Você está na página 1de 23

PENGGOLONGAN ALKIL HALIDA = RX

H R R

R C X R C X R C X

H H R

Primer (10) Sekunder (20) Tersier (30) R3CX

CH3CH2CH2CH2Br CH3CHCH3 CH3CHCH2Cl


Cl CH3
n-Butil bromida (10) Isopropil klorida (20) Isobutilklorida (10)
1-Bromobutana 2-Kloropropana 1-Kloro-2-metilpropana
R2CHX
RCH2X

Kuliah KO, istn Tiah Rachmatiah


TATA NAMA

1. Nama trivial (nama umum): untuk alkil halida sederhana.


2. Nama IUPAC
CH3 CH3
Br
CH3CH2 C CH3
Cl
I
t-Pentiliodida Bromosikloheksana
1-Kloro-1-metilsiklopentana
2-Iodo-2-metilbutana (2o)
(3o)
SIFAT FISIK:
1. Bobot molekul lebih besar, maka titik didih lebih tinggi daripada
alkana dengan jumlah atom C yang sama.
2. Titik didih naik dengan bertambahnya bobot atom halogennya,
maka titik didih alkilfluorida paling rendah dan alkil iodida paling
tinggi.
3. Titik didih naik dengan bertambahnya jumlah atom C, kecuali untuk
homolog yang sangat kecil.
4. Percabangan akan menurunkan titik didih.
5. Karena kepolaran rendah, alkil halida tidak larut dalam air, kemungkinan
karena tidak mampu membentuk ikatan hidrogen. Alkil halida larut dalam
pelarut yang kepolarannya rendah seperti: benzen, eter dll.
6. Senyawa polikloro, bromo, iodo, lebih berat dari air.

2 macam reaksi kimia Melibatkan partikel2 netral:


1. Reaksi Homolitik radikal bebas
 Pemutusan: Berlangsung dalam fase gas atau
pelarut inert.
 Pembentukan:
 Pemutusan dan pembentukan:

2. Reaksi Heterolitik
Melibatkan muatan + dan -
 Pemutusan: Berlangsung dalam larutan
 Pembentukan:
 Pemutusan dan pembentukan:
PEMBUATAN ALKIL HALIDA

1. Dari alkohol:

HBr pekat

n-Propil alkohol n-Propil bromida

1-Feniletanol 1-Bromo-1-feniletana

Etil alkohol Etil iodida


2. Halogenasi dari hidrokarbon tertentu:

Neopentana Neopentil klorida

Toluen Benzil bromida

3. Adisi hidrogen halida pada alkena


4. Adisi halogen pada alkena dan alkuna

5. Pertukaran halida

Alkil halida hampir selalu dibuat dari alkohol, tidak pernah dibuat dari
halogenasi langsung dari alkana. Alkil iodida sering dibuat dari alkil bromida
atau alkil kloridanya dengan penambahan suatu larutan NaI dalam aseton.
REAKSI-REAKSI ALKIL HALIDA

Substitusi nukleofilik

Alkohol

Alkohol

Eter (sintesis Williamson)

Alkuna/alkin

Alkana (kopling)

Alkil iodida

Nitril
Amina primer

Amina sekunder

Amina tersier

Garam fosfonium

Tiol (merkaptan)

Tioeter (sulfida)
Alkil benzen

Ester malonat

Ester
asetoasetat

Dehidrohalogenasi: eliminasi

Pembuatan pereaksi Grignard


Reduksi

7,7-Dibromonorkaran Norkaran
Substitusi nukleofilik alifatik.
Nulkeofil, substrat dan solvent
Nukleofil : suatu pereaksi yang kaya akan elektron (basa) dan
cenderung menyerang nukleus dari karbon.
Substrat: senyawa karbon dimana substitusi terjadi. Dalam substitusi
nukleofilik, substrat mempunyai (dicirikan) suatu leaving group
(gugus pergi)
Solvent: pelarut yang melarutkan kedua pereaksi

substrat nukleofil Gugus pergi/leaving


group
R = gugus alkil, X = gugus pergi
Contoh:
CH3:Br + :OH- CH3:OH + :Br-
Metil bromida metanol

Reaksi ini adalah reaksi: heterolitik


Halida (Br) pergi membawa sepasang elektron yang telah
digunakan bersama-sama dengan karbon; ion hidroksida
(OH)datang membawa sepasang elektronnya untuk mengikat
karbon.
Reaksi substitusi nukleofilik dapat berlangsung dengan dua
mekanisme yang berbeda yang diberi nama dengan SN1 dan SN2
(tugas).
Substrat yang berbeda mempunyai orde kinetika reaksi berbeda
karena kedua substrat itu bereaksi dengan mekanisme yang
berbeda, misalnya: metil dengan SN2 dan ter-butil dengan SN1.
ELIMINASI

Contoh:

Reaksi ini berjalan dengan adanya basa

Reaksi ini dikatalisi oleh asam


Contoh dehidrrohalogenasi alkil halida

Ada dua mekanisme dehidrohalogenasi alkil halida: E1 dan E2 (tugas)


 Summary SN1 vs. SN2
In both types of reaction alkyl iodides react the fastest because of
superior leaving group ability

Chapter 6 15
 Organic Synthesis: Functional Group
Transformations Using SN2 Reactions

Stereochemistry can be controlled in SN2 reactions

Chapter 6 16
 Elimination Reactions of Alkyl Halides
 Dehydrohalogenation
Used for the synthesis of alkenes
 Elimination competes with substitution reaction
 Strong bases such as alkoxides favor elimination

Chapter 6 17
The alkoxide bases are made from the corresponding alcohols

Chapter 6 18
 The E2 Reaction
E2 reaction involves concerted removal of the proton, formation of
the double bond, and departure of the leaving group
Both alkyl halide and base concentrations affect rate and
therefore the reaction is 2nd order

Chapter 6 19
 The E1 Reaction
The E1 reaction competes with the SN1 reaction and likewise goes
through a carbocation intermediate

Chapter 6 20
 Substitution versus Elimination
 SN2 versus E2

Primary substrate
 If the base is small, SN2 competes strongly because approach at carbon is
unhindered

Secondary substrate
 Approach to carbon is sterically hindered and E2 elimination is favored

Chapter 6 21
Tertiary substrate
 Approach to carbon is extremely hindered and elimination predominates
especially at high temperatures

Temperature
 Increasing temperature favors elimination over substitution
Size of the Base/Nucleophile
 Large sterically hindered bases favor elimination because they cannot directly
approach the carbon closely enough to react in a substitution
 Potassium tert-butoxide is an extremely bulky base and is routinely used to favor
E2 reaction

Chapter 6 22
 Overall Summary

Chapter 6 23

Você também pode gostar