Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1
AUDIOLOGY = AUDIOLOGI
AUDIOMETRY = AUDIOMETRI
AUDIOMETER
AUDIOGRAM
ACOUMETRI
ELECTR0 - COCHLEOGRAM
SUBYEKTIF
KOMPONEN BUNYI
1. Frekwensi
2. Intensitet
3. Waktu
SUPRA LIMINAL
Pure Tone Audiometry
Soetirto I, Hendarmin H, Bashiruddin J. Gangguan Pendengaran (Tuli). In: In: Soepardi EA, Iskandar N,
Bashiruddin J, Restuti RD, editors. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher,
Edisi Ketujuh. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2012.
Bagian audiometer :
• Tombol pengatur intensitas bunyi
• Tombol pengatur frekuensi
• headphone untuk memeriksa AC (hantaran udara)
• bone conductor untuk memeriksa BC (hantaran
tulang)
Soetirto I, Hendarmin H, Bashiruddin J. Gangguan Pendengaran (Tuli). In: In: Soepardi EA, Iskandar N,
Bashiruddin J, Restuti RD, editors. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher,
Edisi Ketujuh. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2012.
• Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada anak
berusia lebih dari 4 tahun yang kooperatif.
Soetirto I, Hendarmin H, Bashiruddin J. Gangguan Pendengaran (Tuli). In: In: Soepardi EA, Iskandar N,
Bashiruddin J, Restuti RD, editors. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher,
Edisi Ketujuh. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2012.
Pengukuran pendengaran dilakukan dengan mengamati dua
komponen:
• frekuensi --> diukur dengan siklus gelombang perdetik [Hz]
• intensitas bunyi --> dalam desibel [dB].
Soetirto I, Hendarmin H, Bashiruddin J. Gangguan Pendengaran (Tuli). In: In: Soepardi EA, Iskandar N,
Bashiruddin J, Restuti RD, editors. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher,
Edisi Ketujuh. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2012.
Pemeriksaan audiometri dapat menentukan :
• Jenis Tuli
tuli konduktif
tuli sensorineural
tuli campur
• Derajat Ketulian
• Gap
Soetirto I, Hendarmin H, Bashiruddin J. Gangguan Pendengaran (Tuli). In: In: Soepardi EA, Iskandar N,
Bashiruddin J, Restuti RD, editors. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher,
Edisi Ketujuh. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2012.
Jenis Tuli
Terdapat ambang dengar menurut konduksi udara (AC) dan menurut konduksi
tulang (BC).
Dalam menentukan derajat ketulian , yang dihitung hanya ambang dengan hantaran
udaranya (AC) saja.
0 s.d. 25 dB : Normal
Soetirto I, Hendarmin H, Bashiruddin J. Gangguan Pendengaran (Tuli). In: In: Soepardi EA, Iskandar N,
Bashiruddin J, Restuti RD, editors. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher,
Edisi Ketujuh. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2012.
Ketulian dapat diukur derajatnya melalui perhitungan dengan
indeks Fletcher, yaitu dengan mencari Ambang Dengar (AD)
Soetirto I, Hendarmin H, Bashiruddin J. Gangguan Pendengaran (Tuli). In: In: Soepardi EA, Iskandar N,
Bashiruddin J, Restuti RD, editors. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher,
Edisi Ketujuh. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2012.
menurut kepustakaan terbaru, perhitungan dengan ambang dengar
4000 Hz perlu diperhitungkan karena berperan penting dalam pendengaran.
Soetirto I, Hendarmin H, Bashiruddin J. Gangguan Pendengaran (Tuli). In: In: Soepardi EA, Iskandar N,
Bashiruddin J, Restuti RD, editors. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher,
Edisi Ketujuh. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2012.
Gap
15
GANGGUAN PENDENGARAN PERSEPSI
16
GANGGUAN PENDENGARAN CAMPURAN
17
18
19
20
21
22
TES PENDENGARAN PADA ANAK
Termasuk Bayi dan Anak
Pada bayi normal sekitar usia 5-6 bulan, stimulus akustik akan
menghasilkan pola respons khas berupa menoleh atau
menggerakkan kepala ke arah sumber bunyi di luar lapangan
pandang. Pada bayi normal kemampuan melokalisir sumber bunyi
dari segala arah akan tercapai pada usia 13-16 bulan.
C. Visual Reinforcement Audiometry (VRA)
Mulai dapat dilakukan pada bayi usia 4-7 bulan dimana kontrol
neuromotor berupa kemampuan mencari sumber bunyi sudah
berkembang. Pada masa ini respons unconditioned beralih
menjadi respons conditioned. Pemeriksaan pendengaran
berdasarkan respons conditioned yang diperkuat dengan stimulus
visual dikenal sebagai VRA.
D. Play Audiometry (usia 2-5 tahun)
7. Meningitis bakterialis
8. Nilai Apgar 0-4 pada menit pertama; 0-6 pada menit
kelima
9. Ventilasi mekanik 5 hari atau lebih di NICU
(Neonatal ICU)
10. Sindroma yang berhubungan riwayat keluarga dengan
tuli sensorineural sejak lahir
Untuk bayi 29 hari – 2 tahun