Você está na página 1de 20

ANKLE JOINT

OLEH
REVALDO ADRYANT
NPM : P23130016039
ANKLE JOINT
Ankle Joint (pergelangan kaki) merupakan
persendian yang paling sering mengalami
cedera pada orang dewasa maupun anak-anak.
Penentuan bagaimana penanganannya
biasanya hanya berdasarkan pemeriksaan
klinis dan interpretasi dari foto rontgen.
INDIKASI PADA ANKLE JOINT
DISLOKASI
(Berpindahnya posisi mangkok sendi)
FRAKTUR
(Patah/retak yang terjadi pada tulang)
CORPUS ALIENUM
(Benda asing yang masuk ke dalam tulang/sendi)
Corpus Alienum Fraktur Dislokasi

Pada foto disamping, Pada foto disamping, tampak


Pada gambar di samping
tampak fraktur yang terjadi dislokasi pada ankle
tampak sebuah jarum,
memanjang dari joint akibat fraktur pada
menembus bagian distal
malleolus lateralis kedua malleolus. Malleolus
dari fibula. (Lihat panah)
sampai ke talus. (Lihat lateralis terdorong dari
panah) anterior ke posterior.
Fraktur dimulai dari ankle
joint dan terus ke arah
proximal. (lihat panah)
PROFIL ANKLE JOINT
Syndesmosis merupakan serat
pengubung antara tibia dan fibula yang
dibentuk oleh ligamen tibiofibular
anterior dan posterior yang letaknya
setinggi cekungan tibia dan ligamen
intraosseus yang tebal, berada di
bawah membran intraosseus dan
terletak 2 cm di atas cekungan tibia
dimana ruang kecil bagian superior
dari persendian berakhir.
Ligamen tibiofibula anterior dan
posterior sering sebut sebagai
syndesmosis anterior dan posterior.
Ligamen lateral collateral
menghubungkan distal fibula dengan
talus dan calcaneus. Fleksibilitas dari
lateral complex membuat talus dan
fibula bergerak dan berputar selama
pergerakan normal dari ankle.
Teknik Radiografi
Proyeksi yang sering digunakan pada pemeriksaan
Ankle Joint adalah AP dan Lateral.

Namun untuk memperjelas gambaran radiografi


dari Ankle khususnya proyeksi AP digunakan proyeksi
yang disebut dengan Mortise View.
Berikut adalah Teknik Radiografi dari masing-masing
proyeksi tersebut.
1. Proyeksi AP (Kaset ukuran 18x24 cm, Tanpa Grid)

 CR : Vertikal tegak lurus film


 CP : pada pertengahan kedua malleoli pada tepi anterior
ankle joint

Faktor Eksposi Faktor Eksposi Faktor Eksposi


Manual CR DR
kV : 48-55 kV : 52
mA: 100 mA mA: 100
S : 0,1-0,3 s S : 0.08
FFD : 100 cm FFD : 100 cm
Posisi pasien:
Pasien diposisikan untuk
dalam keadaan supine di
atas meja pemeriksaan.
Posisi Objek:
Letakkan ankle joint di
pertengahan kaset.
Fleksikan kaki pasien
hingga jari-jari
menghadap ke atas.
CR diarahkan tegak lurus vertikal
terhadap kaset dengan CP pada
pertengahan dari kedua malleolus
(medial dan lateral malleolus).
Malleolus adalah bagian yang
terasa menonjol pada bagian
samping dari ankle joint.
Medial malleolus merupakan
tonjolan yang bisa terasa pada sisi
bagian dalam ankle joint yang
merupakan milik dari os Tibia
sedangkan Lateral malleolus
merupakan tonjolan yang bisa
terasa pada sisi bagian luar ankle
joint yang merupakan milik dari
os Fibula.
KRITERIA GAMBAR
Tampak Ankle Joint pada
proyeksi AP, tanpa
mengalami rotasi
Tampak kira-kira 1/3 distal
dari Os Tibia dan Fibula
Tampak Os Tibia bagian
lateral overlap dengan Os
Fibula
Ossa Pedis tidak begitu
jelas terlihat, hanya talus
yang jelas terlihat
2. Proyeksi Lateral (Kaset 18 x 24 Non Grid)

 CR : Vertikal tegak lurus film


 CP : Pada malleolus medialis

Faktor Eksposi Faktor Eksposi Faktor Eksposi


Manual CR DR

kV : 48-55 kV : 54
mA : 100 mA mA : 100 mA
S : 0,1-0,3 s S : 0,1
FFD : 100 cm FFD : 100 cm
Posisi Pasien
Pasien diposisikan duduk di atas meja
pemeriksaan dengan kedua tungkai
kaki diluruskan.

Posisi Objek
Tungkai kaki dari ankle joint yang
akan diperiksa dirotasikan lateral
sesuai dengan bagian mana yang
terasa sakit. Jika bagian medial yang
sakit, maka rotasikan kaki sehingga
bagian medial menempel pada kaset,
begitu sebaliknya. Bagian tungkai kaki
yang tidak diperiksa, difleksikan
sehingga menjauhi ankle joint yang
akan diperiksa. Kedua lengan tangan
menempel pada meja pemeriksaan.
Ini semua dimaksudkan agar pasien
merasa nyaman dengan posisi ini.
KRITERIA GAMBAR
Tampak gambaran dari
ankle joint proyeksi lateral
Tampak Os Tibia dan
Fibula Overlap pada
bagian distalnya
Tampak Calcanus pada
proyeksi lateral
Tampak space antara talus
dengan tibia dan fibula
(talo-tibiafibular joint)
3. Proyeksi Mortise View
Posisi Pasien

Sama seperti proyeksi AP, pasien pada proyeksi mortise


view diminta untuk supine di atas meja pemeriksaan.

Central Ray (CR) dan Central Point (CP)

CR diarahkan tegak lurus vertikal terhadap kaset dan CP


nya pada pertengahan kedua malleolus.
Posisi Objek
 Bagian pertengahan ankle
diposisikan pada pertengahan kaset
kemudian kaki di rotasikan ke arah
dalam (endorotasi) sebesar 15
derajat. Hal ini dimaksudkan supaya
ketinggian lateral malleolus sejajar
dengan medial malleolus (dalam
keadaan kaki lurus tanpa rotasi,
lateral malleolus lebih rendah
dibandingkan dengan medial
malleolus), sehingga nantinya akan
memperlihatkan dengan jelas kedua
space persendian baik lateral
maupun medial.
KRITERIA GAMBAR
Tampak kedua space
persendian baik lateral maupun
medial jelas terlihat, tanpa
mengalami overlapping
terutama pada lateral
malleolus
Tampak 1/3 distal dari os tibia
dan os fibula
Tampak ossa tarsalia
mengalami overlap satu sama
lain, karena posisi oblique
akibat endorotasi
Perbandingan Foto Antara Foto Ankle Joint
Proyeksi AP Dengan Mortise View
Pada perbandingan foto
tersebut dapat dilihat bahwa
foto ankle joint proyeksi AP
mengalami overlap pada
daerah malleolus lateralis.
Pada foto proyeksi mortise
view, tampak dengan jelas
space dari persendian di ankle
joint pada sisi medial dan sisi
lateral.
TERIMAKASIH

Você também pode gostar