Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDIRI PT.HYUNDAI
OLEH :
JO NAM HEE
1708162
MAGISTER MANAJEMEN_SPS_UPI_2018
PROFIL CHUNG JU-YUNG
• Chung Ju-Yung lahir November 1915 di Asan-Ri, Songjon-myun,
Perfektur Tongchon, Kangwondo, di daerah pegunungan yang
terletak di bagian utara Korea.
• Ju-Yung pernah belajar 3 tahun di sekolah kampung tempat kakeknya
menjadi kepala sekolah. Di sini ia harus menghafal ajaran-ajaran
Konfusius yang ternyata sangat mempengaruhi hidupnya kemudian
dan menjadi falsafah perusahaannya.
• Untuk menghidupi keluarga, ayah dan ibu Ju-Yung bekerja dengan
tekun sejak pagi buta hingga larut malam. Ju-Yung, seperti ayahnya
adalah putra sulung. Ia diharapkan bertanggung jawab mengasuh
ketujuh adiknya kelak
KABUR EMPAT KALI
Di waktu senggangnya yang sangat sempit, anak petani ini pergi ke kantor
pemerintah setempat untuk membaca Koran Dong-a, satu-satunya koran yang bisa
ditemukan di desanya. Berkat Dong-a pula, Chung Ju-Yung larut ke dalam
imajinasi liar tentang masa depannya. Di koran itu ia membaca bahwa sebuah
pelabuhan sedang dibangun di Chungjin yang letaknya ratusan kilometer dari
kampung mereka. Suatu hari, ia kabur dari rumahnya bersama seorang teman.
Mereka bemiat mencari pekerjaan sebagai kuli bangunan di sana.
Tahun itu juga, Ju-Yung mencoba kabur lagi dengan beberapa teman, tetapi sempat
terkejar ayahnya di perjalanan. Beberapa hari kemudian, di koran ia melihat iklan
sekolah akunting. Ia mencuri uang ayahnya sebanyak 70 Won - hasil penjualan sapi
- dan melarikan diri pada malam hari. Sekali ini ia menumpang kereta api ke Seoul.
Sisa uang yang dibawanya cuma cukup untuk membayar sekolah, makanan, dan
pondokan. Ketika itu 10 April 1932.
COBAAN SILIH BERGANTI
• Pemerintahan Jepang di Korea mengambil alih dan menguasai pengadaan bahan
makanan selama masa perang. Toko Ju-Yung ditutup dan ia terpaksa mudik ke
kampungnya.
• Pada 1 Februari 1940, dia mengambil alih manajemen bengkel reparasi mobil "A-Do
Service". Untuk itu, ia harus mengeluarkan semua uangnya dan masih meminjam dari
pelanggan lamanya. Modal seluruhnya 5.000 Won. Namun, baru 5 hari, api melalap
bengkel itu.
• Pada awal 1943, "A-Do Service" milik Chung Ju-Yung dipaksa merger dengan
perusahaan Jepang. Kerja kerasnya selama 3 tahun seakan-akan runtuh dalam sehari.
• Mei 1945 ia terpaksa menjual usahanya di bawah harga kepada seorang pengusaha
Jepang, yaitu cuma 50.000 Won. Namun, siapa sangka 3 bulan kemudian, 15 Agustus
1945 Jepang menyerah tanpa syarat. Sebulan kemudian Ju-Yung sudah kembali ke
Seoul untuk bergabung dengan sebuah usaha peleburan logam sambil menunggu
kesempatan memulai usaha baru.
MELUASKAN USAHA
• April 1946,bersama teman-temannya, Chung Ju-Yung membeli tanah di tengah kota
Seoul. Dia memancangkan papan nama Hyundai Motor Industrial Co.
• 25 Mei 1947 itu ia mendirikan perusahaan konstruksi yang akan menjadi perusahaan
raksasa.
• Dalam 2 tahun berikutnya perusahaan ini memantapkan reputasi sangat baik di antara
3.000 perusahaan konstruksi dalam negeri yang dimonopoli beberapa grup industri
raksasa.
• Januari 1950, Chung Ju-Yung menggabungkan Hyundai Civil Engineering Co.
dan Hyundai Motor Company menjadi Hyundai Engineering & Construction Co. Ltd.
yang menjadi cikal bakal Hyundai Enterprises Group.
• Tahun 1957, ketika Hyundai memperbaiki Pelabuhan Inchon, perusahaan menghadapi
kekurangan peralatan cukup besar.
• berbagai proyek di Korea ditangani Hyundai termasuk pembangunan Jembatan Sungai
Han pada September 1957. Hyundai pun menjadi salah satu dari lima perusahaan
konstruksi terkemuka di Korea.
BELAJAR DARI KEGAGALAN
Hyundai Construction Co. berhasil meraih kepercayaan di luar negeri. Proyek
pertamanya adalah pembangunan jalan raya Pattaninarathiwat di Thailand. Dalam
tendernya, Hyundai mengalahkan 29 perusahaan pesaing dari 16 negara, termasuk
Jerman, Jepang, dan Prancis. Namun, siapa sangka proyek yang dibiayai pemerintah
Thailand itu berakhir dengan kegagalan. Hyundai mengalami kerugian besar sekali.
Soal kegagalan yang dialaminya, Ju-Yung mengatakan, "Kegagalan ini memberi
kita pelajaran bahwa di luar negeri kita harus memecahkan masalah geologi dan
meteorologi yang spesifik dulu sebelum mulai membangun. Selain itu, manusianya pun
berbeda. Kita harus menyesuaikan diri dengan kondisi setempat. Pengalaman buruk
harus diingat. Dengan mengingat kerugian dan kegagalan, kita bisa melakukan
perbaikan. Ingat, mereka yang melupakan kesalahan masa lalu, akan gagal lagi, dan
gagal lagi."
PERUSAHAAN OTOMOTIF TERBESAR DI KOREA