Você está na página 1de 18

Penyakit Menular Seksual

“Klamidia”
Anggota Kelompok :
-Alya Nabila
-Amalia Fitri
-Anak Agung Ayu V
-Annida Luthfi
-Fadhil Akbar
-Karina Sukardi
-Rifky Dwiandhara
-Ristika Nuraini
Apa Itu Klamidia ?
• Klamidia merupakan salah satu penyakit menular
seksual yang paling sering terjadi di Amerika.
Penularannya sangat mudah terjadi karena klamidia
seringkali tidak menimbulkan gejala apapun dan
dengan demikian baik orang yang terinfeksi maupun
pasangannya tidak mengetahui bahwa mereka
terinfeksi. Bahkan sekitar 75% wanita dan 50% pria
terinfeksi penyakit ini tanpa mengalami gejala apapun.
Penyebab Klamidia
• Penyakit Klamidia disebabkan oleh bakteri Chlamydia
trachomatis yang berkembang biak di selaput lendir yang
terdapat pada organ vital baik itu pria atau wanita. Bakteri
ini akan akan memicu terjadinya peradangan saluran
kencing, dubur bahkan bisa mencapai leher rahim. Gejala
penyakit menular seksual ini bahkan tidak akan terlihat
sampai bertahun-tahun, sehingga banyak orang tidak
menyadari telah terinfeksi Klamidia.
Apakah Saya Menderita Klamidia ?

• Bukanlah hal yang mudah untuk mengetahui apakah


anda menderita klamidia atau tidak karena gejala yang
dialami biasanya tidak jelas atau bahkan tidak bergejala
sama sekali. Akan tetapi, terdapat beberapa gejala
yang dapat muncul, biasanya sekitar 3 minggu setelah
terinfeksi.
Gejala yang dapat ditemukan pada wanita
adalah:
• Cairan vagina yang abnormal dan mungkin berbau

• Keluarnya darah dari kemaluan di luar masa menstruasi

• Menstruasi yang terasa nyeri

• Nyeri perut disertai demam

• Nyeri saat berhubungan seksual

• Rasa terbakar atau gatal di dalam atau sekitar vagina

• Nyeri saat buang air kecil


• Apabila penyakit Klamidia pada wanita tidak segera
diobati, maka bakteri akan menyebar ke rongga perut,
sehingga menyebabkan Penyakit radang panggul
dan menimbulkan demam dan sakit perut. Komplikasi
ini bisa diobati dengan antibiotik yang cepat dan tepat
disertai tirah baring. Namun apabila tidak segera
diobati, radang panggul menyebabkan luka di saluran
tuba dan menyebabkan kemandulan atau kehamilan
ektopik pada wanita.
Gejala yang dapat ditemukan pada pria
adalah:
• Keluarnya cairan dari ujung penis yang
berwarna jernih atau keruh

• Nyeri saat buang air kecil

• Rasa panas dan gatal pada bagian ujung penis

• Nyeri dan bengkak di sekitar testis (buah


zakar)
• Apabila Gejala Klamidia pada pria tidak segera
diobati, maka bakteri mencapai vas deferens ke
prostat dan epididimis pada pria. Gangguan ini
mengakibatkan rasa sakit parah di skrotum,
bahkan kadang menjalar ke pangkal paha. Tidak
jarang buah zakar (testis) juga akan membengkak
dan terasa nyeri, disertai dengan demam dan
dapat mengganggu kesuburan pria.
Pengobatan Klamidia
• Obat yang biasa digunakan pada pengobatan
klamidia adalah antibiotika, seperti
azitromisin atau doksisiklin. Dokter juga akan
menganjurkan agar pasangan anda juga
melakukan pengobatan karena kemungkinan
telah terinfeksi juga.
• Dengan pengobatan, klamidia biasanya membaik
dalam waktu 1-2 minggu. Lanjutkan pengobatan
sampai tuntas walaupun gejala telah membaik.
Wanita yang menderita klamidia berat
membutuhkan perawatan di rumah sakit,
pemberian antibiotika intravena (melalui
pembuluh darah), dan obat anti nyeri.
• Setelah regimen pengobatan selesai, maka anda
harus melakukan pemeriksaan ulang untuk
mengetahui apakah anda telah benar-benar terbebas
dari infeksi. Dianjurkan untuk jangan berhubungan
seksual hingga anda dan pasangan menyelesaikan
pengobatan dan telah benar-benar terbebas dari
infeksi.
Apa yang Terjadi Bila Anda Tidak Berobat ?

 Pada Wanita

• Bila tidak diobati, infeksi klamidia dapat

menyebabkan penyakit radang panggul (pelvic

inflammatory disease) yang dapat menyebabkan

kerusakan tuba fallopii (suatu saluran yang

menghubungkan indung telur dengan rahim, tempat

sperma dan sel telur bertemu).


 Selain itu, infeksi klamidia yang tidak diobati juga
dapat menyebabkan terjadinya:

• Kehamilan ektopik (suatu kehamilan yang tidak


berlangsung di dalam rahim, biasanya di dalam tuba
fallopii)

• Kelahiran prematur

• Penularan infeksi dari ibu pada bayinya saat proses


persalinan yang dapat menyebabkan terjadinya
infeksi mata, kebutaan, atau pneumonia pada bayi
 Pada Pria

• Klamidia yang tidak diobati dapat menyebabkan


terjadinya:

• Uretritis non gonokokal, yaitu suatu infeksi pada uretra


(saluran yang menghubungkan kandung kemih dengan
lubang kencing di penis)

• Epididimitis, yaitu suatu infeksi pada epididimis (suatu


saluran yang membawa sperma dari buah zakar)

• Proktitis, yaitu infeksi pada rektum (bagian akhir dari


usus besar yang berhubungan dengan anus)
Pencegahan Klamidia
 Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi
terjadinya infeksi dan penularan klamidia adalah:

• Menggunakan kondom dengan benar setiap kali


berhubungan seksual, terutama bila anda sering
berganti-ganti pasangan seksual

• Jangan berganti-ganti pasangan seksual

• Hindari berhubungan seksual selama mengalami infeksi


klamidia, terutama bila pasangan anda tidak terinfeksi
• Jangan berhubungan seksual bila anda mengalami
beberapa gejala infeksi kelamin, seperti keluarnya cairan
abnormal dari kemaluan atau rasa terbakar saat buang air
kecil atau adanya luka atau bercak pada kemaluan
• Lakukanlah pengobatan hingga tuntas bila anda menderita
klamidia sehingga pasangan anda dapat terhindar dari
infeksi klamidia
• Dianjurkan agar anda melakukan pemeriksaan secara
teratur untuk klamidia bila anda sering berganti-ganti
pasangan seksual

Você também pode gostar