Você está na página 1de 8

Pengembangan dan

pengorganisasian masyarakat

METODE PLA (PARTICIPATORY


LEARNING AND ACTION)

Kelompok 3
Ade Lutvia P. Mahmud 811417079
Eva Saputri 811417090
Aprilia A Lantu 811417122
Metode PLA (Participatory
Learning and Action)

Metode PLA merupakan penyempurnaan


dari metode “learning by doing”.
PLA merupakan metoda pemberdayaan
masyarakat yang terdiri dari proses belajar
tentang suatu topik, seperti pesemaian,
pengolahan lahan, perlindungan hama
tanaman, dll. Yang segera setelah itu
diikuti aksi atau kegiatan riil yang relevan
dengan materi pemberdayaan masyarakat
tersebut.
Persyaratan PLA (Participatory
Learning and Action)

 Adanya kemauan dan komitmen untuk


mendengarkan, menghormati dan
beradaptasi.
 Tersedia banyak waktu yang dibutuhkan
untuk pertemuan atau pelatihan.
 Komunitas telah didampingi oleh
organisasi yang paham dengan keadaan
masyarakat.
 Perlu dibangun suasana dan komunikasi
yang mendorong masyarakat memiliki
kepercayaan pada pihak luar (fasilitator)
Prinsip PLA (Participatory Learning
and Action)

 PLA merupakan proses belajar secara


berkelompok
 Multi perspective
 Spesifik lokasi
 Difasilitasi oleh ahli dan stakeholders
 Pemimpin perubahan
Proses PLA (Participatory Learning
and Action)

 Pertukaran ide yang adil dan terbuka antara


masyarakat dan organisasi/fasilitator.
 Diawali dengan pelatihan/orientasi untuk staf
organisasi/fasilitator mengenai filosofi dan metode
PLA.
 Sekurangnya ada 2 hari bekerja bersama
masyarakat, lebih baik lagi dapat tinggal/hidup
bersama masyarakat.
 Perlu ada dukungan lanjutan dalam melakukan
tindakan masyarakat dari pihak pemerintah desa,
dsb.
Contoh Kasus PLA (Participatory
Learning and Action)

 Malaria : sebuah model pemberdayaan masyarakat

 Participatory learning and action (PLA) adalah sebuah proses pembelajaran


partisipatif bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
masyarakat untuk mengetahui dan mengenal penyakit malaria, sumber penyebab
dan penularan malaria serta mampu mengidentifikasi potensi daerahnya dan
melakukan community action plan dan ditindak-lanjuti dengan kegiatan
pemberantasan malaria berupa pengaliran dan penimbunan genangan air,
pembuatan dan perbaikan saluran air, pembuatan Talud, MCK dan lain-lain.
Tahapan kegiatan PLA ini berawal dari penyiapan fasilitator
ditingkat provinsi Maluku Utara dan Kabupaten Halmahera
Selatan. Pada tahap ini juga dilakukan ujicoba Metode dan
teknik PLA malaria oleh Tim Malaria Center dengan
bekerjasama Unicef di beberapa daerah di wilayah Halmahera
Selatan. Hasil uji coba kemudian dilakukan pengembangan dan
perbaikan dan selanjutnya dibukukan menjadi sebuah modul
pelatihan fasilitator yang saat di ini sudah banyak digunakan di
berbagai daerah. Tahapan selanjutnya setelah pembuatan dan
percetakan modul PLA adalah pelatihan fasilitator dan kader
PLA malaria ditingkat kecamatan dan desa.

Você também pode gostar