Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
& AUDIT
OLEH :
KELOMPOK 3
1. RENNYTA MONITA
2. MELLA SARI
Purpose & Objective
DEFINISI
Inspeksi adalah upaya deteksi dini dan mengoreksi adanya potensi bahaya di tem
pat kerja yang dapat menimbulkan kecelakaan.
Inspeksi merupakan salah satu cara effektif untuk menilai keadaan tempat kerja a
pakah dalam keadaan aman (safe), sehingga setiap potensi bahaya dapat diidenti
fikasi untuk menentukan prioritas tindakan (koreksi) yang akan diambil.
TUJUAN
Mengidentifikasi kekurangan sarana kerja.
Memperlihatkan kelemahan yang berpotensi menimbulkan bahaya, ke
rugian, kerusakan dan kecelakan.
Mengidentifikasi perilaku kerja seseorang supaya mempunyai safety p
erformance.
Mengidentifikasi apakah tindakan perbaikan memadai.
Mendemonstrasikan kesungguhan atau tekad manajemen. Hal ini aka
n tampak jelas di mata karyawan akan adanya perhatian manajemen t
erhadap K3.
Menciptakan suasana lingkungan kerja yang aman serta bebas dari b
ahaya.
MANFAAT
Untuk mengecek apakah sesuatu bertentangan atau menyimpang dari
program sebelumnya.
Untuk meningkatkan kembali kepedulian keselamatan dilingkungan ka
ryawan.
Mengetahui semua standart keselamatan kerja yang telah ditentukan.
Sebagai bahan utama pengumpulan data guna mengadakan pertemu
an keselamatan kerja atau sidang P2K3.
Untuk menilai kesadaran keselamatan kerja dilingkungan karyawan pe
rusahaan.
Untuk mengukur dan mengkaji usaha serta peranan para supervisor te
rhadap keselamatan kerja (Alkon,1998).
BASIC COMPONENTS
1 KLASIFIKASI INSPEKSI
2 PELAKSANA INSPEKSI
PELAKSANAAN
3 INSPEKSI
4 HAMBATAN INSPEKSI
www.free-powerpoint-templates-design.com
1. KLASIFIKASI INSPEKSI
Intern perusahaan adalah inspeksi yang dilakukan oleh orang yang ber
kepentingan seperti supervisor dan manajemen lini.
Ekstern perusahaan adalah inspeksi keselamatan kerja dilaksanakan ol
eh pegawai pengawas dari instansi pemerintah dan pihak ketiga.
3. PELAKSANAAN INSPEKSI
Frekuensi atau tingkat keseringan inspeksi sangat ditentukan oleh:
Potensi atau resiko bahaya (semakin besar resiko bahaya semakin seri
ng dilakukan inspeksi).
Persyaratan hukum (secara hukum telah ditentukan kapan harus diada
kan inspeksi).
Sejarah kecelakaan (riwayat kecelakaan masa lalu: perawatan, terham
batnya produksi, laporan penyelidikan kecelakaan).
Umur peralatan atau saran produksi (semakin tua semakin sering diins
peksi).
Inspeksi dilakukan dalam 3 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pe
laksanaan dan tahap pelaporan.
1) Tahap Persiapan
Pendahuluan
Contents A Contents
B
Peta inspeksiContents C
You can simply
You can simply
impress your You can simply
Observasi
impress your impress your
audience and add a audience and add a audience and add a
unique zing and
Penelitian
unique zing and unique zing and
appeal to your
Presentations.
Presentations.
appeal to
Koreksiyour appeal to your
Presentations.
Catat ringkas
Laporan lisan
www.free-powerpoint-templates-design.com
3) Tahap Pelaporan
Hirarki Kontrol dinilai dari Paling efektif hingga Paling Tidak Efektif
:
Eliminasi - Secara fisik menghapus bahaya
Substitusi - Mengganti bahaya
Kontrol Teknis - Mengisolasi orang dari bahaya
Kontrol Administratif - Mengubah cara orang bekerja
APD - Melindungi pekerja
Tindakan 3: Kembangkan dan perbarui rencana pengendalian bah
aya
AUDIT INTERNAL
Pemeriksaan oleh perusahaan sendiri tanpa menghilangkan o
bjektifitas
Pelaksanaan tidak terlalu formal
Bertujuan untuk menilai/melakukan evaluasi terhadap program
Memberi masukan kepada manajemen dalam rangka mengem
bangkan sistem manajemen K3
Mempersiapkan untuk pelaksanaan audit eksternal yang akan
dilaksanankan oleh konsultan pihak luar
Pelaksanaan Audit Internal
1. Pembukaan audit
2. Pemilihan petugas auditor
3. Meninjau dokumen dan persiapan audit
4. Pelaksanaan audit
5. Persiapan dan komunikasi laporan audit
6. Penutupan audit dan tindak lanjut audit
AUDIT EKSTERNAL
Audit yang dilakukan oleh badan independen atau konsultan
Pemeriksaan dilakukan secara formal
Tujuan audit untuk menilai secara obyektif terhadap sistem ma
najemen K3
Penilaian oleh badan independen akan memperoleh pengakua
n baik secara nasional maupun internasional
CONTOH: Audit SMK3 Depnaker, Audit OHSAS 18001
PERSONAL AUDITOR
Program dan proses audit dikembangkan oleh staf, yang telah berhasil menyelesaika
n program pelatihan Auditor yang diakui. Semua auditor harus dilatih dan berpengala
man dengan tepat.
Auditor harus independen, objektif dan netral.
Auditor tidak diperkenankan melaksanakan audit terhadap pekerjaan/tugas pribadi
nya.
Auditor harus mengerti benar tugasnya dan berkompeten melaksanakan audit.
Auditor harus mengerti mengenai Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehata
n Kerja Perusahaan.
Auditor harus mengerti mengenai peraturan perundang-undangan dan persyarata
n lainnya yang berkaitan dengan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Kerja d
i tempat kerja.
CONTOH AUDIT TOOL
TERIMA KASIH