Você está na página 1de 14

Corporate Governance

Perspektif Global
Oleh:
1. Nurul Syahara
2. M. Fathan Alfikri
3. Erin Diana Sari
4. Nanda Alifia Putri
5. Sarah Angela Manik
6. Ahmad Baharuddin Fikri
CORPORATE GOVERNANCE
Tata Kelola Perusahaan (bahasa Inggris: corporate governance) adalah
rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang
memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan
suatu perusahaan atau korporasi. Tata kelola perusahaan juga mencakup
hubungan antara para pemangku kepentingan (stakeholder) yang terlibat
serta tujuan pengelolaan perusahaan. Pihak-pihak utama dalam tata kelola
perusahaan adalah pemegang saham, manajemen, dan dewan direksi.
Pemangku kepentingan lainnya termasuk karyawan, pemasok, pelanggan,
bank dan kreditor lain, regulator, lingkungan, serta masyarakat luas.
4 PRINSIP UTAMA GCG
CORPORATE GOVERNANCE
PERSPEKTIF ASIA
Nature Corporate Governance di Korea
■ Konsep serta nilai dari budaya Korea pada dasarnya terdiri atas Kibun, Inhwa dan
Confucianism. Kata tersebut bisa didefinisikan sebagai kebanggaan, paras, mood
atau cara pandang.
– Dalam usaha untuk memelihara Kibun, terutama dalam konteks bisnis,
seseorang harus menghormati orang lain dan menghindari segala tindakan
yang bisa menyebabkan seseorang kehilangan muka. Di dalam kultur di mana
keharmonisan sosial dianggap penting, kemampuan untuk
menginterpretasikan pikiran orang lain (sering disebut juga sebagai Nunchi)
adalah penting untuk memperlancar urusan bisnis.
– Inhwa adalah suatu gambaran dari kepercayaan Confucian. Istilah Inhwa
berarti pendekatan Korea kepada keharmonisan.
– Sedangkan Confucianism merupakan sebuah filosofi yang mampu
mempengaruhi begitu banyak orang Korea.
Karakteristik & Ciri Khas Pengusaha di
Korea
Meski ada pengaruh Barat, orang Korea tetap mempunyai respek pada yang lebih
memiliki wewenang, lebih tua, dan lebih terpelajar. Mereka bekerja keras, agresif, tapi
tak malas. Mereka juga menjaga etika, seperti jujur, menghargai waktu,
mengutamakan harmoni, dan menghargai nilai moral.
CORPORATE GOVERNANCE
PERSPEKTIF EROPA
Nature Corporate Governance di Eropa
■ Eropa menganut sistem Good Governance Continental Europe.
■ Struktur governance terdiri dari RUPS, Board of Commissioners (Dewan Komisaris)
sebagai dewan pengawas, dan Board of Directors (Dewan Direksi) sebagai eksekutif
perusahaan atau manajemen. Pemisahaan keanggotan Dewan Komisaris dan Dewan
Direksi inilah yang dikenal dengan model dual board system atau two- board system.
■ Model Continental Europe disebut juga insider/control-oriented
model, dimana model ini memperkenankan stakeholders, selain
pemegang saham, untuk menjadi anggota dewan perusahaan (dewan
pengawas). Tujuan utama model insider ini adalah untuk menghalangi
penyalahgunaan kekuasaan eksekutif pada model Anglo-American.
Penyalahgunaan kekuasaan eksekutif merupakan kritik dalam sistem
Anglo-American, dimana sistem ini memberikan kekuasaan yang sangat
besar kepada eksekutif manajer (manajemen), sehingga manajemen
berpotensi untuk membelokkan kewenangannya untuk kepentingan
pribadi. Pada dasarnya struktur governance diatur oleh Undang-undang
sebagai dasar legalitas berdirinya entitas (Arifin, 2005).
CORPORATE GOVERNANCE
PERSPEKTIF AMERIKA
Nature Corporate Governance di
Amerika
■ Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang berorientasi kepada
shareholder atau pihak investor eksternal dimana dalam prinsip tata kelola
perusahaan, pemegang saham sebagai bagian terpenting.
■ Menggunakan Sistem Anglo-Saxon
■ Model Anglo-American merupakan model yang digunakan di US dan UK
(Kamal, 2010) serta Kanada, dimana struktur governance terdiri dari RUPS
(Rapat Umum Pemegang Saham), Board of Directors (executive directors
non-executive directors), serta executive managers yang dipimpin oleh CEO.
Model ini disebut juga single atau one-board system, karena dalam Board
of Directors tidak memisahkan keanggotaan Dewan Komisaris (Board of
Commissioners) dan direksi.
Karakteristik & Ciri Khas Perusahaan
Amerika
■ Perusahaan dengan orientasi shareholder lebih berfokus pada peningkatan
profitabilitas dan efisiensi.
■ Orientasi shareholder umumnya diterapkan pada perusahaan yang kepemilikannya
tersebar.
■ Perusahaan yang menerapkan prinsip shareholder value berorientasi pada pasar
yang dalam penerapan corporate governance-nya melihat pemegang saham
sebagai bagian terpenting bagi perusahaan.
Perbedaan Sistem Corporate Governance

Korea (Asia) Eropa Amerika

Nilai Kebudayaan Stakeholder value Shareholder value

Kombinasi Kontinental Europe Anglo Saxon


THANK YOU

Você também pode gostar