Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KELUARGA BINAAN
Oleh:
Ahmad Giffar Danto Putro
Giovandy Sauky
Mitra Nofembri
Poppy Permata Putri Pembimbing :
Wira Lestiani Alif
dr. Firdawati, M.kes, PhD
dr. Sylvia Dewi Anwar
dr. Viona Putria
1
Pendahuluan
Pendahuluan
Latar Belakang
Batasan Masalah
Tuberkulosis (TB) merupakan infeksi bakteri Mycobacterium
Metode tuberculsosis yang dapat menimbulkan komplikasi dan
penelitian kematian
Manfaat
Penyebaran kuman Mycobacterium tuberkulosis terjadi melalui
Penulisan udara melalui partikel percik renik (droplet nuclei)
Manfaat
Pendekatan keluarga adalah salah satu cara Puskesmas
Penulisan untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan
mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan di
Metode wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga
penelitian
10
Klasifikasi
BTA +
TB Paru
TB BTA -
TB
Ekstraparu
11
Klasifikasi
Kasus
Baru
Kasus
kambuh
Riw
Pengobat
an Kasus
Putus
berobat
Kasus
gagal
12
Etiologi
TB disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis (MTB)
13
Gejala Klinis
Klinis TB
Paru
Respiratorik Sistemik
14
Diagnosis
15
Diagnosis
16
Penatalaksanaan
• Pasien baru TB
BTA +
• Pasien TB paru
Kategori 1 BTA negatif foto
toraks positif
• Pasien TB ekstra
paru
• Pasien kambuh
Kategori 2 • Pasien gagal
• Putus berobat
17
Penatalaksanaan
18
Penatalaksanaan
19
Penatalaksanaan
20
Hasil Pengobatan
Sembuh
Pengobatan lengkap
Gagal pengobatan
Meninggal
Putus Berobat
21
3
KELUARGA BINAAN
KELUARGA BINAAN
23
Data Demografi Keluarga
No Nama Kedudukan Gender Umur Pendidikan Pekerjaan
dalam keluarga
Laki-laki
Serumah
Pasien
Resiko
Pembinaan
kesehatan internal
keluarga
Keluarga
Masalah
Sarana
kesehatan kesehatan
keluarga
Lingkunan
keluarga
27
FAMILY LIFELINE
Year Life Event
29
Tabel 3.6. Fungsi-fungsi dalam keluarga
FUNGSI-FUNGSI DALAM KELUARGA
31
Tabel 3.6. Fungsi-fungsi dalam keluarga
FUNGSI-FUNGSI DALAM KELUARGA
Ekonomi dan pemenuhan a. menilai sikap dan Keluarga cukup mampu
perilaku keluarga selama memenuhi kebutuhan
kebutuhan:
ini dalam usaha pemenuhan harian dan berusaha untuk
Adalah sikap dan perilaku kebutuhan primer, sekunder melingkapi kebutuhan
keluarga selama ini dalam dan tertier. primer dan sekunder yang
usaha pemenuhan berasal dari orangtua dan
b. menilai gaya hidup dan
kebutuhan primer, sekunder kakak kedua pasien.
prioritas penggunaan uang
dan tertier
Keluarga mengkonsumsi
makanan seimbang namun
kurang olahraga.
32
Tabel 3.6. Fungsi-fungsi dalam keluarga
DATA RISIKO INTERNAL KELUARGA
Perilaku Sikap dan perilaku keluarga yang Kesimpulan Pembina untuk perilaku
menggambarkan perilaku tersebut keluarga
Kebersihan pribadi dan Pasien merupakan seorang tamatan Secara umum, kebersihan pribadi
lingkungan D3, tampilan individual rapi dan pasien dan keluarga sudah cukup
lingkungan cukup bersih. Keseharian baik.
Apakah tampilan individual dan
pasien di rumah membantu pekerjaan
lingkungan bersih dan terawat,
rumah tangga.
bagaimana kebiasaan perawatan
kebersihannya Pintu dan jendela kamar pasien sering
dibuka sehingga cahaya matahari
dapat masuk dan sirkulasi udara
bagus.
Pencegahan spesifik Keluarga mau mengikuti program Perhatian pasien dan keluarga
kesehatan oleh pemerintah dan terhadap pencegahan penularan
Termasuk perilaku imunisasi anggota
memiliki keingintahuan tentang penyakit dinilai baik.
keluarga, ANC, gerakan pencegahan
bagaimana perjalanan dari
penyakit lain yang telah dianjurkan
penyakit TB yang dialami pasien,
(baik penyakit menular maupun tidak
dan pencegahannya, selain itu
menular)
keluarga juga pedulian terhadap
pencegahan penyakit menular
lainnya.
33
Tabel 3.7. Perilaku kesehatan keluarga
DATA RISIKO INTERNAL KELUARGA
Gizi Keluarga Setiap hari ibu pasien memasak Pasien dan keluarganya
dengan menu yang berbeda, dimulai mengkonsumsi makanan seimbang
Pengaturan makanan keluarga, mulai
dari makanan pokok dan sayuran. walaupun kurang konsumsi buah-
cara pengadaan, kuantitas dan kualitas
Pasien tidak rutin mengkonsumsi buahan dan sayur-sayuran.
makanan serta perilaku terhadap diet
buah-buahan dan sayuran. Pasien
yang dianjurkan bagi penyakit tertentu Pasien dianjurkan untuk meningkatkan
mengonsumsi susu setiap hari. Status
pada anggota keluarga status gizinya dengan mengonsumsi
Gizi pasien tergolong gizi kurang
makanan tinggi protein setiap hari
disertai konsumsi buah dan sayur
Latihan jasmani/aktifitas fisik Pasien dan keluarga jarang melakukan Menganjurkan olahraga minimal tiga
olahraga meskipun ketika sedang libur kali seminggu ± 30 menit.
Kegiatan keseharian untuk
bekerja.
menggambarkan apakah sedentary life
cukup atau teratur dalam latihan
jasmani. Physical exercise tidak selalu
harus berupa olahraga seperti sepak
bola, badminton, dsb
34
DATA RISIKO INTERNAL KELUARGA
35
DATA RISIKO INTERNAL KELUARGA
Kebiasaan / perilaku Pasien memiliki kebiasaan Pasien dianjurkan untuk tidak
lainnya yang buruk untuk sering bergadang hampir bergadang. Apabila ada
kesehatan setiap malam hari. kesibukan, maka dianjurkan
Misalnya merokok, minum Ayah pasien seorang perokok diselesaikan sebelum tidur,
alkohol, bergadang, dsb. aktif, merokok 1 bungkus per atau bangun lebih awal.
Sebutkan keseringannya dan hari. Ayah pasien dianjurkan untuk
banyaknya setiap kali dan berhenti merokok.
jenis yang dikonsumsi
Pusat pelayanan kesehatan yang Puskesmas dan praktek dokter swasta Keluarga rutin menggunakan fasilitas
digunakan oleh keluarga kesehatan sesuai dengan
kebutuhannya.
Cara mencapai pusat pelayanan Menggunakan motor Keluarga bisa mencapai tempat
kesehatan tersebut pelayanan kesehatan tanpa ada
kendala kendaraan
Tarif pelayanan kesehatan tersebut Sangat mahal Pasien menggunakan BPJS.
dirasakan Mahal Sebaiknya karena pasien telah
Terjangkau memiliki BPJS, pasien dapat
Murah memanfaatkan fasilitas BPJS yang
Gratis ada untuk berobat.
Kualitas pelayanan kesehatan Sangat baik Baik
tersebut dirasakan Baik
Biasa
Tidak memuaskan
Buruk
37
Tabel 3.8.1. Faktor pelayanan kesehatan
DATA SARANA PELAYANAN KESEHATAN DAN
LINGKUNGAN KELUARGA
Kepemilikan rumah : milik sendiri
Daerah perumahan : padat dan bersih
Karakteristik rumah dan lingkungan Kesimpulan pembina untuk lingkungan
tempat tinggal
Luas rumah : 8 x 16 m2 Cukup
Jumlah orang dalam satu rumah :7 orang Tidak terlalu ramai
Bertingkat
Lantai rumah : keramik
8. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga (PMO) tentang efek samping obat
yang mungkin dapat timbul selama pengobatan.
9. Menjelaskan kepada pasien dan keluarganya tentang pentingnya melakukan tes
mantoux kepada anak-anak yang tinggal serumah dengan pasien, dan memberikan
INH profilaks bila tes mantoux nya (-).
10. Menyarankan kepada keluarga yang tinggal serumah dengan pasien (untuk
dewasa), dan belum terinfeksi TB untuk menjaga daya tahan tubuh dengan
istirahat cukup, makan makanan bergizi, dan olahraga secara teratur.
Rencana Pembinaan Kesehatan
Promotif
11. Menjelaskan kepada pasien pentingnya pemberantasan TB,
sehingga jika ada keluarga atau tetangga yang batuk > 2 minggu
agar memeriksakan diri ke dokter, Puskesmas atau Rumah Sakit.
12. Menjelaskan kepada pasien untuk mengkonsumsi diet tinggi
kalori tinggi protein setiap hari, serta mengkonsumsi buah dan sayur
yang beranekaragam.
13. Mengedukasi pasien mengenai etika batuk sehingga pasien tidak
mem buang dahak sembarangan bila dan menutup mulut ketika
batuk atau bersin.
Rencana Pembinaan Kesehatan
Kuratif
52
II. Kamis / Identifikasi masalah yang terdapat pada - Edukasi mengenai penyakit TB
12-04-2018 keluarga binaan. - Memberikan dukungan penyakit ini
dapat disembuhkan jika berobat teratur
- Penerimaan pasien dan keluarga dan pola hidup sehat.
terhadap penyakit TB masih kurang - Edukasi penggunaan masker agar
tidak menularkan kuman TB ke anggota
- Penggunaan masker yang masih kurang keluarga lainnya. Edukasi cara batuk
- Kebiasaan Ayah merokok di rumah yang benar
- Edukasi pentingnya berhenti merokok
- Kebiasaan jarang olahraga pada ayah pasien serta menganjurkan
- Kebiasaan bergadang hampir setiap periksa dahak
-Edukasi pentingnya berolahraga serta
malam menganjurkan pasien serta keluarga
- Susah makan jika tidak diingatkan untuk berolahraga rutin 2-3 kali
seminggu.
- Ibu terlalu berlebihan menyikapi kondisi -
Edukasi pasien bahwa kebiasaan
penyakit pasien bergadang tidak baik untuk kesehatan
serta imunitas pasien
53
III Selasa / - Diskusi dengan -Memeriksa perkembangan pasien: keluhan
sekarang, apakah terdapat efek samping obat
17-04- keluarga pasien ataupun komplikasi penyakitnya.
54
IV Rabu / - Follow up dari intervensi yang
-Meyakinkan kembali kepada pasien
diberikan, apakah telah sesuai
18-04-2018 tentang pentingnya istirahat cukup (tidak
dengan yang diharapkan atau tidak.
bergadang) serta olahraga teratur
- Pamitan pada pasien dan keluarga
sehingga pasien berupaya untuk
mengubah kebiasaan tersebut.
55
4
Penutup
4.1 Kesimpulan
Daftar masalah:
▻ Pasien menderita TB yang baru diketahui bulan Desember tahun 2017.
▻ Pasien jarang menggunakan masker.
▻ Pasien dan keluarga tidak ada olahraga rutin.
▻ Pasien merasa rendah diri apabila diketahui menderita TB oleh teman kerjanya
sehingga pasien tidak mau memakai masker kerika bekerja.
▻ Pengetahuan pasien dan keluarga mengenai penyakit, tatalaksana, pencegahan, dan
komplikasi mengenai TB masih kurang.
▻ Kebiasaan merokok pada ayah pasien masih ada.
▻ Kebiasaan pasien bergadang hampir setiap malam
▻ Kebiasaan pasien susah makan jika tidak diingatkan
57
Intervensi:
▻ Memberikan OAT kepada pasien dan teratur kontrol ke Puskesmas.
58
BAB 4 PENUTUP
▻ Edukasi tentang pentingnya berhenti merokok pada ayah pasien serta
menganjurkan pentingnya periksa dahak apabila terdapat gejala batuk
lama/berdarah.
▻ Edukasi pasien bahwa kebiasaan bergadang tidak baik untuk kesehatan
serta imunitas pasien
▻ Edukasi mengenai pola makan gizi seimbang serta makan teratur
▻ Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang solusi dari masalah yang
telah teridentifikasi pada pertemuan sebelumnya
▻ Melakukan tanya jawab mengenai solusi yang akan diberikan.
▻ Meminta kesediaan keluarga untuk dapat melakukan solusi yang sudah
direncanakan.
59
4.2 Saran
▻Melakukan skrining TB terhadap keluarga pasien
(riwayat kontak dengan pasien).
▻Pihak puskesmas mengadakan penyuluhan berkala
mengenai penyakit TB paru karena masih banyak
masyarakat yang belum tahu mengenai penyakit TB
paru.
▻Mengaktifkan kader TB untuk menjadi pengawas
minum obat.
▻Melakukan homevisite pada pasien TB yang memiliki
anak balita di dalam rumah 60
DOKUMENTASI KEGIATAN
61
Foto 2. Kondisi Rumah pasien
62
Foto 2. Kondisi Rumah pasien
63
Terimakasih
64