Você está na página 1de 53

ACUTE LUNG OEDEMA

Disusun oleh:
Dheayu Nidya Rachman (201810401011018)
Mirna Nastiti Louqi Machfud (201810401011026)

Pembimbing : dr. Nanik Yuliana, Sp.Rad


SMF RADIOLOGI RS BHAYANGKARA KEDIRI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
LATAR BELAKANG
Keadaan patologis dimana cairan intravaskuler keluar ke ruang
ekstravaskuler, jaringan interstisial dan alveoli yang terjadi sec
1 ara akut yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antar tekana
n hidrostatik dan onkotik di dalam pembuluh darah kapiler par
u dengan jaringan sekitarnya.

Suatu penelitian yang berbasis survey observasional bers


kala internasional, Acute Hearth Failure
2 Global of Standard Treatment (ALARM-HF) tahun
2010, terhadap 4953 pasien yang dirawat dengan gagal ja
ntung akut di 666 rumah sakit yang tersebar di Eropa,
Amerika Latin dan Australia mendapatkan edema paru ak
ut merupakan salah satu kondisi klinis terban
yak yang dijumpai dengan persentase 37% dari keseluru
han pasien.
Sejak pertama kali ditemukan, jumlah kasus menunj
3 ukkan kecenderungan meningkat baik dalam j
umlah maupun luas wilayah.
TUJUAN dan MANFAAT

Tujuan
Manfaat
Untuk mengetahui macam- • Menambah pengetahua
macam modalitas pemeriks n mengenai ALO
aan penunjang radiologi ya serta berbagai ma
ng dilakukan pada kasus ed cam modalitas
ema paru pemeriksaan radiologi
yang dilakukan untuk
menunjang diagnosis
• Sebagai bahan
pembelajaran
ANATOMI dan
FISIOLOGI
JANTUNG dan PULMO
ANATOMI JANTUNG
FISIOLOGI JANTUNG

Secara garis besar peredaran darah dibedakan me


njadi dua, yaitu peredaran darah besar yaitu dari
jantung ke seluruh tubuh kembali ke jantung
(surkulasi sistemik) dan peredaran darah kecil ya
itu dari jantung ke paru-paru, kembali ke ja
ntung (sirkulasi pulmonal) (Sherwood, 2015).
BULK FLOW

Tekanan darah kapiler (Pc) Tekanan osmotik koloid plasma


01 02 (πp)

Tekanan hidrostatik cairan inter Tekanan osmotik koloid cairan i


03 stitium (PIF) 04 nterstitium (πIF)
PULMO
Volume darah di paru kira-kira 450 ml, sekitar 9% dari volume
darah total. Sekitar 70 ml volume darah di paru berada di
kapiler paru dan sisanya terbagi sama rata antara arteri dan ve
na pulmonalis.
Gagal jantung kiri atau peningkatan resistensi untuk aliran darah
melalui katup mitral  hasilnya stenosis mitral atau regurgitasi
mitral  darah membendung sirkulasi pulmonal
• meningkatkan volume darah pulmonal sebanyak 100 persen
• menyebabkan peningkatan besar pada tekanan vaskular paru

Pergeseran darah dari satu sistem ke sistem lain sangat mempe


ngaruhi sistem paru tetapi biasanya hanya memiliki efek sirkulasi
sistemik ringan (Guyton and Hall, 2016).
RADIOLOGI
FOTO THORAX PA
CT-SCAN THORAX
ACUTE LUNG
OEDEMA
Akumulasi cairan pada jaringan interstisial
paru yang disebabkan oleh
ketidakseimbangan antara tekanan
hidrostatIk dan onkotik didalam pembuluh
darah kapiler paru dengan jaringan
sekitarnya
Acute Heart Failure Global of Standard
Treatment (ALARM-HF) tahun 2010 sebanyak 37
% dari keseluruhan pasien gagal jantung di Eropa,
Amerika latin dan Australia
Euro Heart Failure Survey II didapatkan hasil 16
% pasien yang dirawat akibat gagal jantung akut
mengalami ALO
PATOFISIOLOGI
ETIOLOGI
Lung Oedema Cardiac Lung Oedema non-cardi
ac
Riwayat  Penyakit jantung akut  Penyakit dasar di luar
Penyakit  Orthopnoe jantung
Pemeriksaan  Akral Dingin  Akral Hangat
Klinis  S3 Gallop  Pulsasi nadi meningkat
 Distensi Vena Jugularis  Tidak terdengar gallop
 Ronkhi Basah  Tidak ada distensi ven
a jugularis
 Ronkhi kering
Pemeriksaan  EKG : biasanya normal  EKG: biasanya normal
Penunjang  Ro: distribusi edema perihiler  Ro: distribusi edema p
 PCWP: >20 mgHg erifer
DIAGNOSIS

Pemeriksaan
Fisik:
- Akral dingin
-Dyspneoe
-Takikardi
-
Hipertensi/Hipote
nsi
-Auskultasi:
krepitasi pada
daerah basal
-JVP meningkat
RADIOLOGI
Terdapat empat tanda pada foto polo
s
thorax pada ALO :
Penebalan
interlobular sept A
a
Peribronchial B Cairan pada fisu
cuffing
C ra

D Efusi Pleura
Penebalan interlobular septa

Kerley B lines Kerley A lines


Peribronchial cuffing
Fluid in the fissures

Normal
Pleural Effusion

Efusi pleura yang menyertai gagal jantung k


ongestif biasanya bilateral tetapi bisa asim
etris. Ketika unilateral, mereka ham
pir selalu sisi kanan.
Radiografi toraks berturut-turut menunjukkan
pembesaran pembuluh lobar progresif,
peribronchial cuffing (panah dalam b), garis
kerley (panah dalam c), dan edema alveolar akhir
dengan area nodular dari opasitas yang meningkat.
Kelebihan cairan dikonfirmasi oleh peningkatan
ukuran vena azygos
Hasil foto CT-scan menunjukkan
garis septum inter- dan intralobar
yang mendominasi di bagian
anterior bidang paru kiri dengan
beberapa peribronchial cuffing
(panah). Kedua paru-paru
menunjukkan area-area ground-glass
difus dengan peningkatan atenuasi
dengan gradien anteroposterior
gravitasi.
Bat Wings di seorang wanita 71 tahun dengan k
elebihan cairan dan gagal jantung
Bat Wing di seorang wanita 66 tahun dengan
kelebihan cairan asal ginjal yang menjalani
hemodialisis untuk hipertensi
nefroangiosclerosis.
Edema paru pada pasien PPOKdisertai
dengan gambaran konsolidasi pada basis
pulmo sinistra.
Edema paru asimetrik pada pasien pria dengan penyakit paru o
bstruktif kronik yang ditanda: pada CT scan diperoleh dengan (
a) parenkim paru dan mediastinum (b) menggambarka
n edema sebagai area ground glass difus dengan gradien
anteroposterior dan gambaran fluid filled subpleura pada kiri b
awah
(Gluecker et al, 2014)
Edema paru asimetrik pada pria berusia 70 tahun
dengan fibrosis tahap akhir dan emfisema bulosa
karena asbestosis
Edema paru asimetrik pada wanita 37 tahun
yang telah menjalani intervensi ortopedi femur
dalam posisi dekubitus lateral kanan. Pasien
menerima 12 liter darah selama operasi
Edema paru pada wanita berusia
64 tahun dengan insufisiensi mitral
Edema paru asimetrik pada wanita
berusia 64 tahun dengan
insufisiensi mitral
Edema paru dengan klinis
asma akut pada anak 3 tahun
Edema paru dengan tromboemboli denga
n gambaran palla’s sign (enlarged right d
escending pulmonary artery) dan hampto
mp hump (peripheral wedge of airspace o
pacity and implies lung infarction)
Edema paru pada pria 56 tahun dengan penyakit tromboemboli
kronis.
(a) CT scan resolusi tinggi menunjukkan hiperperfusi kanan
kanan atas dan lobus bawah yang lebih rendah dengan area
ground-glass meningkat dan arteri yang membesar.
(b) Angiogram paru kanan yang diperoleh pada saat yang sama
menunjukkan banyak jaring segmental (panah) dan oklusi
vaskular yang berkorelasi baik dengan temuan CT-Scan
Edema paru terkait dengan penyakit veno-oklusif
pada wanita berusia 28 tahun yang dirawat kare
na dyspnea akut
CT scan menunjukkan nuerous septa inter-dan intralobular menebal,
peribronchial cuffing, efusi pleura kecil, dan sisa ground-glass difus.
Edema paru pada anak laki-laki
berusia 5 tahun yang dirawat 1 jam
setelah tenggelam dalam air yang
mengandung klor. Foto Polos Thorax
tersebut diperoleh ketika penerimaan
Rontgen dada (b) dan CT scan (c) yang diperoleh 3 jam kemudian
ARDS dengan DAD pada pria berusia 20 tahun yang
terlibat dalam kecelakaan kendaraan bermotor
CT scan diperoleh 1 hari kemudian setelah pasi
en dipertahankan dalam posisi tengkurap
selama 12 jam menunjukkan penurunan nyata
konsolidasi posterior
Edema paru neurogenik pada wanita 54 tahun yang dirawat
untuk perdarahan intrakranial
TATA LAKSANA

-Nitrat
Vasodilat -Nesiritide
or -Diuretik
Terapi
Oksigen
KESIMPULAN
• Acute Lung Oedema atau edema paru aku
t merupakan akumulasi cairan pada j
aringan interstisial paru yang dis
ebabkan oleh ketidakseimb
angan antara tekanan hidrostatok dan onk
otik didalam pembuluh darah kapiler paru
dengan jaringan sekitarnya.
• Edema paru akut dapat terjadi sebagai aki
bat kelainan pada jantung serta gang
guan organ lain diluar jantung.
Pasien dengan Acute Lung Oedema dilakukan
anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan fo
to toraks, dan
Jika kemungkinan Ed
laboratorium
Jika kemungkinan ed
ema Paru Kardiak ma
ema paru non kardiak
ka akan didapatkan a
maka akan didapat
danya riwayat infar
kan tanda- tanda i
k miokard, atau
nfeksi paru atau or
congestive heart failu
gan lain atau riwayat
re, low output state,
aspirasi, adanya
S3 gallop, edema peri
leukositosis pada
fer, peningkatan JVP,
pemeriksaan laborato
peningkatan enz
rium dan kadar BNP
im jantung dan kadar
< 100 pg/mL.
BNP >500pg/ml.
Pada gambaran foto thoraks dapat dibedakan :
Cardiogenic Non-Cardiogenic

Pleural effusion Sering ditemukan Jarang ditemukan

Kerley B lines Sering ditemukan Jarang ditemukan

Heart size Mengalami Normal


pembesaran

Pulmonary elevasi Normal


capillary wedges
pressure
Terima Kasih

Você também pode gostar