Você está na página 1de 12

APK

APK 1
• Skrining kontak pertama
1. Visual dan verbal
2. Visul dengan mengamati keadaan umum,
ekspresi rasa kesakitan, pucat, ikterus, sianosis,
sesak nafas.
3. verbal dengan cara menganamnesa keluhan
utama untuk membantu mengarahkan pasien
sesuai dengan kebutuhannya.
Elemen Penilaian APK.1.

1. Skrining dilakukan pada kontak pertama didalam atau di luar rumah sakit.
2. Berdasarkan hasil skrining ditentukan apakah kebutuhan pasien sesuai
dengan misi dan sumber daya rumah sakit.
3. Pasien hanya diterima apabila rumah sakit dapat menyediakan pelayanan
yang dibutuhkan pasien rawat inap dan rawat jalan dengan tepat.
4. Ada cara untuk melengkapi hasil tes diagnosis berkenaan dengan
tanggung jawab untuk menetapkan apakah pasien diterima, dipindahkan
atau di rujuk.
5. Ada kebijakan yang menetapkan bahwa skrining dan tes diagnosa yang
mana merupakan standar sebelum penerimaan pasien.
• Skrining di unit layanan
1. Setiap pasien yang masuk ke RS harus menjalani
skrining .
2. Metode Skrining dilaksanakan melalui kriteria triase,
evaluasi visual atau pengamatan, pemeriksaan fisik
seperti raba nadi, tekanan darah,suhu atau hasil dari
pemeriksaan fisik, psikologi, laboratorium klinik,
diagnostik imaging sebelumnya.
3. Skrining dilaksanakan secara Triase, berdasarkan
tingkat kegawatan dengan memberi kode warna.
Gawat Darurat -MERAH. Pasien mengalami cedera
mengancam jiwa yang kemungkinan besar dapat hidup bila
ditolong segera.Pelayanan segera kurang dari 5 menit.
• Bunyi nafas ngorok atau gargling
• Trauma atau luka bakar multiple daerah wajah sampai leher
• Gcs < 8
• Perdarahan lebih dari 2 liter
• Rr lebih dari 40 x/mnt
• Spo2 < 90%
• Cianosis
• Capillary reffil > 3 detik
• Acral dingin
•Nadi teraba halus
•Td sistolik < 90 mmHg atau > 160 mmHg
•Suhu 390c disertai penurunan kesadaran
•Cedera kepala berat ( korban tidak sadar )
•Luka dada terbuka dan luka hancur pada abdomino pelvic
•Serangan jantung ,stroke,heat stroke,hipotermi berat
•Kemungkinan fraktur vertebrae cervical
•Luka bakar pada mata dan mengenai saluran pernafasan
•Fraktur femur dan fraktur tanpa pulsus distal
Pasien dengan kriteria triase merah diobservasi
maksimal 2jam, dengan pengawasan ketat dan
setelah kondisi pasien stabil selanjutnya pasien
di rawat atau di rujuk ke Rumah Sakit lain
Darurat tidak gawat dan gawat tidak darurat -kuning.
Pasien memerlukan tindakan defintif tetapi tidak ada
ancaman
jiwa segera. Dan pasien mengalami ancaman jiwa tetapi
tidak
memerlukan tindakan definitive ,pelayanan kurang dari 10
menit
•bunyi nafas vesicular
•perdarahan kurang dari 2 liter
•GCS > 8
•Capillary refil timel < 2 detik
•RR lebih dari 24 x/mnt
•Acral hangat
•Nadi teraba
•TD sistolik > 80 mmHg
•Luka bakar hebat
•Cedera spina cervical
•Korban sadar dengan cedera kepala serius
•Cedera bagian belakang
•Intoksikasi chamical
Tidak gawat tidak Darurat -HIJAU.
Pasien mendapat cedera minimal, dapat berjalan dan
menolong diri sendiri atau mencari pertolongan.
Pelayanan 15-30 menit
• Suhu 38-38.5
• Td 120/80 mmHg
• Nadi 80-100x/mnt
• Capillary reffil time < 2 detik
• Minor bleeding
• Fraktur dan cedera jaringan lunak minor
• Luka bakar moderat dan minor
Expextant (0)-HITAM.
Pasien mati atau cedera fatal yang jelas dan
tidak mungkin diresusitasi.
• Tidak ada nadi + respirasi
• Gambaran ecg flat
• Pupil dilatasi lebih dari 9mm

Você também pode gostar