Você está na página 1de 20

Acute Stroke Management for

Nursing
M. Taukhid
Acute phase and postacute phase

Fase Akut
•Beberapa saat dari onset stroke
(48 jam)

Post Akut
•Pada area perawatan (Inpatient)
Fase Akut (Prabhakaran, Ruff, Bernstein, 2015)

• Masalah : Perfusi Jaringan Otak


• Intervensi ; Reperfusi Secepatnya IV Trombolitic
• Evidence Based: Intravenous recombinant Tissue
Plasminogen (IV rtPA) utk Oklusi
• Best time : efektif dalam kurun 4,5 jam setelah
Onset gejala Stroke Muncul
– Jika dlm 90 menit, peluang pulih 4 kali lipat (AHA,
2018)
• Hasil : dr 108.082 px sebagian besar fungsi yg
terganggu kembali bagus
Contoh kasus
PENANGANAN STROKE FASE AKUT
Stroke Fase Akut
• Pd fase akut otak sangat rentan komplikasi 
menurunkan potensi rekoveri & keberhasilan
rehabilitasi
• Perawat harus ikut bertindak cepat utk
menyelamatkan nyawa & mengurangi potensi
kerusakan otak
• Metode BRAIN ATTACK dpt digunakan
panduan perawat utk penatalaksanaan pasien
pd fase intrahospital (Rowat et al, 2009)
“BRAIN ATTACK” MNEMONIC
STROKE is BRAIN ATTACK

B •BLOOD PRESSURE

R •RESPIRATION

A •AIRWAY

I •IMAGING

N •NORMOGLYCEMIA
STROKE is BRAIN ATTACK
A • ASPIRIN

T • TEMPERATURE

T • TROMBOLISIS & CLINICAL TRIAL

A • ASSES SWALLOW NUTRITION & HYDRATION

C • CONTINENCE

K • KEEP UPTO DATE WITH PATIENT POSISIONING


BRAIN ATTACK
BLOOD PRESSURE
• Biasanya meningkat, jarang turun (Syok, hipotensi, dll)
• Respon patofisiologis utk mempertahankan perfusi serebral ke iskemik
penumbra
• Penanda tingkat keparahan stroke
Rowat et al, 2009; AHA/ASA,2018
Patient Assessment Nursing strategy Tindakan yg dibutuhkan
B Blood Pressure (BP) Melakukan pemeriksaan BP Pd stroke iskemik, BP tdk
manual: terganggu kecuali kondisi
- Pastikan posisi tangan setingkat emergency,
jantung antihipertensi hanya
- Periksa kedua lengan; jika hasil diberikan pd kondisi
berbeda ambil TD yg tertinggi emergency hipertensi
- Catat TD setiap 30m selama atau dipertimbangkan pd
pemberian trombolisis pasien dg trombolisis (C-
- Pertahankan S < 185/110 EO)
mmHg sblm IV rTPA
BRAIN ATTACK
RESPIRATION AND AIRWAY
• Merupakan tanda penting TTV
• Pemberian O2 bila saturasi <95%
• Pemberian O2 rutin pd stroke ringan akan menyebabkan perburukan dibanding
yg tidak diberi
• Utk memastikan kepatenan selama fase akut, perawat harus menyiapkan
Suction, menjaga jalan nafas dan mencegah aspirasi

Patient Assessment Nursing strategy Tindakan yg dibutuhkan


R Respiration Catat nadi & RR Jika saturasi <95% berikan
Kaji saturasi Oksigen O2 dan cek BGA. Jangan
berikan O2 jika pasien tdk
hipoksik. Konsultasikan ke
ahli jika ada faktor
komorbid; PPOK.
A Airway Monitor tgkt kesadaran dg GCS Jika jalan nafas terganggu,
(waspadai pasien dg Aphasia akibat diskusikan dg staf ICU
penurunan respon verbal dan
Hemiparesis akibat penurunan
respon ekstremitas
BRAIN ATTACK
IMAGING
• Scan otak harus segera dilakukan utk mengetahui adanya stroke
hemoragik
• CT scan dpt dilakukan pd pasien dg kondisi buruk

Patient Assessment Nursing strategy Tindakan yg dibutuhkan


I Imaging Rencanakan Scan otak. Jika stroke iskemik, cari
Pastikan pasien dan Keluarga informasi untuk
diinformasikan selama proses pemberian aspirin dan
berlangsung. trombolisis.
Beberapa pasien, terutama yg
mengalami stroke berat, Jika stroke hemoragik
penurunan tingkat kesadaran, dan mintakan antikoagulan.
pola nafas yg abnormal, dapat
dipantau SaO2 utk mencegah Semua antitrombotik
hipoksia. harus dihentikan.
BRAIN ATTACK
Normoglycaemia
• Etiologi DM atau Stress? Prognosis kurang baik
• Penting untuk menghindari larutan Dextrose
• Perawat harus memonitor gula darah pada 48 jam pertama stroke
(fase akut)
Patient Assessment Nursing strategy Tindakan yg dibutuhkan
N Normoglycaemia Periksa Kadar Gula Darah sejak Jika glukosa >200mg/dL
awal. (hiperglikemia) minta
resep ahli utk
Hindari penggunaan infus menggunakan infus
Dextrose pada 48 jam pertama insulin potassium glukosa
pasca stroke. atau sliding scale.
Regimen penggunaan
Pertahankan KGD 140 – 180 insulin rutin tidak
md/dL dianjurkan utk
hiperglikemia moderat.
Hipoglikemi harus
dikoreksi sesuai protokol.
BRAIN ATTACK
Aspirin
• Aspirin 75 - 300mg direkomendasikan dalam 24 jam pertama oral,
rektal atau enteral segera kecuali hemoragik.
• Dilanjutkan dosis 75 mg/hari hingga 90 hari.
• Rekomendasi AHA 2018 Aspirin + Clopidogrel (Antiplatelet Ganda)

Patient Assessment Nursing strategy Tindakan yg dibutuhkan


A Aspirin Untuk stroke ischemia (lihat hasil Pada kasus stroke
scan) segera berikan aspirin. iskemia, pastikan aspirin
diberikan pada saat
masuk RS dan lanjutkan
dg aspirin 300 mg setiap
hari (Oral jika tidak
disphagia/Rektal jika
pasien disphagia) hingga
2 minggu pasca stroke.
BRAIN ATTACK
Temperature
• Peningkatan suhu tubuh >37.5˚C  prediksi yg kurang baik
• Kemungkinan etiologi: infeksi atau lesi serebral yg menekan pada
area2 tertentu (Cnth: Hypothalamic-Pengatur suhu)
• Suhu harus dipertahankan dalam batas normal
• Alat pengukur suhu invasif tidak dianjurkan ,pertimbangan
keamanan & kenyamanan pasien

Patient Assessment Nursing strategy Tindakan yg dibutuhkan


T Temperature Memeriksan & Mencatat Jika suhu > 37.5˚C,
temperatur secara reguler berikan parasetamol 1g
dan berikan setiap 4-6
jam. Perlu kultur darah
utk memastikan adanya
infeksi.
Thrombolysis BRAIN ATTACK
• Penatalaksanaan trombolitik dg Ateplase bermanfaat pada 4-4,5 jam
pertama serangan stroke.
• Pada saat terapi trombolisis, pasien harus dimonitor secara ketat hingga
36 jam untuk mencegah perdarahan serius atau komplikasi yg lainnya.
Patient Nursing strategy Tindakan yg
Assessment dibutuhkan
T Thrombolysis identifikasi pasien yg dipertimbangkan utk Jika pasien stroke
and clinical dilakukan trombolisis & hubungi dokter iskemik, dtg ke RS
trials spesialis. pada periode 4-4,5
- Rencanakan scan otak utk mencegah stroke jam dr kejadian,
hemoragik pertimbagkan
- Siapkan pemberian terapi trombolisis. kelayakan utk
- Monitor TTV & GCS setiap 15 menit selama dilakukan trombolisis.
2 jam menggunakan teknik manual. Kasus tsb bisa
Kemudian setiap 30 menit utk 6 jam ditangani dg 0,9mg/kg
berikutnya, dan setiap jam untuk 6 jam (maks. 90 mg) IV-
berikutnya, dan setiap 4 jam untuk > 2 hari. RtPA.
Assess Swallowing &
Hydration/ Nutritional Status BRAIN ATTACK
• Perawat harus waspada Dysphagia (>50%)
• Setiap Px stroke harus dilakukan uji menelan sederhana.
• Dehidrasi juga sering terjadi pasca stroke, krn pasien tidak mampu minum
• Kenali tanda2 dehidrasi : turgor kulit buruk, tek. Vena rendah (Invasi kurang
direkomendasikan)
• Pengkajian status nutrisi sebaiknya melibatkan terapi wicara & Ahli Gizi.
• Pasien dysphagia harus dipasang NGT segera dalam 24jam pertama.
Patient Nursing strategy Tindakan yg dibutuhkan
Assessment
A Assess Swallowing & Periksa tingkat Jika pasien tidak mampu menelan (drowsy/unsafe
Hydration/ kesadaran & tanda swallow) rujuk ke terapi wicara & pertimbangkan
Nutritional Status aspirasi. kebutuhan pemberian obat, makanan, dan
minuman. Jika pasien tidak bisa makan melalui
Lakukan Bedside mulut, berikan NacL 0,9% IV sesuai dg status
swallow screen pada hidrasi pasien. Cegah pemberian dextrose dalam
seluruh pasien dalam 24 48 jam pertama (lihat bagian Normoglikemi).
jam pasca masuk RS. Pertimbangkan modifikasi diet atau pasang NGT
Kaji menggunakan pada 24 jam pertama dan rujuk ke ahli gizi.
Water Swallow Tool’s. Penggunaan suplemen rutin tidak dianjurkan.
BRAIN ATTACK
Continence
• Incontinence dapat menimbulkan stress bagi pasien & keluarga,
penting bagi perawat untuk memberikan dukungan & informasi
• Penggunaan idwelling kateter sebaiknya dihindari, untuk
mencegah komplikasi dan hanya boleh dilakukan apabila pilihan yg
lain tidak berhasil

Patient Assessment Nursing strategy Tindakan yg dibutuhkan


C Continence Pastikan ada dokumen (Barthel Jika pasien mengalamai
index, fluid balance, dan stool inkontinensia urin hindari
charts) saat mendeteksi dan kateterisasi krn berisiko
memanajemen fungsi bowel- infeksi, kecuali jika
blader pada stroke fase akut. diindikasikan utk
memantau urin output dg
ketat ( contoh ; gagal
ginjal atau retensi urin
akut)
Keep Up To Date With Patient BRAIN ATTACK
Positioning
• Pengawasan posisi pasien merupakan usaha utk meningkatkan
kenyamanan pasien, stimulus, mencegah kerusakan kulit, meningkatkan
tonus otot dan mendorong kemampuan menelan & bernafas.
• Pemberian posisi elevasi kepala 30˚ akan lebih nyaman pada pasien dg
PTIK dan mencegah tersedak dan mencegah resiko pneumonia.

Patient Assessment Nursing strategy Tindakan yg dibutuhkan


K Keep Up To Date Lakukan pengkajian gerakan dan Jika kondisi
With Patient cengkeraman. Monitor saturasi memungkinkan :
Positioning oksigen & BP untuk mendeteksi - Pasien harus dibantu
dan mengatasi episode hipoxian & utk duduk (disarankan
hipotensi selama perubahan di kursi)
posisi.

Você também pode gostar