Você está na página 1de 35

SISTEM

PERKEMIHAN
Nama Kelompok:
Caroline Lystia Rut Winasis
Dhiyaa Afiya Akmal
Nur Dwi Agustina
Sistem
Perkemihan

Organ-organ Bahan yang


Sist. diekresi dan Kelainan-
Perkemihan yang tidak kelainan
diekskresi
Hubungannya
Proses dengan
Berkemih reproduksi
wanita
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem
terjadinya proses penyaringan darah sehingga
darah bebas dari zat-zat yang yang tidak
diperlukan oleh tubuh dan menyerap zat-zat
yang masih diperlukan oleh tubuh.
Sistem perkemihan terdiri atas
beberapa organ yaitu :
1. GINJAL

2. ureter

3. VESIKA
URINARIA

4. URETRA
GINJAL

Fungsi Struktu Fungsi


r Tubulu
Ginjal
Nefron s

Bagian- Filtrasi
Bagian Glomer
Ginjal ulus
1. GINJAL
Ginjal merupakan organ yang berbentuk
seperti kacang merah dengan panjang
sekitar 10-13 cm, lebarnya 6 cm, berwarna
merah, beratnya antara 120-150 gram dan
setiap sekitar 20-25% darah yang dipompa
jantung mengalir menuju ginjal.

Ginjal terdapat sepasang dan posisinya


retroperitoneal, yang berarti terletak di
belakang peritoneum yang melapisi rongga
abdomen. Ginjal kanan terletak sedikit
lebih rendah (kurang lebih 1cm) dibanding
ginjal kiri, hal ini disebabkan adanya hati
yang mendesak ginjal sebelah kanan.
Apa saja fungsi ginjal?
• Menjaga kebersihan darah dengan meregulasi
seluruh cairan di dalam tubuh
• Meregulasi tekanan darah. Ginjal
menghasilkan enzim renin yang bertugas
mengontrol tekanan darah dan keseimbangan
elektrolisis. Renin mengubah protein dalam
darah menjadi hormon angiotensis.
Selanjutnya angiotensis akan diubah menjadi
aldosterone yang mengabsorbsi sodium dan
air ke dalam darah.
• Mengatur keseimbangan pH darah.
• Memproses vitamin D sehingga dapat
Bagian-Bagian Ginjal:
• Korteks, yaitu: bagian
ginjal dimana
didalamnya terdapat/
terdiri dari Malpighi
(glomerulus dan kapsul
bowman), tubulus
kontortus prokimal,
dan tubulus kontortus
distal.
• Medula, yaitu: bagian
yang terdiri dari 9-14
piramid. Didalamnya
terdiri dari tubulus
rtektus, lengkung henle
dan tubulus
• Hilus renalis, yaitu:
suatu bagian atau area
dimana pembuluh
darah, serabut saraf
atau duktus
memasuki/meninggalk
an ginjal.
Papilla
• Calix renalis
minor , yaitu:
, yaitu:
suatu bagian yang
percabangan dari
menghubungkan
calix major.
• antara duktuss
Calix major , yaitu:
pengumpul
percabangandan Pelvis
calix renalis disebut juga piala
• dari
minor.
pelvis renalis. ginjal yaitu: bagian yang
menghubungkan antara calix
major dan ureter.
• Ureter yaitu saluran yang
NEFRON
Nefron adalah satuan
struktural dan fungsional
terkecil pada ginjal.Pada
setiap ginjal diperkirakan
ada 1.000.000 nefron,
selama 24 jam dapat
menyaring darah 170 liter.

Bagian Nefron:
• Glomerulus
• Kapsul Bowman
• Tubulus Proksimal
• Lengkung Henle
• Tubulus Distal
• Tubulus Kolektivus
FILTRASI GLOMERULUS
1. 3 pintu glomerulus yaitu, lumer kapiler,
membran basalis, dan kapsula
bowman.
• Filtrasi glomerulus merupakan proses
yang pasif, tidak selektif, dimana cairan
dan zat-zat terlarutnya terdorong
melalui membrane semi permeable
melalui tekanan hidrostatik. Sejumlah
cairan yang terfiltrasi dari darah
kedalam kapsula bowmen dalam setiap
menitnya disebut dengan glomerular
fitration rate (GFR).
• 3. Tekanan filtrasi ditentukan oleh
kekuatan tekanan yaitu tekanan
hidrostatik yang mendorong dan
tekanan osmotik yang menarik.
Perbedaan kedua tekanan tersebut
menentukan tekanan total dari
tekanan filtrasi.
Pengukuran Glomerulus Filtrat Rate
• GFR dapat diukur dengan cara mengukur kadar
ekskresi dan kadar plasma suatu zat yang bebas
difiltrasi oleh glomerulus serta tidak disekresi dan
direabsorbsi oleh tubulus.
• Laju filtrasi glomerulus maternal dan aliran
plasma ginjal mulai meningkat pada awal
kehamilan
• Progesteron menyebabkan terjadinya buangan
natrium dengan cara mempengaruhi reabsorpsi
natrium pada tubulus proksimal ginjal.
Karakteristik GFR Normal
1. Untuk seorang pria normal berukuran tubuh
sedang, GFRnya sekitar 125 mL/mnt
2. Untuk seorang wanita GFRnya lebih rendah
10% lebih rendah daripada pria
3. Nilai GFR 125 Ml/mntsama dengan 7,5 L/jam
atau 180 L/hari.
Faktor – faktor yang mengatur Proses
filtrasi glomerulus , anatara lain :
– Tekanan hidrostatik (Darah)
glomerulus, yang mendorong cairan
dan zat terlarut dari glomerulus menuju
kapsula bowmann.
– Tekanan hidorstatik (Cairan kapsula
Bowmann), yang mendorong cairan
dari kapsula bowmann menuju
glomerulus.
– Tekanan osmotik koloid dalam
glomerulus, yang dihasilkan oleh
protein plasma, adalah tekanan yang
menarik cairan dari kapsula Bowmann
Fungsi Tubulus
Fungsi tubulus adalah reabsorbsi dan sekresi
• Reabsorbsi pada tubulus yaitu:
 reabsorpsi air
 reabsorpsi urea
 reabsorpsi glukosa
 reabsorpsi asam amino
 reabsorpsi fosfat
 reabsorpsi sulfat

• Sistem sekresi tubulus adalah untuk:


 H+ penting untuk mengatur keseimbangan asam-basa
 K+ untuk menjaga konsentrasi K+ plasma untuk mempertahankan
eksitabilitas normal membrane sel otot dan saraf anion dan kation
organic
URETER

Merupakan saluran sepanjang 25-30 cm yang membawa


hasil penyaringan ginjal dari pelvis renalis
menuju vesica urinaria.
KANDUNG KEMIH
• Kandung kemih terdiri atas otot polos yang
bekerja sebagai penampung urine. Organ ini
berbentuk buah pir atau kendi. Letaknya didalam
panggul besar, didepan isi lainnya, dan dibelakang
simfisis pubis. Pada bayi letaknya lebih tinggi.
• Kapasitas normal kandung kemih sekitar 700-800
ml, namun keinginan untuk berkemihh sudah
muncul apabila jumlah urine dalam kandung
kemih mencapai sekitar 300ml.
• Dinding kandung
kemih terdiri atas:
 Sebuah lapisan
serus sebelah
luar
 Lapisan berotot
 Lapisan
submukosa
 Lapisan mukosa
dari epithelium
transisional
Persyarafan Kandung Kemih
• Nervus pelvis
• Serat sensorik
• Serat parasimpatis
• Serat otot lurik
• Serat simpatis
URETRA
Uretra ialah sebuah saluran yang berjalan
dari leher kandung kemih ke lubang luar. Uretra
berperan dalam mengeluarkan urine keluar dari
tubuh. uretra dilapisi membrane mukosa yang
bersambung dengan membrane yang melapisi
kandung kemih. Pada wanita panjang uretra
adalah 2,5 - 3,5cm , pada pria 17 – 22,5 cm.
ureter pada laki-laki berfungsi ganda yaitu
sebagai saluran untuk urine dan spermatozoa.
PROSES BERKEMIH
• Penyaringan (filtrasi)
Proses penyaringan terjadi dalam
glomerolus. Hasil penyaringan akan
masuk ke dalam kapsul Bowman dan
disebut sebagai urine primer atau
glomerulus
• Penyerapan kembali (reabsorbsi)
Urine primer mengalami penyerapan
kembali (reabsorbsi) pada saat
melewati saluran yang dekat dengan
glomerolus (tubulus kontortus
proksimal) yang terdapat dalam
sumsum ginjal.
• Pemekatan (Augmentasi)
Urine ini siap Setelah proses
reabsorbsi, urine sekunder
mengalami proses pemekaran
dengan adanya penambahan urea
dan zat-zat sisa lain yang tidak
dibutuhkan tubuh.
Setelah mengalami proses filtrasi, reabsorbsi dan augmetasi,
urine akan dikeluarkan dari tubuh melalui beberapa saluran,
yaitu rongga ginjal (pelvis renalis), ureter, kandung kemih, dan
uretra.

Proses pembuangan urine disebut proses miksi,


tahap-tahap sebagai berikut:

Glomerulus – Kapsul Bowman – Saluran


Pengumpul Kecil (Tubulus Kontortus Proksimal
dan Tubulus Kontortus Distal) – Saluran
Pengumpul Besar (Ductus Colektivus) – Rongga
Ginjal – Saluran Ginjal (Ureter) – Kandungh Kemih
(Vesica Urinaria) – Saluran Kandung Kemih
(Uretra)
Hal-Hal yang Mempengaruhi Proses Berkemih
• Faktor Perkembangan dan Pertumbuhan • Faktor Intake Cairan
1. Bayi dan balita belum mampu Makin banyak cairan yang masuk makin
mengeluarkan urine secara efektif. banyak urine yang diproduksi. Alkhohol
2. Dewasa atau remaja volume urine normal menghambat pelepasan ADH.Kopi, teh,
sekitar 1600 ml/hr. coklat dan soft drink yang mengandung
3. Manula atau orang dengan penyakit cafein meningkatkan diuresis sehingga
kronik atau mengalami ketidak meningkatkan frekuensi kencing, begitu
seimbangan cairan dapat berakibat juga dengan sayur dan buah-buahan.
kesulitan BAK atau gangguan dalam BAK
seperti Nocturia
• Faktor Prosedur Pembedahan
• Faktor Tonus Otot Pasien yang sering dilakukan
Kelemahan otot perut dan pelvis pembedahan sering mengalami
mengganggu kontraksi Vesika urinaria dan gangguan keseimbangan cairan
kontrol dari sprinter ureter eksterna. yang dapat menurunkan produksi
urine.
• Faktor Penyakit yang Sedang Dialami
Penyakit Rhematoid Arthritis, parkinson atau penyakit
degeneratif lain berakibat susah kencing karena klien
tidak dapat duduk di toilet atau ke toilet. Gagal ginjal
kronik atau akut menurunkan volume urine.
• Faktor Internal
1. Hormon ADH
Jika darah yang akan disaring banyak mengandung air, maka hormon ADH yang
disekresekikan ke dalam ginjal semakin sedikit, penyerapan air akan sedikit pula.
Akibatnya produksi urine yang terbentuk menjadi banyak dan cepat memenuhi
kantong kemih.
2. Hormon Insulin
Penyakit kencing manis (diabetes) disebabkan oleh kekurangan hormon insulin
dalam darah.
3. Kondisi psikologis (gejolak emosi dan stress)
Tekanan darah akan meningkat bila seorang sedang mengalami gejolak emosi yang
tinggi. Hal ini menyebabkan darah lebih banyak untuk segera disaring. Begitu pula
gangguan psikologis stress yang berpengaruh terhadap kontraksi dan tekanan pada
katup kantung kemih. Ini akan mendorong orang untuk buang air kecil lebih sering
• Faktor Eksternal
1. Suhu lingkungan 3. Jumlah air yang diminum
Saat cuaca dingin orang lebih sering Orang yang banyak minum akan
untuk ingin mengeluarkan urine. menyebabkan urine yang dikeluarkan lebih
2. Konsumsi garam banyak dari dalam tubuh.
Orang yang banyak mengkonsumsi
garam lebih banyak mengeluarkan urine dari 4. Konsumsi alkohol dan kafein
tubuh.
BAHAN-BAHAN YANG
DIEKSKRESIKAN URINE
• 95 % terdiri dari air
• Urin berisi produk akhir metabolisme protein,
seperti urea, asam urat dan kreatinin.
• Membuang mineral yang diambil dari makanan
yang sudah tidak dibutuhkan seperti natrium,
kalium, calsium, sulfat, dan fosfat.
• Berisi toksin
• Berisi hormon
• Pigmen kuning dari berasal dari bilirubin
BAHAN-BAHAN YANG TIDAK
DIEKSKRESIKAN URINE
• Albumin / protein : merupakan indikasi adanya
penyakit pada ginjal, infeksi atau trauma.
• Glukosa : dapat menjadi indikasi adanya diabetes
mellitus, syok atau cedera kepala.
• Eritrosit : sebagai indikasi adanya infeksi, kanker/
tumor, penyakit ginjal
• Leukosit : sebagai indikasi infeksi traktus urinaria
• Benda keton : sebagai indikasi adanya diabetes
mellitus, kelaparan/ dehidrasi atau kondisi lain
dimana terjadi katabolisme lemak dengan cepat.
• Nilai pH urin : nilai abnormal mengindikasikan gout,
batu traktus urinaria, infeksi
Hubungan Sistem Perkemihan dengan
Reproduksi Wanita
• Sistem perkemihan dengan reproduksi wanita
sangat berhubungan khususnya secara
anatomi, pada wanita uretra berdekatan
dengan vagina dan terletak pada vesti bulum
di vulva, selain itu vesica urinaria berada di
depan uterus.
• Jika terjadi infeksi pada saluran kencing maka
akan mudah pula terjadi infeksi pada sistem
reproduksi atau sebaliknya.
Kenapa Sering Buang Air Saat Hamil?
• Kehamilan adalah salah satu faktor utama
yang menyebabkan sering buang ai kecil. Tapi,
tak perlu khawatir karena itu gejala normal
dan akan menghilang setelah melahirkan
• Sering buang air kecil karena janin mendorong
kandung kemih, uretra, dan otot-otot dasar
panggul. Karena ada tekanan, otot-otot dasar
panggul melemah dan dapat menyebabkan
kebocoran atau masalah buang air.
• Pada ibu hamil kontraksi pada kandung kemih berkurang menyebabkan
meningkatnya frekuensi urine karena disebabkan terdesaknya letak kandung
kemih.
• Pada TM I sampai pada TM II akan menghilang, karena uterus gravidus telah keluar
dari rongga panggul sehingga uterus tidak terlalu menekan kandung kemih

•Pada trimester I : Ukuran uterus yang semakin besar sering kencing


karena uterus menekan kandung kemih.

•Pada trimester II : Kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar mulai
berkurang, karena uterus gravidus telah keluar dari rongga panggul sehingga
uterus tidak terlalu menekan kandung kemih.. Pada trimeser kedua, kandung
kemih tertarik keatas dan keluar dari panggul sejati kearah abdomen.

Pada trimester III : Pada akhir kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu atas
panggul keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing akan
mulai tertekan kembali. Selain itu juga terjadi hemodilusi menyebabkan
metabolisme air menjadi lancar.
Kelainan - Kelainan Pada Sistem
Perkemihan
• Infeksi Saluran Urogenital
Infeksi saluran urogenital umumnya disebabkan oleh bakteri Escherichia
coli. Dapat pula disebabkan oleh Proteus, Klebsiella, dan Staphylococcus
terutama bila sedang terpasang kateter. Pada saluran urogenital ini, dapat
terjadi penyakit, seperti:
1. Sistitis
Sistitis adalah infeksi saluran kemih, yang lebih banyak menyerang
wanita daripada pria, karena pada wanita muara uretra dan vagina
dekat dengan daerah anal.
2. Pielonefritis
Pielonefritis adalah radang pelvis ginjal. Penyebab paling sering
penyakit ini adalah kuman yang berasal dari kandung kemih yang
menjalar naik ke pelvis ginjal.
• Penyakit Glomerular
1. Glomerulonefritis
Glomerulonefritis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh
infeksi di nasofaring oleh Streptococcus β-hemolitik. Lebih sering
menyerang anak-anak, dengan gejala yaitu edema akut, oiguria,
proteinuria, urine berwarna dan biasa disertai dengan hipertensi.
2. Sindrom Nefrotik (nefrosis)
Hilangnya protein akibat meningkatnya permeabilitas membran
basal glomerulus. Akibatnya terjadi hipoalbuminemia yang menyebabkan
edema generalisata.
• Obstruksi Saluran Kemih
Obstruksi saluran kemih disebabkan oleh hipertrofi prostat, batu
ginjal dan tumor ginjal
1. Hipertrofi Prostat
Penyebabnya diduga ketidakseimbangan hormon kelamin pria dan
wanita, yang terjadinya dengan meningkatnya usia
• Gagal Ginjal
Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ
ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja
sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga
keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium
didalam darah atau produksi urine.

1. Gagal Ginjal Akut


Gagal ginjal akut adalah sindrom klinis dimana fungsi ginjal yang
menurun dengan cepat dalam beberapa hari atau minggu sehingga ginjal
tidak lagi mengekskresikan produk limbah metabolisme.
2. Nekrosis Tubular Akut
Penyebab Nekrosis Tubular Akut (NTA) adalah iskemia dan
nefrotoksin. Iskemia selama 25 menit atau kurang berakibat kerusakan
ringan dan masih reversibel. Iskemia 2 jam menimbulkan kerusakan berat
yang irreversibel.
3. Gagal Ginjal Kronik
Perjalanan gagal ginjal kronik atau menahun meliputi tahap yang
dimulai dengan penurunan cadangan ginjal, selanjutnya terjadi insufisiensi
ginjal, gagal ginjal, dan terakhir uremia (tahap terakhir gagal ginjal).
Keadaan irreversibel ditandai dengan fungsi nefron yang berkurang.
TERIMA KASIH

Você também pode gostar