Você está na página 1de 15

BAB 15

MENERIMA DAN MELANJUTKAN


PENUGASAN
&
BAB16
STRATEGI AUDIT MENYELURUH
MENERIMA DAN
MELANJUTKAN PENUGASAN

Bab ini membahas kewajiban auditor


dalam rangka menerima penugasan
dari klien baru (engagamen
acceptance) atau melanjutkan
penugasan dari klien lama
(engagamen continuance)
Kewajiban auditor:
Mengindentifikasi dan menilai faktor
resiko yang relevan dalam
menentukan apakah auditor
menerima(accept) atau menolak
(declinen) penugasan audit tersebut.
Menyepakati dan
mendokumentasikan syarat syarat
perikatan(terms of the engagement)
Proses kenerima/ melanjutkan/
menolak penugasan
• ya
Apkah KAP
mempunyai SDM.
Apkah KAP
independen?
Jika menerima
pengasan., Terima/
Waktu kompetensi Ada benturan apakh resikony lanjutkan?
yang memadai untuk acceptable?
menangani penugasan
kepentingan?
tsbt?

Dokumentasi seluruh prosedur dan bagaimana ancaman / issues diatasi


stop

Prakondisi Ada Spakati Tanda tangni


audit di pembatasan syarat syarat
penuhi lingkup? perikatan? perikatan
Sebelum KAP memutuskan untuk menerima atau
mempertahankan suatu penugasan, auditor harus:

1) Memutuskan dapat diterimanya kerangka


pelaporan keuangan yang di usulkan atau
digunakan entitas
2) Menilai apakah KAP dapat mentaati ketentuan
etika relevan ;
3) Dapat persetujuaan dari manajemen bahwa ia
memahami sepenuhnya akan tanggung
jawabnya berkenaan dengan :
Lanjutan......
 Penyusunan laporan keuangan entitas
 Pengendalian internal
 Memberikan akses kepada auditor terdiri
dari semua informasi relevan dan semua
informasi tambahan yang dapat di minta
auditor
 Prosedur yan menerima dan melanjutk
penugasan
Menerima penugasan
Langkah pertama dalam proses menerima
menerima /melanjutkan klien adalah
menilai kemampuan KAP melaksanakan
penugasan dan risiko, dan memberi
pertanyaan
Pengecekan latar belakang

• Untuk memastikan bahwa informas yang


di peroleh dari entitas memang akurat,
lihat ketersediaan informasi dari pihak
ketiga untuk mevalidasi aspek penting
dalam penilaian risiko. Langkah sederhana
ini dapat menghindari msalah masalah di
kemudian hari.
LAMPIRAN 1 menggunakan bahasa
international, sedangkan pada lampiran
2 menggunakan bahasa Indonesia.
Dalam pembahasan lampiran tersebut
mengenai surat perikatan audit (Kertas
Surat KAP) yang berisi tentang
mengaudit laporan keuangan dengan
tujuan memberikan opini atas laporan
keuangan.
Lanjutan,…….
Kemudian dalam Kertas surat KAP tersebut terdapat tanggung jawab auditor
yang berkenaan dengan mematuhi kewajiban etika serta merencanakan audit
untuk memperoleh asurans yang layak terhadap laporan keuangan yang salah
saji material.

Tanggung jawab manajemen


Audit dilaksankaan atas dasar bahwa Direksi dan Dewan Komisaris mengakui
serta memahami bahwa mereka bertanggung jawab:
 Atas pembuatan & penyajian laporan keuanagan secara wajar sesuai
dengan IFRS
 Atas pengendalian internal diperlukan untuk laporan keuangan bebas dari
salah saji material
 Memberikan kepada auditor tentang:
I. Akses informasi yang relevan mengenai laporan keuangan
II. Akses yang tidak terbatas kepada orang-orang didalam perusahaan
yang diperukan untuk memperoleh audit
BAB 16 {STRATEGY AUDIT MENYELURUH}
Bagan Proses Audit

• Tahap Menilai Resiko (Risk assessment)


Kegiatan Tujuan Dokumentasi
kegiatan pra Putuskan faktor resiko
penugasan terima/tolak independensi
penugasan surat perikatan

Rencanakan Strategi Materialitas


audit menyeluruh diskusi tim audit
dari rencana strategi audit
audit menyeluruh
ISA 300 (Rencana Audit & Strategi
Audit secara Menyeluruh)
• Alinea 4 menegaskan tujuan auditor ialah merencanakan audit yang efektif
• Alinea 5 Partner yang memimpin penugasan & anggota-anggota utama wajib
dilibatkan dalam perencanaan audit
• Alinea 7 Auditor wajib menyusun strategi audit secara menyuluruh menjadi
petunjuk pengembangan audit
• Alinea 8 menyusun strategi audit secara menyuluruh, auditor wajib untuk:
a. Identifikasi ciri-ciri penugasan
b. Memastikan tujuan pelaporan dalam hal penugasannya
c. Memperhitungkan hasil dari pra-penugasan auditor
d. Memastikan waktu, & luasnya SDM untuk pelaksanaan penugasan
• Alinea 9 Auditor wajib mengembangkan rencana audit
• Alinea 10 Auditor wajib mengubah strategi & rencana audit secara menyeluruh
• Alinea 11 Auditor wajib merencanakan sifat, waktu, dan mereview pekerjaan
anggota tim
• Alinea 15 Auditor wajib melaksanakan audit dengan profesional
Perencanaan Audit
Perencanaan Audit bukanlah tahap yang berdiri sendiri dari suatu audit tersebut. Adapun
perencanaannya dilaksanakan pada 3 tahap audit:
1. Menilai resiko
2. Menanggapi resiko
3. Pelaporan

Manfaat dari pada perencanaan audit:


 Anggota tim dapat belajar dari Partner inti yang berpengalaman
 Penugasan diorganisasi & dikelola secara baik
 Dapat mengantisipasi, serta menyelesaikan masalah tepat pada waktunya.
 Dokumentasi audit dapat direview
 Pekerjaan oleh orang lain dapat dikoordinasikan

Perencanaan audit dibagi dengan dua tingkatan:


1) Overall audyt strategy Awal Penugasan Disesuaikan dengan Informasi.
Adapun informasi yang diperoleh dari:
 Pengalaman di masa lalu
 Pembahasan dengan klien mengenai perubahan2 priode yang lalu (hasil operasi perusahaan)
 Penugasan lain untuk klien dalam priode itu
 Pembahasan & pertemuan dengan anggota tim audyt
 Sumber-sumber eksternal, seperti; artikel koran, majalah & internet
Lanjutan…………………
2) Rencana audit terinci prosedur penilaian resiko spesifik direncanakan & adanya
Informasi mengenai resiko yang dinilai untuk memberikan tanggapan audit yang
tepat.

Menyusun Strategi Audit Menyuluruh


Strategi audit menyuluruh mendokumentasikan sebuah keputusan yang berasal dari
pada langkah-langkah perencanaannya:

Langkah-langkah dasarnya Penjelasan

Cara memulainya  Lakukan kegiatan pra-penugasan


 Mengumpulkan informasi entitas secara relevan
 Menjadwalkan pertemuan tim Audit dengan Partner

Menilai resiko & memberikan  Tentukan materialitas untuk laporan keuangan secara
tanggapan keseluruhan
 Tentukan sifat & luasnya prosedur penilaian resiko
 Sesudah resiko dinilai pada tingkat laporan keuangan,
kemudian membuat tanggapan secara keseluruhan
Mengomunikasikan Rencana audit
ISA 260 alinea A 15 : menegaskan kewajiban auditor untuk mengomunikasikan rencana
audit dengan TCWG (Those Charged With Governence) mengenai lingkup & penjadwalan
waktu auditnya.
Komunikasi mengenai lingkup & penjadwalan waktu audit yang direncanakan dapat
membantu manajemen dan TCWG dalam hal:
1. Memahami konsekuensi pekerjaan auditor
2. Membahas maasalah resiko & konsep materialitas dengan auditor
3. Mengidentifikasi area, dimana manjemen/TCWG meminta auditor melakukan
prosedur tambahan

Bahkan dialog ini dapat membantu auditor mengembangkan pemahaman yang lebig baik
mengenai entitas & lingkungannya. Adapun yang dapat dipertimbangkan auditor untuk
dikomunikasin adalah:
 Saran auditor dalam menghadapi salah saji yang material
 Pendekatan auditor terhadap pengendalian intern
 Penerapan materialitas dalam konteks audit

Você também pode gostar