Você está na página 1de 18

ACUTE RESPIRATORY

DISTRESS SYNDROM
Kelompok 10:
Angga Pratama. P
Dian Rondy. R
Dian Salamah
Nuryani
Anatomi
Definisi
Udobi et al, 2003
• Acute respiratory distress syndrome merupakan
manifestasi cedera akut paru-paru, biasanya akibat
sepsis, trauma, dan infeksi paru berat. Secara klinis, hal
ini ditandai dengan dyspnea, hipoksemia, fungsi paru-
paru yang menurun
Farid, 2006
• disebabkan oleh meningkatnya permeabilitas
membran alveolokapiler. Cairan terakumulasi dalam
interstisium paru-paru dan ruang alveolar. ARDS
parah bisa menyebabkan hipoksemia yang sulit
disembuhkan dan fatal, tetapi pasien yang sembuh
mungkin hanya mengalami sedikit kerusakan paru-
paru atau tidak sama sekali
Etiologi
Cedera paru-paru Cedera paru-paru tidak

langsung langsung

 Pneumonia  Sepsis
 Aspirasi gaster  Trauma berat
 Trauma inhalasi  Overdosis obat
 Luka bakar
 Masuknya
microorganisme
Manifestasi klinis

1. Peningkatan jumlah pernapasan


2. Klien mengeluh sulit bernapas, retraksi dan sianosis
3. Pada Auskultasi mungkin terdapat suara napas
tambahan
4. Penurunan kesadaran mental
5. Takikardi, takipnea
6. Dispnea dengan kesulitan bernafas
7. Terdapat retraksi interkosta
8. Sianosis
9. Hipoksemia
Patofisiologi

Fase Fase Fase


Eksudatif Proliferatif Fibrotik
Pemeriksaan penunjang

Laboratarium
Pemeriksaan radiologi

Radiologi

Bronkoskopi
Penatalaksanaan

Non farmakologi
farmakologi

Inhalasi NO2 (nitric


oxide) Ventilasi
mekanik
Kortikosteroid
Pembatasan
cairan
Ketoconazole
 WOC ARDS
ASUHAN KEPERAWATAN
ACUTE RESPIRATORY DISTRESS SYNDROM
 PENGKAJIAN KEPERAWATAN
 Identitas

 Identitas pada klien yang harus diketahui diantaranya:


 Nama :-
 Umur :-
 Agama :-
 Pendidikan :-
 Pekerjaan :-
 Suku/bangsa ,-
 Alamat :-
 jenis kelamin :-
 status perkawinan :-
 Keluhan utama

 Takipnea, dispnea, sesak nafas, pernafasan menggunakan otot aksesoris pernafasan dan sianosis sentra
 Riwayat penyakit saat ini

 Sesak nafas, bisanya berupa pernafasan yang cepat dan dangkal. Batuk kering dan demam yang terjadi lebih dari
beberapa jam sampai seharian. Kulit terlihat pucat atau biru.
 Riwayat Penyakit Dahulu

 Pengkajian yang mendukung adalah dengan mengkaji apakah sebelumnya klien pernah menderita ARDS, Tanyakan
mengenai obat-obat yang biasa diminum oleh klien pada masa lalu. Catat adanya efek samping yang terjai di masa lalu.
Kaji lebih dalam tentang seberapa jauh penurunan berat badan (BB) dalam enam bulan terakhir. Penurunan BB pada klien
dengan ARDS berhubungan erat dengan proses penyembuhan penyakit serta adanya anoreksia dan mual
Analisa data
Masalah keperawatan
Data fokus Etiologi

Ds : pasien mengatakan sesak nafas Nekrosis sel pneumosif tipe 1 Gangguan Pertukaran Gas

Do : (lapisan yang mengelilingi

-pasien Nampak gelisa alveolus)-.

-Suara nafas menghilang pada dada anterior.


-Pada perkusi dada terdengar redup.
Terjadi kerusakan sel epitel
-Respirasi 36 x/mnt, cepat dan dangkal
promosif tipe II (surfaktan)
-Menurunnya nilai pH, PCO2, PO2, HCO3-.

Perubahan memberan
alveolar-kapiler
Ds : - Penigkatan Kelebihan Volume

Do : pasien Nampak gelisah terjadi permeabilitas Cairan

edema dilapang dada. membrane basalis

Analisa Gas Darah: Hipoksemia ( pe ↓


PaO2 ), Hipokapnia ( pe ↓ PCO2 ) pada edema

tahap awal karena hiperventilasi,


Hiperkapnia ( pe ↑ PCO2 )
menunjukkan gagal ventilasi, Alkalosis akumulasi cairan

respiratori ( pH > 7,45 ) pada tahap vaskuler ke alveoli

dini, Asidosis respiratori / metabolik


terjadi pada tahap lanjut
Diagnosa Keperawatan

Gangguan Pertukaran Gas Berhubungan dengan perubahan


membrane kapiler-alveoler ditantai dengan RR 36

KH :Setelah dilakukan asuhan keperawatan dalam waktu 1 x 15


menit pemenuhan o2 terpenuhi dengan optimal dengan :
Sekala status pernafasan:

Tekanan parsial oksigen di darah arteri (PaO2) dari skala 1 (deviasi


berat dari kisaran noramal) dipertahankan pada skala 4 (deviasi
ringan dari kisaran normal) ditingkatkan ke skala 5 (tidak ada diviasi
dari kisaran normal)
Kesimbangakan ventilasi dan perfusi dari skala 1 (deviasi berat dari
kisaran noramal) dipertahankan pada skala 4 (deviasi ringan dari
kisaran normal) ditingkatkan ke skala 5 (tidak ada diviasi dari kisaran
normal)
Tekanan parsial karbondioksida didarah arteri (PaCO2) dari skala 1
(deviasi berat dari kisaran noramal) dipertahankan pada skala 3
(deviasi sedang dari kisaran normal) ditingkatkan ke skala 5 (tidak
ada diviasi dari kisaran normal)
INTERVENSI

Intervensi Rasional
Monitor tanda tanda vital secara rutin Tanda – tanda vital merupakan sebuah
tolak ukur untuk mengerti adanya setiap
perubahan di dalam tubuh manusia

Monitor nilai CO2 sesuai dengan kebutuhan. Memantau CO2 agar tidak berlebih
didalam darah sehingga tidak terjadi
hiperventilas

Monitor suara nafas tambahan Memantau pola nafas pasien agar


mengetahui perkembangannya

Monitor keluhan sesak nafas pasien, termasuk Memantau perkembangan pasien untuk
kegiatan yang meningkatkan atau mengurangi adanya sesak
memperburuk sesak nafas tersebut

Terapi oksigen

Untuk menormalkan repioratory rate


 Kelebihan volume cairan berhubungan dengan edema
pulmonal
 KH : setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2 x 10
jam cairan pasien mulai ada perbaikan
 Sekala kebutuhan cairan:
 Edema perifer dari skala (berat) dipertahankan ke skala 3
(sedang) ditingkatkan ke skala 5(tidak ada)
 Keseimbangan intake dan output dalam 24 jam dari skala 1
(sangat terganggu) dipertahankan pada skala 4 (sedikit
terganggu) ditingkatkan pada skala 5 (tidak terganggu)
Intervensi Rasional
Memonitor vital sign, seperti tekanan darah, heart
rate, denyut nadi (jumlah dan volume) Mengetahui keadaan umum pasien.

Memberikan informasi tentang status cairan.


Keseimbangan cairan negatif merupakan
indikasi terjadinya defisit cairan.
Hitung intake output dan balance cairan. Amati
“insesible loss”
Timbang berat badan setiap hari Perubahan yang drastis merupakan tanda
peningkatan total body water.

Pemberian Diuretik Mengeluarkan kelebihan cairan melalui


farmakoterapi

Mengevaluasi status hidrasi dan


mengetahui perkembangan pasien
Monitor hasil laboratorium yang relevan dengan
keseimbangan cairan

Você também pode gostar