Você está na página 1de 20

ANTENATAL CARE

PENDAHULUAN

Antenatal Care

Model Antenatal pertama kali


diperkenalkan oleh
Ballantyne 1901 di tempat
plea for promaternity hospital
Paris (Prof. Dr. Ida Bagus Gde Manuaba)
Latar Belakang
2015 MDGs
AKI 2015
(102/100.000 KH)

WHO 2011
Pelayanan ANC  Negara-negara Asia Tenggara ;
Malaysia (29/100.000 KH),
2002 : AKI 307/100.000 KH
2002 Thailand (48/100.000 KH),
Vietnam (59/100.000 KH)
2007 : AKI 228/100.000 KH
Singapore (3/100.000 KH),

2013 : AKI 359/100.000 KH


 Negara-negara maju
Australia (7/100.000 KH)
Target 2014 : AKI 118/100.000 KH
Jepang (5/100.000 HK),

Tingginya angka kematian ibu di Indonesia kemungkinan terjadi


Slid pada ibu hamil yang berisiko tidak terdeteksi secara dini
e3
• Antenatal care adalah pengawasan kehamilan untuk mengetahui
kesehatan umum ibu, menegakan secara dini penyakit yang menyertai
kehamilan, menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan
menetapkan resiko kehamilan (Manuaba, 2009)

• Antenatal Care adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada


ibu selama kehamilannya yang sesuai dengan pedoman pelayanan
antenatal yang sudah ditentukan (Depkes RI, 2001:3)

• Antenatal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan


kepada ibu selama kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan
Antenatal Care (ANC),. (Depkes 2004)

• Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk


mengoptimalisasikan kesehatan mental dan fisik ibu hamil sehingga
mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan memberikan ASI
dan kembalinya kesehtaan reproduksi secara wajar. (Wiknjosastro, 2005)
Hasil Penelitian Terkait ANC

•Hasil penelitian Basral “ibu hamil yang melakukan ANC minimal empat kali memiliki peluang
2 kali lebih besar untuk melahirkan pada tenaga kesehatan daripada ibu hamil dengan ANC
kurang dari empat kali .

Integrasi pelayanan Antiretroviral Theraphy (ART) kedalam ANC meningkatkan percobaan


perlakuan inisiasi kehamilan, hasilnya inisiasi ART selama kehamilan merupakan intervensi
yang berharga untuk meningkatkan kesehatan ibu dan untuk meningkatkan PMTCT = Prevent
Mother to Child Transmission Prevent Mother to Child Transmission = mencegah

Dengan ANC lebih awal dapat mendiagnosa sifilis sehingga dapat mencegah penularan dari ibu
ke anak, screening dan pengobatan di trimester 1 dan 2 kehamilan dan menerima intervensi
yang tepat memiliki kemungkinan bayi lahir sehat dibandingkan wanita yang mendapat
perawatan di trimester 3 ( Hawkes et al, februari 2013 )

Dengan Program USG Low cost pada ANC Trimester I dan IV , hasilnya terjadi
peningkatan terhadap jumlah kunjungan (97,4%) dan rata-rata pengiriman pasien
ANC bulanan (17%) (Ross Andrew B et al , 0ktober 2013
Tujuan Antenatal Care (ANC) Sondakh (2009)

1. Memantau kondisi kehamilan & 5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas


Perkembangan Janin berjalan normal dan pemberian ASI
2. Meningkatkan dan mempertahankan eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga
kes. fisik, mental, sosial, ibu dan
dalam menerima kelahiran bayi agar
bayi. tumbuh dan berkembang secara normal.
3. Menganalisa secara dini adanya 7. Memberikan nasehat dan petunjuk yang
ketidak normalan atau komplikasi berkaitan dengan kehamilan, persalinan,
kehamilan nifas dan aspek keluarga berencana.
4. Mempersiapkan persalinan cukup 8. Menurunkan angka kesakitan dan
bulan. kematian maternal perinatal
Manfaat Antenatal Care

Manfaat pemeriksaan kehamilan secara dini


adalah untuk memperoleh gambaran dasar
mengenai perubahan fisiologik yang terjadi
selama kehamilan dan berbagai kelainan yang
menyertai kehamilan secara dini, sehingga
dapat diperhitungkan dan dipersiapkan
langkah-langkah dalam pertolongan
persalinannya (Manuaba, 2009)
Kebijakan Dasar Program ANC

Tenaga & Lokasi Pelaksanaan


Jumlah Kunjungan ANC ANC

Sarwono, 2002 Depkes RI, 2001

• Minimal Satu kali pada • ANC oleh Nakes : Dokter


triwulan I (0-13 minggu) Spesialis Ginekologi, Dokter,
Perawat, Bidan.
• Minamal Satu kali pada
triwulan II (14-28 minggu) • Pelayanan ANC dapat diakses
di Posyandu, Pustu,
Puskesmas, Rumah sakit
• Minimal Dua kali pada maupun di klinik dokter
triwulan III (29-36 minggu) praktek
Jadwal Pemeriksaan Antenatal care (Manuaba,1998)

Pemeriksaan Pertama
Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid atau tidak
menstruasi

Pemeriksaan ulang
Pemeriksaan ulang dilakukan setiap bulan sampai usia kehamilan 7 bulan, setiap 2
minggu sekali sampai usia kehamilan 9 bulan dan setiap 1 minggu sekali sejak usia
kehamilan 9 bulan sampai melahirkan.

Pemeriksaan khusus
Pemeriksaan khusus dilakukan bila ada keluhan tertentu yang dirasakan oleh ibu hamil
Standar Pelayanan Antenatal Care

Frekuensi
ANC

Metode
Pelayanan
ANC

Cakupan ANC
Pelaksanaan Pelayanan Antenatal Care (ANC)
Pelaksanaan pelayanan ANC yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dapat dilihat dari kinerja para
petugas kesehatan dalam melaksanakan pelayanan program ANC. Pelayanan ANC dilakukan
berdasarkan Standar yang telah ditentukan oleh Pemerintah (Menkes RI).

Standar Pelayanan Antenatal Care (ANC

Standar 1 : Metode Asuhan


Standar 2 : Pengkajian
Standar 3: Identifikasi Ibu Hamil
Standar 4: Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal
Standar 5: Palpasi Abdominal
Standar 6: Pengelolaan Anemia pada Kehamilan
Standar 7 : Pengelolaan Dini HT pada Kehamilan
Standar 8 : Persiapan Persalinan (14T/7T)
Standar Pelayanan 14 T
• 1) Timbang berat badan
2) Ukur tekanan darah
3) Ukur tinggi fundus uteri
• 4) Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan
5) Pemberian imunisasi TT
6) Pemeriksaan Hb
7) PemeriksaanVDRL
• 8) Perawatan payudara, senam payudara dan pijat tekan payudara
9) Pemeliharaan tingkat kebugaran / senam ibu hamil
10) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
11) Pemeriksaan protein urine atas indikasi
12) Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi
• 13) Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok
14) Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria
•Apabila suatu daerah tidak bisa melaksanakan
14T sesuai kebijakan dapat dilakukan standar
minimal pelayanan ANC yaitu 7 T
(Prawiroharjo, 2002: 88

•Pelayanan / asuhan antenatal ini hanya dapat


diberikan oleh tenaga kesehatan profesional
dan tidak diberikan oleh dukun bayi
(Prawiroharjo, 2002:90-91).
Cakupan Pelayanan ANC (K1 dan K4) di Indonesia

Riskesdas Riskesdas
2010 2011

K1 : 72,3 % K1: 95,26 %

K4 : 61,4 % K4: 85,56 %


Saran Pengembangan

 Petugas Kesehatan
Melaksanakan pelayanan ANC sesuai dengan Protap yang telah ada, melaksanakan
pemeriksaan 14 T/7T dengan baik, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan
antenatal, meningkatkan kunjungan ibu hamil (K1 & K4)dan menurunkan AKI
Dalam pengembangan pelayanan Antenatal Care perhatian pelayanan tidak hanya difokuskan
pada penyakit yang berhubungan dengan kehamilan seperti Pre eklampsia dan Eklampsia,
tetapi juga dilakukan pemeriksaan pada penyakit seperti malaria,TB, dan HIV.

 Pemerintah
Memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan ANC serta melakukan pembinaan
dan pengarahan untuk kesempurnaan pelayanan ANC dalam menurunkan AKI dan AKB.

 Masyarakat
Memanfaatkan pelayanan Antenatal care secara maksimal, khususnya ibu hamil untuk mau
memeriksakan kehamilannya.
KESIMPULAN

 Pelaksanaan pelayanan ANC yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan sudah baik,
terlihat dari beberapa hasil penelitian mengenai kinerja para petugas kesehatan
dalam penilaian kategori baik.

 Faktor - factor yang mempengaruhi ibu hamil mendapatkan pelayanan ANC yakni :
Pengetahun, Paritas, Ekonomi, goegrafis, social budaya, dukungan suami dan
keluarga

 Perhatian pemerintah terhadap pelaksanaan program ANC cukup tinggi, terbukti


dengan regulasi – regulasi yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah .

Você também pode gostar