Você está na página 1de 27

ALKOHOL

Mahmudah Aslamiyah 101511535002


Jeacquelyne Panorama P. 101511535011
Siti Mufaidah 101511535017
Yuli Astuti 101511535022
Meidyas Dwi Anggraeni 101511535042
ALKOHOL (ETANOL ATAU ETYL ALKOHOL)
merupakan salah satu dari sekelompok
senyawa organik yang dibentuk dari
hidrokarbon-hidrokarbon oleh pertukaran
satu atau lebih gugus hidroksil dengan
atom-atom hidrogen dalam jumlah yang
sama. Alkohol berarti suatu zat yang
mudah menguap, dapat didihkan dan
diembunkan (ALAC, 2011).
SIFAT FISIK DARI SENYAWA ALKOHOL
 Bersifat heteropolar
 Memiliki titik didih tinggi

 Mudah tercampur

 Mudah terbakar

 Tingkat kelarutan
HETEROPOLAR
 Alkohol memiliki sifat polar dan non polar.
Bersifat polar karena memiliki gugus –OH dan
bersifat non polar karena memiliki gugus alkil.
Semakin panjang rantai alkilnya, maka sifat
kepolarannya berkurang. Hal ini menyebabkan
berkurangnya sifat kelarutannya.
MEMILIKI TITIK DIDIH TINGGI
 Alkohol memiliki titik didih lebih tinggi daripada
titik didih alkane. Hal ini disebabkan oleh gugus
fungsi –OH yang sangat polar sehingga gaya
tarik menarik antar molekul Alkohol menjadi
sangat kuat. Titik didih alkohol meningkat
seiring dengan meningkatnya panjang gugus
alkil, banyak cabang dan banyak gugus hidroksil
yang terikat pada atom karbon (Dewi, 2008;
Syabatini, 2008).
MUDAH TERCAMPUR

 Alkohol memiliki sifat mudah tercampur dan


terlarut dengan air. Kelarutan ini disebabkan
oleh adanya kemiripan struktur antara Alkohol
dan air.
TINGKAT KELARUTAN

 Kelarutan Alkohol apabila berada dalam air


akan berkurang dengan bertambahnya panjang
dari rantai karbon. Sementara itu kelarutan
Alkohol dalam pelarut non polar akan semakin
bertambah.
SIFAT KIMIA ALKOHOL
1. Alkohol kering dapat bereaksi dengan logam
kalium atau natrium
2. Alkohol bereaksi dengan Fosfor Trihalida
menghasilkan alkil halide
3. Oksidasi Alkohol, oksidasi alkohol akan
menghasilkan alkanal jika direaksikan dengan
H2SO4 pekat
4. Esterifikasi
KELOMPOK ALKOHOL
1. Alkohol primer
2. Alkohol Sekunder
3. Alkohol Tersier
ALKOHOL PRIMER
 Alkohol primer merupakan Alkohol yang gugus –
OH nya terletak pada atom C primer (atom C
yang terikat langsung pada suatu atom karbon
yang lain). Penggolongan ini didasarkan pada
derajat substitusi dari atom karbon yang
langsung mengikat gugus hidroksil. Jika karbon
tersebut mengikat satu atom karbon lain maka
disebut karbo primer, dan alkoholnya disebut
alkohol primer. Rumus umunya yaitu R-OH.
Contohnya :
 CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – OH butanol
 CH3 – CH2- CH2- OH propanol
ALKOHOL SEKUNDER
 Alkohol sekunder adalah Alkohol yang gugus –
OH nya terletak pada atom C sekunder (atom C
yang terikat langsung pada dua atom karbon
yang lain) maka disebut karbon sekunder dan
alkoholnya disebut alkohol sekunder. Rumus
umunya yaitu R-CH-OH. Contohnya :
a. CH3 – CH – OH
CH3 2-propanol
b. CH3 – CH – CH – CH3
OH CH3 3-metil, 2-butanol
ALKOHOL TERSIER
 Alkohol tersier adalah Alkohol yang gugus –OH
nya terletak pada atom C tersier (atom C yang
terikat langsung pada tiga atom karbon yang
lain). Rumus umunya yaitu :
R
R-C-OH
R
Contohnya :
a. CH3
CH3 – C – OH 2-metil, 2-propana
CH3
b. CH2 - CH3
H3C – CH – C – OH
CH3 – CH3 2,3-dimetil, 3-pentanol
PENGGUNAANNYA DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI

Methanol
Methanol banyak terdapat pada pelarut, bahan baku
pembuatan aldehida, bahan pencampur spiritus bakar,
dan cairan anti beku pada radiator
ETANOL
Etanol digunakan dalam pelarut, desinfektan, zat
pewarna, serat sintetis, pembuatan obat-obatan
dan bahan bakar
ETILENA GLIKOL
 Etilena glikol banyak terdapat pada pelrut,
pelumas, bahan baku pembuatan serat, dan zat
anti beku radiator
GLISEROL
 Gliserol digunakan sebagai bahan baku pemanis,
bahan peledak, bahan kosmetik, pelembab pada
tembakau, dan bahan pembuatan plastic
PENGGUNAAN ALKOHOL DI INDUTRI
 Metil Alkohol atau methanol dipergunakan
sebagai cat, sirlak, dan vernis dalam sintesa
bahan-bahan kimia, dipakia untuk
denaturalisasi Alkohol, dan merupakan bahan
anti beku.
MASALAH
Pekerja di perusahaan yang mengolah methanol
mungkin sekali menderita keracunan oleh zat
kimia tersebut. Keracunan mungkin terjadi oleh
karena menghirupnya, meminumnya atau oleh
karena absorpsis lewar kulit.
KERACUNAN ALKOHOL
 Keracunan akut yang enteng ditandai oleh
perasaan lelah, sakit kepala, mual, dan
penglihatan rabun. Keracunan kaut sedang
disertai gejala-gejala sakit kepala yang berat,
mabuk, mual, muntah serta depresi susunan
saraf pusat.
KERACUNAN ALKOHOL
 Keracunan kronis biasanya terjadi karena
menghirup methanol melalui paru secara terus-
menerus yang gejala utamanya ialah
penglihatan kabur yang lambat laun
mengakibatkan mata menjadi buta
NAB ALKOHOL

 NAB di udara ruang kerja adalah 1000 bds atau


1880 mg per meter kubik udara. (Suma’mur,
2014)
BUDAYA
 Di Indonesia meminum secara berlebihan
minuman keras sebagai jalan keluar atau
pelarian dari kesulitan hidup bukan soal
dominan, masalah yang biasa disebut problem
drinkers boleh dikatakan tidak ditemukan di
perushaan-perushaan. Sekalipun begitu, kita
wajib terus waspada mengingat kebiasaan
minum-minuman yang mengandung Alkohol
ternyata meningkat pada masyarakat di Negara
berkembang
PELUANG
 Keracunan oleh senyawa yang tergolong Alkohol
dengan rumus senyawa yang rantainya lebih
panjang terjadi lebih sedikit atau sangat jarang
ditemukan, oleh karena makin panjang rantai
senyawa makin rendah daya racunnya.
Simptomatologi, pengobatan, dan pencegahan
keracunan oleh senyawa-senyawa yang tergolong
Alkohol hamper sama seperti untuk etanol.
EFEK PENGGUNAAN ALKOHOL

Ada dua jenis alkohol yang bersifat racun yaitu etil


Alkohol atau etanol dan metil alkohol atau
metanol.

 Etil Alkohol terdapat dalam minuman alkohol


dan obat yang diolah (larutan alkohol).
 Metil alkohol biasanya digunakan sebagai
campuran cat, bahan pengencer, penghancur,
dan pemberi panas pada makanan yang
dikalengkan.
EFEK PENGGUNAAN ALKOHOL

 Penggunaan Alkohol secara berlebihan dapat


berpengaruh pada kesehatan mental individu,
menyebabkan penyakit baik kronis maupun akut
dan meningkatkan risiko kematian (ALAC,2011).
EFEK PENGGUNAAN ALKOHOL
Bagian yang
No Dampak
Terdampak
1. Darah Meningkatkan tekanan darah
2. Otak dan sistem saraf Konsentrasi terganggu
3. Paru-paru Meningkatkan infeksi paru-paru
4. Jantung Menyebabkan gangguan jantung
5. Hati Menyebabkan kerusakan hati
6. Pankreas Pankreatitis akut ataupun kronis
7. Perut Gangguan esofagus
8. Meningkatkan sex yang tidak diingnkan
Kesehatan seksual
dan penurunan kualitas sperma
9. Kesehatan mental Menyebabkan keterbelakangan mental
10. Mata Menyebabkan gangguan penglihatan
11. Kulit Menyebabkan iritasi kulit
12. Mulut dan kerongkongan Menyebabkan gangguan berbicara
13. Payudara Kanker payudara
14. Menyebabkan gangguan koordinasi tulang
Tulang dan otot
dan otot
15. Ginjal Gangguan fungsi ginjal
16. Pencernaan Meningkatkan risiko kanker
DAFTAR PUSTAKA

1. Anjarsari, Putri, Alkohol-eter,


http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidik
an/putri-anjarsari-ssi-mpd/3alkhohol-eter.pdf
14 Oktober 2018 ( 14.00)
2. Anoname, Alkohol,
http://digilib.unila.ac.id/20545/12/13.%20BAB%
20II1.pdf 13 Oktober 2018 (15.30)
3. Anoname,Alcohol,http://repository.usu.ac.id/bit
stream/handle/123456789/39311/Chapter%20ll.
pdf?sequence=4&isAllowed=y 13 Oktober 2018
( 15.40)
4. Suma’mur, 2014, Higiene Perusahaan dan
Kesehatan Kerja, Sagung Seto, Jakarta.

Você também pode gostar