Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENULARAN INFEKSI
Dasar Hukum
SK Menkes No.382/Menkes/SK/III/2007
tentang pelaksanaan PPI di RS dan FPK lain.
LATAR BELAKANG
Masalah
Helathcare Kesehatan di
Associated seluruh dunia
Infections (HAIs) kesehatan
Tempat masuk (portal de entry) adalah tempat dimana agen infeksi memasuki
tubuh pejamu (yang supectibel) dapat melalui saluran
pernapsan,pencernaan.perkemihan atau luka.
Host/Pejamu Rentan/yang suseptibel adalah orang yang
tidak tidak memiliki daya tahan tubuh yang cukup untuk
melawan agen infeksi, faktor yang mempengaruhi umur, usia,
status gisi, status imunisasi, penyakit kronis, luka bakar luas,
trauma atau pembedahan, pengobatan dengan
imunosupresan. Faktor lain yang mungkin berpengaruh
adalah jenis kelamin, ras/etnis tertentu, status ekonomi,
gaya hidup, pekerjaan dan herediter.
Rumah Sakit pemberi jasa
Pelayanan Kesehatan
RUANG PERAWATAN
UMUM MAUPUN
INTENSIF Berbagai macam penyakit, petugas,
pelalatan ,pengunjung & lingkungan
Infeksi Nosokomial
Healthcare Associated Infections
(HAIs/HCAI)
healthcare–associated infections dengan arti
lebih luas tidak hanya terjadi dirumah sakit
tetapi juga bisa terjadi di fasilitas pelayanan
kesehatan yang lain, juga tidak terbatas pada
pasien namun infeksi juga dapat terjadi pada
petugas yang didapat saat melakukan tindakan
medis atau perawatan.
Kewaspadaan Berdasarkan transmisi
:
Kewaspadaan transmisi :
ditujukan pada pasien yang infeksi atau
diduga infeksi meliputi :
1. Contact Precaution
2. Airborne Precaution
3. Droplet Precaution
20
Transmisi UDARA
1. Pasien dengan :
TBC paru terbuka
Campak (rubeola)
Cacar air (varicella)
2. Penerapan Kewaspadaan dengan :
1. Ruangan isolasi bertekanan negatip, pertukaran udara setiap 5-10 menit
2. Ventilasi menggunakan saringan udara hepa-filter
3. Dikeluarkan ke udara luar yang aman
4. Pintu selalu TERTUTUP
5. Pasien dikohort / infeksi yang sama dikumpulkan
6. Gunakan respirator N95
7. Pertukaran udara 6-12 x/jam J
8. Jangan gunakan AC sentral, bila mungkin AC + filter HEPA yang
menyaring udara ruangan yang dibuang keluar.
9. Kenakan masker surgikal pada pasien bila dibawa ke luar ruangan
10. Petugas yang rentan (hamil, kurang sehat) tidak dibenarkan mendekati
pasien
Transmisi Droplet
1. Pasien dengan :
Hemophilus influenza invasif
Neisseria meningitidis
Pneumonia
Pertussis
2. Penerapan Kewaspadaan dengan :
1. Isolasi pasien atau lakukan kohorting (kumpulkan pasien
dengan infeksi sama) atau jauhkan jarak pasien > 1m
2. TIDAK diperlukan penanganan udara secara khusus
3. Pintu boleh terbuka
4. Gunakan masker ketika merawat pasien
5. Kenakan masker pada pasien bila dibawa ke luar ruangan
Transmisi Kontak
Pasien dengan :
◦ MRSA
◦ VRE
◦ Pus berlebihan / diare / muntahan
Penerapan Kewaspadaan dengan :
1. Isolasi pasien atau kohorting dengan infeksi sama
2. Gunakan sarung tangan bersih, tidak perlu steril SETIAP kali
masuk ruangan pasien dan ganti segera setelah menyentuh
bahan infeksius (pus, pembalut luka, pasien, tempat tidur
pasien)
3. Gunakan jubah/gaun, tidak perlu steril, bila ada
kemungkinan terkontaminasi lingkungan pasien yang
tercemar (diare, kolostomi, drainase luka)
4. !! TINGGALKAN jubah/sarung tangan sebelum meninggalkan
ruangan isolasi, bukan setelah ke luar ruangan
Transmisi Kontak ….
Penerapan Kewaspadaan …. :
X – Hindari pemakaian
cincin dan gelang
– Lotion dapat digunakan
untuk menghindari
dermatitis dari
pemakaian detergen
atau sarung tangan
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
Bilatangan tidak tampak kotor, lakukan kebersihan tangan
dengan handrub yang berbasis alkohol, jika tangan tampak kotor
lakukan kebersihan tangan dengan air mengalir dengan
menggunakan sabun atau antiseptik
Jaga kuku selalu pendek dan bersih
Jangan memakai perhiasan, kuku palsu, cuteks
Jangan mencuci sarung tangan saat menggunakan diantara
pasien
Lanjutan
Tidak boleh menambahkan sabun cair / antiseptik sebelum habis benar. Sebelum
mengisi bersihkan dispenser hingga bersih dan kering
Pilih sabun antiseptik yang bersifat rendah iritatif
Setelah melakukan kebersihan tangan tidak menyentuh permukaan lingkungan
sebelum melakukan tindakan
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan
salah satu bagian dari kewaspadaan standar.
Pengertian APD
Adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja
untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap
kemungkinan adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja.
Pengertian APD
Limbah padat:
Infeksius( kantong kuning)
Non infeksius (kantong
hitam)
Daur ulang ( kantong putih)
Limbah sitotoksik ( kantong
ungu)
Limbah B3 ( kantong coklat )
Limbah cair
Infeksius
Non infeksius
Limbah benda tajam
44
Limbah benda tajam
Semua benda yang mempunyai permukaan tajam
yang dapat melukai / merobek permukaan tubuh
Segera masukkkan jarum atau benda tajam ke
safaty bok tanpa menyarungkan kembali
Penanganan benda tajam
- VAKSINASI
- Sehat, tidak dalam kondisi
sakit yang memungkinkan
menularkan kepada pasien