Você está na página 1de 20

Kekeliruan berpikir

Kekeliruan (fallacy) adalah kekeliruan penalaran


yang disebabkan oleh pengambilan
kesimpulan yang tidak sahih dengan
melanggar kaidah-kaidah logika atau
susunan dan penggunaan bahasa serta
penekanan kata yang menyebabkan
asosiasi (pertautan) gagasan tidak tepat.
Lanjutan
A. Kesalahan Formal
1. Premis Maior bukan general dari premis
minor yaitu kekeliruan yang disebabkan
premis maior bukan bentuk general dari
premis minor, maka meskipun prenyataan2
proposisi/premisnya benar, kesimpulannya
akan salah/sulit disimpulkan.
Contoh:
Media massa berpengaruh terhadap sikap khalayak
Media massa dapat menyebarkan pesan serentak
Media massa …?
Lanjutan
2. Kekeliruan karena menyimpulkan dari dua premis
yang negatif.

Contoh:
Tidak satupun barang yang baik itu murah.
Semua barang di toko itu tidak murah.
Jadi, semua barang di toko itu tidak murah.
Lanjutan

3. Kekeliruan karena menolak sebab yaitu


kekeliruan berpikir dalam silogisme
hipotetik karena mengingkari sebab
kemudian disimpulkan bahwa akibat juga
tidak terjadi.
Contoh:
Jika permintaan bertambah, harga naik.
Sekarang, permintaan barang tidak bertambah.
Jadi, harga tidak naik.
Lanjutan

4. Kekeliruan karena mengakui akibat yaitu


kekeliruan dalam silogisme hipotetik karena
membenarkan akibat, kemudian
membenarkan pula sebabnya.
Contoh
Jika pecah perang, maka harga barang naik.
Sekarang, harga barang naik.
Maka, sekarang sedang perang?
Lanjutan

5. Kekeliruan karena tidak konsisten yaitu


kekeliruan berpikir karena tidak runtutnya
pernyataan yang satu dengan pernyataan
yang diakui sebelumnya.
Contoh
Anggaran Dasar BEM Fikom Unisba sudah
lengkap, kita hanya tinggal menambahkan
beberapa pasal agar sempurna.
Lanjutan

B. Kekeliruan Informal
1. Generalisasi yang tergesa-gesa yaitu kekeliruan
dalam membuat kesimpulan umum dari kasus
khusus karena sampel yang tidak cukup atau
karena tidak memakai batasan.
Contoh
Semua mahasiswa PTS tidak berprestasi (general).
Lanjutan

2. Non Sequitur (berganti dasar) yaitu


kekeliruan yang terjadi karena premis yang
salah dipakai yaitu melompat sembarangan
dari premis ke kesimpulan yang tidak ada
kaitannya dengan premis tadi.
Contoh
Dia sering menonton tv, pasti sikapnya aneh.
Lanjutan

3. Analogi palsu yaitu suatu bentuk


perbandingan yang mencoba membuat
suatu idea terlihat benar dengan cara
membandingkannya dengan idea lain yang
sesungguhnya tidak mempunyai hubungan
dengan idea yang pertama tadi.
Lanjutan

Contoh
Saya heran mengapa orang takut bepergian dengan
naik pesawat terbang. Karena kalau terjadi
kecelakaan tidak sedikit meminta korban. Bila
demikian, sebaiknya orang jangan tidur di tempat
tidur, karena hampir semua orang menemui ajalnya
di tempat tidur.
Lanjutan

4. Penalaran melingkar yaitu kesalahan logis karena


si penalar meletakan kesimpulannya ke dalam
premisnya, dan kemudian menggunakan premis
tersebut untuk membuktikan kesimpulannya.
Contoh
Ekonomi Indonesia terpuruk karena banyak korupsi.
Mengapa banyak korupsi?
Karena banyak korupsi.
Lanjutan

5. Pikiran simplistis yaitu kesalahan logis karena si


penalar terlalu menyederhanakan masalah.
Si penalar terlalu menyederhanakan masalah yang
rumit menjadi dua kutub yang berlawanan.
Contoh
Dalam perjuangan untuk kemenangan politik hanya
ada dua pilihan: Anda itu kawan atau lawan.
Lanjutan

6. Argumen ad hominem yaitu kesalahan logis


karena si penalar tidak memperhatikan masalah
yang sesungguhnya dan menyerang pribadinya.
Contoh
Beberapa mahasiswa tidak menyukai cara dosennya
mengajar. Lantas, mereka menyerang dosen tadi
dari aspek cara berpakaian, pandangan politik,
potongan tubuh, dll. aspek yang sebenarnya tidak
berkaitan dengan kemampuan si dosen mengajar.
Lanjutan
7. Kewibawaan palsu yaitu kekeliruan berpikir
karena mendasarkan diri pada kewibawaan atau
kehormatan seseorang tetapi digunakan untuk
persoalan di luar otoritas orang ahli tersebut.
Contoh
Sinetron ABG sangat bagus, karena Mendagri
selalu menontonnya.
9. Karena mengundang belas kasihan yaitu
kekeliruan berpikir karena menggunakan uraian
yang sengaja mendatangkan belas kasihan orang
lain untuk memperoleh konklusi yang diharapkan.
Lanjutan

8. Mendasarkan diri pada kekuasaan yaitu


kekeliruan berpikir karena berargumen
dengan kekuasaan yang dimilikinya.
Contoh
Kamu masih juga membantah pendapatku.
Kamu baru satu tahun kuliah di Fikom
Unisba, saya sudah enam tahun kuliah di
sini.
Lanjutan

• 9. Karena mengundang belas kasihan yaitu kekeliruan


berpikir karena menggunakan uraian yang sengaja
mendatangkan belas kasihan orang lain untuk memperoleh
konklusi yang diharapkan.
Contoh
Misalnya seorang mahasiswi datang ke seorang dosen untuk
memohon agar dapat ikut ujian.
Saya tahu bahwa saya salah (datang terlambat), namun terus
terang kalau saya tidak ikut ujian kali ini, maka saya akan
merugikan banyak pihak. Biaya orang tua yang semakin
menipis, usia saya yang mulai tidak remaja lagi, demi masa
depan saya yang belum pasti.
Lanjutan

10. Argumen yang tidak relevan yaitu kekeliruan


dalam berpikir karena menggunakan alasan
yang tidak relevan dengan persoalan pokok.
Contoh
Saya memberikan rekomendasi bagi sdr. Salim
untuk diangkat jadi manajer, karena dia
tetangga saya, ketua Rt. saya, dan teman tim
bola basket di Jawa Barat.
Lanjutan

C. Kekeliruan Faktor Bahasa


1. Kekeliruan karena tekanan yaitu kekeliruan
berpikir karena kekeliruan dalam memberikan
tekanan dalam pengucapan.
Contoh
Rini, Ani pergi kuliah. (Kesannya bajwa seseorang
memberitahu kepada Rini, bahwa Ani pergi kuliah)
sebenarnya si pembicara ingin menyampaikan
bahwa Rini dan Ani pergi kuliah.
Lanjutan

• 2. Kekeliruan karena amfiboli yaitu kekeliruan


berpikir karena menggunakan susunan kalimat
yang dapat ditafsirkan berbeda-beda.
Contoh
Mbah dukun, apakah saya menang pada judi kali ini?
Anda akan memperoleh penglaman yang sulit dilupakan.
Mendengar jawaban itu, anak muda tadi senang. Tapi, ketika
ternyata dia kalah judi, lantas dia balik lagi ke Mbah
dukun. Mengapa ramalan Mbah meleset?
Jawaban Mbah dukun: ramalan saya tidak meleset. Dengan
kekalahan itu, berarti Anda sekarang memliki pengalaman
yang sulit untuk dilupakan bahwa berjudi bukan perbuatan
yang baik.
Lanjutan

3. Kekeliruan karena komposisi yaitu kekeliruan


berpikir karena menetapkan sifat yang ada pada
bagian untuk memberikan sifat pada keseluruhan.
Contoh
Setiap mahasiswa Fikom pintar, maka berarti
seluruh mahasiswa Unisba pintar.
Seharusnya diambil sampel dari seluruh fakultas.

Você também pode gostar