Você está na página 1de 22

ASTHMA

Merupakan gangguan inflamasi jalan napas yang


melibatkan berbagai sel inflamasi

Dasar penyakit adalah Hiperaktivitas bronkus


dalam berbagai tingkat,obstruksi jalan nafas dan
gejala pernapasan (Sesak)
ETIOLOGI
1.Pada px dengan umur < 30 Thn merupakan
reaksi alergi, disebut juga Asthma Ekstrinsik
• Beberapa bahan iritan : Debu,asap, produk
pembersih/ bau, serbuk sari,makanan spt susu,
coklat

2. Pada px dengan umur > 30 thn suatu hal yang


harus diwaspadai.
* Infeksi saluran pernapasan atas atau
bawah,latihan fisik, emosi disebut juga Asthma
Intrinsik
3. Asthma canpuran antara Asthma
ekstrinsik dan Instriksik.
Kebanyakan px dengan Asthma instriksi
akan berkembang menjadi asthma
Campuran.
PATOFISIOLOGI
Alergen Infeksi sal.Napas

Antibodi IgE Peningkatan sel


+Antigen spfk Goblet&Radang

Melekat sel Mast Reaksi radang


Bradikinin
Zat anafilaksis
Histamin
Saluran nafas

Oedema Sekresi mukus Spasme


Dinding otot polos
Bronkus Bronkus

Perubahan Ketidakefektifan ggn pertu-


Pola nafas bersihan jln karan gas
nafas
Nutrisi kurang
dari keb.tubuh
3. Asthma canpuran antara
Asthma ekstrinsik dan Instriksik.
Kebanyakan px dengan Asthma
instriksi akan berkembang
menjadi asthma Campuran.
Manifestasi Klinis
1. Bising mengi (wheezing) yg terdengar denga/
tanpa stetoskop,
2. Batuk produktif pada malam hari

3. Napas/ dada seperti tertekan

Gejala bersifat paroksismal yaitu membaik pada


malam hari dan memburuk pada siang hari
Diagnosis
1. Anamnesa : Riwayat penyakit, riwayat
keluarga, riwayat alergi. Gejala klinis.
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan lab:
Darah (IgE total, Eosinofil)
Sputum (Spiral Curshman, Kristal Charcot)
4. Tes Fungsi paru dgn SApirometri U/
menentukan adanya obstruksi.
Klasifikasi derajat Asma
1.Asma Ringan
- Gejala > 1x Minggu
- Serangan dapat menganggu aktivitas dan
tidur.
2. Asma Sedang
-Gejala Harian
-Mengunakan obat tiap hari
- Serangan ganggu aktivitas dan tidur.
3. Asma Berat
-Gejala terus menerus
-Aktivitas fisik terbatas
-Sering serangan.
Terapi Asma
1.Asma ringan : Agonis β 2 oral sebelum exercise
atau terpapar alergen.

2. Asma sedang : antiinflamasi tiap hari dan


agonis β 2 inhalasi bila perlu

3. Asma Berat : Agonis β 2 long acting, steroid


oral selang sehari atau dosis tunggal harian
sesuai kebutuhan.
Pengkajian
1.Aktivitas/Istirahat
Gejala ;Keletihan,Malaise
Tanda ;Tidak mampu melakukan aktivitas sehari- hari karena sulit
napas, Kehilangan massa otot.

2. Sirkulasi
Tanda : Peningkatan TD
Warna Kulit/membran mukosa : Pucat, sianosis

3. Integritas Ego
Gejala : Perubahan pola hidup
Tanda : Ansietas, ketakutan, peka rangsan
4. Makanan/Cairan
Gejala : Mual/muntah, Anoreksia
Tanda : Turgor kulit buruk, penurunan BB, penurunan
massa lemak subcutan.

5. Higiene
Gejala : Tidak mampu melakukan ADL
Tanda : Kebersihan buruk, bau badan.

6. Pernapasan
Gejala : Napas pendek(dispnea),rasa dada tertekan
produksi sputum meningkat.
Tanda ; Pernapasan cepat dan dangkal dengan fase
ekspirasi memanjang, penggunaan otot bantu napas.
7. Mobilisasi
Tanda : Keterbatasan aktivitas,

8. Keamanan
Gejala : Riwayata alergen, infeksi berulang.
Diagnosa keperawatan
1. Bersihan jalan napas, takefektif b.d
bronkospasme, peningkatan produksi sekret.
2. Gangguan pertukaran gas b.d obstruksi jalan
napas o/ sekret,spasme bronkus)
3. Nutrisi kurang dari tubuhb.d
Anoreksia,mual/muntah.
4. Resiko tinggi infeksi b.d Tidak adekuatnya
pertahanan utama(penurunan kerja
silia,Menetapnya sekret)
5. Kurang pengetahuan b.d kurang informasi,
keterbatasan kognitif.
Bersihan jalan nafas tak efektif b.d
bronkospasme, peningkatan produksi sekret
Tujuan : kebersihan jalan nfas terjaga, bunyi
nafas bersih

INTERVENSI
1. Jelaskan pada px pentingnya menjaga
kebersihan jalan nafas
R/ Pendekatan ,px mengerti dan kooperatif
terhadap tindakan keperawatan
2. Posisikan px pada posisi yang nyaman yaitu :
semifowler,tinggikan kepala tempat tidur
R/ Peninggian kepala tempat tidur
mempermudah fungsi pernapasan dengan
menggunakan gravitasi
3. Pertahankan polusi lingkungan
minimum dari debu, asap, bulu bantal
R/Pencetus tipe reaksi alergi
4. Anjurkan lebih banyak minum air
hangat
R/ Hidrasi mempermudah pengeluaran
sekret, Air hangat menurunkan spasme
bronkus.
5. Ajarkan px batuk efektif dengan
6.Kolaborasi
a. Berikan Obat sesuai Indikasi
Bronkodilator :β agonis, epineprin
R/Menurunkan spasme bronkus, menurunkan
produksi mukus.
Steroid (deksametason,prednison)
R/ Mencegah alergi
b. Berikan humidifikasi ; Nebulizer
R/ kelembaban menurunkan kekentalan
sekret
Kerusakan pertukaran gas b.d obstruksi
jalan napas o/sekret,spasme bronkus.
Tujuan : Menunjukkan perbaikan ventilasi
dan oksigenasi jaringan adekuat.

INTERVENSI
1.Tinggikan kepala tempat tidur,bantu px
u/ memilih posisi yg mudah u/ bernapas.
R/Pengiriman oksigen dapat diperbaiki
dengan posisi duduk.
2. Dorong pengeluaran Sputum: penghisapan bila
diindikasikan
R/ Kental, tebal dan banyak sekresi menganggu
pertukaran gas.
3.Observasi pernapasan( frek,irama,suara),TD
R/ Evaluasi derajat distres pernapasan,deteksi
dini
4. Kolaborasi
a. Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi
R/Mencegah Hipoksia
B, Awasi gambaran GDA
R/ Mengetahui kadarn oksigen dalam tubuh.

Você também pode gostar