Você está na página 1de 42

Didik Sunaryadi

ANALISIS BIAYA
PRAKTEK/KLINIK

DIDIK SUNARYADI,SKM,MKes
FKIK UNJA
7 Desember 2015
Didik Sunaryadi

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


1. Mahasiswa mengetahui analisis
biaya dari segi ekonomi secara
garis besar.
2. Mengetahui cara menganalisis
pembiayaan
Didik Sunaryadi

LOKASI

BANGUNAN
& RUANG

Syarat Klinik Dokter


Keluarga PRASARANA
dalam Permenkes RI KLINIK
No:028/MENKES/PER/I/2011
ttg Klinik
PERALATAN

Syarat Klinik KETENAGAAN


dalam Permenkes RI
No:9 Tahun 2014
ttg Klinik IZIN
Didik Sunaryadi

LOKASI :

 Klinik harus sesuai dengan tata ruang daerah masing-masing.

 Pemda kab/kota mengatur persebaran klinik yang


diselenggarakan masyarakat di wilayahnya dg memperhatikan
kebutuhan pelayanan berdasarkan rasio jumlah penduduk.

 Khusus mengenai lokasi dan persebaran klinik tidak berlaku


pada klinik perusahaan atau klinik instansi pemerintah tertentu
yang hanya melayani karyawan perusahaan atau pegawai
instansi pemerintah tersebut.
Didik Sunaryadi

BANGUNAN & TATA LOKASI :


 Bangunan yang permanen dan tidak tergabung dengan tempat
tinggal atau unit kerja lainnya.
 Memenuhi persyaratan lingkungan sehat sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
 Harus memperhatikan fungsi, keamanan, kenyamanan dan
kemudahan dalam pemberian pelayanan serta perlindungan dan
keselamatan bagi semua orang termasuk penyandang cacat,
anak-anak dan lansia.
 Bangunan terdiri dari : Ruang Pendaftaran/tunggu,
R.konsultansi dokter, R.Administrasi, R.Tindakan, R.Farmasi,
Toilet, Ruang lainnya sesuai kebutuhan pelayanan.
Didik Sunaryadi

PRASARANA KLINIK :
 Dalam keadaan terpelihara dan berfungsi dengan baik,
 Instalasi air;
 Instalasi listrik;
 Instalasi sirkulasi udara;
 Sarana pengolahan limbah;
 Pencegahan dan penanggulangan kebakaran;
 Ambulans, untuk klinik yang menyediakan layanan rawat
inap;
 Sarana lainnya sesuai kebutuhan.
Didik Sunaryadi

PERALATAN :

 Dilengkapi dg peralatan medis dan nonmedis yang memadai sesuai


dengan jenis pelayanan yang diberikan.

 Peralatan medis dan nonmedis memenuhi standar mutu, keamanan,


dan keselamatan serta harus memiliki izin edar sesuai ketentuan
peraturan.

 Peralatan medis yang digunakan harus diuji & di kalibrasi secara


berkala oleh Balai Pengamanan Kesehatan dan/atau institusi penguji
& pengkalibrasi yang berwenang.
Didik Sunaryadi

PERALATAN :
 Penggunaan peralatan medis untuk kepentingan
penegakan diagnosis, terapi dan rehabilitasi harus
berdasarkan indikasi medis.

 Memiliki tempat penyimpanan peralatan.

 Memiliki alat sterilisasi.


Didik Sunaryadi

KETENAGAAN :

 Pimpinan klinik merupakan penanggung jawab klinik dan merangkap


sebagai pelaksana pelayanan.
 Pimpinan Klinik Pratama adalah seorang dokter atau dokter gigi.
 Pimpinan Klinik Utama adalah dokter spesialis atau dokter gigi
spesialis yang memiliki kompetensi sesuai dengan jenis kliniknya.
 Ketenagaan klinik terdiri dari : tenaga medis, tenaga kesehatan lain
dan tenaga non kesehatan.
 Tenaga medis pada klinik pratama minimal terdiri dr 2 org dokter
dan/atau dokter gigi.
Didik Sunaryadi

KETENAGAAN :

 Tenaga medis pada Klinik Utama minimal terdiri dari 1


orang dokter spesialis dari masing-masing spesialisasi
sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan.

 Klinik utama dapat mempekerjakan dokter dan/atau


dokter gigi sebagai tenaga pelaksana pelayanan medis.

 Dokter atau dokter gigi harus memiliki kompetensi


setelah mengikuti pendidikan/pelatihan sesuai dg jenis
pelayanan yg diberikan oleh klinik.
Didik Sunaryadi

KETENAGAAN :
 Jenis, kualifikasi & jumlah tenaga kesehatan lain serta tenaga non
medis disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis pelayanan klinik.
 Setiap tenaga medis yang praktik di klinik harus mempunyai Surat
Tanda Registrasi dan Surat Izin Praktik (SIP) sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
 Dokter/dokter gigi yang ingin memperoleh SIP dapat mengajukan
permohonan kpd Dinas Kesehatan Kab/Kota tempat praktik
kedokteran dilaksanakan.
Didik Sunaryadi

KETENAGAAN :
 Lampiran berkas yang dibutuhkan untuk permohonan
SIP, terdiri dari :
a. Fotokopi surat tanda registrasi dokter atau surat tanda
registrasi dokter gigi yang masih berlaku dan
diterbitkan dan dilegalisir asli oleh Konsil Kedokteran
Indonesia (KKI);
b. Surat Pernyataan memiliki tempat praktik, atau surat
keterangan dari sarana pelayanan kesehatan sebagai
tempat praktiknya;
c. Surat rekomendasi dari organisasi profesi, sesuai
tempat praktik;
d. Pas Foto berwarna ukuran 4x6 sebanyak 3 lembar,
dan 3x4 sebanyak 2 lembar.
Didik Sunaryadi

IZIN KLINIK :
 Permohonan izin klinik diajukan dengan melampirkan :
a. Surat Rekomendasi dari dinas kesehatan setempat;

b. Fotokopi pendirian badan usaha kecuali untuk kepemilikan


perorangan;
c. Identitas lengkap pemohon;

d. Surat keterangan persetujuan lokasi dari pemerintah daerah


setempat;
e. Bukti hak kepemilikan atau penggunaan tanah atau izin pengguna
bangunan untuk penyelenggaraan kegiatan bagi milik pribadi atau
surat kontrak minimal selama 5 tahun bagi yang menyewa
bangunan untuk penyelenggaraan kegiatan.
Didik Sunaryadi

IZIN KLINIK :

f. Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya


Pemantauan Lingkungan (UPL);
g. Profil klinik yang akan didirikan meliputi struktur organisasi
kepengurusan, tenaga kesehatan, sarana dan prasarana, dan
peralatan serta pelayanan yang diberikan;
h. Persyaratan administrasi lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Didik Sunaryadi

LANGKAH AWAL MENDIRIKAN KLINIK


DOKTER KELUARGA
 Melakukan Studi Kelayakan
 Profil Konsumen (data)

 Situasi Lingkungan

 SDM

 Dana

 Menghitung Cash Flow

 Pemilihan Lokasi Strategis

 Memiliki Network dengan perusahaan BUMN


Didik Sunaryadi

LANGKAH AWAL MENDIRIKAN KLINIK


DOKTER KELUARGA
 Memiliki Interprenership.
 Memiliki pengetahuan,

 Berani mengambil keputusan/resiko,

 Mampu melakukan terobosan-terobosan baru.

 Profesionalisme.

 Mempunyai Visi dan Misi.

 Memiliki persyaratan : Perizinan, Tenaga medis dan


paramedis, saran dan prasarana.
 Dana

 Dampak Sosial

 Sistem Rujukan
Didik Sunaryadi
Didik Sunaryadi

Analisis biaya :

adalah suatu kegiatan menghitung biaya untuk


berbagai jenis pelayanan yang ditawarkan, baik
secara total maupun perpelayanan per klien, dengan
cara menghitung seluruh biaya pada seluruh unit
yang ada dimana biaya yang terdapat pada unit yang
tidak menghasilkan produk (pusat biaya)
didistribusikan kepada unit-unit yang menghasilkan
produk dan menghasilkan pendapatan (Pusat
pendapatan).
Didik Sunaryadi

Tujuan analisis biaya (1)


1. Mendapatkan gambaran mengenai
unit/bagian yang merupakan Pusat Biaya
(Cost center) serta Pusat Pendapatan
(Revenue center);
2. Mendapatkan gambaran biaya pada tiap
unit tersebut, baik biaya tetap (Fixed cost)
atau biaya investasi yang disetahunkan
maupun biaya tidak tetap (Variable cost)
atau biaya operasional dan pemeliharaan;
Didik Sunaryadi

Tujuan analisis biaya (2)


3. Mendapatkan gambaran biaya satuan
pelayanan di sarana pelayanan kesehatan
primer;
4. Mendapatkan gambaran tarif dengan
menggunakan Break Even Point ;
5. Mendapatkan gambaran dan peramalan
pendapatan sarana pelayanan kesehatan
primer
Didik Sunaryadi

Konsep Biaya (1)


 Untuk menghasilkan suatu produk (output) diperlukan
sejumlah input (faktor produksi ).
 Biaya adalah nilai dari sejumlah input yang dipakai untuk
menghasilkan suatu produk ( output )
 Dalam hal sarana pelayanan kesehatan primer, maka
untuk menghasilkan suatu pelayanan kesehatan yang
sadar mutu dan sadar biaya dibutuhkan sejumlah input
 yang dinilai/dikonversi dalam bentuk uang/nilai.
Didik Sunaryadi

Konsep Biaya (2)

 Output atau produk dapat berupa barang atau jasa .


 Dalam bidang kesehatan produk yang dihasilkan
sebagian besar berupa jasa yaitu jasa pelayanan.
 Misalnya penyuluhan, pemeriksaan medis,
pemeriksaan komponen kebugaran jasmani, dsb.
 Agar dapat menghasilkan jasa tersebut, maka
diperlukan sejumlah input.
Didik Sunaryadi

Konsep Biaya (3)


 Input tersebut ada yang langsung digunakan
dan dirasakan oleh klien, misalnya tenaga medis,
alat kesehatan, obat-obatan dsb,

 Input yang tidak langsung digunakan oleh klien,


tetapi sangat dibutuhkan demi kelancaran
pelayanan misalnya: gedung, alat tulis kantor,
mebelair, listrik, air, jejaring pelayanan kesehatan
dsb.
Didik Sunaryadi

JENIS- JENIS BIAYA

 Biaya tetap (fixed cost) dan


 Biaya tidak tetap (variable cost)
Didik Sunaryadi

Biaya Tetap (Fixed cost)


 adalah biaya yang secara relatif tidak dipengaruhi
oleh jumlah produk yang dihasilkan (output). Biaya
ini tetap harus dikeluarkan terlepas dari persoalan
apakah pelayanan yang diberikan atau tidak.
 Misalnya :

> biaya menyewa gedung,dimana besarnya tidak


berubah meskipun jumlah pasien hanya beberapa
saja perhari
> biaya pendidikan (diklat ),
> biaya mebelair,dsb
Didik Sunaryadi

Biaya Tidak Tetap (Variabel cost)

 adalah biaya yang dipengaruhi oleh jumlah


produk yang dihasilkan (output).

 Misalnya : biaya Obat –obatan, besarnya akan


berbeda bila jumlah klien sedikit dibandingkan
dengan jumlah klien banyak
Didik Sunaryadi

BIAYA INVESTASI
DAN BIAYA OPERASIONAL
 Biaya investasi adalah biaya yang kegunaannya dapat
berlangsung dalam waktu yang relatif lama, biasanya
lebih dari satu tahun .
 Misalnya pembangunan gedung, kendaraan, alat - alat
kedokteran dsb.
 Perhitungan biaya biasanya dilakukan untuk kurun
waktu setahun, maka biaya investasi dihitung selama 1
tahun dan disebut Annualized Investment Cost atau
Annualized Fixed Cost dengan memasukkan nilai
inflasi, masa pakai dan umur pakai barang (umur
ekonomis,life time )
 Rumusnya adalah :
Didik Sunaryadi

Rumus Annualized Investment Cost atau


Annualized Fixed Cost (AFc)

IIC (1 + i )t
AFc =
L

IIC : Innitialized investment Cost (harga beli)


i : laju inflasi
T : Time (masa pakai)
L : Life time (perkiraan masa pakai)
Didik Sunaryadi

BIAYA OPERASIONAL
 adalah biaya yang diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan - kegiatan dalam suatu proses produksi dan
memiliki sifat “habis pakai” dalam kurun waktu relatif
singkat biasanya kurang dari satu tahun.

 Misalnya: obat, makanan,telepon, air, listrik,


Pemeliharaan, pemasaran, bahan bakar, biaya
perjalanan dsb.
Didik Sunaryadi

BIAYA LANGSUNG DAN


BIAYA TIDAK LANGSUNG
 Biaya langsung adalah biaya yang
dikeluarkan pada unit yang langsung
melayani klien atau biaya yang
langsung untuk memberikan
pelayanan,
 misalnya biaya obat,biaya reagen ,
biaya bahan medis habis pakai.
Didik Sunaryadi

 Biaya tidak langsung adalah biaya


yang digunakan secara tidak langsung
demi kelancaran pelayanan

 Misalnya biaya alat tulis,administrasi,


transportasi dsb.
Didik Sunaryadi

Biaya total ( Total cost ) dan


Biaya satuan ( Unit cost )
 Biaya total adalah jumlah total biaya tetap (fixed cost )
dan total biaya tidak tetap (variablel cost ).

 Biaya satuan adalah biaya yang dihitung untuk satu


satuan produk pelayanan yang diperoleh dengan cara
membagi biaya total dengan jumlah produk.

 Rumus : Total Cost (Tc)


Unit cost (Uc) =
Jumlah produk
Didik Sunaryadi

Komponen Biaya

Setiap biaya terdiri dari berbagai


komponen biaya yang biasanya terbagi
dua yaitu biaya investasi dan biaya
operasional.
Didik Sunaryadi

Biaya investasi

 biaya perijinan
 biaya gedung

 biaya kendaraan

 biaya alat medis dan nonmedis

 biaya pendidikan pegawai

 biaya /gaji pegawai

 biaya linen

 biaya sistem informasi manajemen

Bila komponen tersebut berumur lebih dari satu


tahun, maka nilainya perlu disetahunkan ( AFc)
Didik Sunaryadi

Biaya operasional (1)

 biaya/insentif pegawai
 biaya obat

 biaya alat dan bahan habis pakai

 biaya alat tulis kantor

 biaya rekam medik

 biaya perjalanan

 biaya pemasaran/jejaring pelayanan


kesehatan
 biaya bahan bakar
Didik Sunaryadi

Biaya operasional (2)

 biaya sistem informasi manajemen


 biaya telepon ,air, listrik

 biaya pemeliharaan gedung

 biaya pemeliharaan alat medis

 biaya pemeliharaan alat nonmedis

 biaya pemeliharaan kendaraan

 biaya makanan

 biaya laundry

 dsb
Didik Sunaryadi

METODE ANALISIS BIAYA


Didik Sunaryadi

METODE ANALISIS BIAYA


(GANI, 1996 & RAYMOND,2001)

1. Simple distribution (distribusi sederhana),


2. Step down method (distribusi anak
tangga),
3. Double distribution method (distribusi
ganda),
4. Multiple distribution method (distribusi
lengkap),
5. Metode berdasarkan aktivitas,
6. Metode real cost,
Didik Sunaryadi

LANGKAH-LANGKAH
1. Identifikasi semua biaya yg mungkin timbul
akibat adanya kegiatan di instalasi, berupa biaya
langsung dan tidak langsung.
2. Analisis instalasi atau bagian lain yang memberi
konsekuensi biaya sesuai variasi kegiatan di
instalasi.
3. Identifikasi dan hitung semua biaya langsung
yang terjadi.
Didik Sunaryadi

4. Identifikasi biaya tidak langsung dan


hitung alokasi biaya tidak langsung untuk
instalasi.
5. Hitung unit cost per pelayanan dengan
cara mengalokasikan total biaya (biaya
langsung dan tidak langsung) ke setiap
jasa pelayanan.
6. Dasar alokasi harus dibuat serasional
mungkin berdasarkan informasi maksimal
yang bisa kita peroleh di bagian tersebut.
Didik Sunaryadi

DAFTAR PUSTAKA

1. Biro Perencanaan Depkes RI, 1997 , Pelatihan Perencanaan dan


Penganggaran Kesehatan Terpadu , Jakarta
2. Hicks,D. Activity-based Costing for Small and mid-sized
Businesses,John Wiley & sons,Inc,USA,1992
3. Hilton, R. W., Managerial Accounting,fourth Ed.,McGRAW-Hill, 1999
4. Weygandt,J. , Kieso,D. and Kimmel,P. Accounting Principles 7th
ed.,,John Wiley & Sons,Inc, USA, 2005
5. HornGreen , Datar, and Foster. Cost Accounting, A Managerial
Emphasis, Prentice Hall,2003
6. Young,DW. Management Accounting in Health Care
Organizations,Jossey-Bass,San Fransisco,2003.
Didik Sunaryadi

Terima Kasih
Terima Kasih

Terima Kasih

Terima Kasih

Você também pode gostar