Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Sánchez, A. R., Rogers, R. S., & Sheridan, P. J. (2004). Tetracycline and other tetracycline-derivative staining
of the teeth and oral cavity. International Journal of Dermatology, 43(10), 709–15.
http://doi.org/10.1111/j.1365-4632.2004.02108.x
Contoh 2 : Diklofenak
doi:10.3390/ijms15046990
Contoh3: fenitoin & Carbamazepin
Siklofosfamid:
Genitourinary: Severe,
Toksisitas bergantung dosis:
potentially fatal, acute Onset hematuria: dalam 48
kejadiannya 2 – 40%
hemorrhagic cystitis or jam pemberian obat
(siklofosfamid)
urinary fibrosis (7% to 40%)
(DIH 17th ed.)
Mekanisme
Cont’d
Tipe 1 Immediate Dimediasi oleh obat – Produk vasoaktif dari Anaphylaxis, urtikaria,
Hypersenditivity antibody spesifik IgE sel mast / basofil angioderma
Steroid-steroid hormon dapat diklasifikasi menjadi: steroid yang memiliki efek penting
dalam metabolisme perantara (glucocorticoid), steroid yang mempunyai aktivitas utama
pada retensi garam (mineralocorticoid), dan steroid yang memiliki aktivitas
(androgenic atau estrogenic).
CRH dan vasopresin bertindak sinergis untuk merangsang sekresi ACTH yang tersimpan
dari sel corticotrope. ACTH diangkut oleh darah ke korteks adrenal kelenjar adrenal,
di mana ia cepat merangsang biosintesis kortikosteroid dari kolesterol.
Kortisol memiliki efek pada banyak jaringan dalam tubuh, termasuk pada otak. Di
otak, kortisol bekerja pada dua jenis reseptor – reseptor mineralokortikoid dan
reseptor glukokortikoid, termasuk pada berbagai jenis neuron. Salah satu target
penting dari glukokortikoid adalah hippocampus, yang merupakan pusat pengendali
utama dari HPA axis.
Kortikosteroid berfungsi dalam proses glukoneogenesis di hati, lipolisis
dan mobilisasi asam amino (sebagai subtrat untuk glukoneogenesis).
Serta menghambat/inhibisi ambilan glukosa diotot dan jaringan
adipose.
Akibat yang bisa terjadi pada penghentian terapi steroid adalah kambuhnya
kembali penyakit yang sedang diobati, yang paling berat adalah insuffisiensi
adrenal akut akibat penghentian terapi mendadak setelah terapi steroid yang
lama sehingga pada akhirnya terjadi supresi aksis HPA (Hypothalamus-Pituitary-
Adrenal) yang tidak dapat segera berfungsi dengan baik terdapat variasi dari
tiap individu mengenai berat dan lama supresi adrenal sesudah terapi
kortikosteroid sehingga sulit menentukan resiko relatif untuk terjadinya krisis
adrenal pada tiap individu.
Efek yang berhubungan dengan penggunaan
kortikosteroid jangka panjang
Gambaran cushing bisa terjadi dalam dua bulan pertama terapi GC, dan risiko
komplikasi ini tampaknya tergantung pada dosis dan durasi pengobatan.
Glucose Homeostasis
Pengaturan level glukosa oleh GC dipengaruhi berbagai faktor dan dapat
dijelaskan oleh beberapa mekanisme potensial termasuk induksi enzim yang
terlibat dalam glukoneogenesis hepatik, penurunan penyerapan glukosa di
jaringan perifer, stimulasi lipolisis, pencegahan produksi insulin dan induksi
biosintesis ceramides 'yang mengarah ke resistensi insulin.
Practical recommendations for the monitoring,
prevention and management of systemic
corticosteroid-induced adverse events
Adverse Drug Reaction Type D
Diethylstilbestrol can increase risk of developing
vaginal adenocarcinoma after puberty
a. Anak Perempuan
Anak laki – laki yang mendapat paparan DES selama ada dalam
kandungan memiliki resiko tiga kali lebih besar mengalami kelainan
struktur genitas daripada yag tidak terkena paparan.
1 •Senyawa Opiat
2 •Glukokortikoid
Sistem Penghargaan Mesolimbik
1
Penanganan Penghentian Opiat
Karena Metadon memiliki efek kecanduan yang lebih rendah daripada opioid
yang lain.
Dilihat dari t1/2 Methadon memiliki t1/2 lebih panjang daripada Morfin.
T1/2 methadon 8 – 59 jam (penggunaan bisa sekali sehari), sedangkan Morfin
memiliki T1/2 : 2 – 4 jam (penggunaan bisa 3 – 4 kali sehari)
Peningkatan pasca melahirkan tetapi tidak lebih dari 25% untuk anak-anak
(< 5 tahun) dibandingkan pada dewasa
Efek analgesik sangat rendah atau tidak ada pada neonates dan anak-anak
Charlton, M., & Thompson, J. (2017). Adverse drug reactions. Anaesthesia & Intensive Care
Medicine. https://doi.org/10.1016/j.mpaic.2017.01.005
Cont’d
Frekuensi perkiraan fenotip klinis di Kaukasia:
Moderate to
Severe Pain
(strong opioid)
Mild Pain
(paracetamol
& ibuprofen)
Nussbaum, R. L., McInnes, R. R., & Willard, H. F. (2016). Application of Genomics to Medicine and Personalized
Health Care - ClinicalKey. In Thompson & Thompson Genetics in Medicine (8th ed., pp. 369–382). Philadelphia:
Elsevier.
Cont’d
Pemetabolis rendah memiliki konsentrasi obat dlm bentuk tdk aktif (prodrug)
yg lebih tinggi dlm plasma, sehingga memerlukan dosis yg lebih rendah untuk
mencegah terjadi adverse reaction.
Pemetabolis ultra cepat memiliki konsentrasi obat dlm plasma yg rendah (di
bwh therapeutic range), sehingga memerlukan dosis yg lebih tinggi untuk
dapat memberikan efek klinis
Contoh 2 : MEKANISME RESISTENSI
TRASTUZUMAB
Vu, T., & Claret, F. X. (2012). Trastuzumab: Updated Mechanisms of Action and
Resistance in Breast Cancer. Frontiers in Oncology, 2. doi:10.3389/fonc.2012.00062
MEKANISME NORMAL PENSINYALAN HER2
Overekspresi atau amplifikasi gen pada HER2 ditemukan pada 20-30% kanker
payudara (subtype HER2 positive)
Ekspresi HER2 di epitel sel pada level rendah penting untuk perkembangan
jaringan normal
p27kip1 Dimer HER2 promosi mislokasi dan degradasi cepat dari siklus sel
inhibitor mengarah pada progresi sel
MEKANISME AKSI TRASTUZUMAB
Li, J., & Bluth, M. H. (2017). Henry’s Clinical Diagnosis and Management by Laboratory
Methods. (M. R. P. Richard A. McPherson, Ed.) (23rd ed.). St. Louis, Missouri : Elsevier.
Arshad ,SH. Holgate, ST. Adkinson, NF. Babu, KS. 2005. An Atlas of Investigation
and Management : Allergy; Clinical Publishing Oxford
Lacy, F.C., et. Al (eds). 2008. Drug Information Handbook, 17th ed. USA: Lexi-
comp.
Silbernagl ,S. dan Lang, F. 2000. Color Atlas of Pathophysiology; Thieme
Arshad ,SH. Holgate, ST. Adkinson, NF. Babu, KS. 2005. An Atlas of Investigation
and Management : Allergy; Clinical Publishing Oxford
Greene, RJ and Harris, ND. 2008.Pathology and Therapeutics for Pharmacist ;
Pharmaceutical Press.
Lowenberg, D., Thorn, C. F., Desta, Z., Flockhart, D. A., Altman, R. B., & Klein,
T. E. (2014). PharmGKB summary: ifosfamide pathways, pharmacokinetics
and pharmacodynamics. Pharmacogenetics and Genomics, 24(2), 133–138.
http://doi.org/10.1097/FPC.0000000000000019