Você está na página 1de 23

OM SWASTYASTU

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA II


PADA PASIEN DENGAN ISOLASI
SOSIAL
KONSEP DASAR PENYAKIT
DEFINISI
Muhith (2015) mengatakan menarik diri merupakan
keadaan dimana seseorang menemukan kesulitan dalam
membina hubungan dan menghindari interaksi dengan
orang lain secara langsung yang dapat bersifat
sementara atau tetap. Adapun tanggapan dari
Dermawan (2013) Isolasi Sosial merupakan keadaan
seseorang yang mengalami penurunan dan tidak mau
berinteraksi apapun dengan orang lain yang ada di
sekitarnya, seseorang mungkin merasa ditolak, tidak
diterima, kesepian, dan tidak mampu membina
hubungan yang dengan orang lain.
ETIOLOGI
Faktor yang memungkinkan mempengaruhi isolasi
sosial antara lain:
• Faktor Predisposisi yang terdiri dari :
Faktor perkembangan
Faktor biologis
Faktor sosial budaya
• Faktor Presipitasi yang terdiri dari
Stressor sosial budaya
Stressor psikologis
Stressor biokimia
TANDA DAN GEJALA
Damaiyanti dan Iskandar (2014) menyebutkan tanda dan gejala
seseorang dengan isolasi sosial adalah sebagai berikiut
• Kurang spontan
• Apatis (kurang acuh terhadap lingkungan)
• Ekspresi wajah kurang berseri
• Afek tumpul
• Mengisolasi (menyendiri)
• Tidak atau kurang sadar terhadap lingkungan sekitar
• Menolak hubungan dengan orang lain
• Harga diri rendah
• Pemasukan makanan dan minuman terganggu
• Aktivitas menurun dan kurang energi
• Merasa tidak berguna
• Merasa tidak aman berada dengan orang lain
• Tidak mampu membuat keputusan dan berkonsentrasi
Sedangkan tanda dan gejala menurut Direja
(2011) antara lain:
• Tidak merawat dan tidak memperhatikan
kebersihan diri
• Tidak ada atau kuurang komunikasi verbal
• Kurang sadar dengan lingkungan disekitarnya
• Rendah diri
• Postur tubuh berubah, misalnya sikap fetus/janin
(khususnya pada posisi tidur)
RENTANG RESPON
Dalam menjalin hubungan sosial, seseorang berbeda
dalam rentang respon yang adaptif sampai dengan
maladaptif. Respon adaptif adalah respon yang dapat
diterima oleh norma-norma sosial dan kebudayaan
yang secara umum berlaku. Sedangkan respon yang
maladaptif adalah respon yang dilakukan saat
menyelesaikan masalah yang kurang dapat diterima
oleh norma sosial dan budaya setempat.
1. Respon Adaptif terdiri dari :
• Menyendiri (Solitude)
• Otonomi
• Bekerja sama (Mutualisme)
• Saling ketergantungan (Intedependen)
2. Respon Psikososial terdiri dari :
• Kesepian
• Menarik diri
• Ketergantungan
3. Respon Maladaptif terdiri dari :
• Manipulasi
• Impulsive
• Narkisisme
MEKANISME KOPING
Damaiyanti (2014) menyebutkan bahwa mekanisme
koping yang sering digunakan pada seseorang yang
mengalami gangguan menarik diri antara lain:
• Regresi adalah mundur ke masa perkembangan yang
telah lain
• Represi adalah perasaan-perasaan dan pikiran-pikiran
yang tidak dapat diterima secara sadar dibendung agar
tidak tiba di kesadaran
• Isolasi adalah mekanisme mental tidak sadar yang
mengakibatkan timbulnya kegagalan defensive dalam
menghubungkan perilaku dengan motivasi atau
pertentangan antara sikap dan perilaku
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan diagnostic yang dapat dilakukan
pada klien dengan gangguan jiwa isolasi sosial
antara lain :
• Darah lengkap.
• Urinalis.
• Elektrolit.
• Analisis gas darah.
• Fungsi hati.
• Fungsi ginjal.
• Pemeriksaan EKG (Elektrokardiogram).
PENATALAKSANAAN
Terdapat dua cara dalam penatalaksanaan pada pasien
dengan isolasi sosial antara lain:
1. Penatalaksanaan Medis
• Terapi Farmakologi
a. Chlorpromazine (CPZ)
b. Haloperidol
c. Trihexyphenidyl (TXP)
• Electro Convulsive Therapy (ECT)
2. Penatalaksanaan Keperawatan
• Asuhan Keperawatan
• Terapi Kelompok
• Terapi Lingkungan
KONSEP ASUHAN
KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN ISOLASI SOSIAL
PENGKAJIAN
Pengkajian menurut Yosep (2009) merupakan tahap awal dan dasar
utama dari proses keperawatan. Tahap pengkajian terdiri dari atas
pengumpulan data dan perumusan masalah. Adapun data yang
diperoleh dari pasien dengan isolasi sosial antara lain:
• Identitas pasien
• Alasan Masuk Rumah Sakit
• Faktor Predisposisi
• Aspek Fisik/biologis
• Keluhan Fisik
• Aspek Psikososial
• Konsep Diri
• Data Subjektif
• Data Obyektif
POHON MASALAH
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Menurut Damaiyanti (2014) untuk memberikan
asuhan keperawatan kesehatan jiwa merupakan
pengenalan dan pengidentifikasi pola respon
terhadap masalah kesehatan jiwa atau penyakit
psikiatri yang actual atau potensial. Diagnosa
yang mungkin muncul antara lain:
• Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah
• Isolasi Sosial: Menarik Diri
• Gangguan Presepsi Sensori: Halusinasi
RENCANA KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI
• Tindakan keperawatan atau implementasi
keperawatan menurut Keliat (2012),
merupakan suatu tindakan yang dilakukan
langsung pada pasien, keluarga, dan komunitas
berdasarkan rencana keperawatan yang dibuat.
Adapun tindakan yang dapat dilakukan yaitu
dengan pemberian strategi pelaksanaan dari SP
1 sampai dengan SP 3.
EVALUASI KEPERAWATAN
• Evaluasi dari asuhan keperawatan dengan isolasi sosial antara
lain:
• Pasien mampu membina hubungan saling percaya.
• Pasien mampu mengatakan penyebab dari menarik diri.
• Pasien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan dengan
orang lain dan pasien dapat menyebutkan kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain.
• Pasien mampu melaksanakan hubungan sosial secara bertahap.
• Pasien mampu mengungkapkan perasaannya setelah
berhubungan dengan orang lain.
• Pasien dapat memberdayakan sistem pendukung atau keluarga
mampu mengembangkan kemampuan pasien untuk
berhubungan dengan orang lain.
CONTOH ASUHAN
KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN ISOLASI SOSIAL
OM SANTIH SANTIH SANTIH OM

Você também pode gostar