Você está na página 1de 35

26/12/2018

26/12/2018 11
Bioethics Social –Culture & Law Inter Religions
Behavior Pancasila
1. Philosophy
1. - Anthropology 1. Norms
2. Ethics in  State-philosophy
(Medical anthrop)
 Services - Sociology 2. Declarations  Inter-religions
 Research (Social Medicine) 3. Laws/Acts Studies
 Education 2. - Emotion
4. Regulations
 Business - Life style & risk
3. Professionalism - Interpersonal
relationship
- Professional Behavior

Respect for differences and social sensitivity

Bioethics & Humanities

Philosophy, Religions, Law, Civics/Pancasila

2
Etika
Etika merupakan bagian filsafat
yang meliputi hidup baik, menjadi
orang yang baik, berbuat baik dan
menginginkan hal baik dalam
hidup

26/12/2018 3
Etika
Etika, mengandung permusyawaratan
dan argumen eksplisit untuk
membenarkan tindakan tertentu,
membahas asas-asas yang mengatur
karakter manusia ideal atau kode etik
profesi tertentu.

26/12/2018 4
Etika
Etika adalah pedoman berbuat sesuatu
dengan alasan tertentu. Alasan tersebut
sesuai dengan nilai tertentu dan
pembenarannya. Etika penting karena
masyarakat selalu berubah, sehingga
kita harus dapat memilih dan
menyadari kemajemukan (norma) yang
ada .
26/12/2018 5
Moralitas
 Moralitas adalah pandangan tentang
kebaikan/kebenaran dalam masyarakat. Suatu
hukum dasar dari masyarakat yang paling
hakiki dan amat kuat. Suatu perbuatan benar
atas dasar suatu prinsip. Merujuk pada
perilaku yang sesuai dengan "kebiasaan atau
perjanjian rakyat yang telah diterima", sesuai
nilai dan pandangan hidup sejak masa kanak-
kanak, tanpa permusyawaratan.
26/12/2018 6
Ciri khusus moralitas
Normaprinsipil, esensiil bagi
kebahagiaan masyarakat dan tradisi
budaya.
Hukum universal
Normal rasional
Menyangkut (kebahagiaan) orang
lain
26/12/2018 7
Bioetika.
 Bioetika adalah studi interdisipliner tentang
problem yang ditimbulkan oleh
perkembangan di bidang biologi dan ilmu
kedokteran, pada skala mikro maupun
makro, termasuk dampaknya terhadap
masyarakat luas serta sistem nilainya, masa
saat ini dan masa mendatang.

26/12/2018 8
Bioetika
 Bioetika merupakan pandangan lebih
luas dari etika kedokteran karena begitu
saling mempengaruhi antara manusia
dan lingkungan hidup. Bioetika
merupakan ”genus”, sedangkan etika
kedokteran merupakan ”spesies”.

26/12/2018 9
Unsur etika
 Nilai :
 Pra-moral : tidak/belum merujuk pada suatu
norma konkrit perilaku manusia; misal :
kesehatan, kehidupan, integritas fisik,
seksualitas.
 Moral : mengharuskan manusia
melakukan/merujuk sesuatu tindakan
konkrit pada suatu norma konkrit; misal :
kesetiaan yakni utk menepati janji, keadilan
yakni kesediaan menghargai hak orang lain.
26/12/2018 10
Unsur etika
 Norma = prinsip dasar :
 Proposisi (“dalil”) pemindah nilai ke tingkat
kehidupan konkrit, baik fungsi positif atau
negatif.
 Ungkapan teknis pengalaman etis manusia
 Generalisasi relevan tentang apa yang secara
normal relevan.

26/12/2018 11
Pembagian teori etika
 Ditinjau dari segi inti :
 Etika kebijaksanaan :
 Dasar agama/kepercayaan : moralitas agama
non-samawi.
 Dasar filsafat : etika kebahagian (Yunani).

 Etika kewajiban :
 Dasar agama : moralitas agama samawi (etika
teonom)
 Dasar filsafat : Immanuel Kant (etika otonom).

26/12/2018 12
Pembagian teori etika
 Ditinjau dari segi metodologisnya :
 Etika Substantif
 Dasarnya etika kebijaksanaan atau etika
kewajiban.
 Etika Prosedural :
 Dasar Keadilan
 Dasar Komunikasional

26/12/2018 13
Pembagian teori etika
 Ditinjau dari segi subyek pelaksananya :
 Etika maksim (prinsip subyektif bertindak, sikap dasar
hati nurani ketika bersikap-tindak-perilaku-konkrit).
 Misalnya etika kebijaksanaan. Bisa dilihat konteksnya
seperti tanggungjawab) dapat memperlihatkan watak
seseorang dan dapat membedakan antara legalitas dan
moralitas.
 Etika norma-norma
 Dasarnya ialah peraturan-peraturan (hukum) sehingga
tak bisa membedakan legalitas - moralitas.
26/12/2018 14
Teori hidup baik
 Teori ini mendasari nilai-nilai kenapa manusia
berbuat sesuatu yang dipandang etis.
Hidup baik dapat menurut pasien (masuk dalam
“patients preferences” dan “quality of life”) namun
dalam hal ini ditujukan pada diri dokter sebagai
mahluk otentik yang eksis dalam dirinya di
tengah perubahan cepat masyarakat dan ilmu-
pengetahuan-teknologi kedokteran di dunia
(relevan mendasari “contextual features”)
26/12/2018 15
Hidup baik atau bermakna
bila terdapat :
1. Mencapai rasa nikmat
2. Cinta menyatu ke Illahi, (Sufisme
Islam, Kejawen) atau Cinta kepada
Tuhan
3. Kebahagiaan
4. Kebajikan/keutamaan
5. Hindari perasaan sakit
26/12/2018 16
6. Relamenyatukan diri dengan (hukum)
alam sebagai sunatullah
7. Mengikuti hukum kodrat (cinta kepada
Tuhan plus keutamaan)
8. Not having, but being
9. Kebebasan/otonomi subyek sebagai
sumber moralitas
10. Pandangan dunia
26/12/2018 17
Medical
Indication JENIS KAIDAH DASAR BIOETIKA

Beneficence Non Maleficence Autonomy Justice

Cara =
Pembenaran Moral (Deduktif Logis)

Ciri = Keputusan Etik


Menyatu Dgn Hukum
Berkonteks Pasien
Kaidah Dasar Moral
1. Tindakan berbuat baik (beneficence)
 General beneficence :
melindungi & mempertahankan hak yang lain

 mencegah terjadi kerugian pada yang lain,
 menghilangkan kondisi penyebab kerugian pada yang
lain,
 Specific beneficence :
 menolong orang cacat,
 menyelamatkan orang dari bahaya.
 Mengutamakan kepentingan pasien
 Memandang pasien/keluarga/sesuatu tak hanya sejauh
menguntungkan dokter/rumah sakit/pihak lain
 Maksimalisasi akibat baik
 Menjamin nilai pokok
26/12/2018 19
2. Tidak merugikan atau nonmaleficence /primum non nocere
 Sisi komplementer beneficence dari sudut pandang pasien, seperti
Tidak boleh berbuat jahat (evil) atau membuat derita (harm)

pasien
 Minimalisasi akibat buruk

 Kewajiban dokter untuk menganut ini berdasarkan hal-hal :


 Pasien dalam keadaan amat berbahaya atau berisiko hilangnya
sesuatu yang penting
 Dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan tersebut

 Tindakan kedokteran tadi terbukti efektif

 Manfaat bagi pasien > kerugian dokter (hanya mengalami risiko


minimal).
 Norma tunggal

26/12/2018 20
3. Keadilan
 Treat similar cases in a similar way = justice within morality.
 Memberi perlakuan sama untuk setiap orang (keadilan
sebagai fairness).
 Memberi sumbangan relatif sama terhadap kebahagiaan
diukur dari kebutuhan mereka (kesamaan sumbangan sesuai
kebutuhan pasien yang memerlukan/membahagiakannya)
 Menuntut pengorbanan relatif sama, diukur dengan
kemampuan mereka (kesamaan beban sesuai dengan
kemampuan pasien).
 Tujuan : Menjamin nilai tak berhingga setiap pasien sebagai
mahluk berakal budi (bermartabat), khususnya : yang-hak
dan yang-baik
 Manusia satu-satunya mahluk berakal budi, bukan mesin
biologis atau suatu shell berisi penuh artificial intelligent.
Berakal budi artinya otonom, berkehendak bebas secara
sadar, tanpa tekanan apapun.
26/12/2018 21
Jenis Keadilan :
 Komparatif : perbandingan antar kebutuhan
penerima
 Distributif : membagi sumber
 Setiap orang andil yang sama
 Setiap orang sesuai dengan kebutuhannya
 Setiap orang sesuai upayanya.
 Setiap orang sesuai kontribusinya
 Setiap orang sesuai jasanya
 Setiap orang sesuai bursa pasar bebas
 Sosial : kebajikan melaksanakan dan memberikan
kemakmuran dan kesejahteraan bersama

26/12/2018 22
4. Otonomi (self-determination)
Kebebasan bertindak, memutuskan
(memilih) dan menentukan diri sendiri
sesuai dengan kesadaran terbaik bagi
dirinya yang ditentukan sendiri tanpa
hambatan, paksaan atau campur-tangan
pihak luar (heteronomi), suatu motivasi
dari dalam berdasar prinsip rasional atau
self-legislation dari manusia
26/12/2018 23
Otonomi tindakan/pemikiran =
otonomi individu, yakni kemampuan
melakukan pemikiran dan tindakan
(merealisasikan keputusan dan
kemampuan melaksanakannya), hak
penentuan diri dari sisi pandang
pribadi

26/12/2018 24
Menghendaki, menyetujui, membenarkan,
mendukung, membela, membiarkan
pasien demi dirinya sendiri = otonom
(sebagai mahluk bermartabat)
Didewa-dewakan , yang individualismenya

26/12/2018 25
 Kaidah ikutannya ialah : Tell the truth,
hormatilah hak privasi, lindungi informasi
konfidensial, mintalah consent untuk
intervensi diri pasien; bila ditanya, bantulah
membuat keputusan penting.
 Erat terkait dengan doktrin informed-
consent, kompetensi (termasuk untuk
kepentingan peradilan), penggunaan
teknologi baru, dampak yang dimaksudkan
(intended) atau dampak tak laik-bayang
(foreseen effects), letting die.
26/12/2018 26
Prinsip turunan Kaidah Dasar Moral
1. Berani berkata benar/kejujuran
(veracity) : truth telling
2. Kesetiaan (fidelity) : keep promise
3. Privacy (dari otonomi dan
beneficence), derivat otonomi, misal :
mencegah penyesatan terhadap
pasien
26/12/2018 27
 Konfidensialitas.
 Menghormati kontrak (perjanjian)
 Ketulusan (honesty) : tidak menyesatkan
informasi kepada pasien atau pihak ketiga seperti
perusahaan asuransi, pemerintah, dll.
 Menghindari membunuh Menghormati privasi
pasien. Ciri lain : menyembunyikan identitas
pada presentasi kasus, tidak bergosip, membuka
sebagian rahasia kepada orang yang peduli
seperti anggota keluarga, sahabat/kerabat, pers;
membiarkan informasi peka pada catatan medik,
membuka demi pihak ketiga, peringatan kepada
partner (kewajiban atau harus minta ijin terlebih
dahulu). dll
26/12/2018 28
Ketegaran KDM
 Legalisme (prinsip moral tergantung pada
hukum/nilai utama lainnya)
 Absolut
 Prima facie (prinsip harus dipatuhi, namun dapat
bertukar sejauh ada kepentingannya seperti
prinsip lain yang lebih kuat atau ada alasan kuat
untuk pengecualiannya)
 Relatif
 Antinomianisme (prinsip moral tidak tergantung
pada hukum/nilai utama lainnya)
26/12/2018 29
Unsur kesadaran moral dokter
 Kewajiban mutlak yang membebani dokter
 Pelaksanaan kewajiban mengikat setiap
dokter
 Kewajiban tersebut masuk akal dan layak
disetujui
 Mengambil keputusan melaksanakan
kewajiban tadi atau tidak adalah tanggung
jawab dokter tersebut
 Dokter ,sekaligus menentukan nilai dirinya
sendiri
26/12/2018 30
Struktur moral dokter
 Kewajiban moral bersifat mutlak
 Rasionalitas
 Tanggungjawab subyektif seorang
dokter

26/12/2018 31
Resume
 Bioetika kedokteran merupakan salah satu etika
khusus dan etika sosial dalam kedokteran yang
memenuhi kaidah praksiologik (praktis) dan
filsafat moral (normatif) yang berfungsi sebagai
pedoman (das sollen) maupun sikap kritis
reflektif (das sein), yang bersumber pada 4
kaidah dasar moral beserta kaidah turunannya.
Kaidah dasar moral bersama dengan teori etika
dan sistematika etika yang memuat nilai-nilai
dasar etika merupakan landasan etika profesi
luhur kedokteran.
26/12/2018 32
 Pemahaman awal kaidah dasar moral akan
menimbulkan kesadaran moral, yang dengan
latihan dan paparan terhadap kasus-kasus
kedokteran yang sebelumnya dan berkembang di
masa mendatang diharapkan akan membekali
kemampuan reflektif-analitik dokter, termasuk
mahasiswa kedokteran, yang dengan mekanisme
pendidikan dalam rangka saling mengingatkan
terus menerus dan mencegah penyimpangan (amar
ma’ruf – nahi mungkar) antar anggota profesi pada
akhirnya akan menumbuhkan tangungjawab etis
sesuai dengan moralitas profesi kedokteran

26/12/2018 33
 Tanggungjawab etis yang merupakan
suara hati seorang dokter akan
mempertahankan perilaku etis seluruh
anggota profesi agar korps dokter ke
depan tetap merupakan profesi mulia
dengan setiap anggotanya masing-
masing memiliki kesucian hati nurani.

26/12/2018 34
Terimakasih

26/12/2018 35

Você também pode gostar