Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
bronkomalasia.
hernia diafragmatika.
atresia esofagus
BRONKOMALASIA
Bronkomalasia adalah masalah bawaan y
ang timbul dari
dukungan tulang rawan berkurang dari
saluran udara yang
lebih kecil (di bawah trakea, atau tenggor
okan). tulang rawan melemah biasanya
menyempit lebih mudah selama ekspiras
i dan memperpanjang waktu, atau menc
egah dahak dan
sekresi mnejadi terperangkap. Biasanya b Bronchomalacia paling
anyak menyerang sering terjadi pada saat
pada anak usia kurang dari 6 tahun. lahir (kongenital) dan mungk
(Children’s National Health System,2016) in berhubungan dengan kondi
si lain.
Bronkomalasia
sekunder
Klasifikasi Bronkomalasia
primer
Infeksi pada saluran
nafas bawah
berualang
Batuk dengan
suara brassy atau Kelelahan
barking
Manifestasi
klinis
Ditemukan suara
wheezing(mengi)
Pemeriksaan
Penunjang
Bronkoskopi
CT Scan dada
MRI dada
Komplikasi
Pneumonia
Bronkitis
Polychondritis
Pengkajian
Penatalaksanaan Keperawatan
1. Aktivitas/istirahat
Gejala :
· Keletihan, kelelahan, malaise.
· Ketidakmampuan melakukan aktivitas sehari – hari.
· Ketidakmampuan untuk tidur.
· Dispnoe pada saat istirahat.
- Tanda: Keletihan, Gelisah, insomnia.
4. Makanan/cairan
Gejala :
Mual/muntah.
Nafsu makan buruk/anoreksia
Ketidakmampuan untuk makan
Penurunan berat badan, peningkatan berat ba
dan
Tanda :
Turgor kulit buruk
Edema dependen
Berkeringat.
Penurunan berat badan
Palpitasi abdomen
5. Hygiene Pengkajian
Gejala : Penurunan kemampuan/peningkatan kebutuhan
Tanda : Kebersihan buruk, bau badan.
7. Keamanan
6. Pernafasan
Gejala :
Gejala :
Riwayat reaksi alergi terha
Batuk brassy
dap zat/faktor lingkungan
Episode batuk terus menerus
.
Tanda :
Adanya/berulangnya infek
Pernafasan biasa cepat.
si.
Penggunaan otot bantu pernafasan
8. Interaksi sosial
Bunyi nafas ronchi/wheezing
Gejala :
Perkusi hyperresonan pada area paru.
Hubungan ketergantunga
Warna pucat dengan cyanosis bibir dan dasar kuku, abu – ab
n
u keseluruhan.
Kegagalan dukungan/terh
adap pasangan/orang dek
ati. Penyakit lama/ketidak
mampuan membaik.
Tanda : Ketidakmampuan untu
k mempertahankan suara kare
Hernia Diafragmatika
Hernia Diafragmatika a
dalah penonjolan orga
n perut ke dalam rong
ga dada melalui suatu l
ubang pada diafragma.
Diafragma adalah sekat
yang membatasi rongg
a dada dan rongga per
ut.
Etiologi
Biasanya timbul setelah bayi berumur 2-3 minggu, yaitu berupa muntah y
ang proyektil beberapa saat setelah minum susu ( yang dimuntahkan han
ya susu ), bayi tampak selalu haus dan berat badan sukar naik.
Biasanya disertai dengan hidramnio Gejalanya bisa berupa:
n (60%) dan hal ini pula yang menyebabkan Mengeluarkan luda
kenaikan frekuensi bayi lahir premature, seba h yang sangat ban
iknya yak
dari anamnesis didapatkan keterangan bahw Terbatuk atau terse
a kehamilan ibu disertai dak setelah berusa
hidrmnion hendaknya dilakukan kateterisasi ha untuk menelan
esophagus, bila kateter Tidak mau menyus
berhenti pada jarak < 10 cm, maka diduga ar u
tesia esophagus. Sianosis (kulitnya k
Bila pada BBL timbul sesa k yang dis ebiruan)
ertai dengan air liur Adanya fistula men
yang meleleh keluar, dicurigai terdapat atresi yebabkan
a esophagus.Segera setelah diberi minum, ba ludah bisa masuk ked
yi akan berbangkis, batuk dan sianosis karen alam paru-paru sehing
a aspirasi cairan kedalam jalan napas. Pada fi ga terjadi resiko terjad
stula trakeaesofagus, cairan lambung juga da inya
pat masuk kedalam paru, oleh karena itu bayi pneumonia aspirasi.
sering sianosis.
Klasifikasi
Kalasia
Akalasia
Classification System Gross Atresia esophagus disert
ai dengan fistula trakeoesofageal distal
Diagnosis
Anamnesis :
Biasanya disertai dengan hidramnion (60%) dan hal ini pula yang menyebabkan kenaikan frkuensii bayi bayi yang
lahir premature.Sebaiknya bila dari anamnesis didapatkan keterangan bahwa kehamilan ibu disertai hidramnion, hendaknya
dilakukan katerisasi esophagus dengan kateter no 6-10F. Bila kateter terhenti pada jarak kurang dari 10 cm, maka harus diduga
terdapat atresia esophagus.
Bila pada bayi baru lahir timbul sesak napas yang disertai dengan air liur yang meleleh ke luar, harus dicurigai terd
apat atresia esophagus. Segera setelah diberi minum, bayi akan berbangkis, batuk dan sianosis karena aspirasi cairan kedalam jalan
napas.Perlu dibedakan pada pemeriksaan fisis apakah lambung terisi atau kosong untuk menunjang atau menyingkirkan terdapatnya
fistula trakeo-esofagus.hal ini dapat dilihat pada foto abdomen.
Pemeriksaan fisis :
Ditemukan gerakan peristaltic lambung dalam usaha melewatkan makanan melalui daerah yang sempit di pylorus.
Teraba tumor pada saat gerakan peristaltic tersebut. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan sesaat setelah anak diberi minum.
Pemeriksaan penunjang :
Dengan memberikan barium peroral didapatkan gambaran radiologis yang patognomonik barupa penyempitan pylorus yang relative
lebih panjang.
Gambaran Radiologik :
Pada barium per os, yang patognomonik pada kelainan ini ialah penyampitan pylorus yang relative lebih panjang.