Você está na página 1de 8

Evaluasi Resusitasi cairan dan

Perfusi Organ
Jenis Respons Penderita terhadap Resusitasi
Cairan Awal
RESPONS CEPAT RESPONS SEMENTARA TANPA RESPONS
Perbaikan sementara,
Tanda vital Kembali ke normal tensi dan nadi kembali Tetap abnormal
turun

Dugaan kehilangan Sedang, masih ada


Minimal (10 - 20%) Berat (> 40%)
darah (20 - 40%)
Kebutuhan kristaloid Sedikit Banyak Banyak
Kebutuhan darah Sedikit Sedang-banyak Segera
Specific type dan
Persiapan darah Specific type Emergensi
crossmatch
Operasi Mungkin Sangat mungkin Hampir pasti
Kehadiran dini ahli bedah Perlu Perlu Perlu
Produksi urin dapat digunakan sebagai
pemantau aliran darah ginjal

Dewasa •0,5 ml/kgBB/jam


Anak-
anak
•1 ml/kgBB/jam

< 1 thn •2 ml/kgBB/jam


Pola respons yang potensial
• cepat memberi respons kepada bolus cairan awal dan
tetap hemodinamik normal setelah bolus cairan awal
Respons cepat selesai dan cairan kemudian diperlambat sampai
kecepatan rumatan/maintenance

• penderita yang berespons terhadap pemberian cairan,


namun bila tetesan diperlambat hemodinamik penderita
Respons sementara menurun kembali karena kehilangan darah yang masih
berlangsung, atau resusitasi yang tidak cukup

• Walaupun sudah diberikan cairan dan darah cukup,


Respons minimal kondisi hemodinamik pasien tetap buruk dengan respons
minimal atau tanpa respons, ini menandakan perlunya
atau tanpa respons operasi segera
Jenis Cairan Intravena
Transfusi darah
• Hemodilusi dengan cairan tidak bertujuan meniadakan transfusi, tetapi mempertahankan hemodinamik dan perfusi
yang baik sementara darah donor tetap perlu ditransfusikan dalam memberikan koreksi defisit cairan ekstraselular (ECF)

Plasma Expander
• Cairan koloid ini mempunyai nilai onkotik yang tinggi (dextran, gelatin, hydroxy-ethyl starch) sehingga mempunyai
volume effect lebih baik dan tinggal lebih lama di intravaskular

Albumin
• Albumin 5% ataupun Plasma Protein Fraction adalah alternatif yang baik dari segi volume effect

Ringer Laktat atau NaCl 0,9%


• Cairan ini paling mirip komposisinya dengan cairan ECF
Jenis cairan berdasarkan tujuan terapi
Cairan rumatan (maintenance)
• Bersifat hipotonis: konsentrasi partikel terlarut kurang dari konsentrasi cairan intraselular/Intracellular
Fluid (ICF); menyebabkan air berdifusi ke dalam sel
• Tonisitas < 270 mOsm/kg; misal: Dekstrosa 5%, Dekstrosa 5% dalam Saline ¼ / NaCl 0,22%

1.Cairan pengganti (resusitasi, substitusi)


• Bersifat isotonis: konsentrasi partikel terlarut = ICF; tidak ada perpindahan cairan melalui membran sel
semipermeabel
• Tonisitas 275 – 295 mOsm/kg; misal : NaCl 0,9%, Ringer Laktat, koloid

1.Cairan khusus
• Bersifat hipertonis: konsentrasi partikel terlarut > ICF; menyebabkan air keluar dari sel, menuju daerah
dengan konsentrasi lebih tinggi
• Tonisitas > 295 mOsm/kg; misal: NaCl 3 %, Manitol, Natrium-bikarbonat, Natrium laktat hipertonik
Penyulit

Dekompensasi jantung
• Pada pemberian koloid dapat mengalami kenaikan PCWP 50%
yang potensial akan mengalami dekompensasi jantung
Edema paru
• Adanya edema paru dapat dinilai antara lain dengan meningkatnya
rasio Qs/Qt. Pemberian koloid yang diharapkan tidak merembes
keluar IVF ternyata mengalami kenaikkan Qs/Qt yang sama yaitu
16 + 1%.
Asidosis asam laktat
• Pemberian Ringer Laktat tidak dapat menambah buruk
asidosis asam laktat karena syok
Gangguan hemostasis
• Faktor pembekuan yang terganggu adalah trombosit.
Pemberian Fresh Frozen Plasma tidak berguna karena tidak
mengandung trombosit.

Você também pode gostar