Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
muscoloskeletal
1
2
MUSCULOSKELETAL SYSTEM
Bones
Muscles
Cartilages
Tendons
Ligaments
3
SKELETON
Protection
4
PEMBAGIAN BENTUK TULANG
Os pendek
Os panjang
Os berongga
Os tak beraturan
Os pipih
5
SKULL
Cranium
Frontal
Face
Mandible
Parietal
Maxilla
Temporal
Zygoma
Occipital
Nasal bones
6
THORAX
12 pairs of ribs
Sternum
7
SPINAL COLUMN
Cervical: 7 vertebrae
Thoracic: 12 vertebrae
Lumbar: 5 vertebrae
8
PELVIS
Bony ring
Two innominate bones, each made of 3
fused bones
Ilium
Ischium
Pubis
9
LOWER EXTREMITY
Fibula
Tarsals
Metatarsals
Phalanges
10
UPPER EXTREMITY
Shoulder girdle
Scapula
Clavicle
Humerus
Radius
Ulna
Carpals
Metacarpals
Phalanges
11
MUSCLES
Cardiac
12
SKELETAL MUSCLES
Voluntary muscles
Attach to bones by tendons that cross joints
13
SMOOTH MUSCLES
Respiratory tract
Blood vessels
14
CARDIAC MUSCLE
15
JOINTS
16
NURSING MANAGEMENT OF
FRACTURE
17
DEFINISI
18
ETILOGI
• Kekerasan Langsung
kekerasan langsung menyebabkan patah tulang pada
titik terjadinya kekerasan. Sering bersifat fraktur
terbuka dengan garis patah melintang / miring.
• Kekerasan tidak langsung
kekerasan tidak langsung menyebabkan patah tulang
ditempat yang jauh dari tempat terjadinya kekerasan.
Biasanya yang patah adalah bagian yang paling lemah
dalam jalur hantaran vektor kekerasan.
• Kekerasan akibat tarikan otot
patah tulang akibat tarikan otot sangat jarang terjadi.
Kekuatan dapat berupa pemuntiran, penekuakan, dan
penekanan, serta kombinasi ketiganya. (Oswari E,
1993 )
19
JENIS FRAKTUR
20
STADIUM PENYEMBUHAN TULANG
Stasium Satu : Pembentukan Hematoma
23
Stadium Empat : Konsolidasi
25
BERDASAR PERGESERAN ANATOMIS
FRAGMEN TULANG
1. Greenstick, fraktur dimana salah satu sisi tulang
patah sedang sisi lainya membengkok
2. Transversal, fraktur sepanjang garis tengah tulang
3. Oblik, fraktur membentuk sudut dengan garis tengah
tulang
4. Spiral, fraktur memuntir seputar batang tulang
5. Kominutif, fraktur dengan tulang pecah menjadi
beberapa fragmen
26
LANJUTAN JENIS FRAKTUR
28
PRINSIP PENANGANAN FRAKTUR
Reduksi
Immobilisasi
rehabilitasi
29
REDUKSI
30
IMMOBILISASI FRAKTUR
31
CONTOH :
GAMBAR 0.1
32
GAMBAR 0.2
33
GAMBAR 0.3
34
GAMBAR 0.4
35
GAMBAR 0.5
36
GAMBAR 0.6
37
GAMBAR 0.7
38
GAMBAR 0.8
39
GAMBAR 0.9
40
GAMBAR 1.0
41
GAMBAR 1.1
42
GAMBAR 1.2
43
GAMBAR 1.3
44
MEMPERTAHANKAN DAN
MENGEMBALIKAN FUNGSI/ REHABILITASI
Pengkajian status neurovaskuler (peredaran
darah, nyeri pada perabaan dan gerakan)
Kontrol terhadap kegelisahan, ansietas, dan
ketidaknyamanan dengan pandekatan tertentu,
misal; pemberian suport, perubahan posisi,
strategi peredaan nyeri, analgetik
Latihan isometrik, untuk meminimalkan disuse
atropi
Mobilisasi, sesuai batasan terapeutik (ORIF,
gips, traksi)
45
FAKTOR YANG MEMPERCEPAT
PENYEMBUHAN TULANG
Immobilisasi fragmen tulang
Kontak fragmen tulang maksimal
Asupan darah yang memadai
Nutrisi yang baik
Latihan-pembebanan BB untuk tulang panjang
Hormon pertumbuhan, tiroid, kalsitonin, vitamin
D, steroid anabolik
Potensial listrik pada patahan tulang
46
FAKTOR YANG MENGHAMBAT
PENYEMBUHAN FRAKTUR
Trauma lokal ekstensif
Kehilangan tulang
Immobilisasi tak memadai
Rongga atau jaringan diantara fragmen tulang
Infeksi
Keganasan lokal
Penyakit tulang metabolik (misal peny. Paget’s)
Radiasi tulang (nekrosis radiasi)
Nekrosis avaskuler
Fraktur intra artikuler
Usia
Kortikostiroid
47
PERKIRAAN WAKTU IMMOBILISASI UNTUK
PENYATUAN
Fraktur Lamanya dalam minggu
Falang 3- 5
Metakarpal 6
Karpal 6
Humerus:
•Suprakondiler 3
•Batang 8- 12
•Proksimal (impaksi)
3
•Proksimal (pegeseran)
6- 8
Klavikula 6- 10
Vertebra
16
48
LANJUTAN PERKIRAAN WAKTU IMMOBILISASI
Pelvis 6
Femur:
•Intrakapsuler 24
•Intratrokanterik 10- 12
•Batang
18
•Suprakondiler
12- 15
Tibia:
•Proksimal
8- 10
•Batang
14- 20
•maleolus
6
Kalkaneus
12- 16
Metatarsal
6
Falang (jari kaki)
3
49
KOMPLIKASI FRAKTUR
Komplikasi awal
Syok
Emboli lemak
Sindrom kompartemen
Komplikasi yang berhubungan dengan fraktur:
infeksi, trombo emboli,
Komplikasi lambat
Malunion
Nekrosis avaskuler tulang
Reaksi terhadap alat fiksasi interna
50
NURSING CARE PROCESS
Assessment
Nursing diagnosis
Intervension
Implementasion
evaluasion
51
ASSESSMENT
52
NURSING DIAGNOSIS
54
RISK FOR INJURY
Kaji terjadinya kerusakan neurovaskuler:
Bertambah nyeri
Suhu kulit dingin
Menurunya kemampuan motoris
Sensasi yang tidak normal
Berkurangnya pengisian kapiler
Ajarkan mengenal tanda dan gejala kerusakan neurovaskuler
Kaji terjadinya kerusakan kulit:
Abrasi kulit, titik nyeri gips
Keluarnya pus, sensasi iritasi
Ajarkan mengenal tanda dan gejala kerusakan kulit
Dorong latihan aktif dan rentang gerak bagian tubuh yang tidak
diimmobilisasi
Dorong latihan isometrik otot yang tidak diimmobilisasi
55
IMPAIRED GAS EXCHANGE
57
IMPAIRED SKIN INTEGRITY
60
FRAKTUR RADIUS ULNA TERPASANG
IMPLANT
61