perpetual

Metode Perpetual

• Dalam metode ini, setiap pembelian dan


penjualan barang dagangan dicatat dalam akun
Persediaan dan akun Harga Pokok Penjualan.
• Nilai barang dagangan tersedia untuk dijual dan
nilai barang dagangan yang dijual secara
kontinu disajikan di catatan persediaan.
Beban Pokok Penjualan

Sistem Persediaan Periodik

 Pada sistem persediaan periodik,pencatatan pemdapatan


dari penjualan dilakukan dalam cara yang sama dengan
sistem persediaan perpetual,yaitu setiap kali terjadi
penjualan,namun beban pokok penjualan tidak ikut dicatat
setiap kali terjadi penjualan.
Mencatat Transaksi Dagang

Sistem Persediaan Periodik

 Dengan menggunakan sistem persediaan


periodik,pembelian persediaan tidak dicatat dalam akun
persediaan melainkan dicatat dengan menggunakan akun
pembelian,diskon pembelian,serta retur dan potongan
pembelian. Penjualan persediaan juga tidak dicatat dalam
akun persediaan. Pada akhir periode,penghitungan fisik
persediaan dilakukan dan selanjutnya hasil penghitungan
ini digunakan untuk menentukan beban pokok penjualan.
Proses Penyesuaian

Sistem Persediaan Periodik


 Proses penyesuaian yang sama dilakukan dalam sistem
persediaan periodik dan perpetual, kecuali untouk
penyesuaian atas kehilangan persediaan. Dalam sistem
persediaan perpetual,hasil penghitungan fisik persediaan
akhir dibandingkan dengan jumlah dalam buku besar
persediaan, sehingga jumlah kehilangan persediaan dapat
ditentukan. Kehilangan ini akan dicatat sebagai debit pada
beban pokok penjualan dan kredit pada persediaan. Dalam
sistem persediaan periodik,buku besar persediaan yang
terpisah tidak dibuat selama tahun berjalan.
Ayat jurnal Penutup

Sistem Persediaan Periodik

 Ayat jurnal penutup dalam sistem persediaan periodik


berbeda karena tidak terdapat akun beban pokok penjualan
untuk ditutup ke ikhtisar laba rugi. Sebagai gantinya,akun
pembelian,diskon pembelian, retur dan potongan
pembelian, serta ongkos kirim pembelian ditutup ke
ikhtisar laba rugi.
AYAT JURNAL PENUTUP
 Mendebit masing-masing akun sementara dengan saldo kredit seperti
penjualan sebesar saldonya dan mengkredit ikhtisar laba rugi. Oleh karena
diskon pembelian,retur dan potongan pemebelian adalah akun sementara
dengan saldo kredit,maka akun-akun tersebut didebit sebesar saldonya.
Selain itu,persediaan didebit sebesar saldo akhir periode berdasarkan
penghitungan fisik persediaan.
 Mengkredit masing-masing akun sementara dengan saldo debit seperti
berbagai macam beban dan mendebit ikhtisar laba rugi. Oleh karena diskon
penjualan, retur dan potongan penjualan, dan ongkos kirim adalah akun
sementara dengan saldo debit, maka akun-akun tersebut dikreditkan sebesar
saldonya. Selain itu, persediaan dikredit sebesar saldo awal periode.
 Mendebit akun ikhtisar laba rugi sebesar saldonya (laba bersih) dan
mengkredit akun modal pemilik. Jika perusahaan mengalami rugi bersih
maka, mengkredit akun ikhtisar laba rugi sebesar saldonya dan mendebit
akun modal pemilik.
 Mendebit akun modal pemilik sebesar saldo akun prive dan mengkredit
akun prive.

Você também pode gostar