Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Esters Amides
Metabolisme Plasma, Cholinesterase Hati
Reaksi Alergi Ada PABA Jarang
Stabilitas pada Rusak pada ampul (panas, Sangat stabil
larutan cahaya matahari)
Onset kerja Umumnya lambat Sedang Cepat
pKa Lebih dari pH = 7.4 (8.5 – Mendekati pH = 7.4
8.9) (7.6-8.1)
OBAT YANG SERING DIPAKAI DI
INDONESIA
Prokain Lidokain Bupivakain
Golongan Ester Amide Amide
Mula Kerja 2 menit 5 menit 15 menit
Lama Kerja 30-45 menit 45 – 90 menit 2-4 jam
Metabolisme Plasma Hepar Hepar
Dosis maksimal 12 6 2
(mg/kgBB)
KLASIFIKASI BERDASARKAN POTENSI DAN LAMA
KERJA
ABSORPSI
Absorpsi sistemik bergantung pada aliran
darah, ditentukan oleh faktor berikut :
Tempat injeksi dan dosis :
Absorpsi sistemik sesuai dengan vaskularisasi tempat
injeksi.
Adanya vasokonstriktor :
Mengakibatkan penurunan absorpsi.
Karakteristik farmakologi :
Golongan amida terdistribusi lebih luas daripada golangan
ester.
FARMAKOKINETIK OBAT
DISTRIBUSI
Distribusi bergantung pada uptake organ, yang
ditentukan oleh faktor berikut :
Perfusi jaringan :
Organ dengan perfusi tinggi uptake cepat, yang diikuti oleh
redistribusi yang lebih lambat ke jaringan dengan perfusi sedang.
Koefisien partisi jaringan/darah :
Ikatan protein plasma yang kuat cenderung akan menahan obat
anestesi di dalam darah.
Massa jaringan :
Otot merupakan penampungan agen lokal anestesi terbesar
FARMAKOKINETIK OBAT
Ester :
Terutama dimetabolisme oleh pseudokolinesterase.
Hidrolisisnya sangat cepat dan metabolit larut airnya
diekskresi lewat urin.
Amida :
Metabolisme di hati oleh enzim mikrosomal kecepatan
metabolisme bergantung pada agen spesifik.
PENAMBAHAN VASOKONSTRIKTOR
Bupivakain (Markain)
Konsentrasi 0,5% tanpa adrenalin, analgesi mencapai 8 jam.
Volume yang digunakan <20ml.
KOMPLIKASI ANESTESI EPIDURAL
Komplikasi
Blok tidak merata
Depresi kardiovaskuler (hipotensi)
Hipoventilasi (hati-hati keracunan obat)
Mual-muntah
ANESTESI KAUDAL