Você está na página 1de 23

ASKEP GANGGUAN CAIRAN

ELEKTROLIT
DAN ASAM BASA
Oleh :
NINGNING. S dan TIM
PENGKAJIAN

1. Fisiologis
a. Apakah mempunyai penyakit atau

kelainan yang dapat menyebabkan


gangg dalam homeostasis cairan
dan elektrolit ?
b. Apakah mendapatkan obat-obatan
yg dpt menyebabkan ggn status
cairan ?.
2. Perkembangan
apakah inv beresiko k/ tumbangnya?
3. Psikologis
Masalah perilaku atau emosional
yang dapat meningkatkan resiko
gangguan cairan, elektrolit dan asam
basa.

4. Spiritual
Apakah individu mempunyai
keyakinan, nilai-nilai praktik yg
dapat mempengaruhi kemampuan
untuk mematuhi intervensi medis.
5. Sosiokultural : Sosial, budaya,
finansial, pendidikan

● Pengkajian
▪ Riwayat Keperawatan
a. Identifikasi klien dengan
resiko ketidakseimbangnan
cairan, elektreolit dan asam
basa
b. Riwayat pengobatan dimasa lalu./
c. Riwayat perkembanngan
d. Faktor sosial ekonomi
g. Kemampuan berfungsi secara
normal.
h. Faktor sosial ekonomi.
i. Pola diet
j. Intake cairan dan makanan
k. Pengeluaran cairan/ riwayat gang
keseimbangan cairan/ elektroliot
Pengukuran

▪ BB
▪ TB
▪ Tanda-tanda vital
- Peningkatan suhu dehidrasi
- Tachycardi  hipovolemia
- Intake dan Out Put Cairan
- Kelebihan /kehilangan sekitar
5-8%
Teknik Mengukur
- Gunakan skala yg sama setiap harinya.
- Gunakan pakaian dari jenis yang sama.
PEMERIKSAAN FISIK

●Tujuan: Mengevaluasi status cairan


elektrolit dan asam basa

●Fokus : Kulit, JVP, kelopak mata,


airmata, membran mukosa oral, sistem
KV, status neurologi.

●Integument : Kemerahan, kulit kering :


kekurangan volume cairan.
Perubahan turgor kulit, edema.
▪ Kardiovaskuler : Distensi
venajugularis, pengkajian vena
tangan, disritmia.

▪ Sistem Neorologis: Perubahan


tingkat kesadaran, gelisah,
dan kekacauan mental
▪ Sistem Neurologis: Perubahan
Tingkat kesadaran, gelisah,
kekacauan mental, refleks-
refleks abnormal, Perubahan
neuromuskuler

▪Sistem Gastrointestinal: Anorexia,


mual, muntah dan haus.
PENGUKURAN INTAKE DAN
OUTPUT CAIRAN OLEH PERAWAT

▪ Cairan oral: Air, susu, juice, soft,


drink, sop.
▪ Ice chips
▪ Makanan yang menjadi cair pada
suhu ruangan: jelly, ice cream.
▪ Tube feeding : sekitar 30-60 cc air
dimasukkan saat memberikan
makanan.
● Intake Cairan yg harus
dicatat

◦ Cairan IV, Tranfusi Darah


◦ Pemberian medikasi
◦ Cairan irrigasi: cairan yang
digunakan saat irigasi
kateter, NGT, Intestinal
● Pengeluaran Cairan

1. Urine out put : pada pasien


dengan inkontinensia urine
penambahan 1 gram pada popok
atau pad yg kering sama dengan 1 ml.
2. Vomitus dan cairan feses
3. Tube Drainage: lambung dan
instestinal
4. Drainage luka dan fistula
5. Pengukuran intake dan out put
dilakukan setiap 8-12 jam atau
sesuai dengan kondisi klien.
TEST LABORATORIUM

▪ Serum Elektrolit
▪ Darah lengkap: jmlah sel
darah merah, hematokrit
▪ Osmolalitas serum
▪ Osmolaritas urine
▪ PH Urine
▪ BJ Urine
▪ Analisa gas darah
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(2009-2011)
1. Resiko ketidakseimbangan
elektrolit
2. Kesiapan meningkatkan
keseimbangan
3. Kekurangan volume cairan
4. Kelebihan volume cairan
5. Resiko kekurangan volume cairan
6. Resiko ketidakseimbangan
volume
Perencanaan
Tujuan yang akan dicapai adalah:
- Mempertahankan keseimbangan
cairan
- Mempertahankan keseimbangan
elektrolit pada intra dan
ekstrasel
Intervensi keperawatan

Intervensi Keperawatan (NIC) Pada


klien dengan gangguan keseimbangan
cairan, elektrolit, dan asam basa:
1. Managemen asam basa
2. management elektrolit
3. manajmen hipovolemia
4. Terapi intravena
Implementasi

1. Meningkatkan kesejahteraan
- Minum cairan secara adequat
- Diet seimbang
- Pendidikan kesehatan dalam
mempertahankan keseimbangan
cairan dan elektrolit
2. Pemberian cairan dan elektrolit
secara enteral
- Modifikasi intake cairan
- Pengaturan diet
- Pemberian suplemen oral
3. Pemberian secara paranteral
- Cairan Intravena
- Venapungtie
- Infus
- Tranfusi darah
Aktivitas Keperawatan Yang
dilakukan untuk mencapai tujuan
adalah:

- Monitor intake dan out put


- Monitor tanda-tanda vital
- Menimbang BB
- Mengkaji adanya odema, lokasi dan
luasnya, status kulit, turgor kulit,
BJ urine.
- Monitor tingkat kesadaran klien
7. Modifikasi intake cairan
8. Pengaturan diet
9. Pemberian cairan parenteral(
kolaborasi)
10. Tranfusi darah (kolaborasi)
11. Pemberian medikasi (kolaborasi)
13. Perawatan kulit
14. Perawatan oral
15. Pengaturan posisi
16. Jadwal istirahat
EVALUASI
Mempertahankan keseimbangan
cairan normal
a. Urine out put lebih dari 1300 cc
b. Turgor kulit elastis
c. Vital sign normal
d. Tidak ada odema
e. BB normal
f. Nilai lab normal
▪ Mempertahankan
keseimbangan elektrolit pada
intra dan ekstra sel
- Vital Sign stabil
- Orientasi waktu, tempat,
orang dengan baik
- Kekuatan otot normal

Você também pode gostar