Você está na página 1de 13

AGAMA ISLAM II

08125261916
1. Pendahuluan
2. Iman Sebagai Anugerah dan Hidayah
3. Hubungan Antara Iman dan Taqwa
4. Eksistensi Tuhan
5. Iman Kepada Allah
6. Iman Kepada Malaikat
7. Iman Kepada Rosul
8. Iman Kepada Kitab-kitab Allah
9. Iman Kepada Qadla dan Qadar
10. Iman Kepada Hari Akhir
 Pustaka
 Nasrudin Razak, 2001. Dienul Islam, Al-Ma’arif, Bandung
 Mahmut Syalthut, 1980. Islam Aqidatun wa Syariatun,
Darul Kutub, Beirut
 Hasbi Ash-shiddiqi, 2001. Al- Islam. Pustaka Rizki Putra,
Semarang
 Sayyid Sabiq, 2001. Aqidah Islam Pola Hidup Manusia
Beriman, CV. Diponegoro, Bandung
 M. Imadudin A.Rachim, 1990. Kuliah Tauhid, Yaasin,
Bandung.
Iman Sebagai Anugerah dan Hidayah
Iman ---- Aamana --- Yu’minu ---- iimanan artinya :
percaya yaitu sifat dan sikap membenarkan sesuatu
atau menganggap sesuatu sebagai benar. Jika
menganggap sesuatu sebagai benar, maka
anggapan tersebut akan selamanya benar jika dalam
proses perjalanan seseorang tidak terjadi reduksi
anggapan tersebut. ---- tetap benar.
Indikator iman menurut al-Ghazali adalah:
Tasdiiqun bi al-qalbi, qaulun bi al-lisaan dan amalun
bi al-arkaan
Dalam menjalani hidup, setiap orang memiliki berbagai
macam kepercayaan yang ada di dalam dirinya:
1. Kepercayaan dalam hidup sehari-hari; ini terjadi
awalnya begitu saja, kemudian dilakukan pembuktian
2. Kepercayaan dalam ilmu pengetahuan;
- Postulat --- kebenaran yang telah diterima
sebelumnya secara mutlak
- Asumsi, - Teori, - Hipotesa
3. Kepercayaan dalam filsafat.
Menurut al-Farabi: filsafat adalah ilmu pengetahuan
tentang alam yang maujud dan bertujuan menyelidiki
hakekat yang sebenarnya.
- Materialisme
- Rasionalisme
- Empirisme, dll
4. Kepercayaan dalam Agama, menurut agama
sumber pangkal nilai adalah kebenaran, dimana
kebenaran itu sendiri adalah asal dan tujuan.
Dan kebenaran mutlak adalah Tuhan (kebenaran
Tuhan) --- Ex: Aristotelian
Manusia adalah makhluk penacari kebenaran ----
----lewat bertanya.
WP. Tolley berkata : our questions are endless
Al-insaan al-hayawan an-naatiqu
Manusia adalah makhluk atau maa siwallah
Makhluk :
- biotik (makhluk hidup)
- a biotik (makhluk tak hidup)
Menurut Ibnu Sina --- pada makhluk hidup
dijumpai adanya beberapa kesanggupan:
1. Makan
2. Tumbuh
3. Berkembang biak
4. Mengamati hal-hal yang istimewa
5. Bergerak dibawah kehendak
6. Mengetahui hal-hal yang umum
7. Memiliki kehendak yang bebas
Pada hewan : 1, 2, 3, 4, dan 5
Pada manusia : 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7
Untuk dapat melakukan berbagai kesanggupan tersebut
makhluk hidup diberi petunjuk (hidayah) yang dikategorikan:
1. Hidayah al-ilhami (instinct)
2. Hidayah al-hawasi (indra)
3. Hidayah al-aqli (akal budi)
4. Hidayah al-adyani (agama)
5. Hidayah at-taufiqi (agama sebagai petunjuk)
Secara hirarkhis semakin ke atas semakin rendah
Hidayah-hidayah tersebut ada yang given, dan ada yang
harus diperjuangkan sungguh-sungguh (lihat al-Ankabuut
ayat 69)
Iman yang dimiliki oleh seseorang timbul karena yang
bersangkutan memiliki aqidah

Aqidah === aqada --- ya’qidu --- aqdan (jama’nya aqiidatun atau
aqaidun) artinya simpul, ikatan, perjanjian yang kokoh dan kuat,
dengan demikian seseorang akan memiliki kepercayaan yang kuat
jika terdapat simpul, ikatan atau perjanjian yang kokoh dan kuat.

Menurut Hasan al-Banna :


Aqidah adalah beberapa perkara yang diyakini kebenarannya oleh
hati, mendatangkan ketenteraman jiwa, menjadi keyakinan yang
tidak tercampur sedikitpun dengan keragu-raguan.
Berdasarkan definisi di atas, maka untuk
memahami aqidah terdapat beberapa hal
penting yang dapat disimpulkan :
1. Setiap manusia memiliki “fitrah” untuk
meyakini kebenaran dengan potensi yang
dimilikinya --- kemudian diuji dengan indra
dan akalnya. (lihat an-Nahl : 78)
2. Keyakinan itu harus bulat dan penuh, tidak
berbaur dengan kesamaran dan keraguan.
(lihat al-Hajj : 54)
3. Keyakinan itu harus mampu
mendatangkan ketenteraman jiwa
kepada orang yang meyakininya. (lihat
Ali Imran :159 dan an-Nisa’ : 142 – 143)
4. Jika seseorang telah meyakini suatu
kebenaran, maka konsekwensinya ia
harus sanggup membuang jauh-jauh
segala hal yang bertentangan dengan
kebenaran yang diyakininya.
Kebenaran : kesesuaian antara
pernyataan tentang sesuatu dengan
kenyataan itu sendiri
 "Dan Dialah yang telah menciptakan malam
dan siang, matahari dan bulan. Masing-
masing dari keduanya itu beredar di dalam
garis edarnya." (Al Qur'an, 21:33)
 "Dan matahari berjalan di tempat
peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang
Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." (Al
Qur'an, 36:38)
 "Demi langit yang mempunyai jalan-jalan."
(Al Qur'an, 51:7)

Você também pode gostar