Você está na página 1de 8

Anafilaksis

Oda Debora (2017)


Definisi

 Anafilaksis merupakan respon tubuh terhadap alergen secara berlebihan


 Alergen yang dapat menyebabkan anafilaksis antara lain gigitan serangga, obat,
makanan, dan lateks
 Tidak semua penderita alergi dapat mengalami syok anafilaktik, hanya yang mengalami
hipersensitivitas saja yang dapat berlanjut menjadi syok anafilaktik
Etiologi

 Makanan
 Kacang-kacangan, susu, ikan, telur, kedelai, gandum
 Obat
 Antibiotik (golongan sulfa, penisilin), alopurinol, kontras, agen anastesi, vaksin, hormon (insulin,
vasopresin, ACTH), aspirin, NSAID
 Bahan biologis
 Serum hewan (serum anti-bisa ular, anti-tetanus, anti-rabies)
 Gigitan serangga
 Sengatan lebah, laba-laba, semut
 Lateks
Patofisiologi

Berinteraksi Pelepasan Aktivasi pletelet, eosinofil,


Alergen
dengan IgE histamin netrofil, faktor pembekuan

Spasme otot,
bronkospasme, edema
Anafilaktik mukosa, inflamasi, &
peningkatan permeabilitas
membran
Tanda & Gejala

Sebelum Anafilaktik Saat Anafilaktik


 Bengkak pada bibir, wajah, atau mata  Kesulitan bernafas
 Nyeri abdomen  Lidah membengkak
 Mual dan muntah  Pembengkakan pada saluran nafas atas
 Kesulitan bicara dan suara serak
 Wheezing, batuk yang menetap
 Pusing yang menetap, atau pingsan
 Pucat dan lemas
Pencegahan

 Menghindari alergen
 Setiap orang yang memiliki riwayat alergi wajib membawa epi-pen yang berisi epinefrin
(belum ada di Indonesia)
Penatalaksanaan

 Pemberian epinefrin, antihistamin


 Resusitasi jantung paru ketika terjadi henti jantung
 Oksigen tekanan tinggi
 Pemberian aminofilin dan kortikosteroid (jika ada bronkospasme)
 Glukagon
 Mengganti cairan dengan NS
Terima kasih

Você também pode gostar