Você está na página 1de 37

Teknologi Dan Rekayasa

DKK-1
Pengetahuan Dasar Teknik Listrik
Tujuan Pembelajaran :
1. Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik
2. Menganalisis rangkaian listrik arus searah
3. Menganalisis rangkaian listrik arus bolak-
balik
4. Menganalisis rangkaian kemagnetan

Teknologi dan Rekayasa


A.Konsep Dasar Elektrostatika dan Penerapannya

Apabila ada kutub


positip dan kutub
negatip, maka antara
kedua kutub itu akan
terdapat beda
tegangan dan dengan
demikian akan timbul
arus listrik yang
mengalir dari kutub
positip ke kutub
negatip.

Teknologi dan Rekayasa


Sekarang air dipompa dari bejana
B dan air itu dimasukkan ke
dalam bejana A. Oleh karena itu
air di dalam bejana A akan selalu
lebih banyak dari pada dalam
bejana B dan dengan demikian
arus air yang konstan akan
mengalir dalam pipa d. Dalam
istilah teknik listrik dikatakan
benda A memiliki potensial
(tegangan) atau tekanan lebih
tinggi dari pada B, sehingga
antara A dan B terdapat beda
potensial atau disebut juga beda
tegangan.

Teknologi dan Rekayasa


Muatan listrik:
Benda dikatakan bermuatan
listrik:
Netral: Jika jumlah muatan
positipnya (proton) sama
dengan jumlah muatan
negatipnya (elektron).
Bermuatan negatip: jika
kelebihan elektron atau
kekurangan proton.
Bermuatan positip: jika
kekurangan elektron atau
kelebihan proton
Satuan muatan:
Coulomb (C)

Teknologi dan Rekayasa


Gaya yang diakibatkan muatan q2 akibat muatan q1 atau
sebaliknya digambarkan oleh hukum Coulomb:

N (Newton)

Besarnya kuat (intensitas) medan listrik E di sekeliling q1


adalah:

N/C

Keterangan
k= konstanta yang besarnya tergantung pada sistem yang
dipakai dan medium yang digunakan.= 9 x 109 Nm2/C2.
r = jarak antara kedua muatan, dalam satuan meter (m).

Teknologi dan Rekayasa


Medan Magnet
Besar gaya (F) pada muatan yang
bergerak dalam medan magnet
bergantung pada hasil kali
keempat faktor di bawah ini:
q, besar muatan (Coulomb)
v, besar kecepatan muatan
(meter/detik).
B, besar (atau kuat) medan magnet
(Weber/meter2).
sin θ, dengan θ adalah sudut
antara garis-garis medan dan
Arah Gaya Ditentukan Dengan
kecepatan v, maka:
Kaidah Tangan Kanan
F =q.v.B. Sin θ (Newton)

Teknologi dan Rekayasa


Arus I
a. Kawat lurus panjang

o.I r adalah jarak antara titik


B
2. .r P dan kawat
r

I b. P adalah titik pusat kumparan, N


lilitan, a jari-jari:

P μo.NI
B
2.a

Teknologi dan Rekayasa


c. Titik di dalam solenoida panjang,
dengan n lilitan per meter

B  μo.NI

d. P adalah titik di dalam toroida


dengan N lilitan,

μo.NI
B
2. .r

Teknologi dan Rekayasa


Konsep dasar kemagnitan
dan penerapannya

Generator listrik
Generator listrik adalah
Generator abad 20 awal
mesin yang dapat
mengubah energi mekanis
menjadi energi listrik. Proses
ini dikenal sebagai
pembangkit listrik.
Generator portabel

Teknologi dan Rekayasa


Motor listrik

Motor listrik adalah mesin


yang mengubah energi
listrik menjadi energi
mekanis.

Contoh Motor Induksi atau Motor AC

Teknologi dan Rekayasa


Elektrokimia
Ada 2 jenis sel elektro
kimia, yaitu:
Sel yang melakukan kerja
dengan melepas kan
energi dari reaksi spontan.
Sel yang melakukan kerja
dengan menyerap energi
dari sumber listrik untuk
menggerakkan reaksi non
spontan.

Reaksi Sel Volta dan Sel Elektrolisa

Teknologi dan Rekayasa


Elektroda
Elektroda dibagi menjadi
dua jenis, yaitu anoda dan
katoda. Setengah dari
reaksi oksidasi terjadi
pada anoda. Elektron
diberikan oleh senyawa
teroksidasi (zat pereduksi)
dan meninggalkan sel
melalui anoda.
Setengah reaksi reduksi
terjadi di katoda, elektron
diambil oleh senyawa
tereduksi (zat
pengoksidasi) dan masuk
Reaksi Sel Volta sel melalui katoda.
Teknologi dan Rekayasa
I
Off
Rangkaian Arus
Searah
Saklar On
Pada rangkaian arus
A
searah (DC: Direct Current)
r A
terdiri dari arus dan
+ +
Re V tegangan searah, yaitu arus
Ba sis E V
ter E tor R dan tegangan yang tidak
ai - V
-
berubah terhadap waktu.
B B
Elemen pada rangkaian DC
terdiri dari:
Arus I
1. Baterai
2. Hambatan dan
3. Kawat penghantar

Teknologi dan Rekayasa


 in  0

R3=12kΩ R2=6 kΩ
Hukum Kirchoff

I3 -I1 I2
Arus total yang masuk pada
suatu titik sambungan atau
+ +
cabang adalah nol (Hukum I,
E1=12 E2=10 V
V R1=10kΩ disebut KCL–Kirchhoff
- - Curent Law ).
 in  0
 I1  I2  I3  0

Teknologi dan Rekayasa


Pada setiap rangkaian tertutup
R3=12kΩ R2=6 kΩ
(loop), jumlah penurunan
tegangan adalah nol (Hukum II,
I3 -I1 I2 sering disebut sebagai KVL –
+ + Kirchoff Voltage Law):
E1= E2=10 V

Vn  0
12 V R1=10kΩ

- -

 E  I.r  I.R  0
Loop 1.
V  E - I.r Loop 2.
Loop 3.

Teknologi dan Rekayasa


Resistor dalam rangkaian seri

Jika arus yang mengalir sebesar I, maka:

V  I (R1  R2  R3)
V/I  R  R1  R2  R3

Pada rangkaian seri, jumlah


tahanan total sebesar
R=R1+R2+…+Rn.
VR1 = I.R1 Volt,
VR2 = I.R2 Volt,
VR3 = I.R3 Volt
V = VR1 + VR2 + VR3

Teknologi dan Rekayasa


I  I1V I2  I3
I1 
R1

Besar tegangan pada R1, R2, dan R3


Resistor Rangkaian Paralel masing-masing adalah:
VR1 = I1.R1, VR2 = I2.R2, VR3 = I3.R3.
VR1 = VR2 = VR3 = V
Besar arus pada masing-masing
tahanan atau resistor bergantung pada
besarnya nilai tahanannya.
I1=V/R1
I  I1  I2  I3
1 1 1 1
(   )
RTotal R1 R2 R3

G adalah konduktansi, besar nilai G =


1/R, dalam satuan siemen dan diberi
simbul S atau mho atau Ω-1).
Teknologi dan Rekayasa
R3
Rangkaian seri paralel
(campuran)
Rangkaian seri paralel
R2 R3
(campuran) adalah gabungan dari
R1 rangkaian seri yang diparalel atau
beberapa rangkaian paralel yang
R4
diseri dan atau kombinasi dari
keduanya.

RT  R1  Rp

Teknologi dan Rekayasa


Rangkaian pembagi tegangan

+
I Rangkaian pembagi tegangan (potential
R1 Vs
+ devider) banyak digunakan untuk
-
V1 + memperoleh tegangan yang diinginkan
dari sebuah sumber tegangan.
- R2
VO/VS  R2/R1
VO

Teknologi dan Rekayasa


Rangkaian pembagi tegangan berbeban
VO/C adalah besar tegangan VO tanpa beban atau
R1 disebut tegangan keluaran (output).
+
I R2
VO/C  V1 x
V1 IO
+

- R1  R2
R2 VO Beban

Rp
VO akibat besarnya beban dihitung dengan:
+
IO RL
VO/C + VO  VO/C x
- RL  Rp
VO Beban RL

Teknologi dan Rekayasa


Rangkaian pembagi arus
I1 Rangkaian pembagi arus
(current eevider) perlu
IS IO dipahami khususnya pada
saat akan menghubungkan
R1 R2
V
alat ukur arus secara paralel.
V V
I1  
R1 R2

 G2 
Io  I1 

 G1  G2 

Arus output IO merupakan sebagian dari arus masukan.

Teknologi dan Rekayasa


Jika suatu kumpulan rangkaian
Teorema Thevenin sumber tegangan dan resistor
dihubungkan dengan dua terminal
keluaran, maka rangkaian tersebut
Resistance Resistance
dan Sumber RL dan VO/C dapat digantikan dengan sebuah
Tegangan Sumber rangkaian seri dari sebuah sumber
Tegangan
tegangan rangkaian terbuka V0/C
a. Rangkaian b. Menentukajn
berbeban VO/C dan sebuah resistor RP.
arus hubung singkat IS/C sebesar:
RP VO/C
IS/C 
Resistance
dan Sumber IS/C VO/C
Tegangan RL RP
RP dihitung dengan melihat seolah-
c.Menentukan IS/C d. Rangkaian Equivalen Thevenin
olah tidak ada sumber tegangan.
Skema Terbentuknya Rangkaian
Thevenin
Teknologi dan Rekayasa
Teorema Norton Jika suatu kumpulan
rangkaian sumber tegangan
dan resistor dihubungkan
Resistance dengan dua terminal
dan Sumber IS/C
Tegangan
GL GN keluaran, maka rangkaian
IN
tersebut dapat digantikan
a. Rangkaian berbeban b. Inteprestasi IS/C
dengan sebuah rangkaian
paralel dari sebuah sumber
arus rangkaian hubung
GN VO/C GN VO/C GL singkat IN dan sebuah
IN IN konduktansi GN.
IN
c. Inteprestasi VO/C
Menentukan IS/C
d. Rangkaian equivalen
Norton
IN  IS/C dan GN 
VO/C
Skema Terbentuknya Rangkaian
Norton

Teknologi dan Rekayasa


Rangkaian kondensator atau kapasitor
Rangkaian seri kondensator
atau kapasitor
C1 ,1nF
Kondensator atau kapasitor jika
dirangkai seri, nilai kapasitasnya
totalnya berbanding terbalik
C2, 2nF
dengan nilai masing-masing

C1  C2
Cs 
C1  C2

Teknologi dan Rekayasa


Rangkaian paralel
Kapasitor yang dirangkai paralel, nilai
kapasitas totalnya bertambah besar
C1
dan merupakan jumlah dari nilai
masing-masing kapasitor, tetapi
tegangan kerjanya tidak berubah.

C2 Cp = C1 + C2 + ... Cn

Teknologi dan Rekayasa


Rangkaian seri paralel
C3
kapasitor
1nF C2
A B 2nF C
Untuk menyelesaikan, dihitung
dahulu jumlah kapasitor yang
C4
dihungkan seri (A-B) ,
C1 2nF
C1  C2
2nF Cs 
C1  C2
Selanjutnya dihitung jumlah
kapasitor yang dihubungkan
D E
CTotal
paralel (B-C), Cp = C1 + C2
Kemudian dicari besar nilai
kapasitor pada titik A-C.
Cs * Cp
Ca - c 
Cs  Cp
Teknologi dan Rekayasa
Pengisian dan pengosongan kapasitor

Hubungan antara Q dan V


10
merupakan garis lurus (linear),
maka energi yang tersimpan
8 dalam kapasitor merupakan luas
6 daerah grafik sebelah bawah
4 Energi
2 Wc W = Q . V dan

QV
2 4 6 8 10 WC 
2
Keterangan
WC = energi pada kapasitor dalam atuan joule 1 Q2
C = kapasitansi dalam farad WC 
V = tegangan kapasitor dalam volt 2 C
Q = muatan kapasitor dalam coulomb
Teknologi dan Rekayasa
Pengisian kapasitor Pada saat posisi saklar S dihubungkan
ke posisi 1, maka ada rangkaian
1 tertutup antara tegangan V, saklar S,
tahanan R, dan kapasitor C. Arus
2
mengalir dari sumber tegangan,
kapasitor melalui tahanan R. Hal ini
V = 10 volt menyebabkan naiknya perbedaan
tegangan pada kapasitor. Arus turun
sampai pada saat tegangan sumber
sama dengan perbedaan tegangan
pada kapasitor dan arus akan berhenti
mengalir (I = 0). Proses tersebut
dinamakan pengisian kapasitor bentuk
arus.
Teknologi dan Rekayasa
Pengosongan kapasitor Proses yang terjadi sekarang adalah
pengosongan kapasitor, arus yang
mengalir berlawanan arah (negatif)
I
terhadap arus pada saat pengisian,
sehingga besarnya tegangan pada R
(VR) juga negatif.
V=
10
Waktu pengisian dan waktu
volt

VC
pengosongan kapasitor disebut
konstanta waktu (time constant) yang
rumusnya adalah:
t = R.C
Keterangan
t adalah konstanta waktu dalam detik
R adalah konstanta dalam Ohm (Ω)
C adalah kapasitansi dalam farad

Teknologi dan Rekayasa


Identifikasi jenis-jenis induktor Induktor atau kumparan
Fungsi pokok induktor adalah untuk
menimbulkan medan magnet. Induktor
berupa kawat yang digulung sehingga
menjadi kumparan, dan kemampuan
induktor untuk menimbulkan medan
magnet disebut konduktansi.
Satuan induktansi adalah henry (H)
Contoh Fisik Induktor atau mili henry (mH). Untuk
memperbesar induktansi, pada
kumparan disisipkan bahan sebagai inti.
Induktor yang berinti dari bahan besi
disebut elektromagnet. Induktor
memiliki sifat menahan arus AC dan
konduktif terhadap arus DC.

Teknologi dan Rekayasa


Kegunaan induktor

Rellay
Speaker

Bleeper
Buzzer

Teknologi dan Rekayasa


Sifat induktor terhadap arus AC

Jika arus bolak balik mengalir pada


induktor, maka pada induktor akan timbul
gaya gerak listrik (ggl) induksi yang
besarnya:
di
e  L
dt
jika e = Em sin ωt

Maka:
Em E E
Im   
i = Im sin (ωt-90) L 2f X L

Teknologi dan Rekayasa


V = Vm sin ωt I = Im sin ωt Besarnya XL = 2.Л.f. L

Keterangan:
XL : reaktansi induktif (Ω)
Л : 3,14
f : frekuensi (Hz)
L : induktansi (H)
1 H = 1.000 mH
1mH = 1.000 H

Gelombang Arus dan Tegangan

Teknologi dan Rekayasa


XL  2. . f .L

Menghitung rangkaian arus bolak balik


a.Rangkaian R – L Seri

E
I  Z R 2  XL2
Z
I XL  2. . f .L

E 2  E R2  E L2 R
Cos 
E  E R2  E L2 Z
E  I  R 2  I  X L 
2

 I R 2  X L2

Diagram Vektor

Teknologi dan Rekayasa


b. Menghitung rangkaian paralel R dan L

E ER
IL  IR 
XL
R

_ _ _ E2 E2 E2
 
E  ER  EL
IR
VR Z2 R2 X L2
φ
E 2 E 2 R  XL
V
  Z 
IL Z R 2 ( X L )2 R 2  X L2

VL I
IR
Cos  
I
Vektor Arus dan Tegangan R-L Paralel
Teknologi dan Rekayasa
THANK’S GOOD LUCK

Teknologi dan Rekayasa

Você também pode gostar