Você está na página 1de 9

AKSIOLOGI

KELOMPOK III
DEFINISI

kata axios artinya nilai


Menurut bahasa Yunani,
Aksiologi

logos artinya teori atau


ilmu

 Menurut Kamus Bahasa Indonesia aksiologi adalah kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan
manusia, kajian tentang nilai-nilai khususnya etika.
 Dalam Encyclopedia of Philosophy dijelaskan aksiologi disamakan dengan value and valuation.
Beberapa definisi aksiologi menurut para ahli :

A. Menurut Suriasumantri aksiologi adalah teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari
pengetahuan yang di peroleh.
B. Menurut Wibisono dalam Surajiyo, aksiologi adalah nilai-nilai sebagai tolak ukur kebenaran, etika
dan moral sebagai dasar normative penelitian dan penggalian, serta penerapan ilmu.
C. Scheleer dan Langeveld memberikan definisi tentang aksiologi sebagai berikut. Scheleer
mengontraskan aksiologi dengan praxeology, yaitu suatu teori dasar tentang tindakan tetapi lebih
sering dikontraskan dengan deontology, yaitu suatu teori mengenai tindakan baik secara moral.
D. Langeveld memberikan pendapat bahwa aksiologi terdiri atas dua hal utama, yaitu etika dan
estetika. Etika merupakan bagian filsafat nilai dan penilaian yang membicarakan perilaku orang,
sedangkan estetika adalah bagian filsafat tentang nilai dan penilaian yang memandang karya
manusia dari sudut indah dan jelek.
E. Kattsoff mendefinisikan aksiologi sebagai ilmu pengetahuan yang menyelediki hakekat nilai yang
umumnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan.
ISTILAH

Menurut Bramel dalam Amsal, Aksiologi terbagi tiga bagian :


1) Moral Conduct, yaitu tindakan moral, Bidang ini melahirkan disiplin khusus
yaitu etika.
2) Estetic expression, yaitu ekspresi keindahan, bidang ini melahirkan
keindahan.
3) Socio-political life, yaitu kehidupan social politik, yang akan melahirkan
filsafat social politik.
Aksiologi berkaitan dengan “ NILAI “

 Etika Masalah Kebaikan


 Estetika Masalah Keindahan
 Nilai Mempunyai pengertian yang lebih luas

1. Nilai merupakan kualitas empiris yang tidak dapat didefenisikan


- Kualitas Empiris : Kualitas yang dapat diketahui melalui Pengalaman
- Nilai tidak dapat dedefenisikan tapi, dapat dipahami
2. Nilai sebagai objek suatu kepentingan individu punya kepentingan thd sesuatu mempunyai nilai
3. Nilai dipandang sbg pragmatis, nilai terjadi sebagai akibat sesuatu hal
4. Nilai sebagai essensi, nilai tidak selalu dapat ditangkap melalui indrawi seperti memahami warna
PENDEKATAN DALAM AKSIOLOGI

Hakikat Subjektif
Nilai Merupakan reaksi yang diberikan
manusia berdasarkan pengalamannya

Hakikat Objektif
Hakikat nilai dapat dijawab Nilai merupakan essensi logis
melalui yang dapat diketahui melalui
akal

Hakikat Objektif Metafisik


Nilai merupakan unsur objektif
yang menyusun kenyataan
HUBUNGAN FILSAFAT ILMU DENGAN FARMASI

 Filsafat Ilmu Farmasi ditelusuri dari aspek aksiologi yaitu manfaat dari ilmu-ilmu
kefarmasian. Di sini mempertanyakan apa nilai kegunaan pengetahuan tersebut. Kegunaan
atau landasan aksiologis farmasi adalah bertujuan untuk kesehatan manusia. Sebagai ilmu,
farmasi menelaah obat sebagai materi, baik yang berasal dari alam maupun sintesis dan
menggunakan metode logiko-hipotetiko-verifikatif sebagai metode telaah yang sama seperti
digunakan pada bidang ilmu pengetahuan alam. Oleh karena itu farmasi merupakan ilmu
yang dapat dikelompokkan dalam bidang sains.
 Farmasi hadir sebagai ilmu pengetahuan terus mengalami kemajuan dari teoritis hingga
praktis. farmasi merupakan seni meracik obat guna untuk pengobatan dan pencegahan
penyakit. farmasi terus mengalami pergeserakan makna seiring dengan perkembangan
IPTEK. Untuk itu, perlu kemudian rekontruksi nilai sehingga ilmu farmasi senantiasa
mendapatkan pencerahan sesuai tujuan awal dan terus mengikuti perkembangan.
 Untuk memahami ilmu Farmasi, maka farmasi perlu dikaji secara filsafat. Filsafat Farmasi dikaji dari
aspek aksiologi, dimana farmasi dikaji berdasarkan asas manfaat sebagi sebuah ilmu pengetahuan.
Kajian aksiologi farmasi adalah untuk kesehatan hidup manusia. selanjutnya kesehatan itu
digunakan untuk mensejahterakan dan memakmurkan kehidupan seorang manusia.
 Farmasi dari prespektis filsafat adalah sebagi ilmu tentang obat, informasi obat, dan cara
mengelolah obat untuk pengobatan. Farmasi sebagai seni meracik dan meramuh obat guna
meningkatkan kesehatan hidup manusia. Filasat Farmasi ada sebagai bentuk kajian ilmu
pengetahuan. Farmasi lahir untuk menjawab berbagai tantangan kebutuhan hidup manusia.
Farmasi sebagai ilmu adalah sesuatu yang tak terpisahkan dari hidup manusia. Untuk itu, ilmu
farmasi harus digunakan sebaik-sebaiknya untuk kepentingan dan kesejahteraan manusia.

Você também pode gostar