Você está na página 1de 35

PSORIASIS VULGARIS

LAPORAN KASUS RSUD SINGARAJA


OLEH :
1. I GUSTI AGUNG WEDANTA MAHADEWI
(1202006040)
2. DEWA GEDE ANGGA JULIAWAN
(1202006013)
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
• DERMATOSIS ERITROSKUAMOSA :
• PSORIASIS
• PARAPSORIASIS
• PTIRIASIS ROSEA
• ERITRODERMA
• DERMATITIS SEBOROIK
• LUPUS ERITEMATOSUS
• DERMATOFITOSIS
PSORIASIS

• kondisi kulit kronis, sering diasosiasikan dengan manifestasi sistemik.


• manifestasi mayor: inflamasi kronis, dikarakteristikan dengan scaling,
plak eritemagatal, nyeri, mengganggu kualitas hidup
• psoriasis dapat mengenai semua umur
• jika tak diobati, kondisi akan memburukpsoriasis arthritis
• keluhan psoriasis dapat berefek pada kualitas hidup, psikologis, dan
social
• Intervensi yang menyeluruh
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

• psoriasis : kronik tergolong dalam dermatosis eritroskuamosa,

• lesi : macula/plak eritema, batas tegas, ditutupi skuama kasar berlapis


berwarna putih seperti mika disertai fenomena tetsan lilin, tanda
auspitz dan koebner
EPIDEMIOLOGI

• dapat mengenai semua umur


• anak-anak : dapat muncul pada usia 8 tahun, biasanya memiliki
riwayat keluarga psoriasis, perjalanan penyakit dapat lebih parah dan
panjang.
• dewasa : puncaknya pada usia 22.5 tahun, pada usia tua dapat
muncul pada usia 55 tahun.
• laki-laki=perempuan
ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO

• fisiologis, psikologis, dan lingkungan

• garukan dan gosokan (fenomena koebner)

• infeksi streptokokus

• imunocompromised (hiv)

• gaya hidup (merokok, obesitas, alkohol)


PATOGENESIS
CONT…

• paparan mikrobial / kerusakan akibat mekanikal injuri / patogen


• antigen presenting cell (makrofag dan sel dendrit) : aktif
• kegagalan memelihara barier kulit karena terlambatnya cornified
envelope paparan antigen terus menerus
• interkasi apc dan sel taktifasi th 1 dan th 17
• th 1 ----> tnf alpha dan inf gamma = keratinocyte injury
• th 17 ----> il 17 dan il 22 = keratinocyte injury
GAMBARAN KLINIS DAN DIAGNOSIS

• g. klinis : lesi  papul/plak eritema, batas tegas, skuama putih


diatasnya, pruritus
• diagnosis :
• anamnesis : wawancara
• gambaran klinis
• pem. fisik : koebner, tetesan lilin, auspitz fenomena
• pem. penunjang :
• dermatopatologi
• serologi
• manifestasi non dermatologis : psoriatic onychodystrophy dan psoriatic arthritis
DIAGNOSIS BANDING

• nummular eczema : lesi berbentuk koin, plak eritema berbentuk bulat


oval. diawali dengan papulplak, vesikel dapat
• tinea corporis : infeksi jamur, lesi berupa plak eritema, bersisik,
bentuk annular, resolusi di bagian tengah
• cutaneous t cell lymphoma : lesinya dapat berupa patch, plak, tumor,
terasa pruritus, edema, limpadenopati, hiperkeratosis palmar dan
plantar, alopesia, distrofi kuku, hepatosplenomegali
PENATAAKSANAAN

• TERAPI SISTEMIK
• METHOTREXATE (menghambat dihydrofolate reductase): 10-25
mg/ minggu IV, IM, oral : 5 mg @ 12 jam
• CYCLOSPORIN A (inhibisi IL 2 dan sitokin):
• High dose : 5 mg/kgBB sehari, tapering
• Low dose : 2.5 mg/kgBB sehari, ditingkatkan setiap 2-4 minggu
sampai dosis 5 mg/kgBB
• STEROID (antiinflamasi):
• METHYLPREDNISOLON : 40-120 mg IM, weekly selama 1-4
minggu
Cont..
• TERAPI TOPIKAL :
• Kortikosteroid (anti inflamasi)
• Vitamin D Analog (inhibisi proliferasi keratinosit)
• Coal tar 5-20%, bisa dikombinasi dengan asam salisilat 2-5% (↓
aktifitas mitosis lap. Basal, dan supresif sintesis DNA)
PROGNOSIS

• Onset mempengaruhi outcome pasien


• Kronistidak bisa sembuh, hanya bisa dikontrol
• Dokter dan pasien harus bekerjasama untuk
menentukan terapi yang sesuai
BAB III
LAPORAN KASUS
3.1 Identitas Penderita
• Nama :MA
• Umur : 65 Tahun
• Tanggal Lahir : 8 Agustus 1951
• Nomor RM : 19-1878
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Suku : Bali
• Bangsa : Indonesia
• Agama : Hindu
• Tanggal Pemeriksaan : 7 Maret 2016
3.2 Anamnesis
Keluhan Utama :
bercak kemerahan pada tangan, perut dan punggung. Pasien mengeluh
gatal.
Perjalanan Penyakit :
Penderita mengeluh adanya bercak-bercak merah pada perut dan siku, dan
punggung yang dilapisi skuama sejak 2 bulan yang lalu. Pertama muncul
pada siku, namun di bagian siku sudah menyembuh. Sedangkan di bagian
punggung masih terasa gatal tetapi pasien tidak menggaruknya Pasien juga
mengatakan bahwa dirinya rajin berobat. Munculnya lesi tersebut dikatakan
karena pasien mengalami tekanan emosional (stress).
Riwayat Pengobatan :

penderita mengatakan bahwa awal pertama lesi muncul karena


pada tahun 1998 penderita meminum obat syaraf yang
mengakibatkan seluruh tubuh pasien mengalami bengkak lalu
muncul lesi berupa bercak-bercak kemerahan yang ditutupi
skuama. Pada tahun 1990 dan 1998 penderita pernah menjalani
rawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah dan di tangani
oleh dr. Wardana. Penderita juga pernah menjalani pengobatan
di Surabaya. Karena penyakitnya muncul saat berkeringat,
pasien biasanya mengobatinya dengan salep.
Riwayat Penyakit Terdahulu:

Pada tahun 1998 pasien pernah mengalami riwayat penyakit


syaraf yaitu cramp sehingga diberikan obat syaraf. Penderita
sudah pernah mengalami hal yang sama sebelumnya. Dan
penderita mengatakan bahwa keluhan muncul saat penderita
mengalami stress dan bercak-bercak merah juga muncul saat
penderita berkeringat berlebih. Pasien tidak memiliki riwayat
penyakit kronis seperti Diabetes Melitus ataupun Hipertensi.
Riwayat Penyakit Keluarga :
Di keluarga penderita tidak ada mengalami hal yang sama
dengan penderita.

Riwayat Sosial :
Penderita bekerja sebagai pensiunan guru. Penderita
mengatakan bahwa belakangan ini sering membuat banten
(mejejaitan).

Riwayat atopi :
Pasien tidak memiliki riwayat asma.
3.3 Pemeriksaan Fisik
Satus Present Status General

• Keadaan Umum : • Kepala : Normocephali


Baik • Mata : anemia -/-, ikt -/-
• Kesadaran : • THT : tidak dievaluasi
Baik • Thorax: Cor : tidak dievaluasi
• Pulmo : tidak dievaluasi
• Abdomen : tidak dievaluasi
• Ekstremitas : tidak dievaluasi
Status Dermatologi
3.4 Diagnosis Banding
Psoriasis vulgaris
Dermatitis numular
Tinea korporis

3.5 Diagnosis Kerja


Psoriasis vulgaris

3.6 Usulan Pemeriksaan


Pemeriksaan tanda tetesan lilin (+)
3.7 Penatalaksanaan
Medikamentosa Non-medikamentosa
-Pasien disarankan agar menghindari
a. Sistemik : Metilprednisolon 2-1-0 trauma
Cetirizine 10 mg 1 x1
- menghindari stres.
b. Topikal: salep campur inerson 30,
Asam Salisilat 3%, Asam Benzoat -diberitahu tentang penyakitnya,
6%, oleum cadini 9% digunakan 2 faktor-faktor yang memperberat
kali sehari pada badan. Pada kuku - diberi penjelasan bahwa penyakit ini
diberikan juga campuran salep tidak menular.
inerson 15 dan fuson 10 digunakan - penderita diingatkan untuk kontrol
2 kali sehari. Diberikan juga vaselin kembali setelah obat habis, untuk
album. evaluasi pengobatan.
3.8 Prognosis

Pada penderita tersebut, meskipun psoriasis yang dideritanya tidak


membahayakan hidupnya, namun penyakit ini akan berjalan kronik dan
bersifat residif. Belum ada cara yang efektif dan memberi
penyembuhan yang sempurna. Tetapi dengan cara pengobatan
gabungan, psoriasis dapat terkontrol serta kualitas hidup penderita
dapat ditingkatkan.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pemeriksaan fisik (status
Anamnesis
dermatologi)

Stress

Psoriasis Vulgaris
ddx : 1. Psoriasis Vulgaris
2. Nummular eczema
3. Tinea corporis

Sesuai teori
Sistemik

Penatalaksanaan

topikal

Sesuai tinjaun pustaka

kortikosteroid, Asam Salisilat , Asam Benzoat,


Metilprednisolon dan cetirizine
oleum cadini
Prognosis Kronik residif

Psikologis dan social

terkontrol
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 SIMPULAN
Psoriasis adalah suatu penyakit kulit yang tergolong dalam dermatosis
eritroskuamosa, bersifat kronik residif dengan lesi berupa plak eritematus
berbatas tegas, ditutupi oleh skuama kasar berlapis, berwarna putih bening
seperti mika, disertai fenomena tetesan lilin, tanda Auspitz, dan Kobner.
Dari gejala klinis yang ditemukan pada pasien dalam kasus ini dan
berdasarkan teori yang ada, pasien didiagnosa menderita Psoriasis vulgaris
Penatalaksanaan psoriasis adalah terdiri dari 3 yaitu topikal, sistemik serta
kombinasi pengobatan topikal dan sistemik. Pada penderita ini diberikan
pengobatan kombinasi topikan dan sistemik karena melihat kesembuhan
jangka panjangnya. dengan prognosa meskipun tidak menimbulkan kematian
tetapi penyakit ini berjalan kronik-residif dan bersifat kambuhan.
5.2 SARAN

Untuk mendapat pengobatan dengan hasil yang


maksimal, selain dengan medikamentosa juga diberikan
pengobatan non-medikamentosa. Penderita sebaiknya
diberikan pengetahuan mengenai penyakit yang diderita
yakni dalam hal ini adalah psoriasis.

Pada penderita yang memiliki gejala yang berat


sebaiknya di rawat inap agar lebih bisa di pantau
kondisinya.

Você também pode gostar

  • KATA PENGANTAR Peb
    KATA PENGANTAR Peb
    Documento2 páginas
    KATA PENGANTAR Peb
    Mona Mentari Pagi
    Ainda não há avaliações
  • Kata Pengantar Dewi
    Kata Pengantar Dewi
    Documento2 páginas
    Kata Pengantar Dewi
    Mona Mentari Pagi
    Ainda não há avaliações
  • KATA PENGANTAR Peb
    KATA PENGANTAR Peb
    Documento2 páginas
    KATA PENGANTAR Peb
    Mona Mentari Pagi
    Ainda não há avaliações
  • Kata Pengantar Dewi
    Kata Pengantar Dewi
    Documento2 páginas
    Kata Pengantar Dewi
    Mona Mentari Pagi
    Ainda não há avaliações
  • KATA PENGANTAR Peb
    KATA PENGANTAR Peb
    Documento2 páginas
    KATA PENGANTAR Peb
    Mona Mentari Pagi
    Ainda não há avaliações
  • PBL Skizofrenia Paranoid
    PBL Skizofrenia Paranoid
    Documento18 páginas
    PBL Skizofrenia Paranoid
    Mona Mentari Pagi
    Ainda não há avaliações
  • ISI Abortus Inkomplit
    ISI Abortus Inkomplit
    Documento23 páginas
    ISI Abortus Inkomplit
    Mona Mentari Pagi
    Ainda não há avaliações
  • Lapsus DHF Rsud Sanjiwani 2016
    Lapsus DHF Rsud Sanjiwani 2016
    Documento42 páginas
    Lapsus DHF Rsud Sanjiwani 2016
    Mona Mentari Pagi
    Ainda não há avaliações
  • Perencanaan Penunjuk Arah Desa Pengejaran
    Perencanaan Penunjuk Arah Desa Pengejaran
    Documento4 páginas
    Perencanaan Penunjuk Arah Desa Pengejaran
    Mona Mentari Pagi
    Ainda não há avaliações
  • Lapsus KPD Singaraja
    Lapsus KPD Singaraja
    Documento42 páginas
    Lapsus KPD Singaraja
    Mona Mentari Pagi
    Ainda não há avaliações
  • Jurnal Reading Psikiatri Bangkit
    Jurnal Reading Psikiatri Bangkit
    Documento12 páginas
    Jurnal Reading Psikiatri Bangkit
    Mona Mentari Pagi
    Ainda não há avaliações
  • PBL Skizofrenia Paranoid
    PBL Skizofrenia Paranoid
    Documento18 páginas
    PBL Skizofrenia Paranoid
    Mona Mentari Pagi
    Ainda não há avaliações
  • HIPERTENSI
    HIPERTENSI
    Documento12 páginas
    HIPERTENSI
    Mona Mentari Pagi
    Ainda não há avaliações
  • TINJAUAN PUSTAKA TENTANG TINIA KAPITIS
    TINJAUAN PUSTAKA TENTANG TINIA KAPITIS
    Documento32 páginas
    TINJAUAN PUSTAKA TENTANG TINIA KAPITIS
    Mona Mentari Pagi
    Ainda não há avaliações
  • 6 Infeksi Virus (Triana)
    6 Infeksi Virus (Triana)
    Documento48 páginas
    6 Infeksi Virus (Triana)
    VilasineeAriHaraKumar
    Ainda não há avaliações
  • 5 Dermatitis
    5 Dermatitis
    Documento40 páginas
    5 Dermatitis
    Mona Mentari Pagi
    Ainda não há avaliações
  • JURNAl
    JURNAl
    Documento9 páginas
    JURNAl
    Mona Mentari Pagi
    Ainda não há avaliações
  • Rinitis Alergi NISA PBL
    Rinitis Alergi NISA PBL
    Documento7 páginas
    Rinitis Alergi NISA PBL
    Mona Mentari Pagi
    Ainda não há avaliações
  • Pre Post
    Pre Post
    Documento1 página
    Pre Post
    Mona Mentari Pagi
    Ainda não há avaliações
  • Lapsus b24 Tropik
    Lapsus b24 Tropik
    Documento6 páginas
    Lapsus b24 Tropik
    Mona Mentari Pagi
    Ainda não há avaliações
  • Responsi Doc X
    Responsi Doc X
    Documento25 páginas
    Responsi Doc X
    Mona Mentari Pagi
    Ainda não há avaliações
  • JURNAl
    JURNAl
    Documento9 páginas
    JURNAl
    Mona Mentari Pagi
    Ainda não há avaliações
  • Luka Bakar
    Luka Bakar
    Documento19 páginas
    Luka Bakar
    Eva Primananda
    Ainda não há avaliações
  • PropPKM Draft
    PropPKM Draft
    Documento11 páginas
    PropPKM Draft
    Mona Mentari Pagi
    Ainda não há avaliações
  • PKMpelaksanaan
    PKMpelaksanaan
    Documento16 páginas
    PKMpelaksanaan
    Mona Mentari Pagi
    Ainda não há avaliações
  • Jadwal Belajar Penebel I
    Jadwal Belajar Penebel I
    Documento5 páginas
    Jadwal Belajar Penebel I
    Mona Mentari Pagi
    Ainda não há avaliações
  • Proposal Sumarhanayudhi FIX
    Proposal Sumarhanayudhi FIX
    Documento17 páginas
    Proposal Sumarhanayudhi FIX
    Mona Mentari Pagi
    Ainda não há avaliações
  • Bab III Responsi THT
    Bab III Responsi THT
    Documento6 páginas
    Bab III Responsi THT
    Mona Mentari Pagi
    Ainda não há avaliações
  • Responsi THT CHECK
    Responsi THT CHECK
    Documento33 páginas
    Responsi THT CHECK
    Mona Mentari Pagi
    Ainda não há avaliações