Você está na página 1de 6

Analisis dan Standardisasi

Bahan Baku Industri Semen


Nurul Ningtyas Indriani (16612030)
Standardisasi adalah penyesuaian bentuk dengan pedoman (standar) yang ditetapkan
dan dibakukan. Standardisasi bahan baku memiliki pengertian bahwa bahan baku yang akan
digunakan dalam proses industri harus memenuhui persyaratan tertentu. Kontrol kualitas
merupakan parameter dalam standardisasi. Parameter nonspesifik lebih terkait dengan faktor
lingkungan dalam pembuatan, sedangkan parameter spesifik terkait langsung dengan
senyawa yang ada di dalam bahan baku. parameter mutu umum (nonspesifik) suatu bahan
meliputi kebenaran jenis (identifikasi), kemurnian, aturan penstabilan (wadah, penyimpanan,
distribusi).
Bahan baku utama

Bahan baku merupakan bahan dasar yang di guanakan dalam industri. Dalam industri semen
bahan baku utama antara lain :
- Batu kapur/ Lime stone (CaCO3)
Batu kapur adalah batuan tambang yang berfungsi sebagai pembawa Kalsium carbonat .
Menurut No.03/SP0/LAB10/12.96 standar kualitas bahan mentah.
 Tanah liat / Clay (.Al2O3 .2SiO2.2H2O)
Merupakan bahan tambang yang banyak mengandung silika atau aluminat. Jenis batuan
yang termasuk dalam bahan ini adalah silica stone, chart, flint, quartei. Clay terdiri atas
banyak variasi komposisi dan merupakan senyawa alumina silikat hidrat dengan kandungan
mineral kaolinit atau illit.
Bahan baku tambahan
Bahan baku ini di tambahkan ke dalam klinker untuk mempertahankan waktu setting semen.
Bahan material yang termasuk bahan baku tambahan adalah Gypsum.

- Gypsum (CaSO4.2H2O)
Gypsum merupakan senyawa kalsium sulfat anhydrous. Fungsi dari penambahan gypsum
sebagai retarder yaitu memperlambat waktu pengerasan semen. Gypsum ditambahakan pada
bagian akhir sekitar 3-5 % dengan kadar air minimal 10 %. Jika semen dicampur dengan air
maka, gypsum akan larut dan bereaksi dengan C3A membentuk mineral Ettringite yang akan
memperlambat hidrasi.
Uji dan instrument
 Titrasi kompleksometri
metode analisis yang didasarkan pada pengukuran volume larutan pereaksi yang dibutuhkan
untuk bereaksi dengan zat yang akan ditentukan. Pereaksi yang digunakan harus stabil,
sehingga penentuan konsentrasi cukup dilakukan sekali, bereaksi cepat dengan analit
sehingga waktu titrasi dapat dipersingkat, bereaksi sempurna dengan analit sehingga titik
akhir titrasi yang memuaskan pun dapat dicapai. Untuk mentukan kadar CaO dalam CaCO3,
dengan menggunakan EDTA yang di tandai dengan perubahan warna dari merah lembayung
menjadi biru terang. CaO berfungsi sebagai senyawa pembentuk mineral potensial penyusun
kekuatan semen.

 XRF (X-Ray Fluorescence)


untuk mengetahui kandungan unsur – unsur kimia yang terdapat dalam bahan baku
sehingga dapat di tentukan layak atau tidaknya untuk dijadikan bahan baku utama
pembuatan semen.

Você também pode gostar